NIM 185100201111013
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas E
Kelompok E3
1. PRE-LAB
1. Apa yang anda ketahui tentang morfologi koloni mikroorganisme?
Koloni mikroorganisme merupakan kumpulan mikroorganisme sejenis hasil reproduksi
yang mengumpul pada suatu tempat di medium kultur atau kumpulan bakteri pada medium
kultur yang berasal dari hasil pertumbuhan atau keturunan dari suatu sel mikroorganisme.
Beberapa kelompok mikroorganisme menunjukkan ciri-ciri koloni yang saling berbeda,
baik dilihat dari bentuknya, elevasi, maupun bentuk tepi koloni. Bentuk-bentuk koloni yaitu:
tidak beraturan, akar, seperti batang, berkarat, benang. Bentuk tepi koloni yaitu : rata, tidak
beraturan, seperti rumbai, berombak, berlekuk, filamen atau seperti benang-benang.
Struktur dalam koloni yaitu : transparan, tembus cahaya, tidak tembus cahaya, berombak,
seperti pohon, seperti benang. Bentuk elevasi koloni yang dilihat dari samping: datar tipis
merata, sedikit cembung, cembung, menonjol seperti tumbuh kuncup, seperti bantal, tebal
dan menonjol (Purnomo, 2012).
3. Jelaskan parameter apa saja yang digunakan untuk pengamatan morfologi koloni
mikroorganisme?
Karakteristik dari mikroorganisme dapat diamati dengan identifikasi sederhana
bedasarkan deskripsi dari koloni mikroorganisme tersebut. Walaupun dengan kemudahan
prosedur pengamatan koloni mikroorganisme, namun koloni mikroorganisme dapat
berubah-ubah pada kondisi yang berbeda-beda pula. Morfologi koloni pertama kali dianalisa
untuk parameter kualitatif seperti bentuk, bagian luar mikroorganisme, tekstur, ukuran,
tinggi dan warna. Lalu kemudian dipergunakan untuk mencari data kuantitatif yakni
frekuensi dari koloni tersebut. (Rocha et al, 2012).
2. TINJAUAN PUSTAKA
a. Gambar Colony counter
(Kango, 2010)
b. Gambar Mikroorganisme
Gambar bakteri E. coli
(Anggraeni, 2012)
Gambar kapang A. niger
(Anggraeni, 2012)
Nama Harki Himawan
NIM 185100201111013
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas E
Kelompok E3
3. DIAGRAM ALIR
a. Pengamatan morfologi koloni mikroorganisme
SAMPEL KOLONI
Ditentukan cirinya
(ukuran, warna, diameter, tempat tubuh koloni, bentuk)
HASIL
Nama Harki Himawan
NIM 185100201111013
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas E
Kelompok E3
Colony Counter
Diletakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan dihitung di atas
meja yang dilengkapi dengan skala
HASIL
Nama Harki Himawan
NIM 185100201111013
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas E
Kelompok E3
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Merry D. 2012.Uji Disinfeksi Bakteri Escherichia Coli Menggunakan Kavitasi
Water Jet. Jakarta: Universitas Indonesia.
Engelkirk, Paul G. dan Janet Duben-Engelkirk. 2008. Laboratory Diagnosis of Infectious
Diseases Essentials of Diagnostic Microbiology. Baltimore: Lippincott Williams
&Wilkins, a Wolters Kluwer Business
Kango, Naveen. 2010. Textbook Of Microbiology. New Delhi : I.K. International Publishing
House Pvt.Ltd
Purnomo, Bambang. 2012. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Bengkulu: lab IHPT
Universitas Bengkulu
Rocha, Miguel P. et al. 2012. 6th International Confrence on Practical Applications of
Computational Biology and Bioinformatics. Berlin : Springer-Verlag Berlin
Heidelberg
Nama Harki Himawan
NIM 185100201111013
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas E
Kelompok E3
LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum 3. Morfologi Koloni Mikroorganisme
1. Tuliskan hasil pengamatan morfologi koloni mikroorganisme yang telah anda lakukan!
Data primer
Nama Tempat
Ukuran Warna Diameter Konfigurasi Elevasi Tepian Jumlah
Mikroorganisme tumbuh
A. Niger Large Putih 0,8 cm Permukaan Circular Kasar endulate
Albicans Small Putih 0,7 cm permukaan Circular Kering Rhizoid
L. casei Large Bening 7 cm Dasar Circular Halus mengkilap Entire
Campuran
Nama Tempat
Ukuran Warna Diameter Konfigurasi Elevasi Tepian Jumlah
Mikroorganisme tumbuh
Kapang Large Putih tulang 1,5 cm Permukaan Rhizoid Kering Serate
Khamir Small Kuning 0,5 cm Permukaan Filamentus Berkerut Filamentus
Literatur
Nama Tempat
Ukuran Warna Diameter Konfigurasi Elevasi Tepian Jumlah
Mikroorganisme tumbuh
Candida Small Putih 3 – 7 cm Dasar Keriput Halus mengkilap Lobate
integular
A. Niger Small Hitam 3 – 5 cm Atas Circular Kasar Entire
permukaan
L. casei Medium Putih susu 6,5 x 2 cm Dasar Circular Halus mengkilap Entire
Nama Harki Himawan
NIM 185100201111013
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas E
Kelompok E3
Nama Harki Himawan
NIM 185100201111013
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas E
Kelompok E3
2. Tuliskan klasifikasi mikroorganisme yang telah anda amati dan simpulkan jenis
mikroorganisme (bakteri, kapang atau khamir) sesuai ciri – cirinya!
1. Bakteri
a. Ciri – ciri
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil. Sel
bakteri amat beragam panjangnya ; sel beberapa spesies dapat berukuran 100 kali lebih
panjang dari pada sel spesies yang lain. Satuan ukuran bakteri ialah micrometer yang
setara denga 1/1000 nm. Bakteri yang umum dipelajari di dalam praktikum mikrobiologi
dasar berukuran kira – kira 0,5 – 1 x 2 – 5 μm. Bakteri memiliki ciri – ciri yaitu, tidak
mempunyai klorofil, hidup bebas sebagai parasite, bentuk beranekaragam, ukuran sangat
kecil rata – rata 1 – 5 mikron, kebanyakan uniseluler, tidak memiliki membram inti sel
(prokariotik). Bakteri di lingkungan ekstrem, dinding selnya tidak memiliki
peptidoglikan, sedangkan bakteri kosmopolit dindingnya mengandung peptidoglikan
(Sunaryanto, 2014)
b. Deskripsi dari bakteri L. casei (suhu optimum, pH optimum, tenpat hidup, dll)
Morfologi L. casei hasil pengamatan memiliki ukuran yang medium, berwarna putih susu
dengan diameter 6,5 cm x 2 cm. Tumbuh di bawah permukaan media. Berbentuk spindle
dengan permukaan/elevasi kasar dan tepian entire. L. casei berbentuk batang dan tidak
membentuk spora dan dapat diisolasi dari banyak habitat (misalnya : daging, susu, produk
susu, makanan atau minuman asam). Tumbuh optimum pada suhu 15 – 25 ℃. L. casei
aktif pada pH yang rendah, kisaran 3 – 5 (Kholisoh, 2016). Lactobacillus termasuk salah
satu bakteri asam laktat. Penampakan koloni yang dibentuk oleh bakteri asam laktat
berupa koloni bundar berwarna putih kekuningan dengan bentuk elips dan bersifat
anaerob fakultatif dengan zona bening yang terbentuk disekeliling koloni. Lactobacillus
casei dapat tumbuh pada pH rendah (hingga pH 2) (Sunaryanto, 2014).
2. Kapang
a. Ciri – ciri
Kapang adalah sekelompok yang tergolong dalam fungsi dengan ciri khas memiliki
filamen (miselium). Kapang termasuk mikroba yang penting dalam mikrobiologi pangan
karena selain berperan penting dalam industry makanan, kapang juga banyak menjadi
penyebab kerusakan pangan. Kapang adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen
dan pertumbuhannya pada makanan mudah dilihat karena penampakannya yang
berserabut seperti kapas. Pertumbuhannya mula – mula akan berwarna putih, tetapi jika
spora telah timbul akan terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang. Jadi
kapang itu memiliki ciri – ciri yaitu bersifat multiseluler, memiliki filamen yang disebut
hifa fan kumpulan dari hifa disebut miselium. Reproduksi kapang adalah dapat dilakukan
dengan seksual maupun aseksual yaitu dengan spora. Kapang merupakan aerob sejati
(Maria, 2012).
b. Deskripsi dari kapang dan A. niger (suhu optimum, pH optimum, tempat hidup,
dll)
Kapang adalah sekelompok mikroba yang tergolong dalam fungi dengan ciri khas
memiliki filamen (miselium). Kapang memiliki beberapa sifat fisiologis, yaitu :
1. Kebutuhan air
Kadar air bahan pangan kurang dari 14 – 15 %, misalnya pada beras dan serelia,
dapat memperlambat atau menghambat pertumbuhan kebanyakan khamir (Maria,
2012).
2. Suhu pertumbuhan
Kebanyakan kapang bersifat mesofilik yaitu tumbuh baik pada suhu kamar. Suhu
optimum pertumbuhan untuk kebanyakan kapang adalah 25 – 30 ℃ tetapi beberapa
dapat tumbuh pada suhu 35 – 37 ℃ atau lebih tinggi. Beberapa kapang bersifat
psikrotrofik dan beberapa bersifat termofilik (Maria, 2012).
3. Kebutuhan oksigen dan pH
Semua kapang bersifat aerobic, yaitu membutuhkan oksigen untuk
pertumbuhannya. Kebanyakan kapang dapat pada kisaran pH yang luas, yaitu 2 – 8,5
% tetapi biasanya pertumbuhannya akan lebih baik pada kondisi asam atau pH rendah
(Maria, 2012).
4. Makanan
Pada umumnya kapng dapat menggunakan berbagai komponen makanan, dari
yang sederhana hingga kompleks. Kebanyakan kapang memproduksi enzim
hidrolitik, missal amylase, pectinase, dan lipase. Oleh karena itu, dapat tumbuh pada
makanan – makanan yang mengandung pati, pectin, protein, atau lipid (Maria, 2012).
Nama Harki Himawan
NIM 185100201111013
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas E
Kelompok E3
5. Komponen penghambat
Beberapa kapang mengeluarkan komponen yang dapat menghambat organisme
lainnya. Komponen itu disebut antibiotic, misalnya penisilin yang diproduksi oleh
Penicillium chrysogenum dan clavasin yang diproduksi oleh Aspergillus clavatus.
Pertumbuhan kapang biasanya berjalan lambat bila dibandingkan dengan
pertumbuhan khamir dan bakteri. Oleh karena itu, jika kondisi pertumbuhan
memungkinkan semua mikroorganisme untuk tumbuh, kapang biasanya kalah dalam
kompetisi dengan khamir dan bakteri. Tetapi sekali kapang dapat mulaitumbuh,
pertumbuhan ditandai dengan pembentukan miselium dapat berlangsung dengan
cepat (Maria, 2012).
Secara luas Aspergillus didefenisikan sebagai suatu kelompok nukosis penyebab dari
fotogensa yang bermacam – macam, Aspergillus niger termasuk ke dalam kelas
Ascomycetes. Di dalam industry, Aspergillus niger banyak dipakai dalam proses produksi
asam nitrat. Sedangkan di dalam laboratorium digunakan untuk mempelajari tentang
metabolism pada jamur dan kegiatan enzimatis. Pada penelitian ini digunakan Aspergillus
niger karena spesies ini termasuk fungi berfilamen penghasil selulosa dan crude enzyme
secara komersial serta penanganannya mudah dan murah. Fungi – fungi tersebut sangat
efisien dalam memproduksi selulosa. Ciri – ciri umum dari Aspergillus niger, yaitu warna
konidia hitam kelam atau kecoklatan dan berbentuk bulat. Bersifat termifilik, tidak
terganggu pertumbuhannya karena adanya peningkatan suhu. Dapat menggunakan enzim
benzoate-4 hidrosilase menjadi 4-hidrosibenzoat. Dapat merusak bahan pangan yang
dikeringkan atau bahan makanan yang memiliki kadar garam yang tinggi dan dapat
mengakumulasi asam sitrat. Aspergilllus niger merupakan salah satu spesies yang paling
umum dan mudah diidentifikasi dari garam Aspergillus, family Moniliceae, ordo
Monoliales, dan kelas fungi imperfecti. Aspergillud niger dapat tumbuh dengan cepat,
diantaranya digunakan sebagai komersial dalam produksi asam nitrat, asam glukonat, dan
pembuatan beberapa enzim seperti amylase, pectinase, amiloglukosidase, dan selulosa.
Aspergillus niger dapat tumbuh pada suhu 35 -37 ℃ (suhu optimum), 6 – 8 ℃ (suhu
mminimum), 45 – 47 ℃ (suhu maksimum) dan memerlukan oksigen yang cukup
(aerobic) sehingga Aspergillus niger ini tempat hidupnya berada di atas permukaan.
Konidia berbentuk bulat hingga semibulat, berwarna coklat, memiliki ornamentasi berupa
tonjolan dan duri – duri yang tidak beraturan. Koloni pada medium MEA lebih tipis tetapi
bersporulasi lebat (Maria, 2012).
3. Khamir
a. Ciri – ciri Khamir
Khamir merupakan bagian dar kelompok kapang dan dibedakan dari hampir semua
jamur yang lain oleh sifatnya yaitu bersel tunggal dan membelah diri secara bertunas.
Khamir adalah mikroorganisme bersel tunggal dengan ukuran antara 5 sampai 20 mikro.
Biasanya berukuran 5 sampai 10 kali lebih besar dari bakteri. Khamir memiliki ciri – ciri
sebagai berikut, yaitu bersifat uniseluler, berbentuk ovoit / speroit, mampu membentuk
miselium semu, perbanyakan aseksual memulai tunas multilateral / polar dan
perbanyakan seksual menghasilkan askopora. Khamir merupakan aerob fakultatif
(Jumiati, 2012).
Nutrisi yang diperlukan khamir untuk pertumbuhan yaitu nitrogen dalam bentuk
sederhana atau kompleks misalnya dalam bentuk ammonia atau urea atau asam amino
dan polipeptida. Khamir tidak berperan dalam penyakit yang ditularkan melalui makanan
(Jumiati, 2012).
c. Klasifikasi khamir / S. cereviceae
Filum : Fungi
Class : Saccharomycetes
Ordo : Saccharomycetales
Family : Saccharomycetaceae
Genus : Saccharomyces
Species : Saccharomyces cereviceae
2. Kapang
a. Pembahasan Data Hasil Praktikum
Pengamatan morfologi mikroorganisme kapang pada praktikum ini, yang diamati
morfologinya pada data primer adalah A. niger. Hasil yang diperoleh dari pengamatan
yang dilakukan yaitu ukuran large, berwarna putih, berdiameter 0,3 cm, tempat
tumbuh di permukaan, konfigurasi circular, elevasi kasar, tepian endulate, dan tidak
kerkontaminasi.
Nama Harki Himawan
NIM 185100201111013
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas E
Kelompok E3
3. Khamir
a. Pembahasan Data Hasil Praktikum
Pengamatan morfologi mikroorganisme khamir pada praktikum ini yang diamati
morfologinya pada data primer adalah Candida. Hasil yang diperoleh dari pengamatan
yang dilakukan pada data primer adalah Candida memiliki ukuran small, berwarna
putih, berdiameter 0,7 cm, tempat tumbuh di permukaan, konfigurasi circular, elevasi
halus mengkilap, dan tepian entire.
b. Perbandingan dengan Literatur
Koloni Candida berwarna pucat, putih, dan kadang berwarna bening, memiliki
konfigurasi keriput dan memiliki tepian yang berupa benang – benang halus, dan
ukuran small (Root, 2009). Tempat tumbuh Candida berada di dasar/bagian bawah,
Nama Harki Himawan
NIM 185100201111013
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas E
Kelompok E3
dan memiliki elevasi halus mengkilap dan tepian lobate. Diameter Candida adalah 3
– 7 cm (Voordeckers, 2012).
Berdasarkan hasil pengamatan dan literature yang diuraikan di atas, didapatkan
kesimpulan bahwa hanya terdapat perbedaan dari koloni Candida dari hasil
pengamatan dan literature. Pada hasil praktikum primer, perbedaan yang terdapat
antara hasil praktikum dengan literature terletak dari segi evalasi, ukuran, diameter,
konfigurasi, dan tepian. Secara keseluruhan, perbedaan data hasil pengamatan dengan
literature dapat terjadi karena pendekatan mengamati mikroorganisme menggunakan
mikroskop sedangkan data hasil praktikum didapatkan dengan pendekatan
mikroskopis.
dua kali lipat. Dalam bagan geometric eksponsial, tercatat bahwa waktu 10 jam saja atau
sel bakteri ini bisa menggandakan tubuhnya dan berkembang menjadi lebih dari 1 triliun
sel (Purnomo, 2012).
d. Temperature (Suhu)
Suhu adalah salah satu faktor lingkungan terpenting yang mempengaruhi
pertumbuhan dan kehidupan mikroorganisme. Suhu dapat mempengaruhi mikro dalam
dua cara yang berlawanan, yaitu apabila suhu naik maka kecepatan metabolisme naik dan
pertumbuhan dipercepat. Sebaliknya apabila suhu turun, maka kecepatan metabolisme
akan menurun dan pertumbuhan diperlambat. Apabila suhu naik atau turun secara drastic,
tingkat pertumbuhan akan terhenti, komponen sel menjadi tidak aktif dan rusak, sehingga
sel – sel menjadi mati. Berdasarkan suhu optimum pertumbuhannya, mikroorganisme
dapat dibedakan atas tiga grup, yaitu (Purnomo, 2012)
1. Psikotropik, yaitu suhu optimum 14 – 20 ℃, tetapi dapat tumbuh lambat pada suhu
refrigerator (4℃). Kelompok mikroorganisme ini yang penting pada makanan kaleng
adalah Clostridium botulinum tipe E.
2. Mesofilik, yaitu suhu optimum 30 – 37 ℃. Suhu ini merupakan suhu normal gudang.
3. Termofilik, yaitu suhu optimum pada 45 – 60 ℃. Jika spora bakteri tidak dapat
bergerminasi dan tidak tumbuh di bawah suhu 50℃, bakteri tersebut disebut sebagai
obligat termofil. Jika tumbuh pada suhu yang lebih rendah dari 38 ℃ bakteri ini
disebut fakultatif termofilik. Bakteri termofilik tidak memproduksi toksin selama
pertumbuhannya pada makanan. Contoh bakteri ini adalah Bacillus
stearothermophillus.
(Purnomo, 2012)
e. Oksigen
Beberapa mikroorganisme memerlukan oksigen untuk pertumbuhannya, yatu disebut
dengan mikroorganisme aerob yaitu kebalikan dari anaerob. Sehingga mikroorganisme
memiliki karakteristik sendiri – sendiri di dalam kebutuhannya akan oksigen.
Mikroorganisme aerob membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya, sedangkan
anaerob tidak. Mikroorganisme fakultatif anaerob dapat tumbuh dengan ada ataupun
tidak ada oksigen. Pada lingkungan sedikit oksigen, respirasi seluler dilakukan secara
anaerobic dengan menggunakan senyawa – senyawa seperti nitrat dan sulfat dengan jalur
fermentasi (Purnomo, 2012).
f. Kelembaban
Mikroba mempunyai nilai kelembaban optimum. Pada umumnya untuk pertumbuhan
ragi dan bakteri diperlukan kelembaban yang tinggi di atas 85%, sedangkan untuk jamur
diperlukan kelembaban yang rendah di bawah 80%. Banyak mikroba yang tahan hidup di
dalam keadaan kering untuk waktu yang lama, seperti dalam bentuk spora, konidia,
Nama Harki Himawan
NIM 185100201111013
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas E
Kelompok E3
artospora, klamidospora, dan kista. Setiap mikroba memerlukan kandungan air bebas
tertentu untuk hidupnya, biasanya diukur dengan parameter aw (water activity) atau
kelembaban relative. Mikroba yang osmotoleran dapat hidup pada aw terendah (0,6)
misalnya khamir Saccharomyces rouxii. Mikroba yang tahan kekeringan adalah yang
dapat membentuk spora, konidia, atau dapat membentuk kista (Purnomo, 2012).
Bakteri sebenarnya makhluk yang suka akan keadaan basah, bahkan dapat hidup di
dalam air. Hanya di dalam air yang tertutup mereka tak dapat hidup subur, hal ini
dikarenakan kurangnya udara bagu mereka. Tanah yang cukup basah baik bagi kehidupan
bakteri. Meningococcus, yaitu bakteri yang menyebabkan meningitis akan mati dalam
raktu kurang dari satu jam jika digesekkan di atas kaca objek. Sebaliknya, spora – spora
bakteri dapat bertahan beberapa tahun dalam keadaan kering (Purnomo, 2012).
5. Jelaskan fungsi dan langkah –langkah dalam menggunakan Colony counter dalam
perhitungan mikroba !
Colony counter merupakan alat yang digunakan untuk mempermudah perhitungan
jumlah koloni dari mikroorganisme. Colony counter adalah alatyang berfungsi untuk
menghitung jumlah mikroba pada cawan petri atau media lainnya yang menggunakan
sinar dan lup. Selain itu, colony counter juga dapat digunakan untuk melakukan
perhitungan sel secara cepat dan dapat digunakan untuk konsentrasi rendah. Langkah –
langkah mengguanakan dalam perhitungan mikroba adalah menggunakan kabel colony
counter ke stopkontak, ditekan tombl ON, kemudian reset perhitungan sampai menunjuk
angka ‘0’. Letakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan dihitung di atas
meja yang dilengkapi dengan skala. Setelah itu atur mode dari colony counter, seperti
sensivitas (S) untuk mengatur kesentivitas alat saat melakukan penekanan dengan
menggunakan spidol (pulpen), color (C) untuk mengatur warna cahaya sesuai dengan
keinginan, dan light (L) untuk mengatur kecerahan pencahayaan. Kemudian arahkan
spidol atau pulpen ke meja skala, lalu hitung jumlah koloni dengan menekan koloni yang
terlihat. Jika ingin dapat melihat koloni dengan jelas gunakan kaca pembesar. Agar
pekerjaan tidak sulit, gunakan benda hitam berbentuk U sebagai penyanggah cawan petri
agar tidak mudah bergeser. Setelah selesai menghitung, catatlah hasilnya, lalu matikan
alat dengan menekan tobol OFF. Setelah itu lepaskan kabel dari stopkontak (Rocha et al,
2012).
Nama Harki Himawan
NIM 185100201111013
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas E
Kelompok E3
Kesimpulan
Morfologi koloni mikroorganisme merupakan suatu cabang biologi yang
mempelajari bentik dari mikroorganisme sehingga dapat mempelajari morfologi yang kita
amati. Prinsip dari morfologi koloni microorganisme adalah prinsip ilmu yang mengamati
morfologi bakteri, kapang, atau khamir secara mikroskopis yang diamati secara langsung
dengan cawan petri. Ada dua tipe morfologi koloni, yaitu morfologi makroskopik dan
mikroskopik. Tujuan dari praktikum ini adalah agar mampu mengamati morfologi koloni
bakteri, kapang, dan khamir. Pengamatan morfologi dilakukan dengan agar kita mengenal
dan dapat mengidentifikasi bentuk dari mikroorganisme. Pada hasil pengamatan primer,
morfologi koloni yang diamati adalah bakteri A. niger, Candida dan L. casei. A. niger
memiliki ukuran large dengan warna putih, berdiameter 0,8 cm, tempat tumbuh di
permukaan dengan konfigurasi circular, elevasi kasar, tepian endulate. Candida
berukuran small, berwarna putih, berdiameter 0,7 cm, tempat tumbuh di permukaan,
konfigurasi circular, elevasi kering, tepian rhizoid. L. casei memiliki ukuran large dengan
warna bening, berdiameter 7 cm, tempat tumbuh di permukaan dengan konfigurasi
circular, elevasi halus mengkilap, tepian entire. Untuk data campuran, digunakan udara
dengan media PDA yang berukuran large, berwarna putih tulang, berdiameter 1,5 cm,
tempat tumbuh di permukaan, konfigurasi rhizoid, elevasi kering, tepian serate.
Nama Harki Himawan
NIM 185100201111013
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas E
Kelompok E3
Engelkirk, Paul and Janet Duben. 2008. Laboratory Diagnosis of Infectious Diseases
Essential of Diagnostic Microbiology. Baltimore : Lippincott Williams &
Milkins, a Wolters Kluwer Business
Jumiati. 2012. Isolasi dan Identifikasi Khamir secara Morfologi di Tanah Kebun Wisata
Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Semarang : Universitas Negeri Semarang
Maria, Inggrid dan Ign, Suharto. 2012. Fermentasi Glukosa oleh Aspergillus niger Menjadi
Asam Glukonat. Parahyangan : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat
Root, Richard. 2009. Clinical Infectious Diseases. New York City : Oxford University Press
Sunaryanto, dkk. 2014. Uji Kemampuan Lactobacillus casei Sebagai Agensia Probiotik.
Jurnal Bioteknlogi & Biosains Indonesia. Vol. 01, No. 01