Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN PRAKTIKUM

ENERGI DAN LISTRIK PERTANIAN


MATERI
“EFISIENSI ENERGI SEL SURYA”

DISUSUN OLEH
NAMA : Bintang Rizky P S FOTO
NIM : 185100200111018 3x4
JURUSAN : Teknik Pertanian
KELOMPOK : E1

Tanggal Praktikum : 20-10-2021


Asisten : 1. Mohammad Alfianur Rosyad
2. Mayang Anggraeni

LABORATORIUM MEKATRONIKA ALAT DAN MESIN AGROINDUSTRI


JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1
1. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah praktikan memahami pengertian efisiensi energi sel
surya serta mengetahui dan mengukur besarnya efisiensi sel surya.

2. Dasar Teori
2.1 Pengertian Luxmeter (2 Sitasi)
Lux meter adalah alat pengukur intensitas cahaya yang prinsip kerjanya mengubah
intensitas cahaya yang diterima menjadi arus listrik. Pada lux meter, terdapat photodiode
yang akan menangkap sinyal cahaya yang diterima yang kemudian akan keluar output
berupa arus yang besarnya sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima. Semakin besar
intensitas cahaya yang diberikan, makin besar pula arus yang yang terhitung pada lux
meter (Wibawa dan Putra, 2018).
Sebelum digunakan, lux meter harus dikalibrasi agar hasilnya akurat. Lux meter
dikalibrasi dengan bantuan sensor LDR dengan cara pemberian cahaya secara bersamaan.
Kalibrasi dilakukan dengan cara pemberian perlakuan pada lux meter dan sensor LDR
kondisi tanpa cahaya (kondisi gelap) di ruang tertutup, kondisi redup dengan memblok
beberapa titik cahaya yang masuk, kondisi remang-remang dengan memberikan cahaya
pada ruang tertutup, dan terang dengan memberi penerangan pada jarak yang dekat
dengan lux meter dan sensor LDR tersebut (Suoth et al., 2018).

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1
2.2 Pengertian Photovoltaic (2 Sitasi nasional + 1 sitasi internasional)
Panel surya terdiri dari photovoltaic yang menghasilkan listrik dari konversi
cahaya matahari. Yang sangat mempengaruhi energi yang dikonversi adalah intensitas
cahaya yang diterima. Maka dari itu untuk mengantisipasi kurangnya energi listrik yang
dikonversi, kita bisa memperluas panel surya sehingga penerimaan cahayanya bisa
maksimal (Dzulfikar dan Broto, 2016).
Sel photovoltaic terbuat dari material semikonduktor berbahan silikon yang diberi
pelapis khusus di permukaannya. Cahaya matahari yang mengenai sel tersebut memicu
electron untuk terlepas dari atom silikon dan mengalir membentuk sirkuit listrik sehingga
listrik dapat dibangkitkan. Rangkaian sel surya tersebut dapat dirangkai secara seri atau
paralel sesuai dengan kebutuhan (Rif’an et al., 2012).
Selain dari intensitas cahaya yang diterima, faktor lain yang mempengaruhi
penerimaan sinar matahari oleh photovoltaic yaitu kondisi pada panel suryanya itu
sendiri. Kondisi-kondisi tersebut meliputi debu/kotoran yang menutupi panel surya, suhu
dan kelembaban lingkungan, korosi panel surya, pelapis pada panel surya, dan faktor
sudut dan kemiringan panel surya dalam menerima sinar dari matahari (Mariano et al.,
2016).

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1
2.3 Prinsip Kerja Photovoltaic (2 Sitasi)
Proses photovoltaic adalah saat cahaya matahari yang menyinari bumi diubah
menjadi energi listrik. Saat cahaya matahari mengenai sel surya, maka elektron akan
terlepas dari atom silikon dan mengalir membentuk sirkuit listrik yang dapat membuat
energi listrik bangkit. Rangkaian sel surya tadi dapat dibuat seri atau paralel untuk
menghasilkan listrik yang sesuai dengan kebutuhan. Output listrik yang telah dikonversi
tadi disimpan dalam baterai dan siap digunakan (Dzulfikar dan Broto, 2016).
Semakin luas panel surya, maka semakin banyak sel surya yang terdapat
didalamnya dan semakin banyak pula proses photovoltaic yang dapat terjadi. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin luas permukaan photovoltaic maka semakin besar pula
konversi dari energi cahaya matahari menjadi energi listrik yang dapat dilakukan.
Menurut Julisman et al. (2017), daya input bisa dihitung menggunakan rumus sebagai
berikut :

Keterangan:
Pin : Daya input radiasi matahari (Watt)
G : Intensitas radiasi matahari (Watt/m2)
A : Luas area permukaan photovoltaic (m2)

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1
2.4 Pengertian Voltmeter dan Amperemeter (2 Sitasi)
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik. Satuan arus
listrik adalah ampere atau dengan symbol A. Amperemeter harus dipasang seri dengan
beban. Arus listrik yang melewati hambatan R adalah sama dengan arus listrik yang
melewati amperemeter tersebut. Arus yang diukur pada amperemeter merupakan arus
yang mengalir pada rangkaian nyata dari rangkaian yang dapat dibuat dan dimodifikasi
sendiri (Sembodo, 2011).
Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik. Satuan
tegangan listrik adalah volt atau dengan symbol V. Voltmeter harus dipasang secara
paralel dengan ujung-ujung hambatan yang akan diukur beda potensialnya. Idealnya
voltmeter punya hambatan yang besar agar berkurangnya arus listrik yang melewati
hambatan R juga kecil. Galvanometer adalah komponen dasar voltmeter yang memiliki
hambatan dalam (Manurung dan Sinambela, 2018).

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1
2.5 Pengertian Efisiensi Sel Surya ( 2 Sitasi )
Efisiensi sel surya adalah peningkatan upaya optimalisasi penerimaan cahaya atau
konversi energi cahaya menjadi energi listrik. Sel surya yang kurang efisien akan
berdampak pada output listrik yang dikonversi dari energi cahaya. Minimnya efisiensi ini
dapat ditutup dengan cara menambah luasan panel surya sehingga penerimaan sinar
cahayanya dapat maksimal, tetapi hal tersebut tentunya akan memakan biaya tinggi. Cara
lainnya adalah dengan menggunakan reflector surya yang bisa memfokuskan cahaya agar
jatuh tepat di panel surya dengan maksimal (Muchammad dan Setiawan, 2011).
Perhitungan efisiensi sel surya dibutuhkan agar kita dapat mengetahui berapa
luasan panel surya yang dibutuhkan untuk menghasilkan output listrik tertentu. Dengan
memperhatikan penggunaan jenis panel surya yang berbeda, efisiensi penerimaan cahaya
juga bergantung pada sudut kemiringan panel surya dan juga intensitas cahaya yang
diterima. Menurut Iqtimal et al. (2018), perhitungan efisiensi sel surya adalah sebagai
berikut :

keterangan :
P = Daya (watt)
G = Intensitas Matahari (watt/m2)
A = Luas penampang panel surya (m2)

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1
3. Alat, Bahan, dan Fungsi

1. Lampu : Sebagai sumber cahaya


2. Sel surya : Sebagai pengubah bentuk energi dari energi cahaya menjadi energi listrik
3. Luxmeter : Sebagai pengukur intensitas cahaya
4. Penggaris : Pengukur luasan panel surya
5. Resistor : Hambatan pada rangkaian
6. Kabel : Penghubung rangkaian dan penghantar alir listrik
7. Multimeter : Pengukur besarnya tegangan, arus, dan hambatan.

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1
Gambar Alat (Gambar Tangan + Literatur)

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1
4. Cara Kerja (Flowchart)

Siapkan alat dan bahan


Dirangkai panel surya dan diukur dimensinya

Diletakkan lampu diatas panel surya

Ditentukan intensitas cahaya sebesar 500 lux, 1000 lux, 1500 lux

diukur Voc dan Isc dengan menggunakan multimeter

Dirangkai pembebanan (resistor)

Diukur nilai V dan I dari R1-R10

Dicatat hasilnya

Diulangi untuk perlakuan 2 dan 3

Hasil

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1
5. Data Hasil Praktikum

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1
6. Grafik Hubungan

 Grafik hubungan antara P dan V pada 500 lux

 Grafik hubungan antara P dan I pada 500 lux

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

 Grafik hubungan antara P dan V pada 1000 lux

 Grafik hubungan antara P dan I pada 1000 lux

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

 Grafik hubungan antara P dan V pada 1500 lux

 Grafik hubungan antara P dan I pada 1500 lux

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

 Grafik hubungan efisiensi terhadap intensitas cahaya

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1
7. Hasil Dan Pembahasan

7.1 Analisa Data


Dari praktikum diperoleh hasil sebagai berikut. Pada intensitas lampu 500 lux,
untuk R1 diperoleh V 3.91 volt dan I 3.20 mA, untuk R2 diperoleh V 3.45 volt dan I 2.08
mA, untuk R3 diperoleh V 3.04 volt dan I 1.41 mA, untuk R4 diperoleh V 2.6 volt dan I
1.07 mA, untuk R5 diperoleh V 2.17 volt dan I 0.86 mA, untuk R6 diperoleh V 1.73 volt
dan I 0.72 mA, untuk R7 diperoleh V 1.29 volt dan I 0.61 mA, untuk R8 diperoleh V 0.86
volt dan I 0.54 mA, untuk R9 diperoleh V 0.43 volt dan I 0.47 mA, dan untuk R10
diperoleh V 0 volt dan I 0 mA. Untuk R1 diperoleh P 12.512 x 10-3 watt, untuk R2
diperoleh P 7.176 x 10-3 watt, untuk R3 diperoleh P 4.2864 x 10-3 watt, untuk R4 diperoleh
P 2.782 x 10-3 watt, untuk R5 diperoleh P 1.866 x 10-3 watt, untuk R6 diperoleh P 1.246 x
10-3 watt, untuk R7 diperoleh P 0.787 x 10-3 watt, untuk R8 diperoleh P 0.464 x 10-3 watt,
untuk R9 diperoleh P 0.202 x 10-3 watt, dan untuk R10 diperoleh P 0 watt.
Pada intensitas lampu 1000 lux, untuk R1 diperoleh V 4.15 volt dan I 4.34 mA,
untuk R2 diperoleh V 3.69 volt dan I 2.26 mA, untuk R3 diperoleh V 3.22 volt dan I 1.53
mA, untuk R4 diperoleh V 2.76 volt dan I 1.15 mA, untuk R5 diperoleh V 2.3 volt dan I
0.92 mA, untuk R6 diperoleh V 1.83 volt dan I 0.77 mA, untuk R7 diperoleh V 1.37 volt
dan I 0.66 mA, untuk R8 diperoleh V 0.91 volt dan I 0.57 mA, untuk R9 diperoleh V 0.44
volt dan I 0.51 mA, dan untuk R10 diperoleh V 0 volt dan I 0 mA. Untuk R1 diperoleh P
18.011 x 10-3 watt, untuk R2 diperoleh P 8.3338 x 10-3 watt, untuk R3 diperoleh P 4.927 x
10-3 watt, untuk R4 diperoleh P 3.174 x 10-3 watt, untuk R5 diperoleh P 2.116 x 10-3 watt,
untuk R6 diperoleh P 1.409 x 10-3 watt, untuk R7 diperoleh P 0.904 x 10-3 watt, untuk R8
diperoleh P 0.519 x 10-3 watt, untuk R9 diperoleh P 0.224 x 10-3 watt, dan untuk R10
diperoleh P 0 watt.
Pada intensitas lampu 1500 lux, untuk R1 diperoleh V 4.21 volt dan I 4.47 mA,
untuk R2 diperoleh V 3.94 volt dan I 2.31 mA, untuk R3 diperoleh V 3.27 volt dan I 1.55
mA, untuk R4 diperoleh V 2.8 volt dan I 1.17 mA, untuk R5 diperoleh V 2.33 volt dan I
0.89 mA, untuk R6 diperoleh V 1.86 volt dan I 0.77 mA, untuk R7 diperoleh V 1.39 volt
dan I 0.66 mA, untuk R8 diperoleh V 0.92 volt dan I 0.58 mA, untuk R9 diperoleh V 0.44
volt dan I 0.51 mA, dan untuk R10 diperoleh V 0 volt dan I 0 mA. Untuk R1 diperoleh P
18.819 x 10-3 watt, untuk R2 diperoleh P 8.639 x 10-3 watt, untuk R3 diperoleh P 5.069 x
10-3 watt, untuk R4 diperoleh P 3.276 x 10-3 watt, untuk R5 diperoleh P 2.074 x 10-3 watt,
untuk R6 diperoleh P 1.432 x 10-3 watt, untuk R7 diperoleh P 0.834 x 10-3 watt, untuk R8
diperoleh P 0.534 x 10-3 watt, untuk R9 diperoleh P 0.224 x 10-3 watt, dan untuk R10
diperoleh P 0 watt.
Diperoleh nilai VOC 4.28 volt dan ISC 4.35 mA. Dengan luas panel surya sebesar
143 cm2 (13 cm x 11 cm). Efisiensi pada sel surya dengan intensitas lampu 500 lux
sebesar 119.5 %, intensitas lampu 1000 lux sebesar 86.032 %, dan intensitas lampu 1500
lux sebesar 59.927 %.

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

7.2 Analisa Perhitungan


Pada percobaan, dilakukan perhitungan untuk menentukan efisiensi dan besarnya
daya. Besarnya daya dihitung dengan cara P = V x I. Pada intensitas lampu 500 lux, untuk
R1 diperoleh P 12.512 x 10-3 watt, untuk R2 diperoleh P 7.176 x 10-3 watt, untuk R3
diperoleh P 4.2864 x 10-3 watt, untuk R4 diperoleh P 2.782 x 10-3 watt, untuk R5 diperoleh
P 1.866 x 10-3 watt, untuk R6 diperoleh P 1.2456 x 10-3 watt, untuk R7 diperoleh P 0.787 x
10-3 watt, untuk R8 diperoleh P 0.464 x 10-3 watt, untuk R9 diperoleh P 0.202 x 10-3 watt,
dan untuk R10 diperoleh P 0 watt.
Pada intensitas lampu 1000 lux, untuk R1 diperoleh P 18.011 x 10-3 watt, untuk R2
diperoleh P 8.339 x 10-3 watt, untuk R3 diperoleh P 4.927 x 10-3 watt, untuk R4 diperoleh P
3.174 x 10-3 watt, untuk R5 diperoleh P 2.116 x 10-3 watt, untuk R6 diperoleh P 1.409 x 10-
3
watt, untuk R7 diperoleh P 0.904 x 10-3 watt, untuk R8 diperoleh P 0.519 x 10-3 watt,
untuk R9 diperoleh P 0.224 x 10-3 watt, dan untuk R10 diperoleh P 0 watt.
Pada intensitas lampu 1500 lux, untuk R1 diperoleh P 18.819 x 10-3 watt, untuk R2
diperoleh P 8.639 x 10-3 watt, untuk R3 diperoleh P 5.069 x 10-3 watt, untuk R4 diperoleh
P 3.276 x 10-3 watt, untuk R5 diperoleh P 2.074 x 10-3 watt, untuk R6 diperoleh P 1.432 x
10-3 watt, untuk R7 diperoleh P 0.834 x 10-3 watt, untuk R8 diperoleh P 0.534 x 10-3 watt,
untuk R9 diperoleh P 0.224 x 10-3 watt, dan untuk R10 diperoleh P 0 watt.
Dan intensitas cahaya dihitung dengan rumus Ŋ = x 100%. Untuk 500
lux diperoleh Ŋ = 12.512 x 10-3 / ((500 x 1.464 x 10-7) x 143) = 119.5 %. Untuk 1000 lux
diperoleh Ŋ = 18.011 x 10-3 / ((1000 x 1.464 x 10-7) x 143) = 86.032 %. Kemudian untuk
1500 lux diperoleh Ŋ = 18.819 x 10-3 / ((1500 x 1.464 x 10-7) x 143) = 59.927 %.

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

7.3 Hubungan V dan I berdasarkan Hasil Praktikum (Dibandingkan dengan Literatur)


Dari praktikum diperoleh hasil sebagai berikut. Pada intensitas lampu 500 lux,
untuk R1 diperoleh V 3.91 volt dan I 3.20 mA, untuk R2 diperoleh V 3.45 volt dan I 2.08
mA, untuk R3 diperoleh V 3.04 volt dan I 1.41 mA, untuk R4 diperoleh V 2.60 volt dan I
1.07 mA, untuk R5 diperoleh V 2.17 volt dan I 0.86 mA, untuk R6 diperoleh V 1.73 volt
dan I 0.72 mA, untuk R7 diperoleh V 1.29 volt dan I 0.61 mA, untuk R8 diperoleh V 0.86
volt dan I 0.54 mA, untuk R9 diperoleh V 0.43 volt dan I 0.47 mA, dan untuk R10
diperoleh V 0 volt dan I 0 mA.
Pada intensitas lampu 1000 lux, untuk R1 diperoleh V 4.15 volt dan I 4.34 mA,
untuk R2 diperoleh V 3.69 volt dan I 2.26 mA, untuk R3 diperoleh V 3.22 volt dan I 1.53
mA, untuk R4 diperoleh V 2.76 volt dan I 1.15 mA, untuk R5 diperoleh V 2.3 volt dan I
0.92 mA, untuk R6 diperoleh V 1.83 volt dan I 0.77 mA, untuk R7 diperoleh V 1.37 volt
dan I 0.66 mA, untuk R8 diperoleh V 0.91 volt dan I 0.57 mA, untuk R9 diperoleh V 0.44
volt dan I 0.51 mA, dan untuk R10 diperoleh V 0 volt dan I 0 mA.
Pada intensitas lampu 1500 lux, untuk R1 diperoleh V 4.21 volt dan I 4.47 mA,
untuk R2 diperoleh V 3.94 volt dan I 2.31 mA, untuk R3 diperoleh V 3.27 volt dan I 1.55
mA, untuk R4 diperoleh V 2.8 volt dan I 1.17 mA, untuk R5 diperoleh V 2.33 volt dan I
0.89 mA, untuk R6 diperoleh V 1.86 volt dan I 0.77 mA, untuk R7 diperoleh V 1.39 volt
dan I 0.66 mA, untuk R8 diperoleh V 0.92 volt dan I 0.58 mA, untuk R9 diperoleh V 0.44
volt dan I 0.51 mA, dan untuk R10 diperoleh V 0 volt dan I 0 mA.
Hal ini sesuai dengan literatur dimana semakin besar tegangannya, maka semakin
besar pula arusnya. Persamaannya yaitu I=V/R yang dimana I dan V berbanding lurus.
Dalam hasil percobaan dapat dilihat bahwa tegangan terbesar dalam suatu rangkaian
memiliki arus terbesar pula. (Saefullah et al., 2018).

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

7.4 Hubungan P dan V berdasarkan Hasil Praktikum (Dibandingkan dengan Literatur)


Pada percobaan, dilakukan perhitungan untuk menentukan efisiensi dan besarnya
daya. Besarnya daya dihitung dengan cara P = V x I. Pada intensitas lampu 500 lux, untuk
R1 dengan nilai V sebesar 3,91 volt diperoleh P 12.512 x 10-3 watt, untuk R2 dengan nilai
volt sebesar 3,45 V diperoleh P 7.176 x 10-3 watt, untuk R3 dengan nilai V sebesar 3,04
volt diperoleh P 4.2864 x 10-3 watt, untuk R4 dengan nilai V sebesar 2,60 volt diperoleh P
2.782 x 10-3 watt, untuk R5 dengan nilai V sebesar 2,17 volt diperoleh P 1.866 x 10-3 watt,
untuk R6 dengan nilai V sebesar 1,73 volt diperoleh P 1.2456 x 10-3 watt, untuk R7 dengan
nilai V sebesar 1,29 volt diperoleh P 0.787 x 10-3 watt, untuk R8 dengan nilai V sebesar
0,86 volt diperoleh P 0.464 x 10-3 watt, untuk R9 dengan nilai V sebesar 0,43 volt
diperoleh P 0.202 x 10-3 watt, dan untuk R10 dengan nilai V sebesar 0 volt diperoleh P 0
watt. Pada intensitas lampu 1000 lux, untuk R1 dengan nilai V sebesar 4,15 volt diperoleh
P 18.011 x 10-3 watt, untuk R2 dengan nilai V sebesar 3,68 volt diperoleh P 8.339 x 10-3
watt, untuk R3 dengan nilai V sebesar 3,22 diperoleh P 4.927 x 10-3 watt, untuk R4 dengan
nilai V sebesar 2,76 diperoleh P 3.174 x 10-3 watt, untuk R5 dengan nilai V sebesar 2,3
volt diperoleh P 2.116 x 10-3 watt, untuk R6 dengan nilai V sebesar 1,83 volt diperoleh P
1.409 x 10-3 watt, untuk R7 dengan nilai V sebesar 1,37 volt diperoleh P 0.904 x 10-3 watt,
untuk R8 dengan nilai V sebesar 0,91 diperoleh P 0.519 x 10-3 watt, untuk R9 dengan nilai
V sebesar 0,44 volt diperoleh P 0.224 x 10-3 watt, dan untuk R10 diperoleh P 0 watt. Pada
intensitas lampu 1500 lux, untuk R1 dengan nilai V sebesar 4,21 volt diperoleh P 18.819 x
10-3 watt, untuk R2 dengan nilai V sebesar 3,94 volt diperoleh P 8.639 x 10-3 watt, untuk
R3 dengan nilai V sebesar 3,27 volt diperoleh P 5.069 x 10-3 watt, untuk R4 dengan nilai V
sebesar 2,80 volt diperoleh P 3.276 x 10-3 watt, untuk R5 dengan nilai V sebesar 2,33 volt
diperoleh P 2.074 x 10-3 watt, untuk R6 dengan nilai V sebesar 1,86 volt diperoleh P
1.432 x 10-3 watt, untuk R7 dengan nilai V sebesar 1,39 volt diperoleh P 0.834 x 10-3 watt,
untuk R8 dengan nilai V sebesar 0,92 volt diperoleh P 0.534 x 10-3 watt, untuk R9 dengan
nilai V sebesar 0,44 volt diperoleh P 0.224 x 10-3 watt, dan untuk R10 diperoleh P 0 watt.
Hal ini sesuai dengan literatur dimana semakin besar tegangannya, maka semakin besar
pula dayanya. Persamaannya yaitu P=VxI yang dimana P dan V berbanding lurus. Dalam
hasil percobaan dapat dilihat bahwa daya terbesar dalam suatu rangkaian memiliki
tegangan terbesar pula. (Antonov dan Natalinus, 2013).

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

7.5 Hubungan Efisiensi dengan Intensitas Cahaya berdasarkan Praktikum (Dibandingkan


dengan Literatur)
Dari praktikum diperoleh hasil sebagai berikut. Pada intensitas lampu 500 lux,
diperoleh daya maksimum sebesar 12.512 x 10-3 watt dan dengan luas permukaan sel
surya sebesar 143 cm2 diperoleh efisiensi sebesar 119.5 %. Pada intensitas lampu 1000
lux, diperoleh daya maksimum sebesar 18.011 x 10-3 watt dan dengan luas permukaan sel
surya sebesar 143 cm2 diperoleh efisiensi sebesar 86.032 %. Dan pada intensitas lampu
1500 lux, diperoleh daya maksimum sebesar 12.819 x 10-3 watt dan dengan luas
permukaan sel surya sebesar 143 cm2 diperoleh efisiensi sebesar 59.927 %.
Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan semakin besar intensitas cahaya
yang diberikan maka efisiensinya juga ikut meningkat. Pada literatur diperoleh hasil
bahwa efisiensi akan meningkat pada intensitas cahaya optimumnya dan setelah mencapai
pada intensitas cahaya optimum, efisiensi yang diperoleh akan semakin menurun seiring
dengan meningkatnya intensitas cahaya. Pada praktikum kali ini terdapat intensitas
cahaya optimum agar efisiensinya maksimal yaitu pada 500 lux, maka dari itu
efisiensinya terus menurun dari yang pada awalnya 119.5 % pada 500 lux, menjadi
86.032 % pada 1000 lux, dan kemudian turun lagi menjadi 59.927 % pada 1500 lux
(Arifin et al., 2017).

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

7.6 Efisiensi Energi pada Sel Surya


Efisiensi sel surya adalah peningkatan upaya optimalisasi penerimaan cahaya atau
konversi energi cahaya menjadi energi listrik. Efisiensi energi pada sel surya disini
mempertimbangkan mengenai daya maksimum dari intensitas cahaya, besarnya intensitas
cahaya yang mengenai sel surya, dan luasan permukaan sel surya. Karena pada rumus

efisiensi Ŋ x 100 %, daya maksimum berbanding lurus dengan intensitas cahaya

sehingga semakin besar intensitas cahaya maka dari itu semakin besar intensitas
cahayanya maka daya maksimumnya semakin besar. Dengan daya maksimum yang lebih
besar dan dengan intensitas cahaya yang lebih besar maka bisa diperoleh efisiensi yang
lebih tinggi. Tetapi semua itu tidak terjadi secara linier karena sel surya memiliki
intensitas cahaya optimum. Seperti pada hasil praktikum diperoleh efisiensi tertinggi
sebesar 119.5 % pada 500 lux, turun menjadi 86.032% pada 1000 lux, dan turun terus
menjadi 59.927 % pada 1500 lux. Ini membuktikan bahwa tidak selamanya intensitas
cahaya tinggi akan membuat efisiensinya tinggi pula.

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

7.7 Analisa Grafik


Pada grafik 500 lux, hubungan V dan P diperoleh tren grafik yang menurun dari
R1 sampai R10. Untuk R1 diperoleh V 3.91 volt dan P 12.512 x 10-3 watt, untuk R2
diperoleh V 3.45 volt dan P 7.176 x 10-3 watt, untuk R3 diperoleh V 3.04 volt dan P 4.286
x 10-3 watt, untuk R4 diperoleh V 2.6 volt dan P 2.782 x 10-3 watt, untuk R5 diperoleh V
2.17 volt dan P 1.866 x 10-3watt, untuk R6 diperoleh V 1.73 volt dan P 1.246 x 10-3 watt,
untuk R7 diperoleh V 1.29 volt dan P 0.787 x 10-3 watt, untuk R8 diperoleh V 0.86 volt
dan P 0.464 x 10-3 watt, untuk R9 diperoleh V 0.43 volt dan P 0.202 x 10-3 watt, dan untuk
R10 diperoleh V 0 volt dan P 0 watt. Dan pada grafik hubungan V dan I diperoleh grafik
yang turun. Untuk R1 diperoleh V 3.91 volt dan I 3.20 mA, untuk R2 diperoleh V 3.45
volt dan I 2.08 mA, untuk R3 diperoleh V 3.04 volt dan I 1.41 mA, untuk R4 diperoleh V
2.6 volt dan I 1.07 mA, untuk R5 diperoleh V 2.17 volt dan I 0.86 mA, untuk R6
diperoleh V 1.73 volt dan I 0.72 mA, untuk R7 diperoleh V 1.29 volt dan I 0.61 mA,
untuk R8 diperoleh V 0.86 volt dan I 0.54 mA, untuk R9 diperoleh V 0.43 volt dan I 0.47
mA, dan untuk R10 diperoleh V 0 volt dan I 0 mA.
Pada grafik 1000 lux, hubungan V dan P diperoleh tren grafik yang menurun dari
R1 sampai R10. Untuk R1 diperoleh V 4.15 volt dan P 18.011 x 10-3 watt, untuk R2
diperoleh V 3.68 volt dan P 8.339 x 10-3 watt, untuk R3 diperoleh V 3.22 volt dan P 4.927
x 10-3 watt, untuk R4 diperoleh V 2.76 volt dan P 3.174 x 10-3 watt, untuk R5 diperoleh V
2.3 volt dan P 2.116 x 10-3 watt, untuk R6 diperoleh V 1.86 volt dan P 1.409 x 10-3 watt,
untuk R7 diperoleh V 1.37 volt dan P 0.904 x 10-3 watt, untuk R8 diperoleh V 0.91 volt
dan P 0.519 x 10-3 watt, untuk R9 diperoleh V 0.44 volt dan P 0.224 x 10-3 watt, dan untuk
R10 diperoleh V 0 volt dan P 0 watt. Dan pada grafik hubungan V dan I diperoleh grafik
yang turun. Untuk R1 diperoleh V 4.15 volt dan I 4.34 mA, untuk R2 diperoleh V 3.69
volt dan I 2.26 mA, untuk R3 diperoleh V 3.22 volt dan I 1.53 mA, untuk R4 diperoleh V
2.76 volt dan I 1.15 mA, untuk R5 diperoleh V 2.3 volt dan I 0.92 mA, untuk R6 diperoleh
V 1.83 volt dan I 0.77 mA, untuk R7 diperoleh V 1.37 volt dan I 0.66 mA, untuk R8
diperoleh V 0.91 volt dan I 0.57 mA, untuk R9 diperoleh V 0.44 volt dan I 0.51 mA, dan
untuk R10 diperoleh V 0 volt dan I 0 mA.

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

Pada grafik 1500 lux, hubungan V dan P diperoleh tren grafik yang arahnya
menurun dari R1 sampai R10. Untuk R1 diperoleh V 4.21 volt dan P 18.819 x 10-3 watt,
untuk R2 diperoleh V 3.94 volt dan P 8.639 x 10-3 watt, untuk R3 diperoleh V 3.27 volt
dan P 5.069 x 10-3 watt, untuk R4 diperoleh V 2.80 volt dan P 3.276 x 10-3 watt, untuk R5
diperoleh V 2.33 volt dan P 2.074 x 10-3 watt, untuk R6 diperoleh V 1.86 volt dan P 1.432
x 10-3 watt, untuk R7 diperoleh V 1.39 volt dan P 0.834 x 10-3 watt, untuk R8 diperoleh V
0.92 volt dan P 0.534 x 10-3 watt, untuk R9 diperoleh V 0.44 volt dan P 0.224 x 10-3 watt,
dan untuk R10 diperoleh V 0 volt dan P 0 watt. Dan pada grafik hubungan V dan I
diperoleh grafik yang turun. Untuk R1 diperoleh V 4.21 volt dan I 4.47 mA, untuk R2
diperoleh V 3.94 volt dan I 2.31 mA, untuk R3 diperoleh V 3.27 volt danI 0.155 mA,
untuk R4 diperoleh V 2.80 volt danI 0.117 mA, untuk R5 diperoleh V 2.33 volt danI 0.089
mA, untuk R6 diperoleh V 1.86 volt dan I 0.77 mA, untuk R7 diperoleh V 1.39 volt dan I
0.66 mA, untuk R8 diperoleh V 0.92 volt dan I 0.58 mA, untuk R9 diperoleh V 0.44 volt
dan I 0.51 mA, dan untuk R10 diperoleh V 0 volt dan I 0 mA.
Dan pada grafik hubungan efisiensi dengan intensitas cahaya, diperoleh tren grafik
yang menurun dari intensitas cahaya 500 lux sampai 1500 lux. Diperoleh efisiensi
tertinggi sebesar 119.5 % pada 500 lux, turun menjadi 86.032 % pada 1000 lux, dan turun
terus menjadi 59.9268 % pada 1500 lux

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1
8. Penutup

8.1 Kesimpulan
Tujuan dari praktikum ini adalah praktikan memahami pengertian efisiensi energi
sel surya serta mengetahui dan mengukur besarnya efisiensi sel surya. Prinsip dari
praktikum ini adalah cahaya diberikan kepada sel surya dengan intensitas yang berbeda
untuk mengetahui efisiensinya masing-masing.
Pada intensitas 500 lux, Untuk R1 diperoleh V 3.91 volt dan P 12.512 x 10-3 watt,
untuk R2 diperoleh V 3.45 volt dan P 7.176 x 10-3 watt, untuk R3 diperoleh V 3.04 volt
dan P 4.286 x 10-3 watt, untuk R4 diperoleh V 2.6 volt dan P 2.782 x 10-3 watt, untuk R5
diperoleh V 2.17 volt dan P 1.866 x 10-3watt, untuk R6 diperoleh V 1.73 volt dan P 1.246
x 10-3 watt, untuk R7 diperoleh V 1.29 volt dan P 0.787 x 10-3 watt, untuk R8 diperoleh V
0.86 volt dan P 0.464 x 10-3 watt, untuk R9 diperoleh V 0.43 volt dan P 0.202 x 10-3 watt,
dan untuk R10 diperoleh V 0 volt dan P 0 watt. Dan Untuk R1 diperoleh V 3.91 volt dan I
3.20 mA, untuk R2 diperoleh V 3.45 volt dan I 2.08 mA, untuk R3 diperoleh V 3.04 volt
dan I 1.41 mA, untuk R4 diperoleh V 2.6 volt dan I 1.07 mA, untuk R5 diperoleh V 2.17
volt dan I 0.86 mA, untuk R6 diperoleh V 1.73 volt dan I 0.72 mA, untuk R7 diperoleh V
1.29 volt dan I 0.61 mA, untuk R8 diperoleh V 0.86 volt dan I 0.54 mA, untuk R9
diperoleh V 0.43 volt dan I 0.47 mA, dan untuk R10 diperoleh V 0 volt dan I 0 mA.
Pada intensitas 1000 lux, Untuk R1 diperoleh V 4.15 volt dan P 18.011 x 10-3 watt,
untuk R2 diperoleh V 3.68 volt dan P 8.339 x 10-3 watt, untuk R3 diperoleh V 3.22 volt
dan P 4.927 x 10-3 watt, untuk R4 diperoleh V 2.76 volt dan P 3.174 x 10-3 watt, untuk R5
diperoleh V 2.3 volt dan P 2.116 x 10-3 watt, untuk R6 diperoleh V 1.86 volt dan P 1.409 x
10-3 watt, untuk R7 diperoleh V 1.37 volt dan P 0.904 x 10-3 watt, untuk R8 diperoleh V
0.91 volt dan P 0.519 x 10-3 watt, untuk R9 diperoleh V 0.44 volt dan P 0.224 x 10-3 watt,
dan untuk R10 diperoleh V 0 volt dan P 0 watt. Dan Untuk R1 diperoleh V 4.15 volt dan I
4.34 mA, untuk R2 diperoleh V 3.69 volt dan I 2.26 mA, untuk R3 diperoleh V 3.22 volt
dan I 1.53 mA, untuk R4 diperoleh V 2.76 volt dan I 1.15 mA, untuk R5 diperoleh V 2.3
volt dan I 0.92 mA, untuk R6 diperoleh V 1.83 volt dan I 0.77 mA, untuk R7 diperoleh V
1.37 volt dan I 0.66 mA, untuk R8 diperoleh V 0.91 volt dan I 0.57 mA, untuk R9
diperoleh V 0.44 volt dan I 0.51 mA, dan untuk R10 diperoleh V 0 volt dan I 0 mA.

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

Pada intensitas 1500 lux, Untuk R1 diperoleh V 4.21 volt dan P 18.819 x 10-3 watt,
untuk R2 diperoleh V 3.94 volt dan P 8.639 x 10-3 watt, untuk R3 diperoleh V 3.27 volt
dan P 5.069 x 10-3 watt, untuk R4 diperoleh V 2.80 volt dan P 3.276 x 10-3 watt, untuk R5
diperoleh V 2.33 volt dan P 2.074 x 10-3 watt, untuk R6 diperoleh V 1.86 volt dan P 1.432
x 10-3 watt, untuk R7 diperoleh V 1.39 volt dan P 0.834 x 10-3 watt, untuk R8 diperoleh V
0.92 volt dan P 0.534 x 10-3 watt, untuk R9 diperoleh V 0.44 volt dan P 0.224 x 10-3 watt,
dan untuk R10 diperoleh V 0 volt dan P 0 watt. Dan Untuk R1 diperoleh V 4.21 volt dan I
4.47 mA, untuk R2 diperoleh V 3.94 volt dan I 2.31 mA, untuk R3 diperoleh V 3.27 volt
danI 0.155 mA, untuk R4 diperoleh V 2.80 volt danI 0.117 mA, untuk R5 diperoleh V 2.33
volt danI 0.089 mA, untuk R6 diperoleh V 1.86 volt dan I 0.77 mA, untuk R7 diperoleh V
1.39 volt dan I 0.66 mA, untuk R8 diperoleh V 0.92 volt dan I 0.58 mA, untuk R9
diperoleh V 0.44 volt dan I 0.51 mA, dan untuk R10 diperoleh V 0 volt dan I 0 mA.

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

8.2 Kritik dan Saran


Penyampaian materi sebaiknya yang jelas dan tidak tergesa-gesa, sehingga tidak perlu
dilakukan pengulangan penjelasan.

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

DAFTAR PUSTAKA

Dzulfikar,Dafi dan Broto,Wisnu. 2016. Optimalisasi Pemanfaatan Energi Listrik Tenaga


Surya Skala Rumah Tangga. Prosiding Seminar Nasional Fisika. Jakarta,
Oktober 2016.
Iqtimal,Zian , Sara,Ira, dan Syahrizal. 2018. Aplikasi Sistem Tenaga Surya Sebagai
Sumber Tenaga Listrik Pompa Air. Jurnal KITEKTRO 3(1) : 1-8.
Julisman,Andi , Sara,Ira, dan Siregar,Ramdhan. 2017. Prototipe Pemanfaatan Panel
Surya Sebagai Sumber Energi Pada Sistem Otomasi Atap Stadion Bola. Jurnal
KITEKTRO 2(1) : 35-42.
Manurung,Sondang dan Sinambela,Masdiana. 2018. Perangkat Pembelajaran IPA
Berbentuk LKS Berbasis Laboratorium. Jurnal Inpafi 6(1) : 80-87.
Mariano,Juliana , Campos,Henrique , Tonin,Fabianna , Junior,Jair, dan Junior,Eloy.
2016. Performance of Photovoltaic Systems : Green Office’s Case Study
Approach. International
LAMPIRANJournal of EnergyDAN
LITERATUR and Environment
LAMPIRAN7(2) : 123-136.
DHP
Muchammad dan Setiawan,Hendri. 2011. Peningkatan Efisiensi Modul Surya 50 WP
dengan Penambahan Reflektor. Prosiding Seminar Nasional Sains dan
Teknologi ke-2. Semarang, 2011.
Rif’an,M. , HP,Sholeh , Shidiq,Mahfudz , Yuwono,Rudy , Suyono,Hadi, dan S.,Fitriana.
2012. Optimasi Pemanfaatan Energi Listrik Tenaga Matahari di Jurusan Teknik
Elektro Universitas Brawijaya. Jurnal EECCIS 6(1) : 44-50.
Sembodo,Budi. 2011. Ampere Meter DC Menggunakan ADC 0804 Sebagai Interface
Pada Central Processing Unit (CPU) Komputer. Jurnal Teknik WAKTU 9(1) : 8
15.
Suoth,Verna , Mosey,Handy, dan Telleng,Richard. 2018. Rancang Bangun Alat
Pendeteksi Intensitas Cahaya Berbasis Sensor Light Dependent Resistance (LDR).
Jurnal MIPA Unsrat Online 7(1) : 47-51.
Wibawa,I dan Putra,I. 2018. Perancangan dan Pembuatan Lux Meter Digital Berbasis
Sensor Cahaya EL7900. Jurnal Ilmu Komputer 11(1) : 45-48.

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN

Agam,Bima , Yushardi, dan Prihandono,Trapsilo. 2015. Pengaruh Jenis dan Bentuk


Lampu Terhadap Intensitas Pencahayaan dan Energi Buangan Melalui
Perhitungan Nilai Efikasi Luminus. Jurnal Pendidikan Fisika. 3(4) : 384-389.
Antonov dan Natalinus. 2013. Pengaruh Perubahan Tegangan Sumber Terhadap
Karakteristik Faktor Daya Pada Lampu Hemat Energi. Jurnal Teknik Elektro. 2(1)
: 33-37.
Apriani,Yosi dan Barlian,Taufik. 2018. Inverter Berbasis Accumulator Sebagai Alternatif
Penghemat Daya Listrik Rumah Tangga. Jurnal Surya Energy. 3(1) : 203-214.
Arifin,Muhammad , Margareta,Desyana , dan Trimaryana,Okky. 2017. Pengaruh
Intensitas Cahaya Terhadap Efisiensi Konversi Sel Surya Dye-Sensitized Solar
Cell (DSSC). Jurnal Integrasi. 9(1) : 24-27.
Dermawan,Erwin , Isyanto,Haris, dan Ichsan,Muhammad. 2016. Analisa Kerusakan dan
Studi Pemasangan Kabel Power Supply AC Control MCWP (Main Cooling Water
Pump). Jurnal ELEKTUM. 12(1) : 1-8.
Parera,Lory , Tupan,Hendrik, dan Puturuhu,Victor. 2018. Pengaruh Intensitas Penerangan
Pada Laboratorium Dan Bengkel Jurusan Teknik Elektro. Jurnal SIMETRIK. 8(1)
: 12-15.
Pattiasina,Nanse , Effendy,Edison, dan Wairatta,Amelia. 2017. Pelatihan Sheet Metal
Pembuatan Oven Guna Peningkatan Usaha Mikro Skala Industri Rumahtangga di
Desa Rumahtiga. Jurnal SIMETRIK. 7(2) : 2-8.
Ramadhan,Anwar , Diniardi,Ery, dan Mukti,Sony. 2016. Analisis Desain Sistem
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Kapasitas 50 WP. Jurnal TEKNIK. 37(2) : 59
63.
Saefullah,Asep , Fakhturrokhman,Mohammad , Oktarisa,Yuvita , Arsy,Resty ,
Rosdiana,Hayin , Gustiono,Vaka ,dan Indriyanto,Seno. 2018. Rancang Bangun
Alat Praktikum Hukum Ohm Untuk Memfasilitasi Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi (Higher Order Thinking Skills). Jurnal GRAVITY. 4(2) : 81-85.
Suari,Muharmen. 2020. Karakterisasi Ampermeter Voltmeter Terhadap Penambahan
Hambatan Pada Pengujian Sensor Mekanik Multimeter Analog. Jurnal
NATURAL SCIENCE. 6(1) : 102-113.

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

LAMPIRAN LITERATUR

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

LAMPIRAN LITERATUR TAMBAHAN


1. Arifin et al., 2017.

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

2. Saefullah et al., 2018. Hal 81-85

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1
3. Antonov dan Natalinus, 2013. Hal 33-37

4. Ramadhan et al., 2016.

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1
5. Suari, 2020.

6. Parera et al., 2018. Hal 12-15.

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1
7. Agam et al., 2015.

8. Dermawan et al., 2016. Hal 1-8

9. Pattiasina et al., 2017. Hal 2-8

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelas :E
Kelompok : E1

10. Apriani dan Barlian, 2018. Hal 203-214.

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Efisiensi Energi Sel Surya
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Acc 21/10/21
P Vx
R 4G3 D.oRON A Pt a cm am /43
3.69 2 m2
ICOO lux0.O0o/Y64
Ra 122 3 0,00492
Ry 376 1 0,003174 Intenstar cahayax ua
x I00%
23 0.9 .00216 Pemukaan
3D.77 0,co/o9
37 066 0,cngov
0.91
.57 0.000519
R0, 0,S
R
R
0.090 t00% -86,032/4 7 ODOfy00x(0 = 6730769%
Ra
R7
o.ccINGO.00339x
x3 l0o% 30.3343s O, O0DDO
Occo/Y64x (UaX(O0% = 9,3/9092 %
R3 Rg
co927
DccOr6yxu3 % ,s3261 O C0ose9
O, CcCo/64 z u z * {00 %= 24776us%

Rg
O.003179 o.00o2y
D.c0O64 KI4S 0O 7 5,610o7 ooH6y x7 X07% 1,071879 %
Rs
RD
- O.0c 216
7o.cooruEU KIyS *007 l0,07 a8
• Grafik hubungan antara P dan V pada 500 lux

• Grafik hubungan antara P dan I pada 500 lux


• Grafik hubungan antara P dan V pada 1000 lux

• Grafik hubungan antara P dan I pada 1000 lux


• Grafik hubungan antara P dan V pada 1500 lux

• Grafik hubungan antara P dan I pada 1500 lux


• Grafik efisiensi terhadap intensitas cahaya

Anda mungkin juga menyukai