Anda di halaman 1dari 66

Cari persamaan regresi liniernya, pada masing-masing data

dibawah ini !

Suhu 75ºC Suhu 90ºC


t (jam) C (mg) t (jam) C (mg)
0 500 0 500
1 485 1 480
6 410 6 400
12 325 12 305
24 150 24 110

Pada persamaan regresi linier, terdapat nilai a dan b. Jelaskan apa


yang dimaksud dari masing-masing nilai tersebut !
Penekanan materi sebelumnya yang harus dikuasai agar
tidak menemukan kesulitan pada materi selanjutnya

Cara memilih dan menggunakan kertas grafik semilog dan


milimeter dalam membuat grafik dari data berbentuk
logaritma dan non-logaritma
Pendahuluan
1. Gaya Ikatan Antarmolekul
2. Wujud Zat
a) Wujud Gas
b) Wujud Cair
c) Wujud Padat
3. Kesetimbangan Fase
Pendahuluan

Gaya Ikatan Molekul


Wujud Zat
(Diagram 3
Fase)

Ikatan
Antramolekul

Atom, Unsur,
Molekul,
Senyawa
Gaya Ikatan Molekul
Pendahuluan
Gaya Ikatan Molekul
Pendahuluan
Atom adalah Satuan terkecil dari suatu materi yang terdiri atas inti;

Pendahuluan

Gaya Ikatan Molekul


proton (muatan+) dan neutron (netral), dan kulit berisi (muatan-) yaitu
elektron. Ada juga yang menyebutkan bahwa atom adalah partikel
penyusun unsur.

Anggapan yang salah


Gabungan/ikatan beberapa atom akan membentuk unsur (SALAH).

Yang benar: Unsur adalah nama untuk kumpulan/himpunan


atom yang punya karakter sama.

Gabungan/ikatan dari beberapa atom bukan membentuk unsur tapi


membentuk molekul. Bedakan himpunan dan ikatan!
Molekul adalah Gabungan dari beberapa atom unsur, dapat terdiri dari

Pendahuluan

Gaya Ikatan Molekul


dua atau lebih. Artinya ketika berbicara molekul maka yang dibayangkan
adalah gabungan atom-atom (bukan 1 atom). Molekul adalah partikel
terkecil dari suatu unsur/senyawa.

Jika gabungan dari atom unsur yang sama jenisnya, maka disebut
Molekul Unsur.
Contohnya: O2, H2, O3, N2

Jika gabungan dari atom unsur


yang berbeda jenisnya, maka
disebut Molekul Senyawa.
Contohnya: H2O, CO2, C2H5
Gaya Ikatan Molekul
Pendahuluan
Gaya Ikatan Molekul
Pendahuluan
Unsur adalah Sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama

Pendahuluan

Gaya Ikatan Molekul


pada intinya.
Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Unsur didefinisikan pula
sebagai zat tunggal yang sudah tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi bagian
yang lebih kecil.

Senyawa adalah zat tunggal yang terdiri atas beberapa unsur yang saling
kait-mengait. Senyawa dibentuk dari minimal 2 unsur yang berbeda.
Walaupun dibentuk dari unsur yang berbeda, namun senyawa tetap
disebut zat tunggal, karena sifat-sifat unsur yang membentuknya tidak
dapat di temukan pada senyawa. Dengan kata lain senyawa telah
menjadi suatu zat baru, contoh H2O.
Ion adalah Atom yang bermuatan listrik. Ion yang bermuatan listrik

Pendahuluan

Gaya Ikatan Molekul


positif (kation), dan ion negatif (anion).

Kation dan anion dapat berupa ion tunggal hanya terdiri dari satu jenis
atom, seperti Na+ dan Cl-, atau dapat pula berupa ion poliatom
mengandung dua atau lebih atom yang berbeda, seperti CH3COO-, SO42-.

Perbedaan Senyawa dan molekul


“Setiap senyawa adalah molekul, namun setiap molekul belum tentu
senyawa”.

Senyawa adalah gabungan minimal 2 atom berbeda, sedangkan molekul


gabungan minimal 2 atom bisa sama (Molekul Unsur) bisa juga berbeda
(Molekul Senyawa).
Gaya Ikatan Molekul
Pendahuluan
1. Jari-jari Atom, jarak antara inti atom dengan kulit terluar.

Pendahuluan

Gaya Ikatan Molekul


2. Afinitas Elektron, energi yang dibutuhkan atau dilepaskan untuk
menangkap elektron membentuk ion negatif (Anion)
3. Keelektronegatifan, kecenderungan suatu unsur untuk menarik
elektron
4. Energi Ionisasi, energi minimum yang dibutuhkan untuk melepaskan
elektron membentuk ion positif (Kation)

Pada Susunan Periodik Unsur


Kiri – Kanan
Jari-jari atom (-); Afinitas elektron (+), Elektronegatifan (+), Energi
ionisasi (+)
Atas – Bawah
Jari-jari atom (+); Afinitas elektron (-), Elektronegatifan (-), Energi ionisasi
(-)
Ikatan kimia adalah gaya tarik menarik kuat antaratom atau

Pendahuluan

Gaya Ikatan Molekul


antarmolekul yang bertanggung jawab terhadap kestabilan atom dan
molekul serta berbagai sifat fisiknya.
Pendahuluan

Gaya Ikatan Molekul


Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat transfer/perpindahan
elektron dari satu atom ke atom lain karena adanya perbedaan muatan
dan tingkat afinitas elektron yang tinggi.

Prinsipnya sama dengan magnet; tarik-menarik antar kutub berlawanan


dan tolak-menolak antar kutub sejenis.
Ikatan kovalen adalah adalah ikatan yang terbentuk karena penggunaan

Pendahuluan

Gaya Ikatan Molekul


bersama pasangan elektron. Ikatan kovalen terdiri dari:
1. Kovalen Tunggal
2. Kovalen Rangkap
3. Kovalen Kordinasi
Inti-inti atom H

+ +
Elektron ditarik bersama oleh kedua inti
Pendahuluan

Gaya Ikatan Molekul


Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan
bersama elektron-elektron valensi antar atom-atom logam. Senyawa
yang terbentuk hasil dari ikatan logam dinamakan logam (jika semua
atom adalah sama).
Gaya Ikatan Molekul
Gaya Ikatan Molekul
Ikatan Hidrogen adalah interaksi antara molekul yang memiliki atom

Gaya Ikatan Molekul

Gaya Ikatan Molekul


Hidrogen dengan atom yang memiliki elektronegatifitas tinggi, seperti F,
O atau N.

Atom Hidrogen memiliki ukuran yang kecil dan medan elektrostatis yang
besar, atom H dapat mendekat ke atom elektronegatif dan membentuk
jenis gabungan elektrostatis,
yaitu Ikatan hidrogen atau
Jembatan Hidrogen
Interaksi Van der Waals adalah gaya lemah yang melibatkan dispersi

Gaya Ikatan Molekul

Gaya Ikatan Molekul


muatan dalam suatu molekul yang disebut dipol.

Tugas Belajar
Jelaskan perbedaan mekanismenya melalui konsep dipol –nya (polaritas)
Gaya Ikatan Molekul
Gaya Ikatan Molekul
1. Zat memberikan wujud, karena memiliki kisi-kisi partikel/kristal

Pendahuluan

Wujud Zat
(crystal lattice) dalam menyusun kerangkanya.Semakin padat dan
rapat kisi-kisi partikelnya, maka zat tersebut akan memberikan
wujud berupa padatan.
2. Kerapatan dan jarak antar partikel
3. Sifat gerakan partikel,
yakni: Aktif dan Non-aktif.
4. Gaya tarik-menarik antar
partikel: Kohesi dan Adhesi.
5. Bobot Jenis.
sublimation exothermic

melting vaporizing

solid liquid gas

freezing condensing

deposition
endothermic
Gas, memiliki sifat:

Wujud Gas

Wujud Zat
1. Gerakannya aktif dan kuat  Tubrukan antar partikel dan wadah
2. Arah gerakan tidak beraturan
3. Molekul gas menggunakan tekanan, gaya per satuan luas (dyne/cm2)
4. Pengukuran tekanan (atm) melalui barometer air raksa (mmHg)
5. Volume dalam liter atau sentimeter kubik (1 cm3 = 1 mL)
6. Suhu dalam persamaan gas adalah suhu absolut (0°C = 273,15°K)
Hukum Gas Ideal, dirumuskan oleh Boyle, Charles, dan Gay-Lussac yang

Wujud Gas

Wujud Zat
berlaku pada keadaan ideal. Yaitu tidak terdapat interaksi antarmolekul
dan tabrakan yang bersifat elastis sempurna sehingga tidak terjadi
pertukaran energi pada saat tabrakan.
Hukum ini mengaitkan keadaan atau wujud yang spesifik, yi tekanan,
volume dan suhu dari sejumlah tertentu molekul gas.

PV=nRT

Dimana:
P = Tekanan (atm; 1 atm = 76 cmHg = 760 mmHg)
V = Volume (Liter)
n = Jumlah molekul gas (mol)
R = Konstanta gas ideal (Tetapan Reamur)
T = Suhu absolut (°K)
Untuk mendapatkan harga R, dilakukan percobaan pada kondisi: volume

Wujud Gas

Wujud Zat
satu mol gas ideal pada suhu dan tekanan standar (STP), yaitu pada 0°C
dan 760 mmHg (1 atm) adalah 22,414 liter
Catatan:
1 atm (1,10133.106 dyne/cm2) dengan BJ Hg = 13,595 g/cm3
1 joule = 107 erg; 1 kal = 4,184 joule

PV = n RT
1 atm . 22,414 L = 1 mol . R . 273,16°K
22,414 atm.L = R. 273,16 mol.K
R = 0,08205 atm.L/mol.°K = 0,0821 atm.L/°mol (1)
Atau
R = 8,314 joule/mol.°K = 8,314 joule/°mol (2)
R = 1,987 kal/mol.°K = 1,987 kal/°mol (3)
Berat Molekul (BM) suatu gas dapat ditentukan dengan menggunakan

Wujud Gas

Wujud Zat
Hk. Gas Ideal dengan menggantikan bentuk jumlah mol gas (n) dengan
bentuk yang setara.
mol = gram/BM

PV = n RT
PV = (gram/BM) RT (1)

gram/BM = (PV) / (RT)


BM = (gram RT) / (PV) (2)

Atau
BM = (gram.L atm/°mol.K) / (atm.L)
BM = gram/mol (3)
PV = n RT  Perlu beberapa asumsi

Wujud Gas

Wujud Zat
1. Gas terdiri atas partikel yang disebut atom atau molekul, dimana
volume totalnya dapat diabaikan karena kecil yang terjadi pada P
rendah, T tinggi (saat molekul gas terpisah jauh).
2. Partikel gas tidak saling menarik, tetapi bergerak bebas (pada P
rendah).
3. Partikel bergerak acak secara terus-menerus  energi kinetik yang
dimilikinya E = (3/2) RT.
4. Tumbukan lenting sempurna.
Wujud Gas

Wujud Zat
Dimana:
P = Tekanan (atm; 1 atm = 76 cmHg = 760 mmHg)
V = Volume (Liter)
n = Jumlah molekul gas (mol)
m = Massa (gram)
c = Kecepatan rata-rata (cm/det) atau biasa ditulis (µ)
R = Konstanta gas ideal (0,0821 L.atm/°mol)
M = Berat molekul (gram/mol)
(Kerjakan lengkap dengan satuannya)

Wujud Gas

Wujud Zat
1. Berapakah tekanan dari 47,65 L suatu gas ideal yang ditempatkan
pada suhu kamar, bila diketahui jumlah gasnya sebanyak 2 mol ?
2. Suatu cairan mudah menguap sebanyak 200 mL berada pada suhu
ruangan 100°C, bila diketahui berat cairan tersebut adalah 300 mg
dan memberikan tekanan 760 mmHg maka berapakah bobot molekul
senyawa tersebut ?
3. Pada suhu (°T) berapakah oksigen akan memiliki kecepatan kuadrat
4,82 x 104 cm/det apabila diketahui berat molekul oksigen adalah
32,0 gram/mol ?
Persamaan Van der Waals untuk 1 mol gas, dan untuk n mol gas:

Wujud Gas

Wujud Zat
Dimana:
P = Tekanan (atm; 1 atm = 76 cmHg = 760 mmHg)
V = Volume (Liter)
n = Jumlah molekul gas (mol)
R = Konstanta gas ideal (0,0821 L.atm/°mol)
T = Suhu absolut (°K)
Persamaan Van der Waals untuk 1 mol gas, dan untuk n mol gas:

Wujud Gas

Wujud Zat
Dimana:
P = Tekanan (atm; 1 atm = 76 cmHg = 760 mmHg)
V = Volume (Liter)
n = Jumlah molekul gas (mol)
R = Konstanta gas ideal (0,0821 L.atm/°mol)
T = Suhu absolut (°K)
a = Konstanta Van der Waals yang lemah (L2.atm/mol2)
b = Konstanta Van der Waals (L/mol)
Tc = Temperature Critics (°K)
Pc = Pressure Critics (atm)
Konstanta Van der Waals untuk sejumlah gas telah ditetapkan, beberapa

Wujud Gas

Wujud Zat
diantaranya a.l:
(Kerjakan lengkap dengan satuannya)

Wujud Gas

Wujud Zat
1. Suatu sampel CHCl3 0,193 mol ditempatkan dalam bejana 7,35 L pada
suhu kamar. Hitunglah tekanan yang dihasilkan apabila diketahui nilai
a dan b untuk CHCl3 adalah 15,17 L2.atm/mol2 dan 0,1022 L/mol ?
2. Pada volume berapakah CO2 akan memberikan tekanan 11,69 atm
dalam suhu 27°C pada saat suhu kritis dan tekanan kiritisnya adalah
31,0°C dan 72,9 atm?
1. Jika gas didinginkan, gas akan kehilangan Ek dalam bentuk panas

Wujud Cair

Wujud Zat
sehingga wujud akan berubah menjadi cair
2. Jika gas ditekan, molekul dibawa dalam area gaya interaksi van der
waals berubah  cair.
3. Perubahan wujud zat tidak hanya dipengaruhi oleh suhu, tetapi juga
tekanan.
4. Suhu kritis adalah suhu dimana tidak ada lagi wujud cair
(suhu kritis air 374°C = 647°K).
5. Tekanan kritis adalah tekanan yang dibutuhkan untuk mencairkan
suatu gas pada suhu kritisnya
(tekanan kritis air = 218 atm).
Prinsip dalam mencairkan gas dapat dilakukan dengan:

Wujud Cair

Wujud Zat
Gas  T ↓ (didinginkan)  Kec dan Ek ↓  Interaksi ↑ (ikatan antar
molekul)  wujud cair.
Gas  P ↑ (ditekan)  Interaksi ↑ (ikatan antar molekul)  wujud cair.

Metoda untuk mencairkan gas:


1. Pendinginan yang intensif dapat dibantu campuran pembeku
2. Ekspansi (V↑  T↓ P ↑) adiabatis untuk gas ideal
3. Efek Joule-Thomson untuk gas non-ideal

Ekspansi (V↑  T↓ P ↑)
Ekspansi adiabatik, yaitu apabila tidak ada panas yang melewati sistem,
dan kerja yang diterima oleh sistem digunakan seluruhnya untuk
mengubah energi di dalam sistem.
Aerosol secara harfiah berasal dari dua kata yaitu Aero = Udara/Gas, dan

Wujud Cair

Wujud Zat
Sol = Solution/Larutan. Jadi aerosol adalah sediaan yang zat aktifnya
dilarutkan dalam pembawa/media gas yang inert, dengan kata lain
“Cairan/larutan yang digaskan”.

Prinsipnya
Gas dapat dicairkan pada tekanan tinggi (P↑) dalam suatu bejana
tertutup selama suhu diatur untuk tetap berada dibawah suhu kritisnya
(T↓) (suhu kritis air 374°C = 647°K). Jika tekanan dikurangi (membuka
katup), maka molekul akan memuai dan cairan kembali menjadi gas.
Perubahan wujud in bersifat reversibel.

LNG (Liquid Natural Gas) dan LPG (Liquid Petroleum Gas), saat dikemas
menggunakan prinsip yang sama, namun perbedaannya LNG/LPG adalah
“Gas yang dicairkan”.
Titik Didih adl suatu keadaan saat cairan ditempatkan pada wadah

Wujud Cair

Wujud Zat
terbuka dan dipanaskan sampai tekanan uapnya sama dengan tekanan
atmosfer, dan uap akan membentuk gelembung yang naik dengan cepat
melalui cairam dan melepaskan diri dalam wujud gas.

Panas yang diabsorpsi (baik dari hasil pengapian atau panas lingkungan)
diabsorpsi oleh cairan dan digunakan untuk mengubah wujud cair
menjadi uap/gas, dan suhu tidak akan naik sampai semua cairan
menguap seluruhnya.

Semakin tinggi suatu tempat, maka tekanan atmosfernya akan semakin


berkurang dan begitu pula dengan suhu titik didihnya.
Tekanan 760 mmHg; Td = 100°C (Panas yang diabsorpsi 539 kal/g atau
9720 kal/mol)
Tekanan 700 mmHg; Td = 97,7°C
Tekanan 17,5 mmHg; Td = 21°C
Hubungan antara tekana uap dan suhu absolut cairan:

Wujud Gas

Wujud Zat
Dimana:
P = Tekanan (atm)
T = Suhu bsolut (°K)
R = Konstanta gas ideal (0,0821 L.atm/°mol)
ΔHv = Panas penguapan molar (kal/mol)
= Panas yang diabsorpsi oleh 1 mol cairan untuk berubah → gas
 Seluruh bangun padatan kristal, tersusun dari rangkaian

Wujud Padat

Wujud Zat
kisi-kisi kristal yang berulang-ulang.
 All unit cells in a specific crystal are the same size and
contain the same number of molecules or ions arranged in the
same way.
 There are seven primitive unit cells (Figure 1.1):
(1) cubic, (2) hexagonal, (3) trigonal, (4) tetragonal, (5)
orthorhombic, (6) monoclinic, and (7) triclinic.
 Bagian yang menyusun bangun kristal dapat berupa: Atom,
molekul atau ion.
 Bentuk bangun padatan kristal, dapat berubah baik untuk
keperluan yang memang disengaja/dikendalikan (modifikasi
bentuk zat) atau rusak akibat proses yang tidak kita
kendalikan (proses yang terjadi di alam).
 Morfis atau morfo, adalah bentuk/struktur luar.

Wujud Padat

Wujud Zat
 Amorf (A = tidak, dan morfis = bentuk), adalah suatu sebutan
untuk suatu zat yang tidak memiliki bentuk/struktur kristal
yang teratur (seperti sifat zat cair). Umumnya akan lebih
mudah larut karena sifatnya yang seperti cairan.
 Polimorfisa (Poli = banyak, dan morfis = bentuk), adalah
suatu sebutan untuk suatu zat yang memiliki lebih dari satu
bentuk/struktur kristal.
 Umumnya polimorfisa dari suatu zat karena memiliki: titik
leleh, dan kelarutan yang berbeda-beda.
 Hampir semua senyawa organik dengan rantai panjang adalah
polimorfisa.
Suatu zat yang memperlihatkan karakter polimorfisa akibat

Wujud Padat

Wujud Zat
perbedaan: titik leleh adalah:
Contoh: Oleum cacao/theobroma (memiliki 4 struktur kristal)
1. Bentuk α, meleleh pada 22ºC.
2. Bentuk β’, dengan titik leleh 28º-31ºC.
3. Bentuk β, dengan titik leleh 34º-35ºC (stabil).
4. Bentuk γ, dengan titik leleh 18ºC (tidak stabil).
Suatu zat yang memperlihatkan karakter polimorfisa akibat perbedaan:

Wujud Padat

Wujud Zat
kelarutan adalah:
Contoh: Kloramfenikol palmitat (memiliki 3 struktur kristal)
Bentuk A, B, C dan amorf. Masing-masing bentuk kristal akan
mempengaruhi laju disolusinya, dimana hanya untuk bentuk B dan
amorf saja yang dapat dihidrolisis oleh usus.

Bioavailability differences
The difference in the bioavailability of different polymorphic forms of a
drug is usually insignificant but is a problem in the case of the
chloramphenicol palmitate, one (form A) of the three polymorphic forms
of which is poorly absorbed.
Aplikasi “Diagram 3 Fase” untuk bidang farmasi yang berfungsi sebagai

Autoclave

Kesetimbangan Fase
alat sterilisasi.
Aplikasi “Diagram 3 Fase”

Autoclave

Kesetimbangan Fase
dalam keseharian
Aplikasi “Diagram 3 Fase”

Autoclave

Kesetimbangan Fase
dalam industri penyulingan
minyak atsiri
Latihan membuat grafik pada semilog dan milimeter dengan mencari contoh soal

Tugas

Wujud Zat
dari berbagai pustaka/jurnal ilmiah

Jelaskan tentang senyawa “Polar dan Non-Polar”, ditinjau dari:


1. Definisi
2. Afinitas elektron; Kelektronegatifan; Momen dipol
3. Ikatan kimia; apa saja yang berhubungan dengan pembentukan senyawa polar
dan non-polar
4. Sifat fisikokimia

Apa yang Saudara dapat jelaskan tentang “Wujud Zat”, ditinjau dari:
1. Ikatan antarmolekul; Kerapatan/jarak antar partikel; Energi ikatannya
2. Mengapa zat padat dapat dilihat dan dipegang; zat cair hanya dapat dilihat tapi
tidak dapat dipegang; dan gas tidak dapat dilihat maupun dipegang

Jelaskan pemanfaatan pengetahuan “Diagram 3 Fase” dalam kefarmasian terutama


pada proses “Freeze Dry (Liofilisasi)” dan “Rotary Vaccum Evaporator”!

Apa yang dimaksud dengan “Compressible Liquid” dan “Cairan Super Kritis”?
Sinko, JP (2011). Martin Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika, Edisi 5,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
“Sampaikanlah ilmu walaupun hanya satu ayat"
(Baginda Besar Muhammad Rasulullah saw)

Anda mungkin juga menyukai