dibawah ini !
Ikatan
Antramolekul
Atom, Unsur,
Molekul,
Senyawa
Gaya Ikatan Molekul
Pendahuluan
Gaya Ikatan Molekul
Pendahuluan
Atom adalah Satuan terkecil dari suatu materi yang terdiri atas inti;
Pendahuluan
Pendahuluan
Jika gabungan dari atom unsur yang sama jenisnya, maka disebut
Molekul Unsur.
Contohnya: O2, H2, O3, N2
Pendahuluan
Senyawa adalah zat tunggal yang terdiri atas beberapa unsur yang saling
kait-mengait. Senyawa dibentuk dari minimal 2 unsur yang berbeda.
Walaupun dibentuk dari unsur yang berbeda, namun senyawa tetap
disebut zat tunggal, karena sifat-sifat unsur yang membentuknya tidak
dapat di temukan pada senyawa. Dengan kata lain senyawa telah
menjadi suatu zat baru, contoh H2O.
Ion adalah Atom yang bermuatan listrik. Ion yang bermuatan listrik
Pendahuluan
Kation dan anion dapat berupa ion tunggal hanya terdiri dari satu jenis
atom, seperti Na+ dan Cl-, atau dapat pula berupa ion poliatom
mengandung dua atau lebih atom yang berbeda, seperti CH3COO-, SO42-.
Pendahuluan
Pendahuluan
Pendahuluan
+ +
Elektron ditarik bersama oleh kedua inti
Pendahuluan
Atom Hidrogen memiliki ukuran yang kecil dan medan elektrostatis yang
besar, atom H dapat mendekat ke atom elektronegatif dan membentuk
jenis gabungan elektrostatis,
yaitu Ikatan hidrogen atau
Jembatan Hidrogen
Interaksi Van der Waals adalah gaya lemah yang melibatkan dispersi
Tugas Belajar
Jelaskan perbedaan mekanismenya melalui konsep dipol –nya (polaritas)
Gaya Ikatan Molekul
Gaya Ikatan Molekul
1. Zat memberikan wujud, karena memiliki kisi-kisi partikel/kristal
Pendahuluan
Wujud Zat
(crystal lattice) dalam menyusun kerangkanya.Semakin padat dan
rapat kisi-kisi partikelnya, maka zat tersebut akan memberikan
wujud berupa padatan.
2. Kerapatan dan jarak antar partikel
3. Sifat gerakan partikel,
yakni: Aktif dan Non-aktif.
4. Gaya tarik-menarik antar
partikel: Kohesi dan Adhesi.
5. Bobot Jenis.
sublimation exothermic
melting vaporizing
freezing condensing
deposition
endothermic
Gas, memiliki sifat:
Wujud Gas
Wujud Zat
1. Gerakannya aktif dan kuat Tubrukan antar partikel dan wadah
2. Arah gerakan tidak beraturan
3. Molekul gas menggunakan tekanan, gaya per satuan luas (dyne/cm2)
4. Pengukuran tekanan (atm) melalui barometer air raksa (mmHg)
5. Volume dalam liter atau sentimeter kubik (1 cm3 = 1 mL)
6. Suhu dalam persamaan gas adalah suhu absolut (0°C = 273,15°K)
Hukum Gas Ideal, dirumuskan oleh Boyle, Charles, dan Gay-Lussac yang
Wujud Gas
Wujud Zat
berlaku pada keadaan ideal. Yaitu tidak terdapat interaksi antarmolekul
dan tabrakan yang bersifat elastis sempurna sehingga tidak terjadi
pertukaran energi pada saat tabrakan.
Hukum ini mengaitkan keadaan atau wujud yang spesifik, yi tekanan,
volume dan suhu dari sejumlah tertentu molekul gas.
PV=nRT
Dimana:
P = Tekanan (atm; 1 atm = 76 cmHg = 760 mmHg)
V = Volume (Liter)
n = Jumlah molekul gas (mol)
R = Konstanta gas ideal (Tetapan Reamur)
T = Suhu absolut (°K)
Untuk mendapatkan harga R, dilakukan percobaan pada kondisi: volume
Wujud Gas
Wujud Zat
satu mol gas ideal pada suhu dan tekanan standar (STP), yaitu pada 0°C
dan 760 mmHg (1 atm) adalah 22,414 liter
Catatan:
1 atm (1,10133.106 dyne/cm2) dengan BJ Hg = 13,595 g/cm3
1 joule = 107 erg; 1 kal = 4,184 joule
PV = n RT
1 atm . 22,414 L = 1 mol . R . 273,16°K
22,414 atm.L = R. 273,16 mol.K
R = 0,08205 atm.L/mol.°K = 0,0821 atm.L/°mol (1)
Atau
R = 8,314 joule/mol.°K = 8,314 joule/°mol (2)
R = 1,987 kal/mol.°K = 1,987 kal/°mol (3)
Berat Molekul (BM) suatu gas dapat ditentukan dengan menggunakan
Wujud Gas
Wujud Zat
Hk. Gas Ideal dengan menggantikan bentuk jumlah mol gas (n) dengan
bentuk yang setara.
mol = gram/BM
PV = n RT
PV = (gram/BM) RT (1)
Atau
BM = (gram.L atm/°mol.K) / (atm.L)
BM = gram/mol (3)
PV = n RT Perlu beberapa asumsi
Wujud Gas
Wujud Zat
1. Gas terdiri atas partikel yang disebut atom atau molekul, dimana
volume totalnya dapat diabaikan karena kecil yang terjadi pada P
rendah, T tinggi (saat molekul gas terpisah jauh).
2. Partikel gas tidak saling menarik, tetapi bergerak bebas (pada P
rendah).
3. Partikel bergerak acak secara terus-menerus energi kinetik yang
dimilikinya E = (3/2) RT.
4. Tumbukan lenting sempurna.
Wujud Gas
Wujud Zat
Dimana:
P = Tekanan (atm; 1 atm = 76 cmHg = 760 mmHg)
V = Volume (Liter)
n = Jumlah molekul gas (mol)
m = Massa (gram)
c = Kecepatan rata-rata (cm/det) atau biasa ditulis (µ)
R = Konstanta gas ideal (0,0821 L.atm/°mol)
M = Berat molekul (gram/mol)
(Kerjakan lengkap dengan satuannya)
Wujud Gas
Wujud Zat
1. Berapakah tekanan dari 47,65 L suatu gas ideal yang ditempatkan
pada suhu kamar, bila diketahui jumlah gasnya sebanyak 2 mol ?
2. Suatu cairan mudah menguap sebanyak 200 mL berada pada suhu
ruangan 100°C, bila diketahui berat cairan tersebut adalah 300 mg
dan memberikan tekanan 760 mmHg maka berapakah bobot molekul
senyawa tersebut ?
3. Pada suhu (°T) berapakah oksigen akan memiliki kecepatan kuadrat
4,82 x 104 cm/det apabila diketahui berat molekul oksigen adalah
32,0 gram/mol ?
Persamaan Van der Waals untuk 1 mol gas, dan untuk n mol gas:
Wujud Gas
Wujud Zat
Dimana:
P = Tekanan (atm; 1 atm = 76 cmHg = 760 mmHg)
V = Volume (Liter)
n = Jumlah molekul gas (mol)
R = Konstanta gas ideal (0,0821 L.atm/°mol)
T = Suhu absolut (°K)
Persamaan Van der Waals untuk 1 mol gas, dan untuk n mol gas:
Wujud Gas
Wujud Zat
Dimana:
P = Tekanan (atm; 1 atm = 76 cmHg = 760 mmHg)
V = Volume (Liter)
n = Jumlah molekul gas (mol)
R = Konstanta gas ideal (0,0821 L.atm/°mol)
T = Suhu absolut (°K)
a = Konstanta Van der Waals yang lemah (L2.atm/mol2)
b = Konstanta Van der Waals (L/mol)
Tc = Temperature Critics (°K)
Pc = Pressure Critics (atm)
Konstanta Van der Waals untuk sejumlah gas telah ditetapkan, beberapa
Wujud Gas
Wujud Zat
diantaranya a.l:
(Kerjakan lengkap dengan satuannya)
Wujud Gas
Wujud Zat
1. Suatu sampel CHCl3 0,193 mol ditempatkan dalam bejana 7,35 L pada
suhu kamar. Hitunglah tekanan yang dihasilkan apabila diketahui nilai
a dan b untuk CHCl3 adalah 15,17 L2.atm/mol2 dan 0,1022 L/mol ?
2. Pada volume berapakah CO2 akan memberikan tekanan 11,69 atm
dalam suhu 27°C pada saat suhu kritis dan tekanan kiritisnya adalah
31,0°C dan 72,9 atm?
1. Jika gas didinginkan, gas akan kehilangan Ek dalam bentuk panas
Wujud Cair
Wujud Zat
sehingga wujud akan berubah menjadi cair
2. Jika gas ditekan, molekul dibawa dalam area gaya interaksi van der
waals berubah cair.
3. Perubahan wujud zat tidak hanya dipengaruhi oleh suhu, tetapi juga
tekanan.
4. Suhu kritis adalah suhu dimana tidak ada lagi wujud cair
(suhu kritis air 374°C = 647°K).
5. Tekanan kritis adalah tekanan yang dibutuhkan untuk mencairkan
suatu gas pada suhu kritisnya
(tekanan kritis air = 218 atm).
Prinsip dalam mencairkan gas dapat dilakukan dengan:
Wujud Cair
Wujud Zat
Gas T ↓ (didinginkan) Kec dan Ek ↓ Interaksi ↑ (ikatan antar
molekul) wujud cair.
Gas P ↑ (ditekan) Interaksi ↑ (ikatan antar molekul) wujud cair.
Ekspansi (V↑ T↓ P ↑)
Ekspansi adiabatik, yaitu apabila tidak ada panas yang melewati sistem,
dan kerja yang diterima oleh sistem digunakan seluruhnya untuk
mengubah energi di dalam sistem.
Aerosol secara harfiah berasal dari dua kata yaitu Aero = Udara/Gas, dan
Wujud Cair
Wujud Zat
Sol = Solution/Larutan. Jadi aerosol adalah sediaan yang zat aktifnya
dilarutkan dalam pembawa/media gas yang inert, dengan kata lain
“Cairan/larutan yang digaskan”.
Prinsipnya
Gas dapat dicairkan pada tekanan tinggi (P↑) dalam suatu bejana
tertutup selama suhu diatur untuk tetap berada dibawah suhu kritisnya
(T↓) (suhu kritis air 374°C = 647°K). Jika tekanan dikurangi (membuka
katup), maka molekul akan memuai dan cairan kembali menjadi gas.
Perubahan wujud in bersifat reversibel.
LNG (Liquid Natural Gas) dan LPG (Liquid Petroleum Gas), saat dikemas
menggunakan prinsip yang sama, namun perbedaannya LNG/LPG adalah
“Gas yang dicairkan”.
Titik Didih adl suatu keadaan saat cairan ditempatkan pada wadah
Wujud Cair
Wujud Zat
terbuka dan dipanaskan sampai tekanan uapnya sama dengan tekanan
atmosfer, dan uap akan membentuk gelembung yang naik dengan cepat
melalui cairam dan melepaskan diri dalam wujud gas.
Panas yang diabsorpsi (baik dari hasil pengapian atau panas lingkungan)
diabsorpsi oleh cairan dan digunakan untuk mengubah wujud cair
menjadi uap/gas, dan suhu tidak akan naik sampai semua cairan
menguap seluruhnya.
Wujud Gas
Wujud Zat
Dimana:
P = Tekanan (atm)
T = Suhu bsolut (°K)
R = Konstanta gas ideal (0,0821 L.atm/°mol)
ΔHv = Panas penguapan molar (kal/mol)
= Panas yang diabsorpsi oleh 1 mol cairan untuk berubah → gas
Seluruh bangun padatan kristal, tersusun dari rangkaian
Wujud Padat
Wujud Zat
kisi-kisi kristal yang berulang-ulang.
All unit cells in a specific crystal are the same size and
contain the same number of molecules or ions arranged in the
same way.
There are seven primitive unit cells (Figure 1.1):
(1) cubic, (2) hexagonal, (3) trigonal, (4) tetragonal, (5)
orthorhombic, (6) monoclinic, and (7) triclinic.
Bagian yang menyusun bangun kristal dapat berupa: Atom,
molekul atau ion.
Bentuk bangun padatan kristal, dapat berubah baik untuk
keperluan yang memang disengaja/dikendalikan (modifikasi
bentuk zat) atau rusak akibat proses yang tidak kita
kendalikan (proses yang terjadi di alam).
Morfis atau morfo, adalah bentuk/struktur luar.
Wujud Padat
Wujud Zat
Amorf (A = tidak, dan morfis = bentuk), adalah suatu sebutan
untuk suatu zat yang tidak memiliki bentuk/struktur kristal
yang teratur (seperti sifat zat cair). Umumnya akan lebih
mudah larut karena sifatnya yang seperti cairan.
Polimorfisa (Poli = banyak, dan morfis = bentuk), adalah
suatu sebutan untuk suatu zat yang memiliki lebih dari satu
bentuk/struktur kristal.
Umumnya polimorfisa dari suatu zat karena memiliki: titik
leleh, dan kelarutan yang berbeda-beda.
Hampir semua senyawa organik dengan rantai panjang adalah
polimorfisa.
Suatu zat yang memperlihatkan karakter polimorfisa akibat
Wujud Padat
Wujud Zat
perbedaan: titik leleh adalah:
Contoh: Oleum cacao/theobroma (memiliki 4 struktur kristal)
1. Bentuk α, meleleh pada 22ºC.
2. Bentuk β’, dengan titik leleh 28º-31ºC.
3. Bentuk β, dengan titik leleh 34º-35ºC (stabil).
4. Bentuk γ, dengan titik leleh 18ºC (tidak stabil).
Suatu zat yang memperlihatkan karakter polimorfisa akibat perbedaan:
Wujud Padat
Wujud Zat
kelarutan adalah:
Contoh: Kloramfenikol palmitat (memiliki 3 struktur kristal)
Bentuk A, B, C dan amorf. Masing-masing bentuk kristal akan
mempengaruhi laju disolusinya, dimana hanya untuk bentuk B dan
amorf saja yang dapat dihidrolisis oleh usus.
Bioavailability differences
The difference in the bioavailability of different polymorphic forms of a
drug is usually insignificant but is a problem in the case of the
chloramphenicol palmitate, one (form A) of the three polymorphic forms
of which is poorly absorbed.
Aplikasi “Diagram 3 Fase” untuk bidang farmasi yang berfungsi sebagai
Autoclave
Kesetimbangan Fase
alat sterilisasi.
Aplikasi “Diagram 3 Fase”
Autoclave
Kesetimbangan Fase
dalam keseharian
Aplikasi “Diagram 3 Fase”
Autoclave
Kesetimbangan Fase
dalam industri penyulingan
minyak atsiri
Latihan membuat grafik pada semilog dan milimeter dengan mencari contoh soal
Tugas
Wujud Zat
dari berbagai pustaka/jurnal ilmiah
Apa yang Saudara dapat jelaskan tentang “Wujud Zat”, ditinjau dari:
1. Ikatan antarmolekul; Kerapatan/jarak antar partikel; Energi ikatannya
2. Mengapa zat padat dapat dilihat dan dipegang; zat cair hanya dapat dilihat tapi
tidak dapat dipegang; dan gas tidak dapat dilihat maupun dipegang
Apa yang dimaksud dengan “Compressible Liquid” dan “Cairan Super Kritis”?
Sinko, JP (2011). Martin Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika, Edisi 5,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
“Sampaikanlah ilmu walaupun hanya satu ayat"
(Baginda Besar Muhammad Rasulullah saw)