Anda di halaman 1dari 11

Materi Kelas 9

Partikel Penyusun Benda


Dan
Makhluk Hidup
Adlfb’s Notes: Feb 2021
QUESTIONS 💡

Apa perbedaan atom, molekul, dan ion? Bagaimana wujudnya?


Apakah benda hidup atau mati memiliki atom, molekul, dan ion?
Bagaimana atom, molekul, dan ion menyusun benda dan makhluk hidup?
Apakah atom mempunyai hubungan dengan sel makhluk hidup?
Apa hubungan atom, molekul, dan ion dengan senyawa?
Apa saja karakteristik zat yang bisa memengaruhi atom, molekul, dan ion?
Bagaimana ilmuwan menamai senyawa-senyawa dengan tabel periodik?

INTRODUCTION 📚

Partikel materi : Bagian terkecil dari suatu materi


Atom : Bagian terkecil dari suatu unsur. Bahasa Yunani: a = tidak, tomos =
terbagi. Ex: Hidrogen (H), Oksigen (O), dan Karbon (C)
Atom bersifat netral (tidak bermuatan)
Molekul : Atom-atom yang saling terikat.
Berdasarkan atom penyusunnya, dibedakan menjadi molekul unsur dan
molekul senyawa.
Molekul unsur : Molekul yang tersusun dari atom-atom sejenis.
Molekul diatomik : Molekul unsur yang terdiri atas 2 atom sejenis. Ex: O2,
N2
Molekul Poliatomik : Molekul unsur yang terdiri lebih dari 2 atom sejenis.
Ex: P4, S8
Molekul Senyawa : Molekul yang tersusun atas beberapa atom tidak
sejenis. Ex: CO2, H2O
Atom-atom dalam tubuh manusia : Oksigen (65%), Karbon (18%), Fosfor
(1%), Hidrogen (10%), Nitrogen (3%), Kalsium (1,5%), dan fosfor (1%)
Wujud atom : Kasat mata, bisa dilihat menggunakan sebuah mikroskop STM
(Scanning Tunneling Microscope).
Penulisan atom :
ATOM DAN PARTIKEL PENYUSUNNYA 📚

Perkembangan Teori Atom

Teori Atom Dalton (1803)


Setiap unsur memiliki atom yang sifat dan massanya sama, namun berbeda
dengan unsur satu dan unsur lainnya.
Atom tidak dapat dipisahkan dan akan terikat menjadi senyawa.
Saat itu nukleus dan elektronnya belum ditemukan.
John Dalton menyebutkan massa unsur sebagai berat.
Kelebihan teori: Dapat menerangkan hukum Lavoisier (kekekalan masa)
dan hukum Proust (perbandingan tetap), perbedaan unsur dan senyawa,
dan terbentuknya senyawa.
Kekurangan teori: Tidak dapat menjelaskan adanya muatan listrik pada
atom, cara atom-atom saling berkaitan, asal usul muatan atom, dan
perbedaan antara atom unsur yang satu dengan yang lain.

Teori Atom Thomson (1904)


Atom dianalogikan seperti roti kismis, dimana proton dan elektron
bercampur sehingga atom bersifat netral. Proton tersebar merata dalam
atom dan elektron sebagai penetral.
J.J. Thomson menyadari atom tersusun dari partikel yang lebih kecil, namun
inti atom saat itu (1897) belum ditemukan.
Pada 1904 mengajukan ‘model Puding’, yaitu elektron mengapung di
proton.
Kelebihan: Dapat menjelaskan adanya elektron dan dan muatan listrik pada
atom.
Kekurangan: Tidak dapat menjelaskan penyebab perbadaan atom, adanya
gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh atom, dan asal muatan
positif di atom.
Teori Atom Rutherford (1911)
Seperti tata surya mini, dimana elektron yang bermuatan ringan dan negatif
mengelilingi inti kecil dan padat yang disebut nukelus atau inti atom
Sebagian besar atom berupa ruang hampa
Muatan inti seperti muatan alfa, yaitu muatan positif
Kelebihan : Dapat menjelaskan asal muatan negatif dan positif
Kelemahan : Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke
dalam proton, dan mengapa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan
hanya berupa spektrum khusus saja, bukan spektrum kontinyu

Teori Atom Niels Bohr/ Rutherford – Bohr


Memecahkan kekurangan model atom Ritherford. Elektron hanya bisa
mengorbit nukleus dalam orbit khusus tertentu pada tingkat energi yang
khusus di sekitar nukleus.
Kelebihan: Dapat menjelaskan spektrum gelombang elektromagnetik pada
atom sederhana yaitu atom Hidrogen, enjelaskan adanya valensi elektron
dan bagaimana elektron mengorbit tanpa jatuh ke inti atom
Kekurangan : Tidak bisa menjelaskan spektrum gelombang elektromagnetik
pada atom dengan banyak elekron dan ikatan kimia Kovalen

Teori Atom Mekanika Kuantum (1926)


Atom terdiri atas inti atom dan elektron yang mengelilinya di orbital
tertentu
Model ini yang diterima hingga sekarang
Dikemukakan oleh Erwin Scrodinger

Partikel Subatom
Elektron
Ditemukan oleh J. J. Thomson dalam pembuktian eksperimen bahwa
partikel sinar katode tidak bergantung pada bahan katode (1897)
Proton
Berhasil dibuktikan oleh Eugen Goldstein melalui percobaan Tabung Cookes
yang dimodifikasi
Neutron
Berhasil dibuktikan oleh J. Chadwick melalui percobaan penembakan unsur
berilium oleh partikel alfa berkecepatan tinggi. Partikel yang keluar dari
unsur berilium tidak bermuatan dengan massa hampir sama dengan
proton. Partikel itu disebut neutron

Nomor Atom dan Nomor Massa

Nomor atom merupakan ciri khas


suatu unsur
Nomor massa merupakan massa inti atom

PRINSIP PEMBENTUKAN MOLEKUL DAN ION 📚

Atom-atom di alam cenderung bergabung dengan atom lainnya untuk


mendapatkan konfigurasi elektron yang stabil seperti unsur gas mulia melalui
ikatan kimia. Gas mulia adalah unsur-unsur yang sedikit
berekasi dengan unsur lain.

Konfigurasi Elektron

Merupakan tata letak elektron di tiap kulit atom.


Jumlah elektron pada kulit terluar atom dan jumlah
kulit elektron menentukan sifat unsur. Setiap unsur
memiliki konfigurasi elektron yang berbeda.
Jumlah elektron memiliki batas tertentu. Dimana di setiap unsur pada kulit
terluar terdapat maksimal 8 buah elektron.
Jumlah elektron maksimal :
Ion dan Ikatan Ion
Ion : Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik.
Ion dapat terbentuk ketika atom melepas atau menerima elektron
Nomor atom 1-18 dapat melepaskan satu atau lebih elektron
Anion : Atom yang bermuatan negatif karena menerima elektron
Kanion : Atom yang bermuatan positif karena mengeluarkan elektron
Ionisasi : Proses masuk atau keluarnya ion pada sebuah atom
Ikatan Ion : Ikatan yang terbentuk karena serah terima elektron antaratom
Senyawa Ion : Senyawa yang memiliki ikatan Ion. Ex: NaCl
Sifat Ikatan Ion : Titik leleh dan didihnya tinggi, ikatan lebih kuat daripada
ikatan kovalen, konduktor listrik dan kalor, larut hanya dalam air

Ikatan Kovalen

Ikatan Kovalen : Ikatan yang menggunakan elektron yang sama untuk


mencapai kestabilan beberapa atom
Terdapat ikatan kovalen tunggal (–), rangkap 2 (=) dan rangkap 3 (≡)
Molekul : Gabungan tom-atom yang
terbentuk dengan ikatan kovalen
Identifikasi Unsur
Uji nyala : Prinsip yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu unsur
secara kualitatif
Unsur-unsur dalam suatu bahan dapat diketahui saat bahan tersebut dalam
keadaan terbakar, yang akan menghasilkan warna yang khas

HUBUNGAN SIFAT ZAT DENGAN PARTIKEL PENYUSUN DAN STRUKTURNYA 📚

Sifat suatu zat ditentukan oleh partikel-partikel penyusunnya. Perbedaan sifat zat
disebabkan oleh perbedaan jumah dan jenis atom penyusun.

Sifat Fisika

Yaitu sifat yang dapat diamati tanpa mengubah ciri-ciri dan komposisi suatu
zat. Sifat fisika tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru.

Massa Jenis/ Densitas/ Kerapatan


Didefinisikan sebagai massa total per volume total suatu zat. Semakin besar
massa jenis, semakin benda tersebut akan tenggelam.
Massa adalah banyaknya materi dalam suatu benda. Berat kaitannya
dengan gaya tarik bumi/ gravitasi. Berat bisa hilang, namun massa tidak.
Kekerasan
Kekerasan diukur dengan skala Mohs, dengan alat bernama sklerometer.
No Kekerasan (Mohs) Zat atau Mineral
1 0,5 – 0,6 OH-
2 1 NO-3
3 1,5 SO2-4
4 2 CO2-3
5 2,5 - 3 CH3COO-

Elastisitas
Yaitu kemampuan suatu benda untuk kembali seperti semula setelah gaya
(tarikan atau dorongan) diberikan.

Daya Hantar
Yaitu kemampuan suatu benda dalam menghantarkan panas atau listrik.
Konduktor: Mampu menghantarkan karena mampu menghantarkan
elektron dengan mudah
Isolator: Memiliki kemampuan rendah dalam menghantarkan elektron
Semikonduktor : Menjadi isolator saat suhu rendah, dan menjadi konduktor
saat suhu tinggi. Banyak digunakan dalam alat elektronik

Kemagnetan
Yaitu gejala dan sifat yang dihasilkan magnet, serta dapat dipengaruhi
medan magnet
Terdiri atas bahan Ferromagnetik (ditarik kuat),Paramagnetik (ditarik
lemah), dan Diamagnetik (tidak dapat ditarik)

Viskositas/ Kekentalan
Yaitu ukuran kekentalan fluida (zat cair dan gas) yang menyatakan besar
kecilnya gesekan pada fluida tersebut.
Semakin besar viskositas, semakin sulit benda itu mengalir ataupun
bergerak.
Pada zat cair, viskositas terjadi karena gaya kohesi (tarik-menarik) antar
molekul zat cair
Pada gas, viskositas terjadi karena tumbukan molekul-molekul gas
Viskositas tinggi: madu, oli. Viskositas rendah: Air

Titik Didih
Yaitu suhu saat zat cair berubah menjadi uap pada tekanan tertentu

Titik Beku
Suhu saat zat cair menjadi padat karena suhu diturunkan

Titik Leleh
Suhu pada tekanan tertentu saat zat padat berubah menjadi zat cair

Sifat Kimia
Yaitu sifat yang dapat diamati saat suatu zat mengalami perubahan atau reaksi
menjadi zat lain.

Kestabilan
Kemampuan suatu zat bertahan dari perubahan atau dekomposisi di
lingkungan

Mudah Terbakar
Sifat kimia yang dimilki zat yang berhubungan dengan kenaikan suhu

Membusuk dan Asam


Terjadinya reaksi kimia pada suatu benda dapat menyebabkan benda
tersebut membusuk dan berubah rasa menjadi masam

Berkarat
Reaksi kimia antara logam dan oksigen dapat menyebabkan suatu benda
berubah warna
Mudah Meledak
Interaksi antara zat oksigen di alam ada yang dapat menyebabkan meledak.
Contoh: magnesium, uranium, dan natrium.

Beracun
Contoh: pestisida, fungisida, herbisida, dan rodentisida

Memiliki Ph (Power of Hydrogen)


Ph menyatakan tingkat keasaman suatu zat, berkisar dari 1 – 14. PH kurang
dari 7 berarti asam, Ph sama dengan 7 artinya netral, dan pH lebih dari 7
artinya basa.

Sifat Senyawa Ionik Senyawa Kovalen


Titik didih dan titik leleh Lebih dari 900°C Kurang dari 200ºC
Wujud pada suhu kamar Zat padat, keras namun Za padat, cair, atau gas
rapuh
Volatilitilas (Kemampuan Sukar menguap Mudah menguap
menguap
Kelarutan pada pelarut Cenderung larut Tidak larut
polar (Ex: air)
Kelarutan pada pelarut Tidak bisa larut Larut
nonpolar (Organik)
Daya hantar listrik Menghantarkan listrik Menghantarkan listrik
larutan
Daya hantar listrik Menghantarkan listrik Tidak menghantarkan
lelehan listrik

Anda mungkin juga menyukai