Menurut JJ. Thomson, atom terdiri dari bulatan yang bermuatan positif yang rapat
muatan. Secara umum teori atom thomson berbunyi: “Atom adalah suatu bola
pejal yang memiliki muatan positif dan di dalamya tersebar muatan negatif
elektron.”
Secara sederhana model teori atom thomson dapat dianalogikan seperti jambu biji
yang telah dikupas kulitnya. Nah, Biji jambu yang tersebar merata ini dimodelkan
sebagai suatu electron sedangkan bulatan daging jambu yang pejal dianalogikan
sebagai proton.
Menurut Rutherford Pada tahun 1910 bersama dua orang muridnya (Hans Geiger
dan Erners Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar
alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Dari hasil pengamatannya ditemukan bahwa
sebagian besar partikel alfa mampu menembus lembaran emas tanpa dibelokkan.
Berdasarkan dari hasil pengamatannya tersebut, Rutherford mengemukan sebuah model atom
yaitu ”Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil serta memiliki muatan positif, serta
dikelilingi oleh elektron bermuatan negatif.”
Menurut Bohr elektron mengelilingi inti atom pada orbit tertentu, hanya terdapat orbit
dalam jumlah tertentu dan perbedaan antar orbit satu dengan yang lain adalah jarak
orbit dari inti atom.
Keberadaan elektron baik di orbit yang rendah maupun yang tinggi sepenuhnya
tergantung oleh tingkatan energi elektron. Sehingga elektron di orbit yang rendah akan
memiliki energi yang lebih kecil daripada elektron di orbit yang lebih tinggi.
Penjelasan Bohr tentang atom melibatkan gabungan antara teori klasik dari
Rutherford dan teori kuantum dari Planck, dan secara garis besar Bohr mengemukaan
model atomnya sebagai berikut :
Elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu,
tidak memancarkan energi. Lintasan-lintasan elektron itu disebut kulit atau
tingkat energi elektron.
Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain.
Perpindahan elektron dari tingkat energi tinggi ke rendah disertai pemancaran
energi. Sedang perpindahan elektron dari tingkat energi rendah ke tinggi
disertai penyerapan energi.
Elektron yang bergerak pada lintasannya berada pada keadaan stasioner,
artinya elektron tidak memancarkan atau menyerap energi.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu
yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit
elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan
semakin tinggi tingkat energinya.
1) Ikatan Ion
Ikatan ion terbentuk akibat adanya melepas atau menerima elektron oleh atom-atom yang
berikatan. Atom-atom yang melepas elektron menjadi ion positif (kation) sedang atom-atom
yang menerima elektron menjadi ion negatif (anion). Ikatan ion biasanya disebut ikatan
elektrovalen. Senyawa yang memiliki ikatan ion disebut senyawa ionik. Senyawa ionik
biasanya terbentuk antara atom-atom unsur logam dan nonlogam. Atom unsur logam
cenderung melepas elektron membentuk ion positif, dan atom unsur nonlogam cenderung
menangkap elektron membentuk ion negatif. Contoh: NaCl, MgO, CaF2, Li2O, AlF3, dan
lain-lain.
Ikatan Kimia
Gambaran Ikatan Kimia Khusus Ikatan Ion
Lambang titik elektron Lewis terdiri atas lambang unsur dan titik-titik yang setiap titiknya
menggambarkan satu elektron valensi dari atom-atom unsur. Titik-titik elektron adalah
elektron terluarnya.
Untuk membedakan asal elektron valensi penggunaan tanda (O) boleh diganti dengan tanda
(x), tetapi pada dasarnya elektron mempunyai lambang titik Lewis yang mirip. Lambang titik
Lewis untuk logam transisi, lantanida, dan aktinida tidak dapat dituliskan secara sederhana,
karena mempunyai kulit dalam yang tidak terisi penuh. Contoh penggunaan lambang titik
Lewis dalam ikatan ion sebagai berikut.
Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron oleh atom-atom yang
berikatan. Pasangan elektron yang dipakai bersama disebut pasangan elektron ikatan (PEI)
dan pasangan elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen disebut
pasangan elektron bebas (PEB). Ikatan kovalen umumnya terjadi antara atom-atom unsur
nonlogam, bisa sejenis (contoh: H2, N2, O2, Cl2, F2, Br2, I2) dan berbeda jenis (contoh:
H2O, CO2, dan lain-lain). Senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen disebut senyawa
kovalen.
Berdasarkan lambang titik Lewis dapat dibuat struktur Lewis atau rumus Lewis. Struktur
Lewis adalah penggambaran ikatan kovalen yang menggunakan lambang titik Lewis di mana
PEI dinyatakan dengan satu garis atau sepasang titik yang diletakkan di antara kedua atom
dan PEBdinyatakan dengan titik-titik pada masing-masing atom.
Ikatan Kimia
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang PEInya berasal dari salah satu atom
yang berikatan.
Contoh:
NH4+
NH3 + H+ → NH4+
3) Ikatan Logam
Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama elektron-
elektron valensi antaratomatom logam. Contoh: logam besi, seng, dan perak. Ikatan logam
bukanlah ikatan ion atau ikatan kovalen. Salah satu teori yang dikemukakan untuk
menjelaskan ikatan logam adalah teori lautan elektron.
Contoh terjadinya ikatan logam. Tempat kedudukan elektron valensi dari suatu atom besi (Fe)
dapat saling tumpang tindih dengan tempat kedudukan elektron valensi dari atom-atom Fe
yang lain. Tumpang tindih antarelektron valensi ini memungkinkan elektron valensi dari
setiap atom Fe bergerak bebas dalam ruang di antara ion-ion Fe+ membentuk lautan elektron.
Karena muatannya berlawanan (Fe2+ dan 2 e–), maka terjadi gaya tarik-menarik antara ion-
ion Fe+ dan elektron-elektron bebas ini. Akibatnya terbentuk ikatan yang disebut ikatan
logam.
12.Suatu gas dengan rumus empiris NO2 mempunyai massa molekul sebesar
92 𝑔⁄𝑚𝑜𝑙 (N = 14, O = 16). Tentukan rumus molekulnya?
Jawab :NO2 (Mr = 14 + 2x16 = 14 + 32 = 46)
Mr RE x n = Mr RM
46 x n = 92
n=2
RM = (NO)2 = N2O4
13.Suatu senyawa organik dengan massa molekul sebesar 90 𝑔⁄𝑚𝑜𝑙 tersusun dari
40% karbon, 6,6% hidrogen dan sisanya oksigen (C=12, H=1, O=16). Tentukan
rumus molekul senyawa tersebut !
Jawab : ...
%O = 100% - (%C + %H)
= 100% - 46,6%
= 53,4%
%C = 40% = 40 gram
mol C = massa C / Ar C
= 40 gram/ 12 g/mol
mol C = massa C / Ar C
= 40 gram/ 12 g/mol
= 3,3 mol
mol H = massa H / Ar H
= 6,6 mol
mol O = massa O / Ar O
= 3,3 mol
=1:2:1
(CH₂O)ₙ = 90
(12 + 2 + 16)ₙ = 90
30 × n = 90
n = 90/30
n=3
maka : (CH₂O)ₙ = (CH₂O)₃
= C₃H₆O₃
15.Diketahui reaksi : N2+ 3H2 → 2NH3, jika H2 yang bereaksi adalah 12 mol, berapa
mol N2 yang bereaksi dan berapa mol NH3 yang terbentuk ?
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑟𝑎𝑚
Jawab : ... 𝜌𝑎𝑖𝑟 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 , 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 . 𝜌𝑎𝑖𝑟 = 1000 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 . 1 ⁄𝑚𝐿 =
1000 𝑔𝑟𝑎𝑚
∆𝑇𝑓 = 𝑚 . 𝑘𝑓 . 𝑖
𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
∆𝑇𝑓 = . . 𝑘𝑓 . 𝑖
𝑀𝑟 𝑃(𝑔)
𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
10 ℃ = . 1000 𝑔𝑟𝑎𝑚 . 1,86 ℃⁄𝑔𝑟𝑎𝑚 . 1
92
𝑔𝑟𝑎𝑚
10 = . 1 . 1,86 .
92
92 ×10
𝑔𝑟𝑎𝑚 = 1,86 ×1000
920
𝑔𝑟𝑎𝑚 = 18600
17.Sebanyak 32 gram metana (CH4) dibakar dengan 160 gram oksigen (O2). Berapa gram
CO2 yang dihasilkan?
Jawab : ... Mol CH₄ = massa/Mr = 32/16 = 2 mol
mol O₂ = massa/Mr = 160/32 = 5 mol
Persamaan reaksi :
CH₄ + 2O₂ → CO₂ + 2H₂O
a 2 5
r 2 4
_________________________
s - 1 2 mol 4 mol
𝑝2 𝑣2 𝑛1
𝑃1 = 𝑛2 𝑉1
21.Hitunglah massa dari 10 liter gas nitrogen (N2) jika pada kondisi tersebut 1 liter
gas hidrogen (H2) massanya 0.1 gram.
Diketahui: Ar untuk H = 1 dan N = 14
Jawab : V1/V2=n1/n2
10/1=(x/28) / (0,1/2)
X= 14 gram
22.Berapa volume 8.5 gram amoniak (NH3) pada suhu 27ºC dan tekanan 1 atm ?
(Ar: H = 1 ; N = 14)
Jawab : PV=nRT 1V=8.5/17 x 0.08 x 300 V = 0.5 x 24 =12L
24.Berapa jumlah garam dapur (NaCl) yang harus ditambahkan ke dalam 1 liter air
dengan ρ = 1 𝑔⁄𝑚𝑙 untuk menaikkan titik didihnya 10oC ?
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑟𝑎𝑚
Jawab : .. 𝜌𝑎𝑖𝑟 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 , 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 . 𝜌𝑎𝑖𝑟 = 1000 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 . 1 ⁄𝑚𝐿 =
1000 𝑔𝑟𝑎𝑚
∆𝑇𝑏 = 𝑚 . 𝑘𝑏 . 𝑖
𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
∆𝑇𝑏 = .𝑃 . 𝑘𝑏 . i
𝑀𝑟 (𝑔)
𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
10 ℃ = . . 0,52 ℃⁄𝑔𝑟𝑎𝑚 . 2
58,5 1000 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑔𝑟𝑎𝑚
10 = . 1 . 0,52 . 2
58,5
58,5 × 10
𝑔𝑟𝑎𝑚 =
0,52 × 1000 × 2
585
𝑔𝑟𝑎𝑚 =
1040
𝑔𝑟𝑎𝑚𝑁𝑎𝐶𝑙 = 0,5625 𝑔𝑟𝑎𝑚
.
25.Berapa berat glycerol C3H5(OH)3 yang harus ditambahkan ke dalam 1 liter air
dengan ρ = 1 𝑔⁄𝑚𝑙 untuk menurunkan titik bekunya 10oC ?
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑟𝑎𝑚
Jawab : ... 𝜌𝑎𝑖𝑟 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 , 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 . 𝜌𝑎𝑖𝑟 = 1000 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 . 1 ⁄𝑚𝐿 =
1000 𝑔𝑟𝑎𝑚
∆𝑇𝑓 = 𝑚 . 𝑘𝑓 . 𝑖
𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
∆𝑇𝑓 = . . 𝑘𝑓 . 𝑖
𝑀𝑟 𝑃(𝑔)
𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
10 ℃ = . . 1,86 ℃⁄𝑔𝑟𝑎𝑚 . 1
92 1000 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑔𝑟𝑎𝑚
10 = . 1 . 1,86 .
92
92 × 10
𝑔𝑟𝑎𝑚 =
1,86 × 1000
920
𝑔𝑟𝑎𝑚 =
18600
milhamnurdin@poliupg.ac.id
Selamat Bekerja
Jalan Perintis Kemerdekaan Km.10 Tamalanrea, Makassar 90245 (0411) 585365
http://www.poliupg.ac.id PoltekNegeriUjungPandang poltek_upg pnup@poliupg.ac.id