Anda di halaman 1dari 27

Partikel Penyusun

Materi
dan Penggunaannya
dalam Kehidupan
Sehari-hari
Partikel Penyusun Materi
dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-
hari

Partikel Penyusun Benda Mati dan


Makhluk Hidup
Nomor Atom dan Nomor Massa

Proses Pembentukan Molekul

Sifat dan Kegunaan Bahan


Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:

1. Menjelaskan proses pembentukan molekul


2. Menjelaskan tentang konfigurasi elektron
3. Menjelaskan proses pembentukan ion
4. Menjelaskan c a r a mengidentifikasi unsur
5. Membedakan sifat-sifat bahan
1.
Molekul
Molekul dapat dinyatakan dengan rumus kimia yang menunjukkan jenis dan
jumlah atom penyusun molekul tersebut.
Berdasarkan atom penyusunnya molekul dibedakan menjadi dua yaitu
molekul unsur dan molekul senyawa.

a. Molekul Unsur
Molekul unsur merupakan
gabungan dua atau lebih atom
sejenis.

b. Molekul Senyawa
Molekul senyawa merupakan
gabungan dua atau lebih atom yang
berbeda jenis.
Unsur, Molekul, dan Campuran
Atom digambarkan dengan sebuah
bola. Bola dengan ukuran dan warna
yang sama menunjukkan atom pada
unsur yang sama.
Molekul digambarkan dengan dua
atau lebih bola yang dilekatkan.
Molekul unsur digambarkan dengan
dua atau lebih bola yang dilekatkan
dengan warna dan ukuran yang sama.

Molekul senyawa digambarkan


dengan dua atau lebih bola yang
dilekatkan, dengan ukuran dan
warna yang berbeda.
2. Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron merupakan susunan pengisian elektron dalam kulit-
kulit atau subkulit-subkulit suatu atom.
Aturan pengisian elektron menurut Pauli pada tiap kulit :

Jumlah Elektron
Kulit n
(2n2)
K 1 2
L 2 8
M 3 18
N 4 32
O 5 50
P 6 72
Q 7 98
Konfigurasi Elektron
Buatlah konfigurasi elektron dari atom-atom
berikut:

Nitroge Lithiu Ema


(Gold/
n m s
Aurum)

Tembaga Besi Belerang


(Copper/Cuprum) (Iron/Ferrum) (Sulfur)
3. Ion
Ion adalah atom atau kumpulan atom bermuatan listrik.
Berdasarkan jenis muatannya, ion dibedakan menjadi ion positif (kation)
dan ion negatif (anion).

a. Kation b. Anion
Kation terbentuk jika suatu atom Anion terbentuk jika suatu atom
kehilangan atau melepaskan elektron menerima atau menangkap elektron
sehingga atom menjadi bermuatan d a ri atom lain sehingga menjadi
positif. bermuatan negatif.

Contoh atom Kalium (K) melepaskan 1 Contoh atom Cl menangkap 1


elektron menjadi ion K+ elektro n
Reaksinya: K → K+ + e – menjadi ion C l –
Reaksinya: Cl + e – →

Senyawa Ion dan Senyawa
Kovalen Senyawa Kovalen
Senyawa Ion
4. Identifikasi Unsur
Ketika dibakar, setiap unsur menghasilkan warna khas. Prinsip ini dapat digunakan
untuk mengidentifikasi suatu unsur yang terkandung dalam suatu bahan.
Identifikasi unsur dapat dilakukan melalui uji nyala. Namun, uji nyala hanya dapat
digunakan untuk mengidentifikasi beberapa unsur seperti unsur alkali dan alkali tanah
karena tidak semua unsur mempunyai warna nyala yang khas
5. Sifat Bahan
Setiap benda memiliki kegunaan berbeda-beda tergantung sifatnya. Sifat
benda dibedakan menjadi sifat fisika dan sifat kimia.
Sifat fisika adalah sifat materi yang berkaitan dengan keadaan fisik suatu
zat dan tidak berhubungan dengan pembentukan materi baru.
Sifat kimia merupakan karakteristik suatu materi yang berhubungan
dengan
interaksi antara materi tersebut dengan materi lainnya.
Sifat Fisika Sifat Kimia
Kerapatan, kekerasan, elastisitas, Kestabilan, kereaktifan,
daya hantar listrik atau panas, keterbakaran, daya ionisasi, dan
viskositas, kemagnetan, titik didih, korosifitas.
titik beku, dan titik leleh.
Kerapatan adalah massa z a t dalam satuan volume
tertentu. Satuan kerapatan adalah kg/m3 atau g/ml.
Contohnya, massa jenis gas
asetilena lebih kecil da ri udara,
sehingga gas asetilena banyak
dimanfaatkan untuk mengisi balon,
agar balon dapat terbang di
udara.
Kekerasan merupakan ukuran untuk menentukan keras atau lunaknya suatu
zat. Kekerasan diukur dengan skala Mohs, menggunakan alat yang disebut
sklerometer. Semakin besar skala Mohs suatu zat, semakin keras pula zat
tersebut.
Elastisitas merupakan kemampuan suatu benda untuk
mempertahankan diri ketika terkena tarikan atau dorongan
(gaya) dan mampu untuk kembali ke ukuran serta bentuk
awal ketika gaya tersebut dihilangkan.
Daya hantar adalah kemampuan suatu z a t untuk
menghantarkan panas atau listrik. Berdasarkan sifat
ini, benda dapat dibedakan menjadi konduktor, isolator,
dan semikonduktor.
Kemampuan suatu z a t untuk dapat dipengaruhi oleh medan
magnet disebut dengan sifat kemagnetan.
Viskositas adalah ukuran kekentalan fluida (zat c a i r dan gas)
yang menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam fluida. Semakin
besar viskositas suatu fluida, maka semakin sulit suatu fluida
mengalir dan semakin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida
tersebut.
Di dalam z a t cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi (gaya tarik
menarik) antara molekul-molekul z a t cair. Sementara pada gas,
viskositas timbul sebagai akibat tumbukan antara molekul-molekul
gas. Contoh fluida yang memiliki viskositas tinggi adalah madu dan
oli. A ir merupakan contoh z a t yang memiliki viskositas rendah.
Titik didih adalah suhu saat zat c a i r
mulai berubah menjadi uap pada
tekanan tertentu. Za t c a i r dapat
berubah menjadi uap karena tekanan
uap lebih besar dari tekanan luar yang
menahan zat cair.
Misalnya air, pada suhu 100o C akan
berubah menjadi uap. Ini berarti, a ir
memiliki titik didih sebesar 100o C.
Titik beku merupakan suhu pada
tekanan tertentu saat zat c a i r mulai
berubah menjadi padat ketika suhu
suatu zat diturunkan.
Misalnya a ir pada suhu 27o C pada
tekanan 1 atmosfer (atm)
berwujudcair, tetapi saat suhu a ir
diturunkan menjadi 0 o C, a ir akan
berubah wujud menjadi padat.
Peristiwa tersebut menunjukkan
bahwa titik beku a ir adalah 0 o C.
Titik leleh adalah suhu pada tekanan tertentu saat zat padat mulai
berubah menjadi cair.
Kestabilan adalah kemampuan suatu zat untuk mempertahankan diri dari
perubahan atau dekomposisi di lingkungan alamiahnya atau ketika terkena
udara, panas, cahaya, tekanan, kondisi alami lain, atau akibat adanya
reaksi alami yang dapat terjadi pada zat tersebut.
Kestabilan juga dapat didefinisikan sebagai mudah tidaknya suatu zat atau
bahan rusak.
Stirofoam memiliki stabilitas yang rendah terhadap
panas, artinya jika plastik ini terkena panas yang cukup
tinggi, maka plastik akan rusak. Jika stirofoam digunakan
sebagai pembungkus makanan, senyawa polistirena yang
berbahaya akan tercampur ke dalam makanan.
Reaktivitas merupakan ukuran yang menunjukkan
mudah tidaknya suatu z a t bereaksi dengan z a t lain.
Korosifitas atau korosi seca ra umum
adalah rusaknya benda-benda logam yang
disebabkan oleh pengaruh lingkungan. Korosi
adalah perubahan logam seca ra fisika maupun
kimia akibat hilangnya fungsi mekanis logam
tersebut.
“Teiima Kasih”

Anda mungkin juga menyukai