Anda di halaman 1dari 45

1

RUANG LINGKUP

• ALKALOID (1)
– Sejarah & Definisi
– Penamaan
– Biokimia & Biosintesis
– Sifat Fisikokimia & Identifikasi
– Bahan Alam Penghasil Alkaloid
– Fungsi
• Untuk Tumbuhan Penghasil
• Efek Farmakologi
• ALKALOID (2)
– Penggolongan Berdasarkan Prekursor &
Struktur Kimia
– Contoh Senyawa & Penggunaannya 2
Penggolongan Alkaloid

Berdasarkan prekursor N N N N
H H H
Menurut Cordell (1981) pyridine
pyrrolidine pyrrole piperidine
• Alkaloid sejati Alkaloid sejati
• Protoalkaloid
• Pseudoalkaloid N
N N N
H H
quinoline isoquinoline indole dihydroindole

Pseudo-alkaloid
C6 H5 CH3 H3CO NH2

O C C H H3CO
Solasodin H
H3C N OH HNCH3 OCH3
N

O N N Efedrin Meskalin
CH3 CH3
Proto-alkaloid
caffeine
Penggolongan Alkaloid (2)

ALKALOID SEJATI (True Alkaloid)


• Umumnya toksik
• Mempunyai berbagai aktivitas fisiologi
• Semua bersifat basa,
• Memiliki atom N dalam cincin heterosiklik,
• Berasal dari asam amino yang dikondensasi
dengan satuan struktur non nitrogen,
• Terdapat dalam suku tertentu, pada tumbuhan,
umumnya sebagai garam dengan asam organik.
ALKALOID SEJATI

N N N N
H H H

pyrrolidine pyrrole piperidine pyridine

N N N
N
H H
quinoline isoquinoline indole dihydroindole
Penggolongan Alkaloid (2)

PROTO-ALKALOID
• Bersifat basa.
• Amina relatif sederhana, sering disebut sbg amina biologis
(“biological amines”).
• Hasil dekarboksilasi asam amino
• Atom N dari asam aminonya tidak terletak pada cincin
heterosiklik.

C6 H5 CH3 H3CO NH2

C C H H3CO
H
OH HNCH3 OCH3

Efedrin Meskalin
Penggolongan Alkaloid (2)

PSEUDOALKALOID
Tidak berasal dari prazat
asam amino, umumnya
bersifat basa.
Terdiri dari 2 golongan : Solasodin
1. Alkaloid steroid
(tomatidin, solasodin dll) O
H3C N
N
2. Alkaloid purin
O N N
(kafein, teobromin, CH3 CH3
teofilin).
caffeine
Penggolongan Alkaloid

Berdasarkan struktur kimia cincin atau senyawa


induk (nucleus), alkaloid dibagi menjadi 9
golongan:
• Golongan Pyridine - Piperidin
• Golongan Tropan
• Golongan Quinolin
• Golongan Isoquinolin
• Golongan Indole
• Golongan Imidazole
• Golongan Purine
• Golongan Steroid
• Golongan Amina 8
HETEROCYCLIC RING SYSTEMS

N N N N
H H H

pyrrolidine pyrrole piperidine pyridine

N N N
N
H H
quinoline isoquinoline indole dihydroindole
9
(cont)

HETEROCYCLIC RING SYSTEMS


H
N
N N

quinolizidine pyrrolizidine tropane imidazole

N N
N
C C N
N N
H

benzylisoquinoline purine -phenylethylamine 10


Taiz, L. and E. Zeiger, (2002), Plant Physiology, 3rd edition, Sinauer Associates,
Sunderland.
Contoh Senyawa Dari
Setiap Golongan
Alkaloid
& Penggunaannya

12
ALKALOID SEJATI

– 1 Pyridine-pyrolidine (nikotin)
– 2 Tropane (kokain)
– 3 Quinoline (kinin)
– 4 Isoquinoline (opium)

N N N N
H H H

pyrrolidine pyrrole piperidine pyridine

N N N
N
H H 13
quinoline isoquinoline indole dihydroindole
(1) Golongan Pyridine-Piperidine

• Ciri: mengandung cincin pyridine atau


piperidine (Samuelsson, 1999)
• Berdasarkan biosintesisnya, dibagi menjadi
3 kelompok:
– Derivat pyridine-pyrolidine (nikotin)
– Derivat asam nikotinat (arekolin)
– Derivat piperidine (lobelin)

14
(1) Gol. Pyridine-Piperidine: Nikotin

• Prekursor: Ornitin & asam nikotinat


• Disintesis di bagian akar tembakau
• Sumber: Nicotianae folium, hasil pengeringan
& fermentasi daun Nicotiana sp (N. tabacum
L. & N. rustica L.)
• Berupa minyak (oil)
• Efek farmakologi:
– Dosis rendah: hipertensif, stimulan
respirasi, stimulan SSP
– Dosis mematikan (50-100 mg ~ 5 batang
rokok): hipotensif & menghentikan
pernafasan
• Penggunaan: sbg terapi untuk perokok yg
ingin berhenti merokok (dicampurkan ke dlm
basis permen karet / nasal spray ) 15
(1) Gol. Pyridine-Piperidine: Nikotin

BIOSINTESIS NIKOTIN
• Cincin pyridine diturunkan dari asam nikotinat (yg
berasal dari 3-fosfogliseraldehid & asam aspartat)
• Cincin pyrrolidine dibentuk dari ornitin melalui
dekarboksilasi, metilasi, deaminasi oksidatif &
penutupan cincin 16
(2) Golongan Tropane

• Alkaloid tropane adlh senyawa dgn struktur


disiklik yg terbtk melalui kondensasi ornitin
gn atom karbon derivat 3 asetat
• Derivat 3-hidroksi tropane disebut tropine,
yg akan membtk hyoscyamine, dan
mengalami rasemisasi membtk atropine
• Contoh obat: daun belladonna, hyocyamus,
stramonium, atropine, hyoscyamine,
scopolamine, coca, cocaine
(2) Golongan Tropane

• Kerangka tropane (carboxytropinone) terdiri atas 1 cincin


pyrrolidine & 1 cincin piperidine yg berbagi atom N & 2 atom C
• Cincin pyrrolidine berasal dari ornitin
• Cincin piperidine dibentuk dari 3 atom C yg berasal dari asetat
(asetil ko-A) 18
(2) Golongan Tropane

• Contoh senyawa
alkaloid tropane:
– Hyosiamin &
atropin
– Skopolamin
– Kokain

•Hyosiamin & skopolamine diturunkan dari carboxytropinone 19


(2) Golongan Tropane: Cocaine

• Efek farmakologi: memiliki efek pada SSP


dan syaraf perifer, stimulan psikomotorik.
• Penggunaan: sbg model zat anestetik lokal,
yg diproduksi scr sintetis utk meningkatkan
stabilitas dan mengurangi toksisitas produk
natural

20
(2) Golongan Tropane: Cocaine

• Sumber:
– Erythroxylum coca Lam.
– E. novogranatense (Morris) Hieron
Erythroxylon coca
• E. novogranatense var truxilense (Rusby) Plowman:
Trujillo coca/Peruvian coca (ekstrak bebas kokainnya: bahan &
pemberi rasa utk Coca Cola)
• Daun coca mgd 3 senyawa induk alkaloid :
– Ecgonine (cocaine, cinnamalcocaine, α- dan β-
truxilline): 0,5-2% dari daun coca dengan kandungan
kokain 30-100% bergantung pada asal tumbuhannya
– Tropine (tropacocaine, valerine)
– Hygrine (hygroline, cuscohygrine)
21
(2) Golongan Tropane – Coca

• Coca
– Berasal dari daun Erythroxylon coca
– Pengolahan: daun coca dicampur dgn air,
kalsium karbonat atau lemon u/ menghasilkan
rx alkaline, ditambahkan kerosen/gasoline,
diaduk. Stlh daun hancur, kerosen diasamkan,
lapisan air dibasakan dgn amonia atau baking
soda, yg akan membtk pasta lapisan tipis yg
beraroma, yg mgd cocaine dan bbrp alkaloid
lain
(2) Golongan Tropane – Coca

• Cocaine memiliki efek pd SSP dan syaraf perifer,


stimulan psikomotorik.
• Cocaine sbg model zat anestetik lokal, yg
diproduksi scr sintetis utk meningkatkan stabilitas
dan mengurangi toksisitas produk natural

ecgonine
(3) Golongan Quinoline

• Co/ alkaloid yg berasal dari tanaman kina


(Cinchona succirubra), yaitu: quinine,
quinidine, cinchonine, cinchonidine

quinine
(3) Golongan Quinoline

• Prekursor biosintesis: tryptophan


• Terbentuk dlm sel parenkim pada lapisan
tengah kulit batang kina.
• Kandungan alkaloid hingga 6-7%
• Penggunaan: pengobatan malaria
• Sintetis: chloroquine, quinacrine,
primacrine
(3) Golongan Quinoline

• Quinidine mrpkn stereoisomer quinine, kandungan


dlm kulit kina 0,25% – 1,25%
– Berbentuk kristal jarum putih, sangat pahit, tidak
berbau, jika terekspos cahaya, warna mjd gelap. Sangat
mudah larut dalam air, alkohol, metanol dan kloroform
• Quinine mrpkn diastereoisomer quinidine.
• Efek farmakologi: antimalaria, berinterkalasi dgn
DNA Plasmodium, shg kekuatan DNA
Plasmodium berkurang
(3) Golongan Quinoline

Cinchona succirubra Cinchona bark


(4) Golongan Isoquinoline

• Lebih dikenal dgn alkaloid opium, yaitu


morfin, codeine, thebaine
• Terbentuk dari kondensasi derivat
feniletilamin dgn derivat fenilasetaldehid
• Sumber: Cephaelis ipecacuanha (emetine
HCl), Papaver somniferum, Hydrastis
canadensis (hydrastine), Sanguinaria
canadensis
Opium

• Diperoleh dari eksudat buah Papaver somniferum


• Dikenal dgn sebutan opium poppy
• Mgd ± 30 jenis alkaloid, kandungan terbesar:
morfin (4-21%), noscapine/narcotine (4-8%),
papaverine (0,5-2,5%), thebaine (0,5-2%),
narceine, protopine, laudanine, codamine,
cryptopine, lanthopine, dan meconidine.
• Dalam kondisi normal menghasilkan morfin
anhidrat hingga 9,5%
• Kegunaan: analgesik, hipnotik, narkotik,
mengontrol gerak peristaltik dan kontraksi pupil
mata yg berlebihan
Opium continued

Papaver somniferum Papaver fruit


Opium continued

• Morphine
– Berupa kristal berwarna putih, granular, atau
serbuk kristalin. Stabil thd pengaruh udara,
pahit
– Digolongkan sbg analgetik narkotik sentral,
untuk mengurangi nausea, mual, konstipasi
– Memiliki struktur khusus:
• Atom karbon sentral, tdk disubstitusi oleh H
(kuartener)
• Gugus fenil yg terikat pd atom karbon tsb
• Atom nitrogen tertier
• Jembatan 2-C yg memisahkan N tertier dgn C
sentral
Opium continued

• Codeine (metilmorfin)
– Kandungan dlm opium :
0,2 – 0,7%
– Diperoleh dari metilasi
morfin atau reduksi dan
demetilasi thebaine
– Efek farmakologi: hampir
mirip dgn morfin, codeine
analgesik narkotik,
antitussive, sedatif
Opium continued

• Papaverin
– Kandungan dlm
opium: hingga 1%,
bisa dibuat sintetis
– Efek farmakologi:
relaksan otot
– Pemberian: oral dan Papaverine HCl
intramuscular
PROTOALKALOID

– 1 Efedrin
– 2 Meskalin
Merupakan Alkaloid Turunan Fenilalanin & Tirosin

C6 H5 CH3 H3CO NH2

C C H H3CO
H
OH HNCH3 OCH3

Efedrin Meskalin

34
Efedrin

• Pertama diisolasi pada tahun 1887 oleh Nagai


• Sumber: Ephedra equisetina Bunge, E. sinica
Stapf., dan E. distachya L. – Genus Ephedra
• Struktur Kimia:
Efedrin

• Efek farmakologi: digunakan sebagai upaya


pengobatan untuk asma dan bronchitis selama
berabad-abad.
• Efedrina dan pseudoephedrine meningkatkan
tekanan darah dan bertindak sebagai
bronchodilators, dimana pseudoephedrine
memiliki efek yang jauh lebih kecil
Meskalin

• Pertama diisolasi tahun 1896 oleh Heffter, dan


pertama disintesis tahun 1919 oleh Spath
• Merupakan halusinogen berasal dari tumbuhan
Peyote (Lophophora williamsii) Family Cactacea
yang banyak tumbuh di gurun Texas dan Mexico.
Sumber lain: kaktus dari genus Trichocereus.
Meskalin

• Efek farmakologi:
– Pada dosis menengah (20-60 mg/kg) dapat
menurunkan tekanan darah, bradycardia (denyut
jantung lebih lambat dari normal), respiratory
depression/hypoventilation. Pada dosis lebih rendah
menyebabkan hyperthemia dan kontaksi rahim
– Dosis normal 5 mg/kg (300-350 mg untuk dewasa)
digunakan sebagai halusinogen yang dapat bertahan
hingga 6 jam
– LD50 pada tikus: 370 mg/kg i.p dan 155 mg/kg i.v
PSEUDOALKALOID

1. Alkaloid steroid (tomatidin, solasodin dll)


2. Alkaloid purin (kafein, teobromin, teofilin).

Pseudo-alkaloid

O
Solasodin H3C N
N

O N N
CH3 CH3

caffeine

39
Alkaloid Purin

• Alkaloid purin yang paling penting


adalah turunan dari xanthine.
• Xanthine sendiri belum ditemukan Xanthin
(3,7-dihydro-purine-2,6-dione)
secara alami, tetapi beberapa
derivat N-alkil sederhananya
sangatlah penting, yaitu: kafein*
(1,3,7-trimethylxanthine), teofilin*
(1,3-dimethylxanthine) dan Caffeine:
R1 = R2 = R3 = CH3
teobromin (3,7-dimethylxanthine) Theophylline:
R1 = R2 = CH3, R3 = H
* Yang digunakan dlm pengobatan Theobromine:
R1 = H, R2 = R3 = CH3
Xanthine Derivates

• 5 Aktivitas farmakologi utama:


a) Stimulasi SSP dan Pernafasan,
b) Stimulasi otot rangka, Xanthin
(3,7-dihydro-purine-2,6-dione)
c) Diuretik,
d) Stimulasi jantung,
e) Relaksasi otot polos
– a dan b: kafein > teofilin > teobromin
– c dan e: teofilin > teobromin > kafein Caffeine:
R1 = R2 = R3 = CH3
Theophylline:
R1 = R2 = CH3, R3 = H
Theobromine:
R1 = H, R2 = R3 = CH3
KAFEIN
• C8H10N4O2
• Kafein digunakan sebagai stimulan SSP yang bekerja pada
cerebral cortex yang menghasilkan pikiran yang jernih,
mengurangi rasa kantuk & kelelahan juga digunakan
sebagai kardiotonikum
• Dosis Normal: 100-200 mg. Dosis Max: Sekali 500 mg, Sehari 1,5 g
• Sumber:
– Biji Kopi mengandung 1-2% kafein
– Teh mengandung 1-4% kafein, teofilin dan teobromin
– Coklat mengandung sedikit kafein, teofilin dan teobromin
– Soft drinks (minuman Cola mengandung 10-50 mg kafein)
– Energy drinks (mengandung > 80 mg kafein)
TEOFILIN
• C7H10N4O2
• Teofilin digunakan sebagai relaksan otot polos,
terutama pada bronkus yang digunakan untuk obat
asma
• Dosis
– Normal: 200 mg
– Max.: Sekali 500 mg, Sehari 1 g
• Sumber:
– Biji kakao/coklat (± 3,7 mg/g)
– Seduhan teh (1 mg/L)
• Turunannya: Aminofilin (Teofilin etilendiamin)
TEOBROMIN*
• C7H8N4O2
• Berasal dari Theobroma (genus pohon kakao), bahasa
Yunani theo (Tuhan) broma (makanan) “makanan para
dewa” + akhiran -ine yang diberikan kepada alkaloid.
• Teobromin dalam bentuk garam etilendiamin digunakan
sebagai pengganti kafein dalam mengobati edema
jantung dan angina pectoris.
• Dosis Normal: 300–500 mg
• Sumber:
– Biji coklat (kandungannya bervariasi dari 2-10% teobromin)

* Jarang digunakan secara klinis, karena efek farmakologisnya rendah


Alhamdulillah…

45

Anda mungkin juga menyukai