Anda di halaman 1dari 53

METABOLIT SEKUNDER

ALKALOID
Chemayanti Surbakti, S.Farm., M.Si., Apt.
Referensi
 Paul M. Dewick, 2002, Medicinal Natural Product A Biosynthetic Approach, 2nd
Ed., John Wiley and Sons, Ltd.
 Cannel R.J.P., 1998. How to Approach the Isolation of a Natural Product.
Natural Products Isolation, Totowa: Humana Press.
 Mann, J., et al., 1994, Natural Products: Their Chemistry and Biological
Significance, Longman, UK
 Samuelsson, G., 1999, Drugs of Natural Origin-A Textbook of Pharmacognosy,
4th revised Ed., Apotekarsocieteten, Sweden
 Bruneton, J., 1999, Pharmacognosy Phytochemistry Medicinal Chemistry, 2nd
Ed., translated by Halton, C.K., Intercept Ltd., New York
 Hänsel, R., Sticher, O. (Eds.), 2007, Pharmakognosie-Phytopharmazie, 8th Ed.,
Springer
 Jurnal-jurnal terkait
Alkaloid

Definisi:
Alkaloid: Alkali-like
•Senyawa (basa) organik yang mengandung atom N yang berasal
dari asam amino (dan memiliki aktivitas farmakologis dalam
kadar rendah)
•Pelletier, 1983: ....is a cyclic organic compound containing
nitrogen in a negative oxidation state which is of limited
distribution among living organisms
SEJARAH

 Derosne (Apt Perancis) mengisolasi senyawa yg


sekarang dikenal sebagai narcotine th 1803
 Sertürner (Apt Hanoveria) mengisolasi morphine dari
opium th 1806 & 1816
 Pelletier & Caventou : strychnine (1817), emetine
(1817), brucine, piperine, caffeine (1819), quinine,
colchicine (1820) & coniine (1826)
 Coniine alkaloid pertama yg ditentukan strukturnya
(Schiff, 1870) & disintesis (Ladenburg, 1889)
SEJARAH

 “Minor” alkaloid diisolasi oleh khemis pd awal ¼ abad


yg lalu
 Pd pertengahan th 1940 telah diisolasi 800 alkaloid
 Pd th 90’an meningkat hingga 10.000
 Pd pertengahan akhir abad XX  pencarian obat
antikanker alkaloid  puncaknya : penggunaan
vincristine, vinblastine & paclitaxel dlm dunia medis
FUNGSI BAGI TUMBUHAN :

Beberapa kemungkinan :
 Senyawa racun yg melindungi tumbuhan dari

serangga & herbivora


 Produk akhir rex detoksifikasi (metabolic lock up)
senyawa2 yg berbahaya bagi tumbuhan
 Regulator faktor pertumbuhan

 Senyawa cadangan u/ sumber N / elemen lain yg

berguna bagi tumbuhan


SIFAT-SIFAT :

 Dlm tumbuhan alkaloid di dlm bentuk bebas, garam


atau dlm N-oksida
 Sebagian besar mrpkn kristal yang halus yang
bereaksi dg asam membentuk garam, lainnya amorf.
Bentuk kristal  identifikasi mikroskopis
 Kebanyakan mgd atom O, kecuali coniine (Hemlock)
dan nicotine (tembakau) yg tdk punya O  cair
 Kebanyakan tdk barwarna kecuali berberine (kuning)
dan garam sanguinarine (merah tembaga)
SIFAT-SIFAT :

 Kelarutannya sgt bervariasi tergantung struktur


Dlm bentuk basa bebas, sedikit larut dlm air, larut
dlm pelarut organik
 Dlm bentuk garam sebaliknya
ex : Strychnine HCl lbh larut dlm air drpd bentuk
basanya
 Perkecualian : Caffeine basa, terekstraksi o/ air
Colchicine larut dlm air,dlm suasana asam, netral
dan basa
 Quinine Sulfat kelarutan 1 bag dlm 1000 bag air
 Quinine HCl kelarutan 1 bag dlm < 1 bag air
Klasifikasi Alkaloid
Alkaloid menurut prekursor molekulnya :
1. True Alkaloid
Akaloid sejati berasal dari asam amino dan menunjukkan
cincin heterosiklik dengan nitrogen.
2. Protoalkaloid
Protoalkaloid adalah senyawa di mana atom N nya berasal
dari asam amino yang bukan merupakan bagian dari cincin
heterosiklik tersebut.
3. Pseudoalkaloid
Pseudoalkaloid adalah senyawa dengan kerangka karbon
dasar yang tidak berasal dari asam amino.
STRUKTUR DAN KLASIFIKASI:

Berdasarkan struktur kimia :


1. Alkaloid Atipikal
Alkaloid ini juga dikenal sebagai alkaloid non-
heterosiklik dan berisi nitogen dalam rantai alifatik.
2. Alkaloid Khusus
Alkaloid ini juga dikenal sebagai alkaloid heterosiklik
dan mengandung nitrogen dalam struktur cincin
heterosiklik.
Klasifikasi alkaloid
 True-alkaloid:
 Berasal dari asam amino
 Bersifat basa

 Atom N ada pada cincin heterosiklis

 Terdapat dalam bentuk garam dengan asam organik

 Contoh: atropin, morfin


Klasifikasi alkaloid
Pseudoalkaloid:
•Memiliki karakteristik seperti alkaloid tetapi tidak berasal dari asam amino,
misal alkaloid terpen (aconitin: akaloid diterpen) dan alkaloid dari jalur
metabolisme asetat (coniin), sifat kebasaan rendah
Klasifikasi alkaloid
 Protoalkaloid:
Amin sederhana dimana atom nitrogennya bukan merupakan
bagian dari cincin heterosiklik, bersifat basa dan berasal dari
asam amino, misal meskalin
Fakta mengenai alkaloid:

Tidak semua senyawa yang mengandung atom N


adalah alkaloid, contoh: asam amino, piridin

Kebasaan alkaloid berbeda-beda bahkan ada yang


bersifat amfoterik misal chepalin dan asam, misal:
kolkhisin
O

NH

O
O
Keberadaan:

Umumnya terdapat dalam bentuk garamnya dengan asam


organik atau anorganik atau dalam kombinasi dengan asam
tertentu

Ada yang terdapat dalam bentuk glikosida, misal α-


chaconin
H

Gula-O
Umumnya merupakan campuran kompleks dari jalur
biogenesis yang sama, yang didominasi salah satu
konstituen

Kandungan alkaloid dapat bervariasi pada tiap tahap


pertumbuhan tumbuhan
Alkaloid yang tidak mengandung oksigen dalam struktur
kimianya biasanya pada suhu kamar bersifat cair (nikotin,
koniin, spartein)

Alkaloid yang mengandung oksigen akan berbentuk kristal,


umumnya kristal tidak berwarna, pada kasus tertentu
berwarna (berberine), beberapa berupa amorph
Stereokimia:

Sebagian besar optik aktif (biasanya levorotatori), kecuali yang


termasuk gugus purin
Kebasaan

Tergantung pada keberadaan lone pair elektron dari


atom N, tipe heterosiklis dan substitusinya

Electron withdrawing group yang dekat dengan atom N


menurunkan kebasaan

Elektron donating group menaikkan kebasaan


Kebasaan

•Piridin, kuinolin dan isokuinolin: basa


•Pirolidin merupakan basa kuat
•Pirol dan indol, bersifat asam

N N N NH
H

N N
H H
•Alkaloid basa biasanya terdapat di tanaman dalam bentuk garam
dengan asam mineral seperti HCl, H2SO4, HNO3, atau asam
organik seperti asam tartrat, sulfamat dan maleat, mekonat,
isobutirat dan benzoat, atau dalam kombinasi dengan tanin

•Alkaloid yang non basa adalah alkaloid amida, ammonium


kuartener, laktam, N-oxid
ALKALOID BERDASARKAN BIOGENESIS

A. Alkaloid heterosiklis yang berasal dari asam amino:


1. Ornithin
2. Tirosin
3. Fenilalanin
4. Triptofan
5. Asam antranilat
6. Asam nikotinat
7. Histidin
B. Alkaloid heterosiklis yang berasal dari nukleotid purin
C. Alkaloid yang terbentuk melalui transaminasi: terpenoid alkaloid
D. Alkaloid yang terbentuk melalui transaminasi dimana N atom terletak
pada eksosiklis
Ornithin Alkaloid Pyrrolidine
Triptofan Indole

Alkaloid Indole triptofan

Alkaloid terpen indol


Asam nikotinat  piridin

Triptamin:
serotonin,psilosibin

H
N

N
OH
O
P
OH
O
Alkaloid piridin
Alkaloid yang berasal tirosin
Alkaloid yang berasal tirosin
Alkaloid yang berasal dari Histidin

Alkaloid imidazole

Pilocarpus jaborandi
Alkaloid yang
Alkaloid yang berasal
berasal Fenilalanin
dari fenilalanin

Ephedra sp.
Alkaloid yang berasal Lisin

Contoh: piperidin
Biosintesis piperidin
Alkaloid yang berasal Asam Antranilat
Alkaloid yang berasal Asam Nikotinat
Biosintesis Nikotin
Alkaloid Purin
Diterpenoid alkaloids
ALKALOID AMINA EKSOSIKLIS

Alkaloids without heterocyclic nitrogen atoms


Deteksi dan karakterisasi
Reaksi pengendapan
Reagen Kandungan Hasil

Dragendorff K[BiI4] oranye

Mayer K2[HgI4] Kuning-putih

Garam Reinecke (NH4Cr[CNS]4(NH3)2) Pink,


mengambang
Scheiblers Wolframat-asam fosfat Kuning, amorph

Sonnenschein Molibdat-asam fosfat Kuning, lalu


biru hijau
Larutan tanin 5% dalam air Kecoklatan

Hager Asam pikrat jenuh Kuning

Wagner I/KI Merah coklat


Pereaksi warna:

1. Erdman: asam sulfat dengan sesepora asam nitrat


2. Froehd: asam sulfat yang mengandung asam molibdat atau
amonium molibdat
3. Marqui:asam sulfat mengandung formaldehid
4. Mandelin: asam sulfat yang mengandung asam vanadat atau
amonium vanadat

Positif palsu dengan komponen seperti senyawa pahit dan glikosida


KLT:

•Silika gel, aluminium oksida, kieselgur, selulosa


•Pada basa kuat, silikagel yang bersifat asam lemah dapat
mengikat alkaloid (pada fase gerak netral)
•TLC: UV, Dragendorff (+NaNO2)
•Alkaloid dengan amina primer dan sekunder negatif palsu
•Kumarin, hidroksiflavon, triterpen dan kardenolida ttt
positif palsu
•Alkaloid purin: mureksid (Kalium perklorat + setetes HCl,
diuapkan, ditambah amoniak = ungu)
•Alkaloid morphin: reagen Marquis (H2SO4 + setetes
formaldehida = ungu)
Isolasi Alkaloid

• Ekstraksi dengan pelarut organik yang tidak campur air: kloroform,


eter, metilen klorida dan toluen, dilakukan dengan perkolasi atau
sokhletasi, dengan penambahan basa yang sesuai
•Alkaloid kuartener dan N oksid larut dalam air
• Ekstraksi dengan pelarut organik yang dapat campur dengan air
seperti etanol dan metanol
• Dapat melarutkan alkaloid basa dan garam
•Ekstraksi dengan terlebih dulu dilakukan pengasaman
•Pengendapan alkaloid dengan reagen pengendap alkaloid
•Penggunaan kation exchange resin
Alkaloid steroidal

Anda mungkin juga menyukai