Anda di halaman 1dari 40

IDENTIFIKASI ALKALOID

Z U LFI SA
ALKALOID , DEFINISI:
Senyawa (basa) organik yang mengandung atom N yang
berasal dari asam amino (dan memiliki aktivitas
farmakologis dalam kadar rendah)
KENAPA KITA MEMPELAJARI
ALKALOID?

 Efek farmakologis Alkaloid

 Analgesik dan narkotik: morfin dan kodein


 Stimulansia sentral: kofein

 Anti asma: efedrin

 Antihipertensi: reserpin

 Relaksan otot halus: atropin dan papaverin

 Relaksan otot skeletal: tubocurarin dll


KENAPA KITA MEMPELAJARI
ALKALOID?
No Jenis Alkaloid Khasiat (efek farmakologi)
1 Kafein stimulan
2
Nikotin Menstimulasi kerja saraf-otonom

3 Morfin Pereda rasa sakit (analgesik kuat )

4 Kodein Pereda nyeri, obat batuk

5 Atropin Obat tetesan mata


6 Kokain Peredah rasa sakit
7 Bioinsektisida
Piperin
KENAPA KITA MEMPELAJARI
ALKALOID?
No Jenis Alkaloid Khasiat
8 Quinin Obat malaria
9 Saponin Antibakteri
10 Vinblastin Obat kanker
11 Vinkristin Obat kanker
12 Ergotamin Analgesik pada migrain
13 Mitraginin Analgesik dan antitusif
14 Reserpin Anti hipertensi
KENAPA KITA MEMPELAJARI
ALKALOID?
No Jenis Alkaloid Khasiat (efek farmakologi)

15 Mempengaruhi konstriksi pembuluh


Epedrin
darah
16 Nikotin Bahan aktif dalam rokok
17 Meskalin Berefek halusinogen
18 Psilosibin Berefek halusinogen
19 Strikhnin Racun yang sangat kuat
CONTOH TANAMAN PENGHASIL
ALKALOID

No. Tanaman Alkaloid


1 buah anggur Viticine

2 Kulit kentang Solanine


3 Kulit buah kopi Coffein
4 Kulit buah tomat Lycopersine
5 Daun pepaya Papaine
6 Kulit batang kina Kinine
7 Kulit buah coklat Theobromine
KLASIFIKASI ALKALOID
1. True-alkaloid:
 Berasal dari asam amino

 Bersifat basa
 Atom N ada pada cincin heterosiklis.
 Terdapat dalam bentuk garam dengan asam organik
 Contoh: atropin, morfin
KLASIFIKASI ALKALOID
2. Pseudoalkaloid:
 Memiliki karakteristik seperti alkaloid tetapi tidak
berasal dari asam amino.
 misal alkaloid terpen (aconitin: akaloid diterpen) dan
alkaloid dari jalur metabolisme asetat (coniin), sifat
kebasaan rendah
 Alkaloid turunan purin ( coffein )
KLASIFIKASI ALKALOID
3. Protoalkaloid:
 Amin sederhana, atom N bukan merupakan bagian dari
cincin heterosiklik.
 bersifat basa dan berasal dari asam amino, misal

ephedrine HCl
KEBERADAAN ALKALOID DALAM
TUMBUHAN

 garamnya dengan asam organik


 garamnya dengan asam an organik

 kombinasi dengan asam tertentu

 Dalam bentuk glikosida


FAKTA MENGENAI ALKALOID:
 Tidak semua senyawa yang mengandung atom N adalah
alkaloid, contoh: asam amino
 Kebasaan alkaloid berbeda-beda

-bersifat amfoterik, misal: chepalin


-bersifat asam, misal : kolkhisin
KEBERADAAN ALKALOID
 Tidak di semua famili tumbuhan
 Monocotil : terbanyak di Liliaceae dan Amaryllidaceae

 Dicotil: terbanyak di Apocynaceae

 Papaveraceae
 Fabaceae
 Terdapat dalam jumlah sangat kecil (ppm)

 Juga ditemui pada bakteri, algae, fungi dan lichen

Contoh: pyocyanin dari P. aeruginosa (bakteri)


ergolin dari Clavicep purpurea ( fungi)
 Terdapat juga pada hewan salamander dan arthropoda
KANDUNGAN ALKALOID DAPAT
BERVARIASI
 Dapat ditemui di semua bagian tanaman tetapi umumnya
dominan, di kulit batang, daun dan buah.
 Biasanya terdapat dalam jaringan perifer

 Beberapa terdapat dalam sel atau jaringan khusus misal:


Alkaloid opium
 Alkaloid tropan. Dalam sel individu biasanya terdapat dalam
vakuola dan bukan pada protoplas atau dinding sel
FUNGSI ALKALOID BAGI TANAMAN
 Hasil dari proses pembuangan gas nitrogen, Contohnya
seperti asam urat dan urea.
 tempat menyimpan gas nitrogen
 untuk pelindung dan menjaga tumbuhan atas berbagai jenis
serangan parasit, seperti hama dan pemangsa lainnya.
 pengontrol dan pengatur proses perkembangan tumbuhan.
 alkaloid ini dianggap memiliki kemampuan dalam
merangsang percabangan
 STABILITAS PENGARUH
PEMANASAN
 sebagian besar alkaloid terdekomposisi,
 beberapa tersublimasi, contoh: kafein

 Adanya asam kuat dalam keadaaan dingin / asam lemah


dengan pemanasan menyebabkan perubahan struktur kimia
alkaloid
SIFAT FISIKA/ KIMIA ALKALOID
 Kebanyakan alkaloid berupa kristal dengan titik lebur tertentu
 Sedikit alkaloid berbentuk amorf 

 Alkaloid cairan seperti minyak : nikotin

 Rasa pahit.

  Kebanyakan alkaloid tidak berwarna,tetapi bberapa berwarna
seperti berberin (kuning) dan betanin (merah).
 Alkaloid hanya larut dalam pelarut organik, meskipun pseudo
dan proto alkaloid larut dalam air
SIFAT FISIKA / KIMIA ALKALOID
 Dalam tumbuhan berada dalam bentuk
bebas, dalam bentuk N-oksida atau dalam bentuk garamnya
 Alkaloid dalam bentuk bebas tidak larut dalam air tetapi
larut dalam kloroform,eter dan pelarut organik lainnya yang
bersifat relatif nonpolar.
 Alkaloid dalam bentuk garamnya mudah larut dalam air.

 Alkaloid bebas bersifat basa karena adanya pasangan elektron


bebas pada atom N-nya.
 Alkaloid dapat membentuk endapan dengan logam berat ,
seperti Hg
PENGGOLONGAN ALKALOID
 Alkaloid dikelompokkan berdasarkan bentuk cincin heterosiklik
nitrogen yang terdapat di dalamnya
contoh pirolidin,piperidin, quinolin, isoquinolin, 
indol .
CINCIN HETEROSIKLIK ALKOLOID
INTI SENYAWA ALKALOID
PEMBAGIAN ALKALOID
 Alkaloid alam
 Alkaloid sintetis
ALKALOID ALAM
Alkaloid opium
- inti fenantren : morfin, codein, dionin, dll
- inti isokuinolin : papaverin, narkotin, dll
Alkaloid Solanase
a. golongan atropin : atropin, hiosiamin,dll
b. golongan nikotin : nikotin dll
Alkaloid kina : kinin, kinidin
Alkaloid folia coca : cocain, ergonin, dll
Alkaloid secale cornuti : ergotoksin, ergometrin
Alkaloid radix ipeca : emetin
ALKALOID SINTETIS
1. Turunan pirazolon : metampiron, antipirin
2. Turunan amino benzoat : anaestesin
3. Turunan acridin : rivanol
4. Turunan purin : Alkaloid xanthin  coffein, teopilin, aminopilin
5. Turunan anilin : paracetamol
6. Turunan amin alifatis : efedrin
PEREAKSI SPESIFIK UNTUK IDENTIFIKASI
ALKALOID
1. Pereaksi Mayer

 diambil diencerkan dengan air hingga 100m/5 gram Kalium


Iodida dilarutkan dalam 10 mL aquadest. Kemudian
ditambahkan 1,36 gram HgCl2 dalam 60 mL aquadest. Kedua
larutan dikocok ditambahakan aquadest hingga 100 mL.
2. Pereaksi Drogendorf
 8 gram Bismuthi nitrat dilarutkan dalam asam nitrat 20 mL
kemudian dicampurkan dengan larutan KI sebanyak 27,2 gram
dalam 50 mL air. Campuran didiamkan sampai memisah
sempurna. Larutan jernih diambil dan diencerkan dengan air
hingga 100 mL.
PEREAKSI SPESIFIK UNTUK IDENTIFIKASI
ALKALOID
3. Pereaksi Bouchardat
 4 gram KI dilarutkan dalam air secukupnya, lalu ditambahkan 2
gram Iodium , gerus hingga iodium larut, tambahkan air hingga
100 mL
Pemeriksaan Senyawa Pereaksi Hasil
Alkaloid Mayer Endapan putih atau putih
kekuningan
Drogendorf Endapan merah jingga
Bouchardat Endapan coklat
ALKALOID XANTHIN
 Alkaloid Xanthin memiliki inti Purin
 Pereaksi spesifik : Murexid test
PEREAKSI SPESIFIK :
1. MAYER
2. DROGENDORF
3. BOUCHARDAT ALKALOID TURUNAN MORFIN MEMILIKI INTI FENANTREN
4. MARQUIS
5. FERRI KLORIDA

Morfin metil morfin ( codein)


MORFIN DAN GUGUS FUNGSINYA
ALKALOID PAPAVERIN, MEMELIKI INTI
ISOKUINOLIN
ALKALOID, MEMILIKI INTI AMIN
ALIFATIS
PARACETAMOL : TURUNAN ANILIN
HASIL UJI GOLONGAN DENGAN PEREAKSI MAYER DAN BOUCHARDAT,
TERBENTUKNYA ENDAPAN KUNING DENGAN MAYER(BAGIAN ATAS) DAN
ENDAPAN COKLAT DENGAN BOUCHARDAT (BAGIAN BAWAH), MENUNJUKKAN
ADANYA GOLONGAN ALKALOID
PAPAVER SOMNIFERUM
ATROPA BELLADONAE
ERYTROXYLON COCA
CINCHONA SUCCIRUBRA KORTEX KINA
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai