TRANSKRIPSI DNA
OLEH
JURUSAN S1 FARMASI
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul
TRANSKRIPSI
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Gen merupakan unit molekul DNA atau RNA dengan panjang molekul
tertentu yang membawa informasi mengenai urutan asam amino yang lengkap suatu
protein atau yang menentukan struktur lengkap suatu molekul rRNA atau tRNA.
Gen dapat diwariskan dan diekspresikan. Ekspresi genetik adalah suatu rangkaian
proses kompleks yang melibatkan banyak faktor. Proses ekspresi gen adalah proses
transformasi informasi genetik melalui transkripsi dan translasi, untuk
pembentukan protein dan enzim. Secara umum, proses ekspresi genetik dimulai dan
diatur sejak pra-inisiasi transkripsi. Namun, tidak dapat diketahui secara pasti
kapan sebenarnya proses regulasi tersebut mulai dilakukan karena sistem biologis
adalah suatu sistem siklis yang tidak dapat secara pasti ditentukan titik awalnya.
Bagaimana ekspresi genetik suatu gen berlangsung, pada tiap organisme
(prokariot/eukariot) regulasi suatu gen terekspresi memiliki mekanisme yang
berbeda. Regulasi suatu gen berbeda-beda, bahkan dalam suatu individu terdapat
gen yang terus diekspresi ( Housekeeping Gene) dan ada gen yang hanya
diekspresikan pada tempat dan saat tertentu saja (Luxuries Gene). Regulasi ekspresi
gen merupakan aspek yang sangat penting bagi jasad hidup. Tanpa sistem
pengendali yang efisien, sel akan kehilangan banyak energi yang akan merugikan
jasad hidup. Dalam sistem molekuler ada banyak sistem pengendali ekspresi gen
yang menentukan kapan suatu gen tertentu diaktifkan dan diekspresikan untuk
menghasilkan suatu produk ekspresi. Regulasi gen adalah istilah informal yang
digunakan untuk menggambarkan setiap mekanisme yang digunakan oleh sel untuk
menambah atau mengurangi produksi produk gen tertentu (protein atau RNA). Sel
dapat memodifikasi pola ekspresi gen mereka untuk memicu jalur perkembangan,
menanggapi rangsangan lingkungan, atau beradaptasi dengan sumber makanan
baru. Semua titik ekspresi gen dapat diatur. Ini termasuk transkripsi, pemrosesan
RNA dan transportasi, translasi dan modifikasi pasca-translasi protein, dan
degradasi mRNA. Berdasarkan sel penyusunnya regulasi ekspresi gen dapat
dikelompokkan atas regulasi ekspresi gen pada Prokariotik dan eukariotik
4
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
pentosa, gula ribosa dan deoksiribosa, serta basa nitrogen purin dan
pirimidin(Anissa, dkk)
Selain DNA, RNA sendiri memiliki peran yang sangat besar dalam proses
sintesa protein khususnya transkripsi. Pada RNA terdapat bagian mikron yang
disebut mikro RNA. MikroRNA pertama kali ditemukan pada tahun 1993 namun
istilah mikroRNA baru diperkenalkan pada tahun 2001.2miRNA lin-4 adalah
mikroRNA yang pertama kali ditemukan dan berperan meregulasi waktu
perkembangan larva nematoda Caenorhabditis elegans dengan represi translasi gen
lin-4.6 miRNA merupakan molekul RNA untai tunggal tidak menyandi (non-
coding RNA) yang terdiri dari 19-25 nukleotida. miRNA berperan dalam regulasi
gen pada tahap paska transkripsi, mengikat sekuens spesifik yang umumnya
terdapat pada region 3’ dari mRNA yang tidak ter-translasi (untranslated region)
serta menyebabkan represi atau degradasi paska transkripsi mRNA bersangkutan
dalam sel yang berproliferasi.7-13 Berdasarkan data yang dirilis miRBase hingga
saat ini kurang lebih 2.578 miRNA matur pada manusia telah diidentifikasi dan
meregulasi lebih dari 30% transkripsi mRNA.1,8,14 miRNA dapat ditemukan di
antara intron dan berbagi regulasi promoter dengan gen host atau dapat pula
memiliki promoter serta regulasi transkripsi sendiri(Salinah, puspita).
DNA berfungsi mengontrol sintesis protein melalui RNA (ribonucleic acid).
Suatu molekul RNA terdiri atas satu untai tunggal dan secara kimiawi serupa
dengan DNA, hanya saja pada RNA ribosa- lah sebagai gulanya dan basa nitrogen
timin (T) diganti dengan urasil (U). Basa RNA disusun pada cetakan DNA maka
dalam pengkodean digunakan urasil (U) untuk menentukan kodon dari himpunan
basa nukleotida {A, C, G, U} yang diurutkan berdasarkan perbedaan sifat kimiawi
nukleotida (purin dan pirimidin) dan ikatan hidrogen basa komplementer (Robersy
Sanchez et al., 2007).
Kumpulan basa nitrogen dalam rantai RNA dapat juga disajikan dalam
suatu himpunan * + Pada artikel (Montano et al, 1996 : 119), N kemudian
dicocokkan dengan *(C ) ( U ) (A ) ( G)+ dengan dua himpunan yang
memuat partisi basa-basa nitrogen berdasarkan jenis basa dan ikatan hidrogennya.
Selanjutnya dalam artikel (Jose et al, 2006 : 217) himpunan * + dicocokkan
dengan *( C ) ( U ) (A ) ( G )+.
7
Melalui pencocokan tersebut maka N dapat dikaji struktur Aljabarnya serta
dapat dilihat representasi dari mutasinya(Aisah, isah,dkk).
Dalam peristiwa alamiah ekspresi gen, istilah antisense dapat ditemui pada
proses transkripsi, antisense pada proses ini adalah untaian DNA 3`-5` yang
berperan menjadi cetakan pada pembentukan mRNA 5`-3` dengan sekuen yang
saling berkomplementer, yang dimaksud dengan antisense dalam upaya
penghambatan ekspresi gen adalah antisense oligoinukleotida yang dibuat secara
sintesis dengan urutan basa yang berkomplementer dengan untai target mRNA
sehingga hibridasi antisense tidak apat membaca pesan yang dibawa oleh mRNA.
2.2.2 Elongasi
Protein yang dikenal sebagai faktor transkripsi membuka untai DNA untuk
memungkinkan enzim RNA polimerase untuk menuliskan untai tunggal DNA
menjadi satu untai RNA polimer. Ini untai RNA polimer dikenal sebagai messenger
RNA atau mRNA. Untai mRNA berfungsi sebagai template dan disebut untai
antisense dan untai yang tidak ditranskripsi dikenal sebagai untai sense.
2.2.3 Terminasi
8
2.3 Transkripsi dalam prokariotik
9
Transkripsi DNA
Elongasi - RNA polimerase melintasi untai cetakan dan menambahkan basa untuk
melengkapi template DNA dan membuat salinan RNA. Elegonasi pada eukariota
juga melibatkan mekanisme proofreading yang menggantikan basa yang salah
ditempatkan.
10
Tabel perbedaan Transkripsi prokariotik dan eukariotik
No Prokariotik Eukariotik
1 Tidak terjadi spilicing karena tidak Terjadi splicing karena dalam
terdapat intron dalam satu strand satu strand mRNA hasil
mRNA hasil transkripsi transkripsi yang akan
diterjemahkan, terdapat intron
dan ekson berselang seling.
2 Tidak terjadi capping dan poliadenilasi. Karena transkripsi terjadi
Hasil sintesis dari RNA polimerase dinukleus, maka perlu adanya
dapat langsung melanjutkan proses penambahan gugus methyl pada
transkripsi ujung 5’ (capping) dan gugus
poli – A Tail pada ujung
3’(poliadelinasi)
11
Fungsi faktor transkripsi adalah untuk:
Faktor lain yang berinteraksi langsung melalui co-aktivator dengan protein dari
aparat transkripsi basal yang penting untuk transkripsi. Faktor-faktor ini biasanya
memiliki efek positif pada transkripsi tetapi mereka dapat menekan ekspresi gen
melalui transkripsi. Faktor-faktor ini dikenal sebagai faktor upstream.
Faktor diinduksi bertindak seperti faktor hulu tetapi sintesis faktor-faktor ini
diatur secara sementara atau spasial.
12
dengan membalikkan transkripsi menjadi DNA. DNA yang dihasilkan dapat
dengan mudah bergabung ke dalam DNA sel inang. Enzim yang bertanggung
jawab untuk sintesis DNA dari RNA
Dalam beberapa sel eukariotik, enzim dengan sifat transkripsi terbalik adalah
telomerase. Telomerase adalah enzim reverse transcriptase yang memperpanjang
ujung kromosom linier.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, Andi Kresna Jaya, Sunarti. 2016. Analisi Hiden Markov Model untuk
Segmentasi Barisan DNA. Vol. 13(1): 55-65.
Dian R, Anie Retno P. 2005. Penghambatan ekspresi gen dengan antisense
oligonukleotida sebagai upaya pengobatan penyakit. Jurnal kefarmasian.
3(2).
Effie Campbell, N.A, J.B. Reece, L.G. Mitchell. 1999. Biology 5th Edition,
??/benjamin Cummings
Humphries B, Yang C. The miRNA-200 family: small molecules with novel roles
in cancer development, progression and therapy. Oncotarget.
2015;6(9):6472-98
Mackean, D.G. 2002. IGCSE Biology ; London
Manruw, 2010. Pengantar Biokimia. UI Press. Jakarta
Peter ME. Let-7 and miR-200 miRNAs: Guardians against pluripotency and
cancer progression. Cell Cycle. 2009;8(6):843– 52.
Pratiwi, P.A dkk, 2012. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII. Erlangga: Jakarta
Putnam, DA. 1992. Antisense Straksies Therapeutics Aplication. Amj Health Syst
Pharm.hal; 94
Salirawati, et al,2007,Belajar Kimia Menarik, Grasind, Jakarta
Suemanto. 1992. Kimia organik. Surakarta. UNS Press
Suharsono. 20011. Struktur dan ekspresi gen. Jurnal molekuler genetik. 6(7). 12-
13
Sukmanawati, W., 2009,Kimia 3, Pusat Perbukuan, Jakarta
Sulinah, puspita eka wuyung. 2019. Peranan mRNA dalam Proses Metabolisme
Kanker. 6(1). 37-45
Yani corvanindya, elza auerkaria. 2001. Studi molekuler pada instabilitas genetik
: mekanisme kerusakan DNA dan proses perbaikannya. 8(3): 44-50
15
Yu SJ, Hu JY, Kuang XY, Luo JM, Hou YF, Di GH, Wu J, Shen ZZ, Song HY,
Shao ZM. MicroRNA-200a Promotes Anoikis Resistance and Metastasis
by Targeting YAP1 in Human Breast Cancer. Clin Cancer Res.
2013;19:1389–1399
16
DAFTAR PERTANYAAN
1. PENANYA : TRISNADI
SOAL : Berikan 1 triplet kode nukleotida dan bagaimana
prosesnya hingga terbentuk 1 asam amino!
JAWAB : misalnya pembentukan metionin triplet
pembentuk adalah ATG atau AUG pada rna kodon awalnya adalah AUG dan
kodon akhirnya adalah UAA atau UGA. Melalui tahap repliaksi transkripsi dan
translasi sehingga terbentuk 1 asam amino metionin.
2. PENANYA : FARAH
SOAL : jelaskan yang dimaksud dengan 3` dan 5` serta proses
berlangsungnya
JAWAB : Sejumlah atp polimerase mulai bergerak dari
ujung 3` menuju 5` ujung asam amino berkas templat ke arah ujung 5` ujung
amino pre mrrna yang terbentuk dengan demikian berarah 5`->3`. 3` dan 5`
sendiri adalah kode yang digunakan untuk menunjukan ikatan karbonil pada
rantai polinukleotida tersebut.
3. PENANNYA : NURLAILA
SOAL : Kenapa pada prokariotik tidak terjaadi capping dan pada
eukariotik terjadi penambahan gugus metil
JAWAB : Karena capping itu berfungsi untuk melindungi
substrat yang akan memasuki tahap transkripsi yang akan melewati membran inti
sel jadi karena prokariota rtidak memiliki membran inti sel makanya prokariota
tidak memerlukan membran capping. Kenapa di eukariotik itu trjadi penambahan
gugus metyl karena transkripsi akan berlangusng didalam nukleus.
17