Anda di halaman 1dari 9

Magfirah, S.Farm., M.Si.

, Apt
• Alkaloid adalah senyawa metabolit sekunder yang
mengandung unsur nitrogen (N) biasanya pada cincin
heterosiklis dan bersifat basa.
• Senyawa alkaloid kebanyakan berbentuk padatan dan
berwarna putih tetapi ada juga berupa cairan yaitu nikotin,
ada yang berwarna kuning misalnya seperti berberin dan
serpentin sedangkan kolkisin dan risinin merupakan alkaloid
yang bersifat tidak basa.
• Senyawa efedrin dan meskalin merupakan contoh alkaloid
dengan unsur N pada rantai alifatik (disebut juga
aminoalkaloid atau protoalkaloid)
Alkaloid sejati Protoalkaloid Pseudoalkaloid

• Memiliki unsur N • Memiliki unsur N • Senyawa yang


dalam sistem bukan dalam sistem memiliki unsur N
heterosiklis, rasa heterosiklis, berasl dalam kerangka
pahit, berbentuk bukan dari asam karbon yang tidak
padatan, terbentuk amino heterosiklis atau bukan berasal
dari asam seperti asam amino dari asam amino,
amino(ornitin, L-tirosin, L-triptofan kelompok ini dapat
lisin,tirosin dan dan strukturnya berasal dari prekusor
triptofan. sederhana biasanya yang bukan asam
• Ditemukan dalam merupakan alkaloid amino (asam asetat,
bentuk bebas, garam minor geraniol dan guanin)
atau oksida-N. • Contoh efedrin, • Contoh turunan xantin
contoh kokain, kuinin meskalin dan (kofein, teobromin,
dan morfin. hordenin teofilin) dan kapsaisin
• Penggolongan alkaloid berdasarkan suku tanaman penghasil
contoh : Alkaloid Solanaceae, Apocynaceae, papaveraceae,
rubiaceae dan fabaceae
• Penggolongan berdasrkan struktur inti. Contoh : pirolidin
(nikotin), piridin (anabisin), piperidin (arekolin), tropan
(hiosiamin), kuinolin (Kuinin), isokuinolin (papaverin),
Benzitetrahidroisokuinolin (kodein, morfin)
• Penggolongan alkaloid berdasrkan struktur inti. Contoh: Indol (
vinkristin, ajmalin, kuinin), Pirolisidin (Retronisin), imidazol
(Pilokarpin), indolisidin ( swansonin) dan purin ( kafein)
• Analgesik dan narkotik misalnya morfin, kodein
• Stimulan susunan saraf pusat misalnya striknin, brusin dan kafein
• Midriatik misalnya atropin
• Miotik misalnya fisostigmin, pilocarpin
• Hipertensif misalnya efedrin
• Hipotensif misalnya reserpin, veratrin
• Anestesi lokal misalnya kokain
• Antimalaria misalnya kuinin
• Antiemetik misalnya emetin
• Antispasmodik misalnya papaverin
• Antigout misalnya kolkisinuju
• Prekusor yang paling umum adalah asam amino
• Prekusor alkaloid lainnya bukan berasal dari dari asam amino
yaitu asam asetat, sikimat dan mevelonat.
• Keberadaan atom N dalam molekul alkaloid berdasarkan
reaksi transanminase.
• Alkaloid banyak terdapat dalam bentuk turunan amin primer, sekunder, tersier
ataupun kuartener, sifat kebasaan dari alkaloid ditentukan oleh jenis gugus amin
tersebut.
• Alkaloid bersifat basa sangat lemah contohnya purin memiliki nilai pH10-12,
basa lemah(alkaloid kinin) pada pH 7-10 sedangkan kebasaan yang rendah
(alkaloid opium) pH3-7
• Analisis alkaloid diawali dengan cara ekstraksi simplisia yaitu
A. Simplisia dibasahkan dengan air dicampur dengan KOH atau amonia yang
bereaksi dengan asam-asam, tanin, senyawa fenolat, dan membebaskan
alkaloid dalam bentuk basa. Ekstraksi alkaloid basa dilakukan dengan
pelarut organik seperti eter, kemudian dilanjutkan dengan penambahan
larutan asam sehingga diperoleh alkaloid dalam bentuk garam
B. Simplisia diekstraksi dengan air atau alkohol yang mengandung asam
kemudian ditambahkan kloform untuk menghilangkan pigmen yang tidak
dikehendaki selanjutnya larutan dibuat basa dengan natrium bikarbonat,
amonia atau natrium hidroksida dan alkaloid disari dengan pelarut organik.
• Reaksi warna : pereaksi dragendorf, peraksi mayer
• Kromatografi kertas dan kromatografi lapis tipis dengan
fase diam silika gel 60 F254
Fase gerak : etil asetat-metanol-air (100:13.5: 10)
kloform –metanol (85:15)
Pengamatan terhadap KLT dapat dilakukan dengan atau tanpa
larutan deteksi
Warna yang terbentuk setelah diberi pereksi dragendorf dapat
diperjelas dengan penyemprotan larutan natrium nitrit dalam air
atau asam sulfat 5 % dalam etanol.

Anda mungkin juga menyukai