Pendahuluan • Penyusun utama MH : Metabolit Primer dan Metabolit Sekunder • Metabolit primer Polisakarida, protein, lemak dan asam nukleat • Metabolisme primer merupakan keseluruhan proses sintesis dan perombakan zat-zat yang dilakukan oleh organisme untuk kelangsungan hidup. • Proses kimia jenis lain terjadi hanya pada spesies ttt memberikan produk berlainan sesuai spesiesnya reaksi ini disebut metabolisme sekunder produk hasilnya disebut metabolit sekunder (senyawa terpen, alkaloid, senyawa fenolik dan lain-lain). Lanjutan.. • Peranan metabolit sekunder bagi kelangsungan hidup MH sebagai zat pertahanan dan zat penarik bagi lawan jenisnya. • Tujuan pembentukan metabolit sekunder masih belum diketahui. • Beberapa ahli percaya bahwa metabolit sekunder merupakan hasil detoksifikasi dari timbunan metabolit beracun yang tidak dapat dibuang sehingga tumbuhan terpaksa melakukan perubahan atau perombakan menjadi timbunan energi atau makanan yang dapat digunakan kemudian. Metabolit Sekunder • Banyak dimanfaatkan untuk memberikan efek farmakologis tertentu • Contoh : Alkaloid tanaman efedra sinica Epedra vilgaris (Gneteceae) mengandung efedrin broncodilator Flavonoid tanaman Pinus falvon, quercetin antibakteri, antioksidan TERPENOID • Kelompok senyawa metabolit terbesar, dan merupakan komponen utama penyusun minyak atsiri. • Selain dalam bentuk bebas, terpenoid di alam juga dijumpai dalam bentuk glikosida, glikosil ester, dan iridoid. Klasifikasi senyawa terpenoid berdasarkan atom C
Kelompok terpenoid Jumlah atom C
Monoterpen 10 Seskuiterpen 15 Diterpen 20 Triterpen 30 Tetraterpen 40 Politerpen >40 Monoterpenoid • Senyawa terpenoid tersusun atas carbon-carbon dengan jumlah kelipatan 5, kerangka carbon yang dibangun 2 / lebih unit C-5 yang disebut isoprene. • Monoterpenoid terbentuk dari 2 satuan isoprene dan membentuk struktur siklik dan rantai terbuka merupakan komponen minyak atsiri. • Monoterpenoid berbentuk cair, tidak larut dalam air, berbau harum dan beberapa bersifat optis aktif. • Segolongan monoterpenoid dengan struktur yang agak berbeda iridoid, dijumpai dalam bentuk glikosidanya. Seskuiterpenoid • Berasal dari 3 satuan isoprene, terdapat dalam komponen minyak atsiri. • Struktur asiklik, kerangka lainnya terdiri dari mosiklik, bisiklik, dan trisiklik. Diterpenoid • Berasal dari 4 satuan isoprene. • Senyawa ini ditemukan dalam damar dan getah berupa gom. • Struktur bervariasi mulai dari asiklik hingga tetrasiklik. Tetraterpenoid • Tidak pernah mempunyai sistem cincin kondensasi yang besar. • Senyawa golongan ini dapat berupa senyawa asiklik, monosiklik atau bisiklik • Yang paling dikenal dari golongan ini adalah karotenoid suatu pigmen berwarna kuning hingga merah. Politerpen • Yang paling penting dalam golongan ini adalah karet berfungsi sebagai zat pembawa dalam biosintesis polisakarida ttt dalam tanaman. 2. STEROID • Kelompok senyawa bahan alam yang kebanyakan strukturnya terdiri atas 17 karbon dengan membentuk struktur 1,2-siklopentenoperhidrofenantren. • Perbedaan struktur senyawa golongan ini dari R1, R2, R3 yang terikat pada kerangka dasar. • Sterol khusus untuk steroid yang memiliki gugus hidroksi. • Sterol juga dijumpai dalam bentuk glikosida. • Aglikon kardiak glikosida jantung atau kardenolida (efek kardiotonik) • Sapogenin dalam bentuk glikosida disebut saponin (dapat menimbulkan busa jika dikocok dengan air dikenal sebagai komponen sabun) 3. FENIL PROPANOID • Mengandung cincin karboaromatik yang tersubtitusi oleh satu atau lebih gugus hidroksil atau gugus lain yang ekuivalen disebut sebagai senyawa fenol. • Senyawa fenol mempunyai kerangka dasar carbon yang terdiri atas cincin benzena (C6) yang terikat pada ujung rantai carbon propana (C3). 4. POLIKETIDA • Senyawa fenol yang berasal dari jalur asetat malonat. • Senyawa poliketida mempunyai kerangka dasar aromatik yang disusun oleh beberapa unit 2 atom karbon dan membentuk suatu rantai karbon yang linier yakni asam poli beta ketokarboksilat yang disebut rantai poliasetil. 5. Flavonoid • Suatu kelompok senyawa fenol terbesar yang ditemukan dialam. • Senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu, biru dan sebagian kuning yang terdapat di tanaman. • Fungsi flavonoid pada tanaman membantu penyerbukan, zat pengatur tumbuh, pengatur proses fotosintesis, zat antimikroba, antivirus, dan antiinsektisida. Lanjutan… • Berdasarkan strukturnya terdapat beberapa jenis flavonoid yang bergantung pada tingkat oksidasi rantai propan yaitu kalkon, flavan, flavanol (katekin), flavanon, flavanonol, flavon, flavanon, antosianidin, auron. • Katekin mempunyai antioksidan yang tinggi katekin mempunyai kesamaan dengan proantosianindin • Proantosianidin senyawa yang membentuk antosianidin (jika dipanaskan dengan asam), jika diperlakukan dengan asam dingin akan menghasilkan polimer yang menyerupai tanin. Lanjutan… • Flavanon (dihidrofalvon) dan flavanol (dihidroflavonol) merupakan senyawa berwarna atau sedikit kuning, biasanya dalam jumlah terbatas. • Flavon dan flavonol merupakan flavonoid utama yang banyak dijumpai dialam. • Antosianidin flavonoid utama dan banyak dijumpai dialam, terutama dalam bentuk glikosidanya yang dinamakan Antosianin. • Antosianin pigmen daun dan bunga dari yang berwarna merah hingga biru. Lanjutan… • Pada pH <2 antosianin berada dalam bentuk kation (ion flavilium), tetapi pada pH sedikit asam, bentuk kuinoid yang terbentuk cepat dioksidasi oleh udara dan rusak sehingga pengerjaannya terhadap antosianin aman dilakukan dalam larutan yang asam. Lanjutan… • Calkon dan dihidrocalkon, serta auron tersebar dalam jumlah terbatas. • Auron memiliki kerangka benzalkumaranon, mempunyai pigmen kuning emas yang terdapat dalam bunga ttt dan bryophita. • Isoflavonoid dan neoflavonoid hanya ditemukan dibeberapa jenis tumbuhan. • Isoflavonoid penting sebagai fitoaleksin yang termasuk isoflavon, rotenoid, pterokarpan, dan kumestan. • Neoflavonoid meliputi 4-arilkumarin dan dalbegiron. 6. Alkaloid • Ciri khas mengandung 1 atom N yang bersifat basa dan pada umumnya merupakan bagian dari cincin heterosiklik. • Senyawa golongan ini sering diisolasi dalam bentuk garamnya dengan sam klorida atau asam sulfat. • Klasifikasi alkaloid alkaloid pirolidin, alkaloid piperidin, alkaloid isokuinolin, alkaloid indol, alkaloid piridin dan alkaloid tropana. Alkaloid dibedakan menjadi : Alkaloid alisiklik berasal dari asam amino ornitin dan lisin
Alkaloid aromatik jenis fenilalanin yang berasal
dari fenilalanin, tirosin dan 3,4-dihidroksil fenilalanin