Terpenoid
Capaian Pembelajaran
Gambar 6.1 Metil jasmonat, suatu monoterpenoid dalam kelopak bunga melati
Terpenoid 53
merupakan salah satu senyawa pembangun utama dalam biosintesis. Sebagai
contoh, steroid merupakan turunan dari triterpene squalene.
Aturan isoprena
Tetapi aturan ini hanya dapat digunakan sebagai prinsip pemandu dan
bukan sebagai aturan baku. Misalnya karotenoid bergabung dengan ekor ke
ekor di pusatnya dan ada juga beberapa terpenoid yang kandungan karbonnya
bukan kelipatan lima.
Yang membedakan antara hemi- (C5), mono- (C10), sesqui- (C15), di-
(C20), sester- (C25), tri- (C30) , tetraterpenes (C40) dan polyterpenes (C5) n
dengan n> 8 adalah jumlah subunit 2-methylbutane (isoprene).
Terpenoid 55
Aturan ini membatasi jumlah struktur yang mungkin dalam menutup
rantai terbuka ke struktur cincin. Dengan demikian rantai terbuka monoter-
penoid memunculkan hanya satu kemungkinan monoterpenoid monosiklik
yaitu struktur p-cymene.
Karakteristik Terpenoid
Terpenoid 57
6.3 Metode Identifikasi Terpenoid
Reagen Liebermann-Buchard
Uji Salkowski
Metode Kedde
Metode Keller-Killiani
Hasil positif jika terlihat cincin merah bata menjadi biru atau ungu
Antimon(III)klorida
Hasil yang terlihat spot berwarna ungu, biru, merah abu-abu atau hijau
Timah(IV)klorida
Asam Fosfat
Asam trifluoroasetat
Terpenoid 59