Anda di halaman 1dari 43

Terpenoid dan

Minyak Atsiri
OLEH KELOMPOK 04

I Made Gede Ari Kusuma 2008551013


Ni Kadek Ayu Murtini 2008551014
Ni Made Indah Maryani 2008551015
TERPENOID

❑ Terpen merupakan suatu senyawa hidrokarbon yang banyak dihasilkan oleh tumbuhan
terutama terkandung pada getah dan vakuola selnya.
❑ Terpenoid, merupakan metabolit sekunder yang terbesar, dilihat dari jumlah
senyawa maupun variasi kerangka dasar strukturnya. Terpenoid ditemukan berlimpah
dalam tanaman tingkat tinggi, meskipun demikian pada jamur, organisme laut dan
serangga juga menghasilkan terpenoid.
❑ Terpenoid merupakan derivat dehidrogenasi dan oksigenasi dari senyawa terpen.
Terpenoid disebut juga dengan isoprenoid. Hal ini disebabkan karena kerangka
karbonnya sama seperti senyawa isopren (C5H8).
❑ Terpenoid juga merupakan komponen utama penyusun minyak atsiri.
(Heliawati, 2018)
Sifat Umum Biosintesis
Terpenoid Terpenoid

SIFAT FISIKA
❑ Dalam keadaan segar merupakan cairan
tidak berwarna, tetapi jika teroksidasi Secara umum biosintesa terpenoid terjadinya
warna akan berubah menjadi gelap 3 reaksi dasar, yaitu:
❑ Mempunyai bau yang khas
❑ Indeks bias tinggi ❑ Pembentukan isoprena aktif berasal dari
❑ Kebanyakan optik aktif asam asetat melalui asam mevalonat.
❑ Kerapatan lebih kecil dari air ❑ Penggabungan kepala dan ekor unit
❑ Larut dalam pelarut organik seperti isoprene akan membentuk mono-, seskui-,
alkohol dan eter di-, sester, dan poli-terpenoid.
SIFAT KIMIA ❑ Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-
❑ Seyawa tidak jenuh (rantai terbuka 15 atau C-20 menghasilkan triterpenoid
ataupun siklik) dan steroid
❑ Isoprenoid kebanyakan bentuknya kiral
dan terjadi dalam dua bentuk enantiomer

(Heliawati, 2018)
Biosintesis Terpenoid

Mekanisme dari tahap-tahap reaksi biosintesa


terpenoid adalah asam asetat setelah diaktifkan
oleh koenzim A melakukan kondensasi jenis
Claisen menghasilkan asam asetoasetat. Senyawa
yang dihasilkan ini dengan asetil koenzim A
melakukan kondensasi jenis aldol menghasilkan
rantai karbon bercabang sebagaimana ditemukan
pada asam mevalonat. Mekanisme biosintesis
senyawa terpenoid ditunjukan pada Gambar
disamping :

(Herbert, 1995)
Lanjutan…

Reaksi-reaksi berikutnya adalah fosforilasi, eliminasi asam fosfat dan dekarboksilasi


menghasilkan Isopentenil pirofosfat (IPP) yang selanjutnya berisomerisasi menjadi Dimetil alil
pirofosfat (DMAPP) oleh enzim isomerase.
IPP sebagai unit Isoprene aktif bergabung secara kepala ke ekor dengan DMAPP dan
penggabungan ini merupakan langkah pertama dari polimerisasi isopren untuk menghasilkan
terpenoid. Penggabungan ini terjadi karena serangan elektron dari ikatan rangkap IPP terhadap
atom karbon dari DMAPP yang kekurangan elektron diikuti oleh penyingkiran ion pirofosfat
yang menghasilkan Geranil pirofosfat (GPP) yaitu senyawa antara bagi semua senyawa
monoterpenoid.
Penggabungan selanjutnya antara satu unit IPP dan GPP dengan mekanisme yang sama
menghasilkan Farnesil pirofosfat (FPP) yang merupakan senyawa antara bagi semua senyawa
seskuiterpenoid. senyawa diterpenoid diturunkan dari Geranil-Geranil Pirofosffat (GGPP) yang
berasal dari kondensasi antara satu unit IPP dan GPP dengan mekanisme yang sama.
(Heliawati, 2018).
MINYAK ATSIRI

❑ Minyak atsiri adalah suatu zat utama yang berbau yang terdapat pada tanaman
diperoleh baik dari penyulingan atau pemerasan simplisia segar atau kering
ataupun dengan cara sinsetis. Karena sifatnya yang spesifik, yaitu mudah
menguap pada temperatur biasa di udara, maka zat itu diberi nama volatile oils
(minyak menguap ), minyak eter, atau minyak esensial.
❑ Nama minyak esensial diberikan karena minyak atsiri mewakili bau dari tanaman
asalnya. Dalam keadaan segar dan murni tanpa pencemar, minyak atsiri umumnya
tidak berwarna.
❑ pada penyimpanan lama minyak atsiri dapat teroksidasi dan membentuk resin
serta warnanya berubah menjadi lebih tua (gelap).
❑ Minyak atsiri terkandung dalam berbagai organ, seperti di dalam rambut kelenjar
(pada famili Labiatae), di dalam sel-sel parenkim (misalnya famili Piperaceae), di
dalam saluran minyak yang disebut vittae (famili Umbiraceae), di dalam rongga
skizogen dan lisigen (famili Coniferae).

(Endarini,2016)
Sifat – sifat Minyak Atsiri

Sangat mudah larut dalam pelarut organik


Tersusun oleh bermacam-macam
komponen senyawa

Memiliki bau khas. Umumnya bau ini Bersifat tidak stabil terhadap pengaruh
mewakili bau tanaman asalnya. lingkungan

Dalam keadaan murni (belum tercemar Indeks bias umumnya tinggi


oleh senyawa lain) mudah menguap pada
suhu kamar
Mempunyai rasa getir, kadang-kadang
Umumnya bersifat optis aktif dan memuat berasa tajam, menggigit, memberi kesan
bidang polarisasi dengan rotasi yang spesifik
hangat sampai panas, atau justru dingin
karena banyak komponen penyusun yang
memiliki atom C asimetrik ketika terasa di kulit, tergantung dari
jenis komponen penyusunnya
(Endarini,2016)
Biosintesis Minyak Atsiri

Golongan Terpen yang terbentuk melalui jalur Asam


mevalonat

Pada jalur mevalonat, IPP dibentuk melalui asam mevalonat yang


dihasilkan dari kondensasi 3 gugus asetilkoenzimA. Pada jalur non-
mevalonat, 2 C-metil-D-erythritol-4-phosphate (MEP) dan 1-deoxy-d-
xylulose-5-phosphate (DOXP) terlibat, yang dihasilkan dari
kondensasi gliseraldehida fosfat dan piruvat. Yang pertama terjadi di
sitoplasma dan mengarah pada pembentukan sebagian besar
seskuiterpen sedangkan yang terakhir terjadi di kloroplas, terutama
memproduksi monoterpen dan diterpen. IPP dan DMAPP
menghasilkan geranyl diphosphate (GPP), prekursor langsung dari
monoterpen. Kondensasi GPP dengan IPP mengarah ke farnesyl
diphosphate (FPP), prekursor langsung seskuiterpen, dan kondensasi
FPP dengan IPP menghasilkan geranyl geranyl diphosphate, prekursor
fitol, diterpen lainnya, dan karotenoid. Monoterpen dan seskuiterpen
merupakan senyawa utama yang terdapat dalam minyak atsiri
(Hussein,at all.,2017)
Gambar Biosintesis terpenoid dan fenilpropanoid pada tumbuhan
(Hussein,at all.,2017)
Biosintesis Minyak Atsiri

Senyawa aromatik yang terbentuk dari jalur


biosintesis asam sikimat, fenilpropanoid.

Fenilpropanoid disintesis melalui jalur asam shikimat (Gambar


disamping), prekursor utamanya adalah asam sinamat dan P -
hydroxycinnamic acid, masing-masing berasal dari asam amino
aromatik fenilalanin dan tirosin. Asam sikimat disintesis dari
eritrosa 4-fosfat dan fosfoenolpiruvat. Eliminasi salah satu
cincin alkohol asam shikimat dan reaksi dengan fosfoenol
piruvat menghasilkan asam korismat. Senyawa ini membentuk
kerangka asam fenilpropionat. Aminasi dan reduksi fungsi keton
menghasilkan asam amino fenilalanin sedangkan reduksi dan
eliminasi menghasilkan asam sinamat yang menghasilkan O dan
P-asam kumarat. Selain itu, aromatisasi asam shikimat
menghasilkan turunan asam benzoat, yang terdapat dalam
beberapa minyak atsiri (Hussein,at all.,2017)

Gambar Biosintesis terpenoid dan fenilpropanoid pada tumbuhan


(Hussein,at all.,2017)
Struktur Terpenoid dan Minyak Atsiri

• Secara umum komponen minyak


atsiri terutama dimiliki oleh
sebagian besar keluarga
terpene.
• terdiri dari unit isoprena (C6H8 )
dan biasanya mono-, sequi- dan
diterpenes
• Struktur akan lebih spesifik pada
penggolongan
Penggolongan
Terpenoid dan Minyak
Atsiri
PENGGOLONGAN TERPENOID

C10 C15 C20

Monoterpenoid Sesquiterpen Diterpen

C30 C40

Triterpenoid Tetraterpenoid
Monoterpenoid (C10)

• Monoterpenoid adalah golongan terpenoid


dengan 10 atom C yang diturunkan dari prekursor
dua isoprena yang terhubung secara kepala-ekor
• Fungsi utama senyawa ini untuk menarik
hewan yang membantu penyerbukan
(pollinator) ke bunga dan melindungi jaringan Linalil asetat
hijau dari herbivora dan infeksi mikroba.
• Memiliki bau yang kuat, sebagian besar berupa
substansi berminyak dan tak berwarna dengan
titik didih 140-180⁰C, cairan tidak berwarna, tidak
larut dalam air, disuling dengan uap air.
Sesquiterpenoid (C15)

• Merupakan komponen
minyak atsiri terdiri atas 3
unit isoprena. Rumus
molekul C15H24..
Sesquiterpenoid disintesis Contoh Senyawa
dari farnesil difosfat Sesquiterpenoid

• Umumnya ditemukan
secara luas pada
• tumbuhan dan jamur.
Diterpenoid (C20)

• Diterpenoid berasal dari


geranil-geranil difosfat (Sell,
2003)
• Contoh diterpenoid asam
giberelat sebagai hormon
pertumbuhan tanaman,
retinol sebagai vitamin A
dan asam abietat metabolit
Contoh senyawa Diteroenoid
sekunder tumbuhan.
• Bersifat volatil.
Triterpenoid (C30)

• Triterpenoid terdiri atas


kerangka karbon dari 6
satuan isoprena dengan
rumus molekul C30H48.
• Kelimpahan di alam Squalena
dalam bentuk bebas,
ester dan glikosida
• Triterpenoid secara
biosintesis diturunkan dari
squalena minyak hati ikan
hiu.
Tetraterpenoid (C40)

• Tetraterpenoid
merupakan senyawa
terpenoid yang
mengandung atom
karbon sebanyak 40
buah dengan rumus
molekul (C40H64)
• Contoh senyawa Β-carotene
tetraterpenoid ialah
karotenoid. Harborne
(2006)
PENGGOLONGAN MINYAK ATSIRI

Minyak Atsiri Hidrokarbon Minyak Atsiri Teroksigenasi

Persenyawaan yang termasuk Golongan hidrokarbon


golongan hidrokarbon terbentuk teroksigenasi terbentuk dari
dari unsur hidrogen (H), dan unsur karbon (C), hidrogen (H),
karbon (C). dan oksigen (O).
Minyak Atsiri Hidrokarbon

• Monoterpen dan sesquiterpen adalah kompenen


utama yang ditemukan dalam minyak atsiri
hidrokarbon.
• Contoh minyak atsiri hidrokarbon adalah minyak
terpentin diperoleh dari tanaman-tanaman
bermarga Pinus
• Kandungan utama dari minyak terpentin adalah
monoterpen hidrokarbon seperti α-pinena, β-
pinena dan 3-karena.
• Minyak terpentin digunakan sebagai bahan baku
industri kimia dan farmasi serta sebagai minyak
dalam industri cat dan pernis
MINYAK ATSIRI
HIDROKARBON TEROKSIGENASI

Minyak Atsiri Minyak Atsiri Minyak Atsiri


Alkohol Fenol Eter-Fenol

Minyak Atsiri Minyak Atsiri Minyak Atsiri Minyak Atsiri


Aldehida Oksida Keton Ester
Minyak Atsiri Alkohol

• Alkohol mengandung gugus hidroksil (OH) yang


menempel pada struktur terpen yang dapat
ditemukan pada minyak peppermint..
• Minyak peppermint ini dihasilkan oleh daun
tanaman Mentha piperita Linn. dengan penyusun
utamanya adalah mentol
• Pada bidang farmasi digunakan sebagai anti
gatal, bahan pewangi dan pelega hidung
tersumbat. Pada industry digunakan sebagai
pewangi pasta gigi (Gunawan dan Mulyani, 2004).
Minyak Atsiri Fenol

• Gugus hidroksil dalam fenol berikatan dengan


cincin benzena. Fenol memiliki titik didih di atas
200 ° C hal ini menyebabkan fenol tidak menguap
dengan cepat, dan cenderung berbau menyengat.
• Minyak cengkeh merupakan minyak atsiri fenol.
Minyak ini diperoleh dari tanaman Eugenia
caryophyllata atau Syzigium caryophyllum (famili
Myrtaceae).
• Bagian yang dimanfaatkan bunga dan daun.
Minyak cengkeh, terutama tersusun oleh eugenol,
yaitu sampai 95% dari jumlah minyak atsiri
keseluruhan (Gunawan dan Mulyani, 2004)
Minyak Atsiri Eter Alkohol

• Eter fenolik diturunkan dari gugus hidroksil dari


fenol (atau alkohol), yang hidrogennya diganti
dengan rantai karbon pendek, baik gugus metil (-
CH3), atau dua gugus karbon etil (-CH2-CH3).
• Eter fenolik diturunkan dari gugus hidroksil dari
fenol (atau alkohol), yang hidrogennya diganti
dengan rantai karbon pendek, baik gugus metil (-
CH3), atau dua gugus karbon etil (-CH2-CH3).
• Minyak yang dihasilkan, terutama tersusun oleh
komponen-komponen terpenoid seperti anetol,
sineol, pinena dan felandrena (Gunawan dan
Mulyani, 2004).
Minyak Atsiri Aldehid

• Minyak atsiri aldehida mengandung terpenoid


dengan gugus karbonil (C = O) yang ditemukan di
sereh wangi (Cymbopogon nardus), lemon balm
(Melissa officinalis), dan lemon myrtle
(Backhousia citriodora) (Herman dkk, 2019).
• Minyak sereh wangi mengandung senyawa
sitronelal, geraniol, dan sitronellol.
• Senyawa dalam minyak sereh wangi ini tidak
hanya sebagai aromatik, tetapi juga merupakan
senyawa dengan sifat terapi.
Minyak Atsiri Keton

• Keton memiliki gugus karbonil seperti aldehida


tetapi terikat dengan dua atom karbon.
• Berdasarkan struktur minyak atsiri keton dapat
dibedakan menjadi keton monosiklik dan keton
bisiklik. Contoh keton monosiklik adalah methone
(C10H18O) dan contoh keton bisiklik adalah
camphor (C10H16O) dan thujone (C10H16O).
• Contoh dari minyak atsiri keton yaitu minyak atsiri
rosemary dari tanaman Rosemary officinalis
mengandung camphor sebanyak 17% (Bowles,
2003)
Minyak Atsiri Oksida

• Oksida (eter siklik) terbentuk di mana


gugus – OH dimodifikasi oleh
penghilangan atom H dan ikatan atom
oksigen untuk membentuk cincin
tertutup.
• Minyak kayu putih merupakan salah
satu contoh minyak atsiri oksida.
Diperoleh dari isolasi daun Melaleuca
leucadendon L (famili Myrtaceae).
• Komponen penyusun minyak atsiri
kayu putih paling utama adalah sineol
(85%) (Gunawan dan Mulyani, 2004).
Minyak Atsiri Ester

• Ester adalah senyawa yang dihasilkan oleh reaksi


alkohol yang mengandung asam (yang dikenal
sebagai esterifikasi) dan sangat umum serta
terdapat dalam sejumlah besar minyak esensial
(Herman dkk, 2019).
• Minyak gondopuro merupakan atsiri ester. Minyak
atsiri ini diperoleh dari isolasi daun dan batang
Gaultheria procumbens L (famili Erycaceae).
• Komponen penyusun minyak ini adalah metil
salisilat. Metil salisilat, yang ditemukan dalam
minyak atsiri memiliki efek analgesik ringan, anti
iritasi, dan antiradang (Bowles, 2003).
Sumber Tanaman
dan Nama Simplisia
Penghasil Minyak
Atsiri
DAUN MINT BUNGA CENGKEH

Minyak Atsiri Alkohol Minyak Atsiri Fenol

Nama Spesies : Mentha piperita (L.)


Nama Spesies : Eugenia caryophylllus Spreng,
Nama Simplisia : Menthae piperitae Herba
Syzygium aromaticum L.
Family : Lamiaceae
Nama Simplisia : Caryophylli Flos
Senyawa yang Terkandung : Minyak atsiri yang
Family : Myrtaceae
mengandung mentol,
Senyawa yang Terkandung : Minyak atsiri yang
metal asetat, dan
mengandung eugenol, tannin, dan kariofilin
menton
Manfaat : Stimulan, antiemetic, dan obat mulas
Manfaat : Karminatifa
(Zam-zam, 2015)
(Zam-zam, 2015)
BUAH ADAS DAUN SEREH

Minyak Atsiri Ater-Fenol Minyak Atsiri Aldehida

Nama Spesies : Foeniculum vulgare Mill. Nama Spesies : Andropogon nardus Linn.
Nama Simplisia : Foeniculi vulgaris Fructus Nama Simplisia : Andropoginis nardin Folium
Family : Apiaceae Family : Poaceae
(Kemenkes RI, 2017) (Kemenkes RI, 2017)
Senyawa yang Terkandung : Minyak atsiri yang Senyawa yang Terkandung : Minyak atsiri yang
mengandung anetol 80-90%, metal kavikol, mengandung geraniol dan sitronelal
anisketon, anisaldehida, dan minyak lemak Manfaat : Karminativa, antispasmodik,
Manfaat :Ekspektoran, dan karminatf antipiretika, dan stomakika

(Zam-zam, 2015) (Norhendy, dkk., 2013)


DAUN ROSEMARY DAUN KAYU PUTIH

Minyak Atsiri Keton Minyak Atsiri Oksida

Nama Spesies : Melaleuca leucadendra (L.)


Nama Spesies : Rosmarinus officinalis Nama Simplisia : Melaleucae leucadendrae
Nama Simplisia : Rosmarini Folium Folium
Family : Lamiaceae Family : Myrtaceae
Senyawa yang Terkandung : Minyak atsiri β- (Kemenkes RI, 2017)
mirsen, kampor, α- Senyawa yang Terkandung : Minyak atsiri, sineol,
pinene, dan 1,8-cineole α-pinen, lemonen, dipenten
Manfaat : Antioksidan Manfaat : Pendarahan, stomakika,
dan spasmolitika
(Mardiany, 2018)
(Norhendy, dkk., 2013)
Daun Gandapura Buah Kemukus

Minyak Atsiri Ester Minyak Atsiri Hidrokarbon

Nama Spesies : Gaultheria fragrantissima Nama Spesies : Piper cubeba L.f.


Auct. Non Wall. Nama Simplisia : Piperis xubebae Fructus
Nama Simplisia : Gaultheriae Family : Piperaceae
fragrantissimae Folium Senyawa yang Terkandung : Minyak atsiri tidak
Family : Ericaceae kurang dari 0,75% b/v dan/atau kubebin tidak
Senyawa yang Terkandung : Minyak atsiri tidak kurang dari 0,1%
kurang dari 0,37% v/b (Kemenkes RI, 2017)
Manfaat : Obat radang saluran kemih
(Kemenkes RI, 2017) dan karminatif
(Zam-zam, 2015)
Sumber
Tanaman dan
Nama Simplisia
Penghasil
Terpenoid
RIMPANG JAHE VALERIAN

Nama Tanaman :Zingiberis officinalis Rhizoma Nama Tanaman : Valerianae Radix


Nama Spesies : Zingiberis offoconale Roscoe Nama Spesies : Valeriana officinalis
Family : Zingiberaceae Family : Valerianaceae
(Kemenkes RI, 2017) Senyawa yang Terkandung : Minyak atsiri (yang
mengandung ester borneo, yaitu ester dengan format),
Senyawa yang Terkandung : Pati, damar, oleoresin, alkaloida (katinina dan valerianin), dan zat penyamak
gingerin, dan minyak atsiri (yang mengandung zingeron, Pemerian : Bau khas, rasa pedas, dan agak pahit
zingiberol, zingiberin, borneol, kamfer, sineol, dan Manfaat : Sedativa
felandren)
Pemerian : Bau aromatik dan rasa pedas (Norhendy, dkk., 2013)
Manfaat : Karminativa, stimulansia, dan
diaforetika
(Norhendy, dkk., 2013)
GINSENG

Nama Tanaman : Panacis Radix


Nama Spesies : Panax schiceng
Family : Araliaceae
Senyawa yang Terkandung : Glukosida panakuilon, minyak atsiri damar,
panaks, dan sapoginol
Pemerian : Bau lemah, rasa manis, pedas, dan agak pahit
Manfaat : Amara dan stimulansia

(Norhendy, dkk., 2013)


Produk
Pharmaceutical
MINYAK GANDAPURA

Minyak atsiri yang umum dikenal masyarakat


adalah minyak gandapura. Minyak gandapura
merupakan minyak atsiri yang berasal dari
tanaman gandapura yang dikenal dengan nama
ilmiah Gaultheria fragrantissima. Minyak
gandapura dihasilkan dari proses distilasi daun
dan batang tanaman gandapura (Suratmo, 2013).
Minyak gandapura (Wintergreen oil) merupakan
salahsatu minyak atsiri yang penggunaannya cukup
luas dalam industri farmasi, parfum dan
kosmetika serta pengolahan makanan dan
minuman. Dalam obat-obatan minyak gandapura
digunakan sebagai kontra iritasi, misalnya dalam
salep, obat gosok dan balsam (Ma’mun, 2005).
MINYAK ADAS

Tanaman adas (Foeniculum vulgare Mill.)


memiliki banyak kegunaan, seperti pada
bidang industri dan bidang pangan. Di bidang
industri, adas banyak dimanfaatkan sebagai
bahan baku farmasi, kosmetik, jamu, dan
bumbu masak serta untuk menanggulangi
masalah susah tidur. Di bidang pangan daun
adas banyak dimanfaatkan sebagai sayuran,
sedangkan bijinya banyak dimanfaatkan
sebagai bahan baku bumbu dapur. Produk
utama adas adalah minyak atsiri (Kridati,
dkk., 2012).
Minyak Cengkeh

Minyak cengkeh dapat diperoleh dari bunga


cengkeh (Clove Oil), tangkai atau gagang
bunga cengkeh (Clove Steam Oil) dan dari
daun cengkeh (Clove Leaf Oil). Kandungan
minyak atsiri di dalam bunga cengkeh
mencapai 21,3% dengan kadar eugenol antara
78-95%, dari tangkai atau gagang bunga
mencapai 6% dengan kadar eugenol antara
89-95%, dan dari daun cengkeh mencapai 2-
3% dengan kadar eugenol antara 80-85%.
Kandungan terbesar minyak cengkeh adalah
eugenol, yang bermanfaat dalam pembuatan
vanilin, eugenil metil eter, eugenil asetat, dll.

(Hadi, 2012)
Minyak Kayu Putih

Minyak kayu putih adalah salah satu obat


tradisional yang digunakan untuk penyakit
saluran nafas seperti asma, sinusitis, dan
paru-paru. Eucalyptol atau 1,8-sineol
merupakan bahan aktif dariminyak kayuputih
biasa digunakan untuk mengobati
peradangan saluran nafas (Sudradjat, 2020).
Kayu putih (Melaleuca leucadendra (L). L),
merupakan salah satu tumbuhan penghasil
minyak atsiri dengan rendamen sekitar 0,5-
1,5% yang sangat tergantung pada
efektivitas penyulingan dan kadar minyak
yang terkandung terhadap bahan yang
disuling (Torry, dkk., 2019).
DARTAR PUSTAKA

Bowles, E. J. 2003. The Chemistry of Aromatherapeutic Oils. Edisi Ketiga. South Australia : Griffin Press
Endarini., Lully Hanni .2016. Farmakognosi dan Fitokimia. Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan Kemenkes RI.
Hadi, Saiful. 2012. Pengambilan Minyak Atsiri Bunga Cengkeh (Clove Oil) Menggunakan Pelarut N-Heksana Dan
Benzena. Jurnal Bahan Alam Terbarukan. 1(2): 25-30.
Heliawati., Leny. 2018. Kimia Organik Bahan Alam. Bogor : Pascasarjana – UNPAK. Hal. 3-7
Herbert, R.B., (1995), Biosynthesis of Secondary Metabolites, 2nd edition, Chapman and Hall, New York
Herman, R. A., Ayepa, E., Shittu, S., Fometu, S. S., dan Wang, J. 2019. Essential Oils and Their Applications.
Advances in Nutrition & Food Science. 4 (4) : 2-4
Hussein, at all.2017. Essential Oils: Biosynthesis, Chemistry and Biological Functions. Journal of Chemical and
Pharmaceutical Research, 2017, 9(8):190-200.
Kemenkes Ri. 2017. Farmakope Herbal Indonesia. Edisi II. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kridati, Esti, M., Erma, P., Sri, H. 2012. Rendemen Minyak Atsiri dan Diameter Organ serta Ukuran Sel Minyak
Tanaman Adas (Foeniculum vulgare Mill) yang Dibudidayakan di Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga. Buletin
Anatomi dan Fisiologi. 10(1): 1-17.
DARTAR PUSTAKA
Ma’mun. 2005. Penyulingan dan Analisis Beberapa Jenis Minyak Gandapura. Bogor: Buletin Penelitian Tanaman
Rempah dan Obat. 16(2): 82-89.
Mardiany, Shelvy, S. 2018. Korelasi Perrbandingan Teh Hitam (Camellia sinensis) dengan Daun Rosemary
(Rosmarinus officinalis) Terhadap Karakteristik Teh Hitam – Rosemary. Tugas Akhir. Bandung:
Universitas Pasudan.
Norhendy, F., dkk. 2013. Farmakognosi untuk SMK Farmasi. Volume I. Jakarta: EGC.
Sudradjat, Susana, E. 2020. Minyak Kayu Putih, Obat Alami dengan Banyak Khasiat: Tinjauan Sistematik. Journal
Kedokteran Meditek. 26(2): 51-59.
Torry, R. T., Edward, J. 2019. Isolasi, Karakterisasi Sineol dari Minyak Kayu Putih Asal Maluku Untuk Sediaan
Fitofarmaka. Journal Unjani.
Woronuk, G., Demissie, Z., Rheault, M., Mahmoud, S. 2011. Biosynthesis and therapeutic properties of Lavandula
essential oil constituents. Planta Med. Vol 77(1):7-15.
Zam-zam, Y., Juniariningsih., M. Yahya. 2015. Farmakognosi : Bidang Keahlian Kesehatan untuk SMK/MAK
Kompetensi Farmasi. Jilid I. Jakarta: EGC.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai