Anda di halaman 1dari 11

LIPID DAN PRODUK ALAM YANG BERHUBUNGAN

TERPENA

Disusun Oleh :

FARIS NASHIRUDIN (029)

MOCHAMAD RIFLI AL RAHMAN (058)

GLENN MOCHAMAD RM (069)

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI

SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2017
KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini, dan kami buat dengan waktu yang telah di tentukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya
penyusunan makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik dan benar
mengenai Karbohidrat.
Penulis mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberi sumbangsi kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Dan tentunya
penulis juga menyadari, bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan
pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan kemampuan dari penulis. Oleh
karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi
kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Semarang, 22 November 2017

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lipid mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan
hidrofobik. Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut polar sepertiair, tetapi
larut dalam pelarut nonpolar, sepertialkohol, eterataukloroform. Fungsi biologis
terpenting lipid di antaranya untuk menyimpan energi,sebagai komponen
struktural membran sel, dan sebagai pensinyalan molekul.

Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi endote
rmal rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik, artinya lipid mampu
membentuk struktur seperti vesikel, liposom, atau membran lain dalam
lingkungan basah. Lipid biologis seluruhnya atau sebagiannya berasal dari dua
jenis sub satuan atau "blok bangunan" biokimia: gugus ketoasil dan
gugusisoprena. Dengan menggunakan pendekatan ini, lipid dapat dibagi ke dalam
delapan kategori:
1. Asil lemak,
2. Gliserolipid,
3. Gliserofosfolipid,
4. Sfingolipid,
5. Sakarolipid dan Poliketida,
6. Lipid sterol dan Lipid prenol,
7. Asam lemak,
8. Parafin,
9. Prostaglandin,
10. Terpena,
11. Feromon,
12. Steroid,

Meskipun istilah lipid terkadang digunakan sebagai sinonim dari


lemak. Lipid juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan turunan-
turunannya (termasuk tri-,di dan monogliserida dan fosfolipid), juga metabolit
yang mengandung sterol, seperti kolesterol. Meskipun manusia dan mamalia
memiliki metabolisme untuk memecah dan membentuk lipid,beberapa lipid tidak
dapat dihasilkan melalui cara ini dan harus diperoleh melalui makanan.

1.2 Rumusan Masalah


Apa yang dimaksud terpena dan terperoid
Bagaimana klasifikasi dan tipe dari terpena dan terpenoid
Bagaimana struktur dan sintesa pada terpena dan terpenoid
1.3 Tujuan
Mengetahui pengertian dari terpena dan terperoid
Mengetahui klasifikasi dan tipe dari terpena dan terpenoid
Mengetahui struktur dan sintesa pada terpena dan terpenoid

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Terpena dan Terpenoid

Terpena merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak dihasilkan


oleh tumbuhan dan terutama terkandung pada getah dan vakuola selnya. Pada
tumbuhan, senyawa-senyawa golongan terpena dan modifikasinya, terpenoid,
merupakan metabolit sekunder. Terpena dan terpenoid dihasilkan pula oleh
sejumlah hewan, terutama serangga dan beberapa hewan laut. Di samping sebagai
metabolit sekunder, terpena merupakan kerangka penyusun sejumlah senyawa
penting bagi makhluk hidup. Sebagai contoh, senyawa-senyawa steroid adalah
turunan skualena, suatu triterpena; juga karoten dan retinol. Nama "terpena"
(terpene) diambil dari produk getah tusam, terpentin (turpentine).

Terpena dan terpenoid menyusun banyak minyak atsiri yang dihasilkan


oleh tumbuhan. Kandungan minyak atsiri memengaruhi penggunaan produk
rempah-rempah, baik sebagai bumbu, sebagai wewangian, serta sebagai bahan
pengobatan, kesehatan, dan penyerta upacara-upacara ritual. Nama-nama umum
senyawa golongan ini seringkali diambil dari nama minyak atsiri yang
mengandungnya. Lebih jauh lagi, nama minyak itu sendiri diambil dari nama
(nama latin) tumbuhan yang menjadi sumbernya ketika pertama kali
diidentifikasi. Sebagai misal adalah citral, diambil dari minyak yang diambil dari
jeruk (Citrus). Contoh lain adalah eugenol, diambil dari minyak yang dihasilkan
oleh cengkeh (Eugenia aromatica). Terpenoid disebut juga isoprenoid. Hal ini
dapat dimengerti karena kerangka penyusun terpena dan terpenoid adalah isoprena
(C5H8).

Terpena tersusun dari senyawa- senyawa yang mengandung suatu


gabungan kepala-ke-ekor dari satuan-satuan kerangka isoprena(Kepala adalah
ujung yang terdekat ke cabang metil).
2.2 Klasifikasi Terpena

Terpena dikategorikan berdasarkan banyaknya pasangan satuan isoperna yang


dikandungnya:

Monoterpena : dua satuan isoperna


Seskuiterpena : tiga satuan isoperna
Diterpena : empat satuan isoperna
Triterpena : enam satuan isoperna
Tetraterpena : delapan satuan isoperna

Nama Rumus Sumber


Monoterpena C10H16 Minyak Atsiri
Seskuiterpena C15H24 Minyak Atsiri
Diterpena C20H32 Resin Pinus
Triterpena C25H48 Damar
Tetraterpena C30H64 Pigmen

2.3 Tipe Terpena Dan Terpenoid

Terpena memiliki rumus dasar (C5H8)n, dengan n merupakan penentu


kelompok tipe terpena. Modifikasi terpena (disebut terpenoid, berarti "serupa
dengan terpena") adalah senyawa dengan struktur serupa tetapi tidak dapat
dinyatakan dengan rumus dasar. Kedua golongan ini menyusun banyak minyak
atsiri.

Hemiterpena, n=1, hanya isoprena.


Hemiterpenoid, contohnya prenol, asam isovalerat.
Monoterpena, n=2, contohnya mircena, limonena, dan ocimena.
Monoterpenoid, contohnya geraniol.
Seskuiterpena, n=3, contohnya farnesen.
Seskuiterpenoid, contohnya farnesol, kurkumena, bisabolol.
Diterpena, n=4, contohnya cembrena.
Diterpenoid, contohnya kafestol.
Triterpena, n=6, contohnya skualena.
Triterpenoid, contohnya lanosterol, bahan dasar bagi senyawa-senyawa
steroid.
Tetraterpena, n=8, contohnya adalah likopena, karotena
Politerpena, n besar, contohnya adalah karet dan getah perca.
Monoterpena Siklik

Monterpena Asiklik

2.3 Struktur Bangun

Isoprena Prenol Asam isovalerat

-Mircena Limonena Ocimena


Geraniol Farnesena -Kurkumena

-(-)-Bisabolol Cembren Kafestol

2.4 Biosintesis Terpena

Terpena alamiah tidak dihasilkan oleh polimerisasi isoprena. Tahap


pertama biositesis terpena adalah kondensasi ester secara enzimatik dari porsi
porsi asetil dari asetilkoenzime A. Zat antara dalam pembentukan terpena adalah
pirofosfat (difosfat) dari asam mevalonat dan sepasang isopentenil alkohol.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi endo
termal rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik, artinya lipid mampu
membentuk struktur seperti vesikel, liposom, atau membran lain dalam
lingkungan basah.

Terpena merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak dihasilkan


oleh tumbuhan dan terutama terkandung pada getah dan vakuola selnya. Terpena
tersusun dari senyawa- senyawa yang mengandung suatu gabungan kepala-ke-
ekor dari satuan-satuan kerangka isoprena(Kepala adalah ujung yang terdekat ke
cabang metil).
Daftar Pustaka

Fessenden, R.J. dan J.S. Fessenden. 1986. Kimia Organik. Jilid 2. Terjemahan
Aloysius Hadyana Pudjaatmaka. Jakarta: Erlangga.(Terjemahan)

Pratama,Willie.2010.Terpen Dan Sintesis..


( http://willipharmacist.blogspot.co.id/2010/09/terpenoid-i-pendahuluan-dan-
sintesis.html)

Anda mungkin juga menyukai