Pada sebuah reaksi oksidasi dan reduksi electron, elektron ditransfer dari satu
reaktan ke reaktan lainnya. Contoh yaitu oksidasi dari ion Fe(II) oleh ion Ce (IV).
Reaksinya,
Ce4+ + Fe2+ ↔ Ce3+ + Fe3+
Pada reaksi ini, Ce4+ disebut dengan agen pengoksidasi atau sebuah oksidan dan Fe2+
disebut dengan agen pereduksi atau reduktan.
Pada setengah reaksi pertama, nilai muatan pada sisi kiri yaitu (-1-5+8) = +2
yang mana sama dengan jumlah muatan pada sisi kanan. Pada setengah reaksi kedua
juga dikalikan dengan 5 sehingga jumlah elektron yang telah hilang oleh Fe2+ sama
dengan jumlah elektron yang diperoleh oleh MnO4-. Sehingga persamaan ion yang
seimbang untuk reaksi keseluruhan menjadi
MnO4- Mn2+
Untuk mengimbangi 4 atom Oksigen sebelah kiri, kita tambahkan H2O di sisi kanan.
Kemudian, untuk menyetarakan atom hidrogen, kita menambahkan 8 H+ disebelah kiri:
NO2- NO3-
Untuk menyetarakan kita tambahkan satu H2O kesisi kiri dan 2H+ kesisi kanan untuk
menyetarakan atom hidrogen:
NO2- + H2O NO3- + 2H+
Kemudian kita tambahkan dua elektron ke sebelah kanan untuk menyeimbangkan muatan:
2MnO4- + 16H+ + 10e- + 5NO2- + 5H2O 2Mn2+ + 8H2O + 5NO3- + 10H+ +10e-
Contoh
Apa yang dapat disimpulkan berdasarkan kekuatan H+ , Ag+, Cd2+, dan Zn2+ sebagai penerima
elektron/ agen pereduksi?
Solusi
Pada reaksi kedua menetapkan bahwa Ag+ adalah penerima elektron yang lebih baik
dari pada H+, Reaksi pertama menunjukkan bahwa H+ lebih efektif daripada Cd2+. Yang
terakhir Persamaan ketiga menunjukkan bahwa Cd2+ lebih efektif daripada Zn2+. Jadi urutan
kekuatan oksidasinya yaitu Ag+ > H+ > Cd2+ > Zn2+.
B.SEL ELEKTROKIMIA
Sebuah sel elektrokimia terdiri dari dua konduktor yang disebut elektroda,setiap
elektroda dibenamkan dalam larutan elektrolit. larutan yang berada disekitar dua elektroda
umumnya adalah berbeda dan harus dipisahkan untuk mencegah reaksi antara reaktan-
reaktan. Caranya dengan memasukkan jembatan garam antara larutan. Biasanya, dua ujung
jembatan itu dilengkapi dengan disk kaca sinteratau bahan berpori lainnya untuk mencegah
agar cairan dari satu bagian sel tidak tersedot ke sel yang lain.
Contoh,
Sedangkan Anoda adalah elektroda yang dimana tempat terjadinya oksidasi
Contoh :
Zn | Zn2+ || Cu2+ | Cu
Atau
Potensi sel seperti yang ditunjukkan pada gambar diatas adalah perbedaan
antara dua potensial setengah sel atau elektroda tunggal, satu berhubungan dengan
setengah reaksi pada elektroda kanan (Eright) dan yang lainnya terkait dengan setengah
reaksi di eklektroda kiri (Eleft). Menurut konvensi tanda IUPAC, selama potensial
junction larutan diabaikan atau tidak ada, dapat kita tuliskan sebagai berikut :
ELEKTRODA STANDART HIDROGEN (SHE)
Ecell = EAg
Elektroda seng yang direndam dalam larutan yang memiliki aktivitas ion seng
kesatuan mengembangkan potensial -0.763 V jika elektroda sebelah kanan dipasangkan
dengan elektroda hidrogen standar di sebelah kiri. Jadi, kita dapat menuliskan E Zn
2+ ¿
/ Zn0 ¿ =
-0,763 V.
Potensial elektroda standar untuk empat setengah sel yang baru saja dijelaskan
dapat diatur dalam urutan berikut:
Besarnya potensial elektroda ini menunjukkan kekuatan relatif keempat spesi ionik
sebagai akseptor elektron (oksidator), yaitu, dalam menurunkan kekuatan, Ag + > H+ > Cd2+ >
Zn2+.
terjadi dalam larutan pekat perak (I) daripada dalam larutan encer ion itu. Oleh karena itu, besarnya
potensial elektroda untuk proses ini juga harus menjadi lebih besar (lebih positif) karena konsentrasi
ion perak suatu larutan meningkat. Kami sekarang memeriksa hubungan kuantitatif antara
konsentrasi dan potensial elektroda.
aA + bB + … + ne- ↔ cC + dD +
….. c d
RT [C ] [ D ] … ..
E=E0− ln a
nF [ A] ¿¿
Dimana :
E0 =potensial elektroda standar , yang merupakan karakteristik untuk setiap setengah reaksi
T =suhu , K
n= jumlah mol elektron yang muncul di setengahreaksi untuk proses elektroda seperti yang tertulis
Jika kita mengganti nilai numerik untuk konstanta, mengubahnya menjadi logaritma basis 10, dan
d
0 0,0592 [C ]c [ D ] … ..
menentukan suhu 25 ° C, kita dapatkan E=E − log
n [ A]a ¿ ¿
Jadi, jika beberapa spesies A yang berpartisipasi adalah zat terlarut, [A] adalah konsentrasi A dalam
mol per liter. Jika A adalah gas, [A] dalam Persamaan diatas diganti dengan PA, tekanan parsial A di
atmosfer. Jika A adalah cairan murni, padatan murni, atau pelarut, aktivitasnya adalah satu, dan
tidak ada suku A yang dimasukkan dalam persamaan. Alasan untuk asumsi ini sama dengan yang
dijelaskan dalam Bagian 9B-2, yang membahas ekspresi konstan kesetimbangan. Persamaan diatas
dikenal sebagai persamaan Nernst untuk menghormati ahli kimia Jerman Walther Nernst, yang
bertanggung jawab atas perkembangannya.
Contoh,
Pada kedua elektrode sel volta terdapat larutan asam yang menghasilkan gas hidrogen pada
anode dan katode. Aliran elektron mengalir dari konsentrasi 0,05 M ke konsentrasi yang lebih
tinggi yaitu 0,5 M. Jika batang pada anode dan katode yang digunakan adalah platina (Pt),
maka potensial sel volta yang terukur pada voltmeter adalah …
A. 0,1184 V
B. 0,0592 V
C. 0,1776 V
D. 0,5092 V
E. Di atas 1 V
Penyelesaian :
Katode adalah elektrode yang memiliki nilai E° lebih besar (positif), sedangkan anode
adalah elektrode yang memiliki nilai E° lebih kecil (negatif). Data nilai potensial elektrode
standar dapat dilihat pada tabel berikut.
Dalam Tabel 18-1, ada beberapa reaksi yang melibatkan Ag (I) termasuk,