JUDUL PERCOBAAN :
PERCOBAAN 1
ANALISIS KATION
Disusun Oleh :
Kelompok VIII
Nadhiroh 24030118120036
Jonatan Dimas Prabowo 24030118120053
Mochamad Rifli Al Rahman 24030118130092
Intam Gita Lestari 24030118130097
Miftah Dwi Septiyani 24030118130098
Dilla Dayanti 24030118130103
Asisten :
Andhika Rama Prakasa
24030116140052
Pratikan,
Mengetahui,
Asisten Laboratorium
I. TUJUAN
Dapat mengidentifikasi kation-kation dalam larutan dan padatan
“unknown” dengan menggunakan metode pemisahan “kemikalia cair” yang
didasarkan pada kelakuan ion-ion yang berbeda ketika direaksikan dengan
reagen-reagen tertentu.
2.8.Reaksi Pengompleksan
Dalam pelaksanaan analisis anorganik kualitatif banyak digunakan
reaksi yang menghasilkan pembentukan kompleks. Suatu ion kompleks dari
suatu atom (ion) pusatnya dan sejumlah ligan yang terikat erat dengan atom
pusat itu. Jumlah relatif komponen ini dalam kompleks yang stabil nampak
mengikuti stoikiometri yang sangat tertentu. Meskipun ini tidak dapat
ditafsirkan dalam bentuk atau lingkup konsep valensi yang klasik (Svehla
1985)
2.9.Analisa Bahan
2.9.1.HNO3
Sifat Fisik :
- asam anorganik
- tak berwarna, tak berbau
- bersifat korosif
- densitas 1,89 g/mL
- titik leleh -410C
- titik didih 830C
Sifat Kimia :
- bersifat sebagai oksidator (Basri 1996)
2.9.2.HCl
Sifat Fisik :
- larutan tidak berwarna
- berat jenis 1,15 g/mol
- titik didih 850C
- titik leleh -140C
Sifat Kimia :
- termasuk asam kuat
- dilarutkan dengan mereaksikan NaCl dengan H2SO4
pekat
- larut dalam pelarut air (Mulyono 2005).
2.9.3.H2SO4
Sifat Fisik :
- berupa cairan jernih
- tidak berwarna, tak berbau, agak kental
- bersifat higroskopis
- titik leleh -100C
- titik didih 315-3380C
- densitas 1,8 g/cm3
Sifat Kimia :
- merupakan asam kuat
- digunakan sebagai katalis
- bersifat korosif (Basri 1996).
2.9.4.AgNO3
Sifat fisik:
-Padatan kristal tidak berwarna, titik leleh 59C, titik didih
97C, densitas 1,82.
Sifat kimia:
-Larut dalam asam nitrat encer,reagen analitik.
(Daintith 1994)
2.9.5. Barium Asetat
Sifat fisik:
-Padatan berwarna putih, titik lebur 450C, tidak berbau
Sifat kimia:
-sedikit larut dalam ethanol
(Daintith 1994)
2.9.6.DMG
Sifat Fisik :
- merupakan besi (III) dimetil glioksin
Sifat Kimia :
- larut dalam larutan amoniakal
terdiri dari 1% dimetil glioksin dalam alkohol
(Svehla 1990)
III. METODE PERCOBAAN
3.1. Alat dan Bahan
3.1.1. Alat
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Gelas beker
3.1.2. Bahan
- HCl
- NH4OH
- NaOH
- H2SO4
- DMG
- Aquadest
Larutan Unknown I
Tabung Reaksi
Hasil
3.3.2 Analisis Kation Unknown II
Larutan Unknown II
Tabung Reaksi
Hasil
Hasil
Larutan Unknown IV
Tabung Reaksi
Hasil
IV. DATA PENGAMATAN
No Perlakuan Hasil
1 Larutan Unknown I Tidak Berwarna
+2 Tetes Hcl Tidak Berwarna Dan Timbul Panas
+12 Tetes Nh4oh Tidak Berwarna
+1 Tetes H2so4 Tidak Berwarna
+7 Tetes Naoh Tidak Berwarna
2 Larutan Unknown Ii Tidak Berwarna
+2 Tetes Hcl Tidak Berwarna
+10 Tetes Nh4oh Terdapat Endapan Putih
+2 Tetes H2so4 Endapan Putih Tidak Larut
+10 Tetes Aquades Endapan Putih Tidak Larut
3 Larutan Unknown Iii Hijau Bening
+2 Tetes Hcl Hijau Bening
+10 Tetes Nh4oh Hijau Keruh
+1 Tetes H2so4 Biru
+8 Tetes Nh4oh Biru
+1 Tetes Naoh Biru
+1 Tetes Nh4oh Biru
4 Larutan Unknown Iv Hijau Bening
+2 Tetes Hcl Hijau Bening
+10 Tetes Nh4oh Hijau Keruh
+1 Tetes H2so4 Biru
+8 Tetes Nh4oh Biru
+1 Tetes Naoh Biru
+1 Tetes Nh4oh Biru
+3 Tetes Aquades Biru
+2 Tetes Dmg Endapan Merah Muda
V. HIPOTESIS
(Svehla 1985)
Sehingga, berdasarkan pengujian dengan penambahan beberapa reagen spesifik
diatas dapat disimpulkan bahwa larutan unknown IV mengandung kation Ni +2
yang merupakan kelompok kation 4.
VII. PENUTUP
7.1 Kesimpulan
7.1.1 Larutan unknown I merupakan aquades, larutan unknown II
merupakan ion Pb2+, larutan unknown III merupakan ion Ni2+,
larutan unknwon IV merupakan ion Ni2.
7.2 Saran
7.2.1 Lebih teliti dan hati-hati dalam menuangkan larutan
7.2.2 Lebih teliti dalam mengamati perubahan dalam setiap larutan yang
ditambahkan
DAFTAR PUSTAKA
Jawab :
• Jika terdapat sampel yang ketika di reaksikan dengan asam klorida
encer (HCl) tidak membentuk endapan, maka dapat dipastikan
sampel tersebut bukan kation golongan I.
• Kemudian sampel ini direaksikan dengan H2S dalam suasana asam
mineral encer dan tidak membentuk endapan, maka dipastikan
sampel ini tidak mengandung kation golongan II.
• Namun ketika sampel direaksikan dengan ammonium sulfida
((NH4)2S) dalam suasana netral dan membentuk endapan hitam,
maka dipastikan mengandung ion Fe2+ yang merupakan kation
golongan III. Reaksi yang terjadi adalah :
Fe2+ + S2- FeS
+
FeS + 2H Fe2+ + H2S
FeS + 9O2 2Fe2O(SO4)2
2. Jelaskan prinsip analisis kation!
Jawab : Prinsip percobaan ini yaitu reaksi selektif dan spesifik ion. Reaksi
selektif adalah reaksi yang terjadi atas sekelompok bahan yang berbeda-
beda atas suatu pereaksi tertentu. Reaksi spesifik adalah reaksi khas antara
bahan tertentu dengan pereaksi spesifik untuk bahan tersebut.
Reaksinya :
Ba2+ + SO42- BaSO4
Endapan terjadi karena hasil kali kosentrasi ion – ion (Ba2+ dan SO42-)
telah melampaui hasil kali kelarutan atau dapat ditulis Qsp > Ksp.
4. Apakah ada kation yang ketika di analisis tidak mengendap atau berubah
warna? Jelaskan!
Jawab : Kation golongan IIB yaitu Hg2+ ketika di analisis dengan
penambahan KCN berlebih maka tidak tidak terbentuk endapan maupun
tidak berubah warna larutannya.