Anda di halaman 1dari 60

TERPENOID

Oleh:
TERPENOID
Isoprenoid atau dikenal juga terpenoid
merupakan kelompok metabolit sekunder.

Sebagian besar terpenoid mempunyai kerangka


karbon yang dibangun oleh dua atau lebih unit C5
yang disebut unit isopren.

Unit C5 ini dinamakan demikian karena kerangka


karbonnya sama seperti senyawa isopren.

Penyelidikan lebih seksama mengenai struktur


terpenoid menunjukkan terdapat keteraturan
dalam struktur molekul terpenoid.
TERPENOID
Keteraturan tersebut telah dirumuskan dalam
suatu aturan yang disebut Kaidah Isopren.

Kaidah ini menyatakan bahwa struktur molekul


terpenoid dibangun oleh dua atau lebih unit
isopren yang berkaitan secara teratur, dalam hal
ini “kepala” dari unit yang satu berkaitan dengan
‘ekor” dari unit yang lain.

Kaidah ini merupakan ciri khas dari sebagian


besar terpenoid, sehingga dapat digunakan
sebagai hipotesis dalam menentukan struktur
terpenoid.
TERPENOID
Oleh ahli kimia Ruzicka (lahir 1887) diketahui
banyak senyawa alam yang terbentuk oleh
penyusunan dari lima karbon berstruktur
isoprena.
head
C tail .
C

C C C C
C C
C C
isoprena Unit isoprena
Penyambungan Unit-Unit Isoprena
Head-to-Tail an extra bond

Tail-to-Tail

larger terpenoid units dimerize


tail-to-tail
Penyambungan Unit-Unit Isoprena

Kepala Kepala Ekor

Ekor Ekor Kepala


Ekor Ekor
CH2OH

OH
Kepala Kepala

Sitronelol Farnesol
Klasifikasi Terpenoid
Klasifikasi terpenoid didasarkan oleh jumlah unit isopren
penyusunnya. Menurut Ruzicka, terpenoid diklasifikasikan
menjadi:
• C5 Hemiterpena
• C10 Monoterpena
• C15 Sesquiterpena
• C20 Diterpena
• C25 Sesterterpena
• C30 Triterpena
• C40 Tetraterpenoid
• Politerpenoid

Hemiterpenoid merupakan senyawa terpenoid
yang dibangun oleh 1 unit isopren

O O
Hemiterpenoid

HO

Humolon
Monoterpenoid merupakan senyawa terpenoid yang
dibangun oleh 2 unit isopren atau dengan jumlah
atom karbon 10.

Monoterpenoid merupakan senyawa “essence” yang


memilki bau spesifik.

Lebih dari 1000 jenis senyawa monoterpenoid telah


diisolasi dari tumbuhan tingkat tinggi, hewan laut,
serangga, dan hewan jenis vertebrata
Monoterpenoids

Monocyclic

Bicyclic

Iridoid

(Wulandari R,2007)
Properties :
- Chemical name : 3,7-dimethyl-2,6-octadien-l-ol
- Chemical formula : C10H18O
- Molecular mass : 154.25 g/mol
- Density : 0.889 g/cm3
- Melting point : 15 °C
- Boiling point : 229 °C
- Appears as a clear to pale-yellow oil which is insoluble in water
- Soluble in most common organic solvents
Produced by :
- Cymbopogon nardus L.
- R. centifolia (Rosaceae)
Application :
- has a rose-like odor, for which it is commonly used in perfumes, flavors
- insect repellents or deterrants. Though it may repel mosquitoes, flies, lice,
cockroaches, ants, and ticks
- it is also produced by the scent glands of honey bees to help them mark
nectar-bearing flowers and locate the entrances to their hives
http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Geraniol.svg acces on Feb 2 2009, 19.16
Properties :
- Chemical name : 3,7-dimethyloct-6-en-1-ol
- Chemical formula : C10H20O
- Molecular mass : 156.27 g/mol
- Density : 0.855 g/cm3
- Boiling point : 225°C
- Aroma : described as sweet, rose, leather, musty, and floralclean
- Visual Description : clear, colorless to pale yellow liquid

Produced by :
- Tangerine (Citrus reticulata )
- Rosa damascena (Rosaceae)
CITRONELLOL???
- Cymbopogon nardus

Application :
- Fragrance in soaps, detergents, and bath preparations
- Flavor
- Parfume
- Antiseptic, diurethic
- As an active ingredient in pesticide product
Properties :
- Chemical name : 1-methyl-4-prop-1-en-2-yl-cyclohexene
- Synonyms : 4-isopropenyl-1-methylcyclohexene
- Racemic : DL-limonene; dipentene
- Chemical formula : C10H16
- Molecular mass : 136.24 g/mol
- Density : 0.8411 g/cm3

LIMONENE
- Melting point : 95.0°C
- Boiling point : 175.5°C
- Solubility : 0.1
- Refractive index : 1.4730
- Flash point : 50°C

Produced by :
- Tangerine (Citrus reticulata )
- Citrus aurantium ssp. bergamia (Rutaceae)
- Carum carvi (Umbiliferae/Apiaceae)
- Citrus limon (Rutaceae)

http://dennou-h.gfd-dennou.org/library/gfd_exp/exp_e/tech/limonene.htm ,acces on Feb 2 2009, 19.17


Properties :
- Systematic name : 2-(2-Propyl)-5-methylcyclohexanol
- Stereochemical information : (2S,5R,1R)
- Other names : 3-p-Menthanol, Hexahydrothymol,
Menthomenthol, peppermint
camphor
- Molecular formula : C10H20O
- Molar mass : 156.27 g/mol
35-33-31 °C, (−)-isomer
- Boiling point : 212°C (485 K)

Produced by :
- Mentha piperita (Labiatae/Lamiaceae)
- Mentha arvensis

http://acompoundaday.blogspot.com/2008/10/menthol.html
Properties :
Systematic name : (1S,5S-2,6,6-trimethyl
bicyclo[3.1.1]hept-2-ene((−)-Pinene)
- Molecular formula : C10H16
- Molar mass : 136.23 g/mol
- Appearance : Clear, colourless liquid
- Density and phase : 0.858 g/mL, liquid at 20°C
- Solubility in water : very low
- Solubility in acetic acid : miscible
Produced by :
- Junniperus communis (Cupressaceae)
- Rosmarinus officinalis (Labiatae/Lamiaceae)
- Helychrise gymnocephalum
Properties :
Systematic name :1,7,7-trimethylbicyclo
[2.2.1]heptan-2-one
Other names : 2-bornanone, 2-camphanone
bornan-2-one, Formosa
- Molecular formula : C10H16O
- Molar mass : 152.23 g/mol
- Appearance : White or colourless crystals
- Density and phase : 0.990, solid
- Solubility in water : 0.12 g in 100 mL
- Solubility in acetic acid : ~200 g in 100 mL
Produced by :
Cinnamomum camphora (Lauraceae)
Rosmarinus officinalis (Labiatae/Lamiaceae)
Salvia officinalis (Labiatae/Lamiaceae)
Camphor Rose
Umumnya ditemukan sebagai glikosida

Mempengaruhi fisiologi mamalia dan mikroorganisme


Iridoid glycosides
www.nap.edu/html/biomems/fig/gbuchi_f2.gif
Secoiridoid

• Secologanin
www.mobot.org/.../top/chemicals/secologanin.gif
 Rempah-rempah
 Bahan dasar wewangian (Parfum)
 Bahan citra rasa (industri makanan)
 Obat-obatan (ekspektoran)
 Antiseptik
 Sedatif
 Plasmolitik
Seskuiterpenoid merupakan senyawa terpenoid yang
dibangun oleh 3 unit isopren yang terdiri dari kerangka
asiklik dan bisiklik dengan kerangka dasar naftalena.

Senyawa ini mempunyai biokatifitas yang cukup besar,


diantaranya antimikrob, hormon, antibiotik dan toksin,
atifeedant, serta regulator pertumbuhan tanaman dan
pemanis.

Senyawa-senyawa seskuiterpenoid diturunkan dari cis


farnesil pirofosfat dan trans farnesil pirofosfat melalui reaksi
siklisasi dan reaksi-reaksi lainnya
 Bahan aromatik
 Bahan dasar wewangian (Parfum)
 Bahan citra rasa (industri makanan)
 Pestisida/insektida
Diterpenoid merupakan senyawa yang
mempunyai 20 atom karbon dan dibangun oleh
4 unit isopren.

Tidak ditemukan dalam minyak atsiri

Senyawa diterpenoid dapat berbentuk asiklik,


bisiklik, trisiklik, dan tetrasiklik
Diterpenoids
CH2OH

Phytol (Bagian dari klorofil)

HO O

CH3
CH2

HO
CH2OH
H3C

Andaragrafoilid (dari daun sambiloto)


Senyawa ini mempunyai bioaktifitas sebagai:
 Hormon pertumbuhan tanaman,
 Inhibitor pertumbuhan tanaman,
 Antifeedant serangga,
 Inhibitor tumor,
 Senyawa pemanis,
 Obat migran
 Obat kanker
 Anti fouling, dan anti karsinogenik.
Sesterpenoid merupakan senyawa terpenoid
yang mempunyai 25 atom karbon.

Senyawa ini terbentuk dari penggabungan gerany


geranyl phyrophosphate (GGPP) dengan
isopentenyl pyrophosphate (IPP).

Senyawa sesterpenoid jarang dijumpai di alam


H
OHC OH

H
OH
Ophiobolin
Triterpenoid merupakan senyawa yang mempunyai
30 atom karbon dan dibangun oleh 6 unit isopren.

Triterpenoid terdiri dari kerangka dengan 3 siklik 6


yang bergabung dengan 5 atau berupa 4 siklik 6
yang mempunyai gugus fungsi pada siklik tertentu.

Lebih dari 4000 jenis triterpenoid telah diisolasi


dengan lebih dari 40 jenis kerangka dasar yang
telah dikenal
TRITERPENOIDS

ACYCLIC
CYCLIC

SQUALENE LUPEOL
Senyawa ini digunakan sebagai:
 Komponen aktif obat-obatan
 Obat antidiabetes
 Obat Gangguan kulit,
 Obat Kerusakan hati
 Obat Malaria
 Insektisida
 Obat antifertilasi pria (gosipol)
Tetraterpenoid merupakan senyawa yang
mempunyai 40 atom karbon dan dibangun oleh
8 unit isopren.

Tetraterpenoid yang paling dikenal adalah


karotenoid, yaitu pigmen yang larut dalam
lemak berwarna kuning hingga merah yang
terdapat pada semua tumbuhan dan berbagai
jaringan
Politerpenoid merupakan terpenoid yang
mempunyai jumlah atom karbon lebih
besar dari 40.

Yang terpenting pada golongan ini adalah


karet. Karet merupakan polimer yang
mengandung 3000 hingga 6000 satuan
isopren
CH3 H CH3 H CH3 H
C= C= C=
CH2C CH2 CH2C CH2 CH2C CH2
Biosintesis Terpenoid
Semua terpenoid disintesis dari suatu senyawa
universal yang disebut dengan isopentenyl
pyrophosphate (IPP).

IPP ini dibentuk melalui jalur asam mevalonat


(MVA).

Mekanisme dari tahapan-tahapan reaksi


biosintesis terpenoid dapat dijelaskan sebagai
berikut: asam asetat setelah diaktifkan oleh
koenzim A akan melakukan kondensasi Claisen
menghasilkan asam asetoasetat.
Biosintesis Terpenoid
Asam asetoasetat yang terbentuk akan melakukan
kondensasi aldol dengan asetil koenzim A.

Hasil kondensasi ini dengan adanya 2-hydroxy-3-


methylglutaryl-CoA synthase (HMG-CoA synthase)
akan diubah menjadi asam hidroksimetilglutarat
yang akan direduksi oleh HMG-CoA reductase
membentuk asam mevalonat.

Fosforilasi asam mevalonat akan menghasilkan


asam mevalonat 5-fosfat.
Biosintesis Terpenoid
Melalui Jalur Asam Mevalonat
Acetic acid HMG (hydroxymethylglutaric acid)
O
H3C OH
3
H3C OH HO2C CO2H

HMG-CoA
Reductase

Mevalonic acid 5-pyrophosphate Mevalonic acid

H3C OH H3C OH
O O ATP
HO2C P P HO2C
O O OH OH
O O
H H
Biosintesis Terpenoid

Eliminasi dan dekarboksilasi asam mevalonat


5-fosfat dengan adanya IPP synthase akan
menghasilkan isopentenyl phyrophosphate
(IPP) yang selanjutnya berisomerisasi menjadi
dimethylallylphyrophosphate (DMAP) dengan
adanya IPP isomerase
Biosintesis Terpenoid
Mevalonic acid 5 -pyrophosphate
H3C OH
O O
HO2C P P
IPP synthase O O OH
O O
-CO2 and H2O H H

IPP
O O isomerase O O
P P P P
O O OH O O OH
O O O O
H H H H
Isopentenyl pyrophosphate (IPP) Dimethylallylpyrophosphate (DMAP)
Biosintesis Terpenoid
IPP dan DMAP sebagai building blocks
penyusun isoprena akan bergabung secara
kepala (IPP) ke ekor (DMAP) membentuk
geranyl pyrophosphate dengan adanya geranyl
pyrophosphate synthetthase (GPP-ase).

Penggabungan ini terjadi karena serangan


elektron dari ikatan rangkap IPP terhadap atom
karbon dari DMAP yang kekurangan elektron
diikuti penyingkiran ion pirofosfat yang
menghasilkan geranyl pyrophosphate (GPP),
yaitu senyawa antara bagi semua senyawa
monoterpenoid
Biosintesis Terpenoid
IPP dan DMAP sebagai building blocks penyusun isoprena
C10 Geranyl Isoprenoid Synthesis

DMAP IPP

OPP + OPP
H

- pyrophosphate Geranyl pyrophosphate


(-OPP) synthethase (GPP-ase)

OPP

Geranyl pyrophosphate (GPP)


Biosintesis Terpenoid

Penggabungan antara satu unit IPP dan GPP


dengan mekanisme yang sama seperti antara IPP
dengan DMAP menghasilkan farnesil pirofosfat
(FPP) yang dikatalisis oleh farnesyl pyrophosphate
synthethase (FPP-ase).

FPP merupakan senyawa antara bagi senyawa


seskuiterpenoid.
Biosintesis Terpenoid
PP dan GPP sebagai building blocks penyusun isoprena

C15 Farnesyl Isoprenoid Synthesis

OPP + OPP
H
Geranyl pyrophosphate (GPP) IPP

- pyrophosphate Farnesyl pyrophosphate


(-OPP) synthethase (FPP-ase)

OPP

Farnesyl pyrophosphate (FPP)


Biosintesis Terpenoid

Kondensasi antara satu unit IPP dan FPP dengan


mekanisme yang sama akan menghasilkan geranil-
geranil pirofosfat (GGPP) yang dikatalisis oleh
geranylgeranyl pyrophosphate synthethase (GGPP-
ase).

GGPP merupakan senyawa antara pembentukkan


senyawa diterpenoid.
Biosintesis Terpenoid
PP dan FPP sebagai building blocks penyusun isoprena
C20 Geranyl-Geranyl Pyrophosphate Isoprenoid Synthesis

+
OPP
OPP
H
Farnesil pirofosfat (FPP)
IPP

Geranylgeranyl pyrophosphate
- Pyrophosphate (-OPP) synthethase (GGPP-ase)

OPP

Geranil-geranil pirofosfat (GGPP)


Biosintesis Terpenoid

Penggabungan antara 2 unit FPP dengan


adannya squalene synthase membentuk
squalene (merupakan triterpenoid) dan
dengan reaksi enzimatik akan dihasilkan
kolesterol
Biosintesis Terpenoid
FPP sebagai building blocks penyusun isoprena
C30 Squalene Synthesis

2
OPP
Squalene Farnesyl pyrophosphate (FPP)
Synthase

Squalene Cholesterol
HO
• Penggabungan antara 2 unit GGPP
akan menghasilkan tetraterpenoid

• Penggabungan antara 1 unit GGPP


dengan 1 unit IPP akan dihasilkan
senyawa sesterpenoid.
Reaksi selanjutnya dari GPP, FPP, GGPP
untuk menghasilkan senyawa-senyawa
terpenoid melibatkan:

Reaksi hidrolisis, siklisasi, oksidasi, reduksi,


isomerisasi, dehidrasi, dekarboksilasi, dan
sebagainya
Biosintesis Terpenoid
sisterpenes
Terpenoid memiliki nilai komersial
sebagai:

• Food colorants dan antioksidan


(karotenoid),
• Peningkat aroma dan rasa (terpena)
• Neutraceutical (ubiquinon)
• Antikarsinogenik (taxol).

Anda mungkin juga menyukai