*KORESPONDENSI ABSTRACT
Telepon: +62 823-0002-5785
E-mail: vampirebiel@gmail.com
This study aimed to (1) assessing the empowerment process through
Corporate Social Responsibility (CSR) programs carried out by PT.
JEJAK PENGIRIMAN Angkasa Pura I on Micro Small Medium Enterprises (2) assessing the
Diterima: 12 Mar 2019 development of MSMEs that utilize CSR programs. This research is a
Revisi Akhir: 10 Jul 2019 qualitative research with a method of carrying out case studies, taking
Disetujui: 16 Jul 2019 informants purposively. Data collection techniques used are in-depth
interviews, observation, and documentation while for the data analysis
techniques using descriptive qualitative and the validity of the data
obtained tested by triangulation of data collection techniques. The results
of this study conclude that, (1) the process of empowerment through a
CSR program implemented by PT. Angkasa Pura I on MSMEs, started
from the capacity building phase and did not go through the awareness
KEYWORDS stage and (2) development of MSMEs utilizing CSR programs of PT.
Corporate social responsibility, Angkasa Pura I had been running well which was marked by the beginning
Empowerment of MSMEs,
of the development of business assets and also business mindset.
Development
JURNAL AGERCOLERE VOL. 1(2) 2019: 30-36 © FAKULTAS PERTANIAN - UNIVERSITAS ICHSAN GORONTALO
Mahendra Pemberdayaan Pada UMKM melalui Program CSR
31 © Fakultas Pertanian - Universitas Ichsan Gorontalo Jurnal Agercolere Vol. 1(2) 2019: 30-36
Pemberdayaan Pada UMKM melalui Program CSR Mahendra
kegiatan pembinaan dengan tujuan agar masih bersifat sementara dan akan
memperoleh informasi yang variatif dan berkembang setelah penelitian.
menyeluruh. Data yang diperoleh di lapangan Setelah melakukan pengumpulan
selanjutnya disajikan dengan mendeskripsikan informasi melalui observasi dan wawancara
temuan penelitian secara sistematis, faktual, dengan para informan yaitu divisi CSR PT.
dan akurat disertai dengan petikan hasil Angkasa Pura I dan para Mitra Binaan PT.
wawancara dengan tiap-tiap informan. Angkasa Pura I, maka hal selanjutnya adalah
melakukan data reduction. Reduksi data
Jenis Penelitian dilakukan untuk memilih informasi mana yang
Jenis penelitian yang digunakan dalam sesuai dan tidak sesuai dengan pernyataan
penelitian ini adalah penelitian kualitatif. penelitian, mengenai pelaksanaan pembinaan
Menurut Neuman (2006), pendekatan UMKM dalam Program Kemitraan PT. Angkasa
kualitatif merupakan pendekatan yang Pura I, sebagai wujud tanggung jawab sosial
memandang kehidupan sosial dari berbagai perusahaan (CSR) serta dampaknya bagi para
sudut pandang dan menjelaskan bagaimana mitra binaan. Setelah informasi dipilih maka
masyarakat membentuk suatu konstruksi data disajikan, bisa dalam bentuk tabel, bagan
sosial. Penelitian kualitatif mendapatkan ataupun uraian penjelasan atau yang disebut
data dari berbagai orang-orang yang peneliti dengan data display. Tahap terakhir dalam
temui dan diteliti, yang selanjutnya disebut analisa data ini adalah melakukan data
informan. Pendekatan kualitatif menjabarkan interpretation yakni menarik kesimpulan
dan menginterpretasi datanya secara kompleks berdasarkan informasi maupun data yang
dalam bentuk cerita dengan memperhatikan sudah diolah sebelumnya.
detail dari tiap peristiwa. Pemilihan informan
dalam penelitian ini tentunya berdasarkan HASIL DAN PEMBAHASAN
pertimbangan-pertimbangan pada informan Program CSR PT. Angkasa Pura I dikenal
yang telah diketahui sebelumnya, yaitu pihak dengan PKBL (Program Kemitraan dan Bina
PT. Angkasa Pura I dan Mitra Binaan yang Lingkungan) yang merupakan perwujudan
berada di sekitar wilayah PT. Angkasa Pura I. tanggung jawab sosial PT. Angkasa Pura I.
Kriteria informan PT. Angkasa Pura I adalah Program CSR ini ditujukan kepada masyarakat
Pihak yang bersentuhan langsung pada sub- sekeliling Daerah Lingkungan Kerja Bandar
program PKBL yang diteliti, yaitu ketua dan Udara (DLKR) tetapi juga tidak menutup
staff divisi CSR PT. Angkasa Pura I. kesempatan bagi masyarakat wilayah lain yang
Metode Analisis
ingin bergabung atau menjadi mitra binaan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Analisa data pada penelitian ini mengikuti Program ini bertujuan untuk menjadikan mitra
data dari Miles dan Huberman (1994) yang binaan yang tangguh dan mandiri dalam
menyatakan bahwa analisa data dilakukan mengelola usahanya serta meningkatkan
secara interaktif melalui proses data reduction, kondisi sosial masyarakat. Lako (2011)
data display, dan verification (Sugiyono, 2011). menyatakan bahwa, CSR merupakan kewajiban
Data Reduction. Merangkum, memilih hal- asasi perusahaan yang tidak boleh dihindari.
hal yang pokok dari jawaban masing-masing Dasar argumentasinya adalah bahwa
informan, memfokuskan pada hal-hal yang perusahaan harus bertanggung jawab atas
penting, dicari tema dan polanya dan memilih semua konsekuensi yang ditimbulkan, baik
membuang yang tidak perlu. sengaja maupun tidak sengaja kepada para
Data Display. Penyajian data yang dapat pemangku kepentingan. Program Kemitraan
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, dan Bina Lingkungan PT. Angkasa Pura I
hubungan antar kategori dan sejenisnya dibiayai oleh Anggaran Perusahaan dan saldo
dengan mengelompokkan jawaban dari tiap- dana yang berasal dari penyisihan laba
tiap informan berdasarkan tema yang sama. BUMN yang teralokasi. Jeurissen (2000)
Data Interpretation. Membuat kesimpulan menyatakan bahwa, CSR bermakna sebagai
suatu komitmen perusahaan atau dunia bisnis
yang diharapkan dapat menjawab masalah dan
untuk berkontribusi dalam pembangunan
rumusan masalah dalam penelitian kualitatif
ekonomi secara berkesinambungan dengan
Jurnal Agercolere Vol. 1(2) 2019: 30-36 © Fakultas Pertanian - Universitas Ichsan Gorontalo 32
Mahendra Pemberdayaan Pada UMKM melalui Program CSR
menyelaraskan pencapaian kinerja ekonomi PT. Angkasa Pura I memiliki harapan yang
dengan kinerja sosial dan lingkungan dalam besar kepada UMKM yang telah mengikuti
operasi bisnisnya. proses pelatihan yang diberikan. UMKM yang
Proses pemberdayaan pada program CSR kuat dari berbagai segi, adalah tujuan dari
PT. Angkasa Pura I diawali pada tahap program CSR ini, sehingga nantinya
pengkapasitasan dan tidak melalui tahap UMKM inilah yang akan membangkitkan
penyadaran. PT. Angkasa Pura I memberikan perekonomian masyarakat. UMKM yang telah
capacity building (tahap pengkapasitasan) mengikuti pelatihan diharapkan dapat
berupa keahlian dan keterampilan kepada mengelola pinjaman lunak yang diberikan PT.
UMKM agar mampu mengembangkan usaha Angkasa Pura I kepada UMKM. PT. Angkasa
kearah yang lebih baik. Kuncoro (2006) Pura I juga membantu UMKM dalam
mengungkapkan bahwa ada beberapa kendala mempromosikan dan memasarkan produk
yang dialami oleh UMKM dalam menjalankan UMKM melalui etalase dan stand khusus di
usahanya. Kendala tersebut berupa Bandara, hal ini dilakukan agar produk UMKM
tingkat kemampuan, ketrampilan, keahlian, dapat dikenal dan dilihat banyak orang,
manajemen sumber daya manusia, sehingga peminat produk UMKM bertambah.
kewirausahaan, pemasaran dan keuangan. Dalam proses pelatihan yang dilakukan,
Pengkapasitasan manusia berarti PT. Angkasa Pura I menggandeng pihak
memampukan manusia baik secara individu akademik, yaitu Univesitas Gadjah Mada
maupun kelompok agar mampu menerima (UGM). Hal ini diperlukan agar materi dari
daya atau kekuasaan yang akan diberikan. pelatihan yang dilaksanakan benar-benar tepat
Bentuknya dapat berupa pendidikan, dengan apa yang dibutuhkan oleh UMKM.
pelatihan, seminar, workshop dan lain-lain Selain UGM, PT. Angkasa Pura I juga
(Wrihatnolo & Dwidjowijoto 2007). menggandeng pihak Bank yaitu Bank Rakyat
Pengkapasitasan manusia dilakukan agar Indonesia (BRI), dalam hal ini pihak BRI akan
pelaku UMKM mampu menerima daya yang membantu membuatkan autodebet kepada
akan diberikan. Tahap pengkapasitasan terjadi UMKM sehingga memudahkan UMKM dalam
pada saat pelatihan oleh PT. Angkasa Pura I mengangsur pinjaman.
dengan dibantu stakeholder lain yang Suharto (2007) menyatakan bahwa CSR
bertujuan menguatkan UMKM dari segi merupakan operasi bisnis yang berkomitmen
manajemen, SDM dan pemasaran produk tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan
UMKM. perusahaan secara finansial, melainkan pula
Tahap ketiga dari proses pemberdayaan untuk pembangunan sosial ekonomi kawasan
adalah tahap pemberian daya yaitu pemberian secara holistik, melembaga dan berkelanjutan.
kekuasaan kepada organisasi/masyarakat yang
Hasil Pemberdayaan Program CSR PT.
diberdayakan (Wrihatnolo & Dwidjowijoto
2007). PT. Angkasa Pura I memberikan Angkasa Pura I Kepada UMKM
kekuasaan penuh terhadap tumbuh Hasil Pemberdayaan program CSR PT.
kembang UMKM yang memanfaatkan Angkasa Pura I terhadap UMKM, dapat dilihat
pinjaman lunak yang bertujuan agar UMKM pada kemandirian permodalan, di mana
dapat mengembangkan usahanya dengan terlihat peningkatan asset yang dimiliki oleh
menggunakan pinjaman lunak tersebut. UMKM tersebut.
Madu Hutan Raya, pada UMKM ini masih
Pandangan Perusahaan Terhadap CSR terlihat jelas kesederhanaan dalam pengelolaan
Program CSR yang dilaksanakan pihak PT. usahanya. Usaha yang berdiri sejak tahun 2013
Angkasa Pura I bertujuan untuk memajukan ini bergerak dalam bidang distribusi dan
usaha milik masyarakat D.I. Yogyakarta, penjualan madu hutan, dimana madu hutan
sehingga perekonomian di Yogyakarta pun curah yang dibeli dari Provinsi Riau dan NTT
berkembang. Latar belakang perusahaan dalam dipilah berdasarkan kualitas lalu dilakukan
melaksanakan program CSR salah satunya pengemasan ulang menjadi berbagai kemasan
adalah sebagai bentuk realisasi dari salah satu dengan merk Madu Hutan Raya yang
misi perusahaan, yaitu turut berkontribusi merupakan merk milik Bapak Waluyo sendiri.
dalam menumbuhkan pendapatan masyarakat. UMKM Madu Hutan Raya dalam memasarkan
33 © Fakultas Pertanian - Universitas Ichsan Gorontalo Jurnal Agercolere Vol. 1(2) 2019: 30-36
Pemberdayaan Pada UMKM melalui Program CSR Mahendra
Kemandirian dalam pola pikir Kemandirian dalam mengelola Kemandirian dalam sistem
dan pola kerja usaha
Menentukan pilihan produk Usaha yang mengedepankan profit Menambah asset usaha yang
yang akan di usahakan sendiri Mampu mengakses pasar yang lebih sudah ada
Menentukan arah luas Mempunyai rasa percaya diri
pengembangan usaha sendiri Mampu mengembangkan profit dalam berusaha
Sikap kewirausahaan yang untuk menjadi modal Rasa optimis dalam
tumbuh Mampu memasarkan produk dengan melangkah kedepan dan
baik mengambil resiko
Dari Tabel 1, proses pemberdayaan PT. Kedua UMKM sebelum mengikuti program
Angkasa Pura I melalui program CSR yang CSR hanya mampu menjangkau daerah
diperuntukkan kepada UMKM dapat dikatakan sekitar UMKM (lingkup kecamatan), setelah
telah berhasil. Keberhasilan proses mengikuti program CSR, UMKM mampu
pemberdayaan dapat dilihat dari kemandirian menjangkau pasar di lintas kabupaten bahkan
pola pikir dan pola kerja di mana UMKM telah pasar provinsi, mampu mengembangkan profit
dapat menentukan pilihan produk, arah untuk dijadikan tambahan modal, dan
pengembangan usaha, dan juga sikap mampu memasarkan produk dengan lebih
kewirausahaan yang mulai tumbuh. Dalam baik. Pada kemandirian dalam sistem pun
kemandirian mengelola usaha, UMKM Mina UMKM mengalami peningkatan, yaitu asset
Kembar dan Madu Hutan Raya juga mengalami usaha yang bertambah, rasa percaya diri dalam
peningkatan, yaitu usaha yang dijalankan telah berusaha meningkat, dan rasa optimis dalam
mengedepankan profit (keuntungan), UMKM melangkah kedepan dan mengambil resiko juga
telah mampu mengakses pasar yang lebih luas. meningkat. Hal tersebut tentu saja dapat
Jurnal Agercolere Vol. 1(2) 2019: 30-36 © Fakultas Pertanian - Universitas Ichsan Gorontalo 34
Mahendra Pemberdayaan Pada UMKM melalui Program CSR
mendorong laju pembangunan ekonomi dan UMKM sebelum dilakukan pelatihan. Hal
sosial masyarakat. Pembangunan merupakan ini dikarenakan PT. Angkasa Pura I
segala upaya yang terus-menerus, ditujukan menggabungkan proses pemberian motivasi
untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dan pemahaman tentang usaha pada tingkatan
dan bangsa yang belum baik, atau untuk pelatihan.
memperbaiki kehidupan yang sudah baik
Pengkapasitasan
menjadi lebih baik lagi (Murdikanto, 2013).
Pengkapasitasan (capacity building)
Tahap Pemberdayaan merupakan upaya PT. Angkasa Pura I dalam
Tahap pemberdayaan yang terjadi dapat memberikan kapasitas atau kemampuan dan
dilihat pada Tabel 2. keterampilan pada UMKM yang mengikuti
program CSR agar mampu melakukan
Tahap Pemberdayaan
usaha dengan sebaik-baiknya. Bentuk usaha
Tidak ada tahap penyadaran yang meningkatkan kapasitas atau pengkapasitasan,
berisi pemberian arahan, motivasi terhadap yakni dengan pengkapasitasan manusia.
Proses Penjelasan
Tahap ketiga, pendayaan PT. Angkasa Pura I memberikan kekuasaan penuh UMKM untuk
atau pemberian daya mengaplikasikan hasil pelatihan dan menggunakan dana pinjaman untuk
mengembangkan usahanya kearah yang mereka tentukan sendiri.
35 © Fakultas Pertanian - Universitas Ichsan Gorontalo Jurnal Agercolere Vol. 1(2) 2019: 30-36
Pemberdayaan Pada UMKM melalui Program CSR Mahendra
DAFTAR PUSTAKA
Jeurissen, R. (2000). John Elkington,
Cannibals with forks: The triple bottom line
of 21st century business. Journal of Business
Ethics, 23(2), 229-231.
Korten, D. C. (1984). Pembangunan yang
Memihak Rakyat: Kupasan Tentang Teori dan
Metode Pembangunan, dialihbahasakan oleh
Lembaga Studi Pembangunan (LSP).
Jakarta: Yayasan Studi Pembangunan.
Kuncoro, M. (2006). Ekonomi Pembangunan
(Teori, Masalah, dan kebijakan), ed.
Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Lako, A. (2011). Dekonstruksi CSR dan Reformasi
Paradigma Bisnis dan Akuntansi. Jakarta:
Erlangga.
Mardikanto, T. (2013). Pemberdayaan
Masyarakat oleh Perusahaan: Corporate Social
Responsibility: Acuan bagi Praktisi, Akademisi,
dan Pemerhati Program CSR. Surakatra:
Sebelas Maret University Press.
Miles, M. B., & Huberman, A. M.
(1994). Qualitative Data Analysis: An
Expanded Sourcebook (2nd ed.). SAGE
Publications.
Neuman, W. L. (2006). Social Research Methods:
Qualitative and Quantitative Approaches.
Pearson/Allyn and Bacon.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Suharto, E. (2007). Pekerjaan Sosial di Dunia
Industri: Memperkuat CSR (Corporate Social
Responsibility). Bandung: Refika Aditama.
Wrihatnolo, R. R., & Dwidjowijoto, R. N.
(2007). Manajemen Pemberdayaan: Sebuah
Pengantar dan Panduan untuk Pemberdayaan
Masyarakat. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Jurnal Agercolere Vol. 1(2) 2019: 30-36 © Fakultas Pertanian - Universitas Ichsan Gorontalo 36