Anda di halaman 1dari 5

 Home

 Contact Me
 Blogs
 Tools
 Link to Us
 Archive

Chemistry Has Solution


Endi Ferry's Blog
Enter search key

Subscribe: Posts / Comments / Email

 Asides

 Category Three

 Category Two

o Two Point Two

 CatOne

o Another SubCat

o CatOne Sub

 Multi level

o Subber

 Featured

 Video

Senyawa Metabolit Sekunder


09.59 Posted by ferry

Hutan tropis yang kaya dengan berbagai jenis tumbuhan (biodiversity) merupakan sumber
daya hayati dan sekaligus sebagai gudang senyawa kimia (chemodiversity) baik berupa senyawa
kimia hasil metabolisme primer yang disebut juga sebagai senyawa metabolit primer seperti
protein, karbohidrat, lemak yang digunakan sendiri oleh tumbuhan tersebut untuk
pertumbuhannya, maupun sebagai sumber senyawa metabolit sekunder seperti terpenoid, steroid,
kumarin, flavonoid dan alkaloid. senyawa metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang
umumnya mempunyai kemampuan bioaktifitas dan berfungsi sebagai pelindung tumbuhan
tersebut dari gangguan hama penyakit untuk tumbuhan itu sendiri atau lingkungannya.
Senyawa kimia sebagai hasil metabolit sekunder atau metabolit sekumder telah banyak
digunakan sebagai zat warna, racun, aroma makanan, obat-obatan dan sebagainya serta sangat
banyak jenis tumbuh- tumbuhan yang digunakan obat-obatan yang dikenal sebagai obat
tradisional sehingga diperlukan penelitian tentang penggunaan tumbuh- tumbuhan berkhasiat dan
mengetahui senyawa kimia yang berfungsi sebagai obat. Senyawa-senyawa kimia yang
merupakan hasil metabolisme sekunder pada tumbuhan sangat beragam dan dapat
diklasifikasikan dalam beberapa golongan senyawa bahan alam yaitu terpenoid, steroid, kumarin,
flavonoid dan alkaloid.
Terpenoid
Terpenoida adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang mempunyai bau dan
dapat diisolasi dari bahan nabati dengan penyulingan disebut sebagai minyak atsiri. Minyak
atsiri yang berasal dari bunga pada awalnya dikenal dari penentuan struktur secara sederhana,
yaitu dengan perbandingan aton hidrogen dan atom karbon dari suatu senyawa terpenoid yaitu 8 :
5 dan dengan perbandingan tersebut dapat dikatakan bahwa senyawa tersebut adalah golongan
terpenoid. Minyak atsiri bukanlah senyawa murni akan tetapi merupakan campuran senyawa
organik yang kadangkala terdiri dari lebih dari 25 senyawa atau komponen yang berlainan.
Sebagaian besar komponen minyak atsiri adalah senyawa yang hanya mengandung karbon dan
hidrogen atau karbon, hidrogen dan oksigen yang tidak bersifat aromatik yang secara umum
disebut terpenoid.
Sebagian besar terpenoid mempunyai kerangka karbon yang dibangun oleh dua atau lebih unit
C-5 yang disebut unit isopren. Unit C-5 ini dinamakan demikian karena kerangka karbonnya
sama seperti senyawa isoprene.

Steroid
Steroid terdiri atas beberapa kelompok senyawa dan penegelompokan ini didasarkan pada
efek fisiologis yang diberikan oleh masing-masing senyawa. Kelompok-kelompok itu adalah
sterol, asam- asam empedu, hormon seks, hormon adrenokortikoid, aglikon kardiak dan
sapogenin. Ditinjau dari segi struktur molekul, perbedaan antara berbagai kelompok steroid ini
ditentukan oleh jenis substituen R1, R2, R3 yang terikat pada kerangka dasar karbon. sedangkan
perbedaan antara senyawa yang satu dengan yang lain pada suatu kelompok tertentu ditentukan
oleh panjang rantai karbon R1, gugus fungsi yang terdapat pada substituen R1, R2, R3, jumlah
serta posisi gugus fungsi oksigen dan ikatan rangkap dan konfigurasi dari pusat-pusat asimetris
pada kerangka dasar karbon tersebut.
Percobaan-percobaan biogenetik menunjukkan bahwa steroid yang terdapat dialam berasal
dari triterpenoid. Steroid yang terdapat dalam jaringan hewan beasal dari triterpenoid lanosterol
sedangkan yang terdapat dalam jaringan tumbuhan berasal dari triterpenoid sikloartenol setelah
triterpenoid ini mengalami serentetan perubahan tertentu. tahap- tahap awal dari biosintesa
steroid adalah sama bagi semua steroid alam yaitu pengubahan asam asetat melalui asam
mevalonat dan skualen (suatu triterpenoid) menjadi lanosterol dan sikloartenol.
Struktur umum senyawa steroid

Alkaloida
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak ditemukan
dialam. Hampir seluruh senyawa alkaloida berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar
luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Semua alkaloida mengandung paling sedikit satu
atom nitrogen yang biasanya bersifat basa dan dalam sebagian besar atom nitrogen ini
merupakan bagian dari cincin heterosiklik.
Hampir semua alkaloida yang ditemukan dialam mempunyai keaktifan biologis
tertentu, ada yang sangat beracun tetapi ada pula yang sangat berguna dalam
pengobatan. Misalnya kuinin, morfin dan stiknin adalah alkaloida yang terkenal dan
mempunyai efek sifiologis dan psikologis. Alakaloida dapat ditemukan dalam berbagai
bagian tumbuhan seperti biji, daun, ranting dan kulit batang. Alakloida umumnya
ditemukan dalam kadar yang kecil dan harus dipisahkan dari campuran senyawa yang
rumit yang berasal dari jaringan tumbuhan.
Alkaloida tidak mempunyai tatanam sistematik, oleh karena itu, suatu alkaloida
dinyatakan dengan nama trivial, misalnya kuinin, morfin dan stiknin. Hampir semua
nama trivial ini berakhiran –in yang mencirikan alkaloida. Beberapa contoh senyawa
alkaloida.

Flavonoid
Senyawa flavonoida adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbesar yang
ditemukan dialam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu dan biru
dan sebagai zat warna kuning yang ditemuykan dalam tumbuh-tumbuhan.
Flavonoida mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari 15 atom karbon,
dimana dua cincin benzen (C6) terikat pada suatu rantaipropana (C3) sehingga
membentuk suatu susnan C6 – C3 – C6. Susunan ini dapat menghasilkan tiga jenis
struktur senyawa flavonoida. Contoh senyawa flavonoida, diantaranya isoflavonoida.

Saponin
Saponin adalah suatu glikosida yang mungkin ada pada banyak macam tanaman. Saponin ada
pada seluruh tanaman dengan konsentrasi tinggi pada bagian-bagian tertentu, dan dipengaruhi
oleh varietas tanaman dan tahap pertumbuhan. Fungsi dalam tumbuh-tumbuhan tidak diketahui,
mungkin sebagai bentuk penyimpanan karbohidrat, atau merupakan waste product dari
metabolisme tumbuh-tumbuhan. Kemungkinan lain adalah sebagai pelindung terhadap serangan
serangga.
Sifat-sifat Saponin adalah:
1) Mempunyai rasa pahit
2) Dalam larutan air membentuk busa yang stabil
3) Menghemolisa eritrosit
4) Merupakan racun kuat untuk ikan dan amfibi
5) Membentuk persenyawaan dengan kolesterol dan hidroksisteroid lainnya
6) Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi
7) Berat molekul relatif tinggi, dan analisis hanya menghasilkan formula empiris
yang mendekati.
Toksisitasnya mungkin karena dapat merendahkan tegangan permukaan (surface
tension). Dengan hidrolisa lengkap akan dihasilkan sapogenin (aglikon) dan karbohidrat
(hexose, pentose dan saccharic acid).

Berdasarkan atas sifat kimiawinya, saponin dapat dibagi dalam dua kelompok:
1) Steroids dengan 27 C atom.
2) Triterpenoids, dengan 30 C atom.
Macam-macam saponin berbeda sekali komposisi kimiawinya, yaitu berbeda pada
aglikon (sapogenin) dan juga karbohidratnya, sehingga tumbuh-tumbuhan tertentu
dapat mempunyai macam-macam saponin yang berlainan, seperti:
·Quillage saponin : campuran dari 3 atau 4 saponin
·Alfalfa saponin : campuran dari paling sedikit 5 saponin
·Soy bean saponin : terdiri dari 5 fraksi yang berbeda dalam sapogenin, atau
karbohidratnya, atau dalam kedua-duanya.

Anda mungkin juga menyukai