Anda di halaman 1dari 8

DINNI NURUL FADHILAH

P20630119009

ALKALOID

• Definisi
➢ Alkaloid merupakan senyawa basa nitrogen yang bersifat fisiologis aktif
➢ Senyawa basa nitrogen organik yang terdapat dalam tumbuhan banyakan mempunyai
aktivitas tertentu contohnya adalah sebagai obat umumnya Ini mengandung 1 atom
N yaitu ergometrin dan fisostigmin sedangkan untuk kafein Ia memiliki lebih dari 1
atom N
➢ Keberadaan alkaloida ini tersebar luas dari tanaman tinggi, tanaman rendah,
organisme laut, binatang bahkan di mikroorganisme
➢ Alkaloid memiliki satu atau lebih atau gen biasanya ada di dalam cincin heterosiklik
dan memiliki aktivitas fisiologis terhadap manusia dan hewan

Alkaloid memiliki banyak sekali sifat senyawa. Ini menjadikan alkaloid suatu senyawa
yang memiliki aktivitas banyak. Alkaloid dapat memiliki aktivitas terhadap tumbuhan,
hewan dan kemudian di manusia. Mengapa demikian? hal ini karena alkaloid memiliki
sifat yang dia lebih banyak memiliki aktivitas kepada sistem saraf pusat sehingga saat
dirasakan itu rasanya sedikit pahit. Ini menyebabkan alkaloid digunakan untuk obat-
obatan yang memiliki indeks terapi terbilang sempit dibandingkan dengan metabolit
sekunder lainnya jadi hati-hati ketika kita mengkonsumsi suatu tanaman yang
mengandung alkaloid. Maka kita harus dibatasi pemakaiannya jadi kita perlu melihat
bagaimana kandungan dan berapa banyak kandungan yang terdapat dalam tumbuhan
tersebut untuk alkaloidnya sekali obat-obatan yang disintesis dari tanaman yang
mengandung alkaloid.

• Sifat
➢ Bentuk
Kebanyakan berbentuk kristal sebagian lagi berbentuk amorph
Alkaloid yang berbentuk cair seperti koniin, nikotin dan spartein
➢ Warna
Kebanyakan tidak berwarna
Berwarna kuning (berberin), berwarna merah (Betadine)
➢ Rasa umumnya pahit
➢ Kelarutan
Alkaloid bentuk bebas tidak larut dalam air namun larut dalam pelarut organik
Alkaloid bentuk garam mudah larut dalam air
➢ Kebasaan
Umumnya bersifat basa (kebasaan tergantung kepada gugus fungsi yang dekat
dengan atom N)
- Gugus penarik elektron C=O, NO2 kebasaan menjadi menurun
- Gugus pendorong elektron kebasaan naik
Mudah dioksidasi dengan N-oksida
Pembentukan garam mencegah terjadinya dekomposisi

• Sifat-sifat
➢ Dalam tumbuhan alkaloid di dalam bentuk bebas garam atau dalam N oksida
➢ Sebagian besar merupakan kristal yang halus yang bereaksi dengan asam membentuk
garam atau yang lainnya yaitu amorf. Bentuk kristal hanya bisa dilihat melalui
mikroskop.
DINNI NURUL FADHILAH
P20630119009

➢ Kebanyakan mengandung atom O, kecuali coniine (hemlock) dan nicotine (tembakau)


yang tidak punya atom O sehingga bentuknya cair
➢ Kebanyakan tidak berwarna kecuali berberin dan garam sanguinarine (merah
tembaga).
➢ Kelarutan yang sangat bervariasi tergantung struktur dalam bentuk basa bebas,
sedikit larut dalam air dan larut dalam pelarut organik.
➢ Dalam bentuk garam sebaliknya contohnya strychinine HCl lebih larut dalam air
daripada bentuk biasanya
➢ Perkecualian : kafein basa terekstraksi oleh air, colchicine larut dalam air, dalam
suasana asam, netral, dan basa
➢ Kuinin sulfat kelarutan 1 bagian dalam 1000 L
➢ Kuinin HCL kelarutan 1 bagian kurang dari 1 b

• Fungsi bagi tumbuhan


➢ Senyawa racun yang melindungi tumbuhan dari serangga dan herbivora
➢ Produk akhir contohnya detoksifikasi (metabolic lock up) senyawa-senyawa yang
berbahaya bagi tumbuhan
➢ Regulator faktor pertumbuhan
➢ Senyawa cadangan untuk sumber n atau elemen lain yang berguna bagi tumbuhan

• Klasifikasi alkaloid
➢ True alkaloid (alkaloida sejati)
- Toxic
- Aktivitas fisiologis
- Berasal dari asam amino
- Atom n heterosikli

Struktur

1. Pyrolle dan pyrrolidine. Ex : hydrine, Coca spesies


2. Pyiridine dan piperidine. Ex : arecoline, anabasine, lobeline, coniine,
trigoneline
3. Pyrrolizdine. Ex : echiminide, senecionine, senechipy lline
4. Tropane. Ex : atropine, hyoseine, hyosciamine, cocaine, pseudopelletirine
5. Quinoline. Ex : quinine, quinidine, chinconine, cupreine, camptothecine
6. Isoquinoline. Ex : morphine, codeine, emetine, cephaline, narcotine, d-
tubocurarine.

➢ Proto alkaloida (alkaloida sederhana)


- Molekul sederhana (biological amines)
- Basa dan berasal dari asam amino
- Atom n bukan heterosiklik
- Histamin, epinefrin, dopamin dan serotonin
- Mescalin atau kaktus

Struktur

1. Alklyamine. Ex : ephedrine, pseudoephedrine


DINNI NURUL FADHILAH
P20630119009

➢ Pseudo alkaloid (alkaloid semu)


- Basa, berasal bukan dari asam amino
- Ada dua kelas yaitu alkaloida steroid dan
- Kafein dan conessine

Struktur

1. Purine. Ex : caffeine, thophyline, theobromine


2. Steroidal. Ex : solanidine, conessine, protoveratrine
3. Diterpene. Ex : aconitine, aconine, hypoaconine

• Penggolongan
1. Ornithine
2. Lisine
3. Phenylalanine
4. Tryptophan
5. Miscellaneous

• Identifikasi alkaloid
➢ Reaksi pengendapan
➢ Reaksi warna
➢ Reaksi pembentukan kristal
➢ Klt
➢ Spektrum UV
➢ Spektrum IR

• Uji alkaloid
Sebagian besar alkaloid dalam larutan netral atau sedikit asam diendapkan oleh :
➢ Reagen Mayer
➢ Reagen Wagner menjadi merah kecoklatan
➢ Solusi tannic acid
➢ Reagen hages menjadi kuning
➢ Reagen dragendorff menjadi merah kecoklatan serta endapan berbentuk amorf
➢ Regen di atas juga mengendapkan protein, dalam proses ekstraksi dan penguapan
beberapa protein tidak terekstraksi, lainnya terdenaturasi pada proses penguapan
atau penyaringan
➢ Jika ekstrak dipekatkan hingga volumenya berkurang dan alkaloid di ekstraksi dengan
pelarut organik suasana basa dan dicuci dengan asam encer contoh asam tartrat maka
larutan terakhir menjadi bebas protein dan siap dilakukan uji alkaloid
➢ Kafein dan alkaloid lain tidak membentuk endapan dengan reagen dragendorff
➢ Tes mureksid
- Ditambahkan sedikit potasium klorat + 1 tetes HCL kemudian diuapkan
sampai kering. Residu dialiri dengan uap amonia kemudian berubah warna
menjadi ungu
- Reaksi juga berlaku untuk turunan basa purin lainnya seperti teofilin dan
teobromin
- Colchicine + as.mineral menjadi kuning
- Alkaloid indole + H2SO4 menjadi ungu kebiruan sampai merah
DINNI NURUL FADHILAH
P20630119009

• Alkaloid dalam pengobatan modern


1. Kafein. Banyak terdapat dalam kopi menyebabkan stimulasi sistem saraf
2. Quinine. Berfungsi untuk anti malaria
3. Sanguinarine. Berfungsi sebagai antibacterial

• Pemisahan dan identifikasi


Penapisan fitokimia dengan menggunakan pereaksi kimia
Prinsip : Alkaloid akan memberikan endapan dengan garam-garam logam berat tertentu
berdasarkan pembentukan senyawa kompleks yang tidak larut
- Alkaloid + pereaksi Mayer
- Alkaloid + pereaksi dragendorff
- Alkaloid + pereaksi Bouchardat
1. Deteksi pendahuluan
Kromatografi
➢ Alkaloid tidak dapat dideteksi hanya dengan kromatografi tunggal secara kimia
alkaloid sangat beragam
➢ Alkaloid dideteksi dengan penampak bercak. Contohnya dragendorff
2. Ekstraksi
➢ Metode : maserasi, perokolasi, ekstrak dengan alat soxhlet
➢ Pelarut : MeOH (alkaloid garam), kloroform, DCM (alkaloid basa)
➢ Teknik : Ekstraksi gradien pH , ekstraksi gradien polaritas
- Alkaloid + pereaksi Mayer
- Alkaloid + pereaksi dragendorff
- Alkaloid + pereaksi Bouchardat

METABOLIT SEKUNDER GLIKOSIDA DAN SAPONIN

• Definisi
➢ Glikosida adalah senyawa yang menghasilkan satu atau lebih gula atau glikon di antara
produk hidrolisisnya dan sisanya berupa senyawa bukan gula atau aglikon
➢ Glikosida dihidrolisis menghasilkan glikon dan aglikon
➢ Ikatan aglikon dengan gula disebut ikatan glikosidik
➢ Gula yang terbentuk :
- Glukosa – glukosida
- Gula lainnya – glikosida
➢ Glikosida di alam berdasarkan ikatan glikosidik :
- O glikosida : rutin = ramnosil-glukosil-kuersetin (manihot esculenta)
- C glikosida : vitexin, isovitexin (Vitex trifoliata)
- N glikosida : solanina (glikoalkaloid) (solanum mammosum)
- S glikosida : sinigrin (alilglukosinolat) (sinapis Alba)
➢ Secara kimia glikosida adalah senyawa asetil yaitu hasil kondensasi gugus oh gula
dengan gugus oh aglikon serta gugus hidroksil sekunder di dalam molekul gula itu
sendiri juga mengalami kondensasi membentuk cincin oksida
DINNI NURUL FADHILAH
P20630119009

• Struktur
1. Bentuk D (dekstro) dan L (Levo)
2. Bentuk Alfa dan Beta

• Kelarutan
Umumnya larut dalam air tapi aglikonnya tidak larut dalam air

• Tata nama
➢ Paris (1963) akhiran in merupakan senyawa glikosida sedangkan akhiran ine
merupakan senyawa alkaloid
➢ Nama baru dan pendek : akhiran osida
Contohnya yaitu arbutin – arbutin oksida
➢ Digitalin, cuabaian (nama lain stropathin)

• Fungsi glikosida
Tanaman
1. Sumber utama energi
2. Regulator atau pengatur pertumbuhan
3. Memacu atau menghambat kerja enzim
4. Perlindungan terhadap luka dan infeksi
Manusia
1. Kardiotonik atau obat jantung
- Simplisia yang mengandung glikosida jantung : digitalis folium, strophanty
semen, nerii folium, scilae bulbus, convallaria tuber
- Tanaman sebagai kardiotonika : glikosida digitalis, strophanthus, squill,
convallaria, apocynum
2. Laksatif atau pencahar
- Glikosida emodin dan antrakinon yang terkandung dalam sennae folium,
aloevera, rhei radix, rhamni franguale cortex
3. Lokal iritan
- Glikosida sinigrin terdapat dalam sinapis semen, jika terhidrolisis
menghasilkan alilisotiosia yang bersifat lokal iritan yang kuat
4. Analgetik
Semua isotiosianat
Glikosida gaultherin dari gaultheria SP dan gondopuro yang pada hidrolisis enzimatis akan
menghasilkan metil salisilat berhasiat sebagai analgetik
5. Anti tumor
- Contohnya flavonoid termetilasi
6. Antiviral
- Misalnya flavonoid
7. Antihepatotoksik
- Misalnya iridoid dan sebagainya
DINNI NURUL FADHILAH
P20630119009

8. Hemolisis darah.
- Glycyrrhizin (dalam liquiritiae radix), sarsapogenin (dalam smilax radix =
sarsaparilla), diosgenin (dalam dioscorea bulbus)

• Klasifikasi berdasarkan bagian aglikon


1. Kardioaktif
2. Antrakinon
3. Saponin
4. Sianopora
5. Tiosianat
6. Flavonol
7. Lakton
8. Tanin
9. Aldehid
10. Iridoid
11. Alkohol
12. Fenol

• Sumber-sumber glikosida
1. Glikosida kardioaktif atau jantung
➢ Contoh : asetil digitoxin, adonit oksin, dll
➢ Sumber tanaman : D.purpurea, D.ferruginea, dll
2. Glikosida antrakinon
➢ Sifat : berwarna kuning hingga jingga dan larut dalam air atau alkohol encer
➢ Struktur kimia : aglikonnya sekerabat dengan antrasena dengan gugus karbonil
pada kedua atom c yang berseberangan (C9 dan C10) atau hanya C9 (antron) dan
gugus hidroksi pada C9 (antranol)
➢ Fungsi :
- Laksatif. Onset lebih dari = 6 jam tekanan otot polos dinding usus besar
meningkat
- Pewarna
- Anti bakteri
- Antifungi
- Antitusif
3. Glikosida saponin
➢ Tersebar luas dalam tumbuhan tinggi
➢ Sifat seperti sabun, membentuk larutan koloid dalam air dan membentuk busa
bila dikocok, berasa pahit menggigit
➢ Simplisia yang mengandung saponin menyebabkan bersin dan iritasi selaput
lendir, hemolisis sel darah merah, dan toksik terhadap hewan berdarah dingin
atau racun ikan
➢ Saponin triterpenoid dan saponin mono-desmosida menghemolisis darah,
sedangkan bis desmosida tidak. Saponin yang lebih beracun disebut sapotoksin
➢ Bila dihidrolisis menghasilkan aglikon yang disebut sapogenin. Sopo genim dapat
diisolasi dalam bentuk kristal bila dialakukan asetilasi yaitu proses pemurnian
DINNI NURUL FADHILAH
P20630119009

4. Glikosida siafonora atau sianogenik


➢ Beberapa glikosida bila dihidrolisis menghasilkan asam sianida umumnya
terdapat pada tumbuhan suku rosaceae. Glikosida yang sering dijumpai adalah
amygdalin juga termasuk dalam glikosida aldehid
➢ Glikosida sianofora yang lazim adalah turunan mandrlonitril atau benzaldehid
cyanohydrin
➢ Golongan ini diwakili oleh :
- Amygdalin, yang terdapat dalam kadar tinggi pada buah amandel pahit, biji
aprikot, cherries, peaches, plums, dan banyak biji pada suku rosaceae
- Prunasin yang terdapat dalam prunus serotina
➢ Baik amygladin maupun prunasin bila dihidrolisis menghasilkan D-mandelonitil
sebagai aglikon, sedangkan sambunigrin dari sambucus Nigra menghasilkan L-
mandelonitril sebagai aglikon
5. Glikosida isotiosianat
➢ Biji dari beberapa tumbuhan dari suku cruciferae mengandung glikosida yang
aglikonnya isotiosianat
➢ Aglikon ini baik berupa turunan senyawa alifatik maupun aromatik
- Sinigrin (mustar hitam)
- Sinalbin (mustar putih)
- Glukonapin (biji sawi)
➢ Bila dihidrolisis dengan enzim mirosin menghasilkan minyak mustar
➢ Biji : minyak lemak menghasilkan minyak atsiri hasil hidrolisis namun yang
memiliki aktivitas farmakologi ialah minyak atsirinya
6. Glikosida flavonoid
➢ Struktur C6 C3 C6, yaitu 2 cincin benzena yang dipisahkan oleh tiga rantai C yang
terdiri dari 3 atom C.
➢ Strukturnya sangat bervariasi sehingga dapat dikelompokkan menjadi beberapa
golongan : flavanon, flavanolon, flavonol, isoflavon, kalkon, dihidrokalkon,
antosianidin, proantosianidin, auron, katekin.
➢ flavonoid mencakup banyak pigmen yang terdapat dalam tumbuhan mulai dari
fungus sampai angiospermae terdapat dalam daun serta batang dan juga bunga
➢ Fungsi dalam tumbuhan itu sendiri :
- untuk menarik perhatian serangga penyerbuk bunga dan menarik binatang-
binatang lain termasuk burung
- Untuk mengatur pertumbuhan
- Pengatur fotosintesis
- Sebagai antimikroba dan antivirus
- Sebagai fitoaleksin atau anti infeksi atau luka dan menghambat fungus yang
menyerangnya.
Manfaat flavonoid
- Flavonoid merupakan senyawa pereduksi yang baik dan menghambat banyak
reaksi oksidasi
- Flavonoid bertindak sebagai penampung atau penjebak radikal hidroksi dan
superoksida dengan demikian melindungi lipid membran terhadap reaksi
yang merusak
- flavonoid bersifat antioksidan untuk mengobati gangguan fungsi hati dan
melindungi membran sel hati contoh silymarin
DINNI NURUL FADHILAH
P20630119009

- Flavonoid tertentu dalam makanan dapat menurunkan agregasi platelet


mengurangi pembekuan darah, pemakaian di kulit berfungsi menghambat
pendarahan
- Flavonoid katekin bersifat antiskorbut bersama dengan vitamin C dalam buah
jeruk, isoflavon merangsang pembentukan estrogen dalam mamalia

Anda mungkin juga menyukai