dan Kosmetika
Asep Abdul Rahman
Peraturan
• Undang-undang RI No. 8 tahun 1999, Perlindungan
Konsumen
• Undang-undang RI No. 36 tahun 2009, Kesehatan
• Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 32
Tahun 2019 Tentang Persyaratan Keamanan Dan Mutu
Obat Tradisional
• Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 23
Tahun 2019 Tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika
KOSMETIKA
3
3
PERMENKES
NO. 1176/MENKES/PER/VIII/2010
tentang
NOTIFIKASI KOSMETIKA
4
4
KOSMETIKA
• Kosmetika : bahan/sediaan untuk digunakan pada bagian
luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan
organ genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut
terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah
penampilan dan/atau memperbaiki bau badan atau
melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik.
5
5
NOTIFIKASI KOSMETIKA
Setiap kosmetika hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin
edar dari MenKes berupa NOTIFIKASI, kecuali untuk :
• Kosmetika untuk penelitian dan
• Sampel kosmetika untuk pameran
jumlah terbatas & tidak diperjualbelikan.
6
6
IZIN EDAR
Permenkes No. 1176/2010
8
8
KOSMETIK YANG DINOTIFIKASI
1) Dibuat dengan menerapkan CPKB
2) Memenuhi persyaratan teknis (keamanan,
bahan, penandaan, dan klaim).
9
9
CARA PENGAJUAN NOTIFIKASI
12
12
DOKUMEN INFORMASI PRODUK
(DIP)
Industri kosmetika, importir kosmetika, atau usaha
perorangan/badan usaha yang melakukan kontrak
produksi harus :
(1) Memiliki DIP sebelum kosmetika dinotifikasi.
(2) Menyimpan DIP dan menunjukkan DIP bila
sewaktu-waktu diperiksa/diaudit oleh petugas Badan
POM.
(3) Ketentuan mengenai Pedoman DIP ditetapkan oleh
Kepala Badan POM
13
13
TANGGUNG JAWAB
Industri kosmetika, importir kosmetika, atau usaha
perorangan/badan usaha yang melakukan kontrak produksi
bertanggung jawab
• terhadap kosmetika yang diedarkan
• menangani keluhan dan/atau menarik produknya dari
peredaran bila terjadi kerugian/kejadian yang tidak
diinginkan akibat penggunaannya
• melaporkankepada Kepala Badan POM kosmetika yang
sudah dinotifikasi tetapi tidak diproduksi atau diimpor lagi
• terhadap kosmetika yang tidak lagi diproduksi atau diimpor
yang masih ada di peredaran
14
14
KEWAJIBAN
Setiap industri kosmetika, importir kosmetika, atau usaha
perorangan/badan usaha yang melakukan kontrak produksi
wajib :
• melakukan monitoring terhadap kosmetika yang telah beredar
• menanggapi dan menangani keluhan/kasus efek yang tidak
diinginkan dari kosmetika yang diedarkannya
• melaporkan kepada Kepala Badan POM, kasus efek yang
tidak diinginkan melalui mekanisme Monitoring Efek
Samping Kosmetik (MESKOS)
Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme MESKOS
ditetapkan oleh Kepala Badan POM
15
15
PENARIKAN PRODUK
Setiap industri kosmetika, importir kosmetika, atau usaha
perorangan/badan usaha yang melakukan kontrak produksi,
wajib melakukan penarikan produk yang TMS dan
memusnahkannya
16
16
PENGAWASAN & SANGSI
• Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggara-an
notifikasi MenKes dan Kepala Badan POM
• Sanksi terhadap pelanggaran berupa sangsi administratif :
a. peringatan tertulis
b. larangan mengedarkan kosmetika untuk sementara
c. penarikan kosmetika yang TMS mutu, keamanan,
kemanfaatan, dan penandaan dari peredaran
d. pemusnahan kosmetika
e. penghentian sementara kegiatan produksi dan/atau peredaran
kosmetika
17
17
Registrasi
obat tradisional
Permenkes No. 007 Tahun 2012
18
Definisi
• Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan
yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau
campuran dari bahan tersebut yang secara turun
temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan
dapat diterapkan sesuai dengan norma yang
berlaku di masyarakat.
• CPOTB
19
Definisi
• IOT = industri yang dapat membuat semua bentuk sediaan
obat tradisional
20
Definisi
• UJR = usaha yang dilakukan oleh depot jamu atau
sejenisnya yang dimiliki perorangan dengan melakukan
pencampuran sediaan jadi dan/atau sediaan segar obat
tradisional untuk dijajakan langsung kepada konsumen.
• UJG = usaha yang dilakukan oleh perorangan dengan
menggunakan bahan obat tradisional dalam bentuk cairan
yang dibuat segar dengan tujuan untuk dijajakan langsung
kepada konsumen.
21
Izin Edar OT
• Dikeluarkan oleh BPOM
• Diperoleh melalui registrasi OT
• Berlaku selama 5 tahun → diperpanjang
selama masih memenuhi persyaratan
22
Izin Edar OT dikecualikan utk :
• OT yang dibuat oleh UJR dan UJG
• simplisia dan sediaan galenik untuk
keperluan industri dan keperluan layanan
pengobatan tradisional.
• OT untuk penelitian, sampel untuk
registrasi dan pameran dalam jumlah
terbatas dan tidak diperjualbelikan.
23
Kriteria OT yg diberikan Izin Edar
24
OT dilarang mengandung:
a. etil alkohol lebih dari 1%, kecuali dalam bentuk
sediaan tingtur yang pemakaiannya dengan
pengenceran;
b. bahan kimia obat yang merupakan hasil isolasi
atau sintetik berkhasiat obat;
c. narkotika atau psikotropika; dan/atau
d. bahan lain yang berdasarkan pertimbangan
kesehatan dan/atau berdasarkan penelitian
membahayakan kesehatan.
25
OT yang dilarang dibuat/diedarkan dlm
bentuk sediaan :
• intravaginal;
• tetes mata;
• parenteral;
• supositoria, kecuali digunakan untuk wasir
26
UKOT
UMO
IOT
T
Registra
si OT
27
Pembatalan Izin Edar OT
• Tidak memenuhi kriteria berdasarkan data terkini;
• mengandung bahan yang dilarang
• dibuat dan/atau diedarkan dalam bentuk sediaan
yang dilarang
• penandaan dan informasi obat tradisional
menyimpang dari persetujuan izin edar;
• izin IOT, UKOT, UMOT, dan importir OT yang
mendaftarkan, memproduksi atau mengedarkan
dicabut
28
Lanjutan… Pembatalan IE OT
• pemegang nomor izin edar melakukan
pelanggaran di bidang produksi dan/atau
peredaran OT;
• pemegang nomor izin edar memberikan
dokumen registrasi palsu atau yang
dipalsukan; atau
• terjadi sengketa dan telah mempunyai
kekuatan hukum tetap.
29
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT
WASSALAAM…
31
31