(Selly Setyo/1706027736)
ABSTRAK
Kromosom adalah benang-benang halus yang terdapat di dalam inti sel (nukleus) dan tersusun
dari asam nukleat. Asam nukleat merupakan bentuk polimer dari nukleotida atau disebut sebagai
susunan polinukleotida yang terdiri dari tiga komponen. Berdasarkan jenis rantai dan gula
pentosanya, asam nukleat dibagi menjadi dua, yaitu deoxyribonucleic acid (DNA) dan ribonucleic
acid (RNA). DNA memiliki dua perubahan struktur dan tiga jenis ikatan di dalamnya. Pada DNA
juga terdapat tiga tipe, yaitu DNA A, DNA B, dan DNA Z. Sementara pada RNA, terdapat tiga jenis
RNA, yaitu RNAm, RNAr, dan RNAt.
Kata Kunci
Purin, Pirimidin, Pentosa, Fosfat, Nukleotida, Struktur Primer, Struktur Sekunder, Struktur Tersier,
Struktur Kuartener, DNA A, DNA B, DNA Z, Ikatan Hidrogen, Ikatan Fosfodiester, Ikatan Glikosidik
Basa Nitrogen
Terdapat dua golongan basa nitrogen penyusun nukleotida, yaitu golongan pirimidin dan
purin. Basa nitrogen golongan pirimidin mempuyai 1 struktur cincin yang tersusun dari 6
atom karbon. Basa nitrogen golongan pirimidin yang ada pada asam nukleat adalah sitosin
(C), timin (T), dan urasil (U). Basa nitrogen golongan purin mempuyai 2 struktur cincin yang
menyatu, yaitu struktur cincin dengan 6 atom karbon dan 5 atom karbon. Basa nitrogen
golongan purin yang ada pada asam nukleat adalah adenin (A) dan guanin (G).
Fosfat
Gugus fosfat terikat pada atom karbon nomor 5 (C5’) yang berada diluar formasi cincin
segilima melalui ikatan fosfoester. Gugus fosfat dapat berbentuk monofosfat, difosfat, serta
trifosfat. Baik DNA maupun RNA tersusun dari nukleosida trifosfat. Pada pH netral, adanya
gugus fosfat akan menyebabkan asam nukleat bermuatan negatif.
DNA atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi
genetik. DNA merupakan makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida
yang berulang-ulang, tersusun rangkap, membentuk DNA heliks ganda dan berpilin ke kanan.
Setiap nukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu :
Molekul gula dengan 5 atom C (2-deoksiribosa)
Basa nitrogen yang terdiri dari basa purin yaitu adenine (A) dan guanine (G), serta basa
pirimidin yang terdiri dari thymine (T), dan cytosine (C).
Gugus fosfat
Baik basa purin ataupun pirimidin yang berkaitan dengan deoksiribosa membentuk suatu
molekul yang dinamakan nukleosida atau deoksiribonukleosida. DNA tersusun dari empat
jenis monomer nukleotida. Keempat basa nitrogen nukleotida di dalam DNA tidak berjumlah
sama rata. Akan tetapi, pada setiap molekul DNA, jumlah adenine (A) selalu sama dengan
jumlah thymine (T). Demikian pula jumlah guanine (G) dengan cytosine (C) selalu sama.
Fenomena ini dinamakan ketentuan Chargaff. Adenine (A) selalu berpasangan dengan
thymine (T) dan membentuk dua ikatan hidrogen (A=T), sedangkan cytosine (C) selalu
berpasangan dengan guanine (G) dan membentuk 3 ikatan hirogen (C = G).
Stabilitas DNA heliks ganda ditentukan oleh susunan basa dan ikatan hidrogen yang terbentuk
sepanjang rantai tersebut. Karena perubahan jumlah hidrogen ini, tidak mengherankan bahwa
ikatan C=G memerlukan tenaga yang lebih besar untuk memisahkannya. DNA merupakan
makromolekul yang struktur primernya adalah polinukleotida rantai rangkap berpilin. Anak
tangganya adalah susunan basa nitrogen, dengan ikatan A-T dan G-C. Kedua “tulang
punggung tangganya” adalah gula ribosa. Antara mononukleotida satu dengan yang lainnya
berhubungan secara kimia melalui ikatan fosfodiester.
A. Ikatan Hidrogen
Interaksi ikatan hidrogen antara masing-masing basa nitrogen menyebabkan bentuk dari
dua rantai DNA menjadi sedemikian rupa, bentuk ini disebut double helix. Interaksi spesifik
ini terjadi antara basa A dengan T, dan C dengan G.
B. Ikatan Fosfodiesfer
Pada asam nukleat terdapat pula ikatan kovalen melalui gugus fosfat yang menghubungkan
antara gugus hidroksil (OH) pada posisi 5’ gula pentosa dan gugus hidroksil pada posisi 3’
gula pentosa nukleotida berikutnya. Ikatan ini dinamakan ikatan fosfodiester karena
secara kimia gugus fosfat berada dalam bentuk diester.
C. Ikatan Glikosidik
Ikatan yang menghubungkan antara gula pentosa dengan basa nitrogen. Ikatan ini terletak
pada posisi 1’ pada gula dengan posisi 9 (N-9) pada basa purin atau posisi 1 (N-1) pada
basa pirimidin.
RNA atau asam ribonukleat merupakan substansi genetik yang berperan sebagai perantara
dalam proses pengkodean protein dari gen yang terdapat dalam DNA. Struktur kimianya sama
dengan DNA kecuali perbedaan-perbedaan berikut:
Pada DNA rantai ganda asam nukleat yang terdiri dari nukleotida-nukleotida yang digabung
oleh ikatan fosfodiester 3' -> 5', sedangkan RNA adalah rantai tunggal,
Gula penyusun serat rantai DNA adalah deoxiribose (atom hidrogen mengganti gugus
hidroksil pada posisi atom karbon nomor sedangkan gula dalam rantai tunggal RNA
ditempati oleh gula ribosa
Semua basa nitrogen timin dalam DNA diganti oleh basa nitrogen urasil dalam RNA.
Dengan demikian, basa-basa nukleotida penyusun RNA adalah A, U, G, T.
Ribosa memiliki struktur sama dengan deoksiribosa, perbedaannya adalah pada atom C-2’
terdapat gugus OH. Pada deoksiribosa oksigen pada gugus OH hilang oleh karena itu disebut
deoksiribosa. Komponen dan urutan atom lain dalam gula ribosa ini sama dengan gula
deoksiribosa, bahkan tempat perlekatan gugus fosfat dan basa nitrogen pun sama. Struktur urasil
juga sangat mirip dengan timin, karena keduanya termasuk basa pirimidin. Perbedaannya bila C-5
pada timin memiliki gugus CH3 maka pada urasil hanya ada satu H, seperti pada sitosin. Setelah
berikatan dengan gula, urasil menjadi nukleosida yang disebut uridin.
Rantai polinukleotida RNA dalam keadaan normal bukan merupakan untaian pita ganda seperti
pada DNA. Tetapi, hal ini tidak berarti basa nitrogennya kehilangan sifat untuk selalu berpasangan.
Bila pita RNA bertemu dengan pita RNA lain yang urutan basanya cocok maka juga akan
membentuk pasangan pita. Bahkan dalam keadaan tertentu rantai RNA ini dapat menekuk dan
membentuk pita ganda. Semua RNA asalnya merupakan pita komplemen DNA, melalui suatu
proses yang disebut transkripsi tersusunlah urutan nukleotida yang akan menjadi pita RNA.
SUB BAHASAN 3 : Perubahan Struktur DNA
3.1 Struktur Primer
DNA tersusun dari monomer-monomer nukleotida. Komponen penyusun nukleotida terdiri dari
tiga jenis molekul, yaitu gula pentosa (deoksiribosa pada DNA atau ribosa pada RNA), basa
nitrogen, dan gugus fosfat. Monomer nukleotida mempunyai gugus hidroksil pada posisi
karbon 3’, gugus fosfat pada posisi karbon 5’ dan basa pada posisi karbon 1’ molekul gula.
Nukleotida satu dengan yang lainnya berikatan melalui ikatan fosfodiester antara gugus
5’fosfat dengan gugus 3’hidroksil. Pada DNA, tidak terdapat gugus hidroksil pada posisi
karbon 2’ dari molekul gula (2-deoksiribosa). Basa nitrogen yang terdapat pada DNA adalah
adenin, guanin, sitosin dan timin. DNA (Deoksiribosanukleat Acid/Asam nukleat) merupakan
polimer dari ratusan, ribuan, bahkan jutaan nukleotida yang bergabung satu sama lainnya
melalui ikatan fosfodiester. Ikatan fosfodiester terbentuk antara gugus OH pada posisi 3’
dengan gugus fosfat pada posisi 5’. Sehingga tulang punggung molekul DNA dan RNA terdiri
dari gugus fosfat dan pentosa secara bergantian.
SUB BAHASAN 6 : Letak, Fungsi, dan Bentuk Asam Nukleat dalam Tubuh
(sumber : https://www.researchgate.net/.../324389934_SITOGENETIKA_DAN_
ANALISIS_KROMOSOM)
1. Sentromer
2. Kinetokor
Tonjolan dekat sentromer yang berfungsi untuk melekat pada benang spindle.
3. Lengan kromosom
4. Kromatid
5. Kromonemata
6. Kromomer
7. Telomer
8. Satelit
SUMMARY
1. Asam nukleat adalah senyawa kimia penyusun kromosom yang terdapat di dalam inti sel
(nukleus). Asam nukleat terdiri dari dua bentuk, yaitu DNA dan RNA.
2. Komponen penyusun asam nukleat tersusun dari gugus gula pentosa, basa nitrogen, dan
fosfat. Basa nitrogen dibagi menjadi dua, yaitu purin dan pirimidin. Purin mempuyai 2
struktur cincin yang menyatu, yaitu struktur cincin dengan 6 atom karbon dan 5 atom
karbon. Basa nitrogen golongan purin yang ada pada asam nukleat adalah adenin (A) dan
guanin (G). sedangan pirimidin mempuyai 1 struktur cincin yang tersusun dari 6 atom
karbon. Basa nitrogen golongan pirimidin yang ada pada asam nukleat adalah sitosin (C),
timin (T), dan urasil (U). Gugus gula pentosa penyusun asam nukleat adalah ribose dan 2-
deoksiribisa.
3. DNA merupakan makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida yang
berulang-ulang, tersusun rangkap, membentuk DNA heliks ganda dan berpilin ke kanan.
Setiap nukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu molekul gula 2-deoksiribosa, Basa
nitrogen yang terdiri dari basa purin yaitu adenine (A) dan guanine (G), serta basa pirimidin
yang terdiri dari thymine (T), dan cytosine (C), serta gugus fosfat.
4. Jenis Ikatan Kimia dalam DNA yaitu ikatan Hidrogen, ikatan fosfodiester, ikatan glikosidik.
Interaksi ikatan hidrogen antara masing-masing basa nitrogen. Ikatan Fosfodiester, ikatan
kovalen melalui gugus fosfat yang menghubungkan antara gugus hidroksil (OH) pada
posisi 5’ gula pentosa dan gugus hidroksil pada posisi 3’ gula pentosa nukleotida
berikutnya. Ikatan Glikosidik, yaitu Ikatan yang menghubungkan antara gula pentosa
dengan basa nitrogen.
5. Pada DNA terjadi perubahan struktur, yaitu struktur primer dan struktur sekunder serta
terdapat tiga tipe DNA, yaitu DNA A, DNA B, dan DNA Z.
6. Jenis-Jenis RNA dapat dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu RNA genetik dan
RNA non-genetik. Berdasarkan letak dan fungsinya, RNA non-genetik dibedakan menjadi
mRNA, tRNA, dan rRNA.
7. Kromosom adalah benang-benang halus yang terdapat di dalam inti sel (nukleus) dan
tersusun dari asam nukleat. Kromosom memiliki struktur seperti benang/tongkat yang
terlihat pada sel yang sedang membelah.
8. Berdasarkan letak sentromernya, bentuk kromosom dibagi menjadi empat, yaitu telosentrik,
submetasentrik, metasentrik dan akrosentrik.
DAFTAR PUSTAKA
Cox, Michael M., David L. Nelson. 2008. Principles Of Biochemistry. Fifth edition. London:
Lehninger.
Koolman, Jan, Klaus-Heinrich Rochm. 2005. Color Atlas of Biochemistry. Second Edition.
German: Thieme.
Yuwono, Triwibowo. 2005. Biologi Molekuler. Jakarta: Erlangga.
Alberts B. 1994. Biologi Molekuler Sel. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Campbell & Mitchell. 2002. Biologi. Jakarta : Penerbit Erlangga
http://faperta.ugm.ac.id/download/bahan_kuliah/widodo_w/dasar_genetika/asam_nukleat.pdf
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/biomolekul/peptida-sebagai-rantai-
protein/
https://www.researchgate.net/.../324389934_SITOGENETIKA_DAN_ ANALISIS_KROMOSOM
http://sciencebiotech.net/mengenal-dna-lebih-dekat-anatomi-dna/
http://biology.kenyon.edu/courses/biol114/Chap04/Chapter_04.html