Anda di halaman 1dari 5

LTM KIMIA ANALITIK INSTRUMENTAL

Nama : Tona Dondo Dikumpulkan Tanggal : 08-11-2018

NPM : 1706021631 Paraf Asisten :

Kel :2

I. Outline
1. Pengertian Spektrofotometri IR
2. Instrumentasi Spektrofotometri IR
3. Cara Kerja Spektrofotometri IR

II. Pembahasan
1. Pengertian Spektrofotometri IR

Spektrofotometri inframerah (IR) merupakan salah satu alat yang dapat digunakan
untuk menganalisa senyawa kimia. Spektra inframerah suatu senyawa dapat memberikan
gambaran dan struktur molekul senyawa tersebut. Spektra IR dapat dihasilkan dengan
mengukur absorbsi radiasi, refleksi atau emisi di daerah IR.Daerah inframerah pada spektrum

gelombang elektromagnetik mencakup bilangan gelombang 14.000 cm-1 hingga 10 cm-1.

Daerah inframerah sedang (4000-400 cm-1) berkaitan dengan transisi energi vibrasi dari
molekul yang memberikan informasi mengenai gugus-gugus fungsi dalam molekul tersebut.

Daerah inframerah jauh (400-10cm-1) bermanfaat untuk menganalisis molekul yang


mengandung atom-atom berat seperti senyawa anorganik, namun membutuhkan teknik khusus

yang lebih baik. Daerah inframerah dekat (12.500-4000cm-1) yang peka terhadap vibrasi
overtone (Schechter,1997).

Pada alat spektrofotometri inframerah, satuan bilangan gelombang merupakan satuan


yang umum digunakan. Nilai bilangan gelombang berbanding terbalik terhadap frekuensi atau
energinya. Bilangan gelombang dan panjang gelombang dapat dikonversi satu sama lain
menggunakan persamaan dibawah:
Informasi absorpsi inframerah pada umumnya diberikan dalam bentuk spektrum
dengan panjang gelombang (µm) atau bilangan gelombang (cm-1) sebagai absis x dan
intensitas absorpsi atau persen transmitan sebagai ordinat y. Intensitas pita dapat dinyatakan
dengan transmitan (T) atau absorban (A). Transmitan adalah perbandingan antara fraksi sinar
yang diteruskan oleh sampel (I) dan jumlah sinar yang diterima oleh sampel tersebut (Io).
Absorban adalah –log dari transmitan:

Spektrum yang dihasilkan biasanya relatif kompleks karena adanya overtone


kombinasi dan perbedaan serapan yang lemah. Overtone dihasilkan akibat adanya eksitasi dari
tingkat energi rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi, yang merupakan kelipatan dari
frekuensi fundamental (v). bila dua frekuensi vibrasi (v1 dan v2) dalam molekul bergabung
menghasilkan vibrasi frekuensi baru dalam molekul, dan bila frekuensi tersebut aktif
inframerah, maka hal tersebut disebut serapan kombinasi (Harjono,1992). Apabila vibrasi
fundamental bergabung dengan serapan overtone atau serapan kombinasi lainnya, maka
vibrasi gabungan ini disebut resonansi Fermi yang sering teramati dalam senyawa karbonil.

Terdapat dua macam vibrasi, yaitu vibrasi ulur dan tekuk. Vibrasi ulur merupakan
suatu gerakan berirama di sepanjang sumbu ikatan sehingga jarak antar atom akan bertambah
atau berkurang. Vibrasi tekuk dapat terjadi karena perubahan sudut-sudut ikatan antara ikatan-
ikatan pada sebuah atom (silverstein et al, 1986).

Berdasarkan pembagian daerah panjang geloma=bang, sinar inframerah dibagi atas tiga
daerah, yaitu:

1. Inframerah jarak dekat dengan panjang gelombang 0.75 – 1.5 µm


2. Inframerah jarak menengah dengan panjang gelombang 1.50 – 10 µm
3. Inframerah jarak jauh dengan panjang gelombang 10 – 100 µm
2. Instrumentasi Spektrofotometri IR

Spektrometer infra merah biasanya merupakan spektrometer berkas ganda dan terdiri
dari 4 bagian utama yaitu daerah cuplikan, kisi difraksi (monokromator), dan detektor.

1. Sumber Radiasi

Radiasi infra merah biasanya dihasilkan oleh pemijar Nernst dan Globar. Pemijar
Globar merupakan batangan silikon karbida yang dipanasi sekitar 1200°C, sehingga
memancarkan radiasi kontinyu pada daerah 1-40 µm. Globar merupakan sumber radiasi
yang sangat stabil. Pijar Nernst merupakan batang cekung dari sirkonium dan yttrium
oksida yang dipanasi sekitar 1500°C dengan arus listrik. Sumber ini memancarkan radiasi
antara 0,4-20 µm dan kurang stabil jika dibandingkan dengan Globar.

2. Monokromator

Monokromator ini terdiri dari sistem celah masuk dan celah keluar, alat pendespersi
yang berupa kisi difraksi atau prisma, dan beberapa cermin untuk memantulkan dan
memfokuskan sinar. Bahan yang digunakan untuk prisma adalah natrium klorida, kalium
bromida, sesium bromida dan litium fluorida. Prisma natrium klorida paling banyak
digunakan untuk monokromator infra merah, karena dispersinya tinggi untuk daerah antara
5,0-16 µm, tetapi dispersinya kurang baik untuk daerah antara 1,0-5,0 µm.

3. Detektor

Sebagian besar alat modern menggunakan detektor panas. Detektor fotolistrik tidak
dapat digunakan untuk menggunakan infra merah karena energi foton infra merah tidak
cukup besar untuk membebaskan elektron dari permukaan katoda suatu tabung foton.

Detektor panas untuk mendeteksi infra merah yaitu termokopel, bolometer, dan sel
Golay. Ketiga detektor ini bekerja berdasarkan efek pemanasan yang ditimbulkanoleh sinar
infra merah.
4. Daerah Cuplikan

Daerah cuplikan infra merah dapat terdiri dari 3 jenis yaitu cuplikan yang berbentuk
gas, cairan dan padatan. Gaya intermolekul berubah nyata dari bentuk padatan ke cairan ke
gas dan spektrum infra merah biasanya menunjukkan pengaruh dari perbedaan ini dalam
bentuk pergeseran frekuensi. Oleh karena itu, sangat penting untuk dicatat pada spektrum
cara pengolahan cuplikan yang dilakukan.

Gambar 1. Sistem Spektrofotometer IR

3. Cara Kerja Spektrofotometri

Sinar dari sumber dibagi dalam 2 berkas yang sama, satu berkas melalui cuplikan
dan satu berkas lainnya sebagai baku. Fungsi model berkas ganda adalah mengukur
perbedaan intensitas antara 2 berkas pada setiap panjang gelombang. Kedua berkas itu
dipantulkan pada ”chopper” yang berupa cermin berputar. Hal ini menyebabkan berkas
cuplikan dan berkas baku dipantulkan secara bergantian ke kisi difraksi. Kisi difraksi
berputar lambat, setiap frekuensi dikirim ke detektor yang mengubah energi panas menjadi
energi listrik.
Jika pada suatu frekuensi cuplikan menyerap sinar maka detektor akan menerima
intensitas berkas baku yang besar dan berkas cuplikan yang lemah secara bergantian. Hal
ini menimbulkan arus listrik bolak-balik dalam detektor dan akan diperkuat oleh amplifier.
Jika cuplikan tidak menyerap sinar, berarti intensitas berkas cuplikan sama dengan
intensitas berkas baku dan hal ini tidak menimbulkan arus bolak-balik, tetapi arus searah.
Amplifier dibuat hanya untuk arus bolak=balik.
Arus bolak-balik yang terjadi ini digunakan untuk menjalankan suatu motor yang
dihubungkan dengan suatu alat penghalang berkas sinar yang disebut baji optik. Baji optik
ini oleh motor dapat digerakkan turun naik ke dalam berkas baku sehingga akan
mengurangi intensitasnya yang akan diteruskan ke detektor. Baji optik ini digerakkan
sedemikian jauh ke dalam berkas baku sehingga intensitasnya dikurangi dengan jumlah
yang sama banyaknya dengan jumlah pengurangan intensitas berkas cuplikan, jika
cuplikan melakukan penyerapan. Gerakan baji ini dihubungkan secara mekanik dengan
pena alat rekorder sehingga gerakan baji ini merupakan pita serapan pada spektrum
tersebut.
Secara singkat sistem kerjanya seperti ini sebuah cuplikan ynag ditempatkan di
dalam spektrofotometer infra merah dan dikenai radiasi infra merah yang berubah panjang
gelombangnya secara berkesinambungan menyerap cahaya jika radiasi yang masuk
bersesuaian dengan energi getaran molekul tertentu. Spektrofotometer infra merah
memayar daerah rentangan dan lenturan molekul. Penyerapan radiasi dicatat dan
menghasilkan sebuah spektrum infra merah. Hadirnya sebuah puncak serapan dalam
daerah gugus fungsi sebuah spektrum infra merah hampir selalu merupakan petunjuk pasti
bahwa beberapa gugus fungsi tertentu terdapat dalam senyawa cuplikan. Demikian pula,
tidak adanya puncak dalam bagian tertentu dari daerah gugus fungsi sebuah spektrum infra
merah biasanya berarti bahwa gugus tersebut yang menyerap pada daerah itu tidak ada.

III. Daftar Pustafa

Skoog, et.al. 2004. Fundamentals of Analytical Chemistry. Edisi Delapan. Belmont:


Thomson Learning Inc.
Gunawan, Budi dan Citra Dewi A,. 2005. Karakterisasi Spektrofotometri IR dan Scanning
Electron Microscopy (SEM) Sensor Gas Dari Bahan Polimer Poly Ethelyn Glycol
(PEG). ISSN 1979-6870

Anda mungkin juga menyukai