(Selly Setyo/1706027736)
ABSTRAK
Lipid merupakan senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam air yang
dapat di ekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform, benzol atau eter. Lipid
disimpan didalam tubuh dalam bentuk trigliserida Struktur molekulnya kaya akan rantai unsur karbon
(-CH2-CH2-CH2-) sehingga lemak bersifat hidrofob. Untuk mengetahui sifat yang terdapat pada lipid,
dilakukan dua analisis, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif pada lipid
terdiri dari uji kelarutan, uji acrolein, uji ketidakjenuhan lipid, uji ketengikan dan uji Salkwoski untuk
kolesterol. Sedangkan analisis kuantitatif pada lipid dilakukan melalui teknik kromatografi.
Kata Kunci :
Analisis kualitatif merupakan analisis kimia pada lipid untuk menunjukkan ada atau tidaknya
komponen radikal dan ion kation atau molekul yang terkandung di dalam lipid. Analisis kualitatif lipid
dilakukan dengan 5 cara, yaitu :
b. Uji acrolein
Dalam uji ini terjadi dehidrasi gliserol dalam bentuk bebas atau dalam lemak/minyak
menghasilkan aldehid akrilat atau akrolein. Menurut Scy Tech Encyclopedia, uji akrolein
digunakan untuk menguji keberadaan gliserin atau lemak. Ketika lemak dipanaskan setelah
ditambahkan agen pendehidrasi (KHSO4) yang akan menarik air, maka bagian gliserol akan
terdehidrasi ke dalam bentuk aldehid tidak jenuh atau dikenal sebagai akrolein
(CH2=CHCHO) yang memiliki bau seperti lemak terbakar dan ditandai dengan asap putih
(Ketaren, 1986).
SUMMARY
1. Terdapat dua analisis pada lipid, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
2. Analisis kualitatif pada lipid dilakukan dengan 5 cara, antara lain uji kelarutan, uji acrolein, uji
ketidakjenuhan lipid, uji ketengikan dan uji Salkwoski untuk kolesterol. Sedangkan analisis
kuantitatif pada lipid dilakukan melalui teknik kromatografi.
3. Uji kelarutan pada lipid bertujuan untuk menguji kepolaran lipid
4. Uji acrolein pada lipid bertujuan untuk menentukan keberadaan gliserin atau lemak.
5. Uji ketidakjenuhan lipid bertujuan untuk mengetahui asam lemak yang diuji apakah termasuk
asam lemak jenuh atau tidak jenuh dengan menggunakan pereaksi Iod Hubl.
6. Uji ketengikan pada lipid bertujuan untuk mengidentifikasi lipid mana yang sudah tengik
dengan yang belum tengik yang disebabkan oleh oksidasi lipid.
7. Uji Salkwoski bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan kolesterol.
8. Kromatografi lapis tipis pada lipid yang sudah di ekstrak digunakan untuk memisahkan
komponen-komponen atas dasar perbedaan perbedaan adsorpsi atau partisi oleh fase
diam di bawah gerakan pelarut pengembang.
9. Kromatografi gas pada lipid yang sudah di ekstrak digunakan untuk memisahkan komponen-
komponen yang terkandung dalam lipid.
DAFTAR PUSTAKA
Yazid, Eztin.,Nursanti, Linda. 2006. Penuntun Praktikum BIOKIMIA untuk Mahasiswa Analis. Andi