PEMICU 3
Perpindahan Kalor Radiasi
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik, benar,
serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini penulis membahas mengenai perpindahan
kalor yang terjadi secara radiasi. Penulisan makalah ini bertujuan untuk pembuatan tugas
penulisan laporan pemicu 3: perpindahan kalor radiasi, mata kuliah Perpindahan Kalor
Semester Genap.
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena
itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
Kelompok 7
ii Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kalor dapat didefinisikan sebagai energi yang perpindahanya dipengaruhi oleh
gradien temperature, sehingga perpindahan kalor akan terjadi apabila ada perbedaan
temperature antara dua bagian benda. Perpindahan kalor dari suatu zat ke zat lain dalam
era modern ini seringkali digunakan dalam industri proses. Pada kebanyakan proses,
diperlukan sejumlah kalor yang masuk atau pun keluar untuk mencapai maupun
mempertahankan keadaan yang dibutuhkan sewaktu proses berlangsung.
Di antara semua jenis perpindahan kalor, terdapat jenis perpindahan kalor radiasi.
Perpindahan kalor secara radiasi ini menggunakan radiasi elektromagnetik yang
merupakan hasil dari temperatur benda tersebut. Berbeda dengan perpindahan kalor
konduksi dan konveksi, perpindahan kalor radiasi dapat berlangsung tanpa adanya media
penghantar kalor. Namun, ada pula perpindahan kalor radiasi yang dipengaruhi oleh
medium, contohnya adalah perpindan kalor secara radiasi dengan medium gas asimetrik.
Perpindahan kalor radasi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Factor pertama yaitu
temperature absolut dari benda pemancarnya. Kemudian yang kedua adalah sifat radiasi
dari benda tersebut. Kemudian yang ketiga adalah factor geometri dari benda dan yang
terakhir adalah medium yang ikut berpartisipasi di dalamnya. Kalor yang berpindah
dalam radiasi termal dapat diabsorpsi, ditransmisi, diemisi, dan/atau dipantulkan.
Tujuan Pembelajaran
1. Mampu menjelaskan sifat dan mekanisme perpindahan kalor radiasi beserta hukum-
hukum dasarnya
2. Mampu menerapkan faktor pandangan (view factor) dan konsep tahanan dalam
perhitungan perpindahan kalor radiasi
3. Mengetahui mekanisme perpindahan kalor radiasi antara 2 benda hitam dan 2 benda
abu-abu
4. Mampu menentukan besarnya energi yang diradiasikan gas terhadap lingkungannya
5. Mampu menyelesaikan permasalahan perpindahan kalor secara radiasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tugas A
1. Dapatkah anda menjelaskan sifat dan mekanisme perpindahan kalor radiasi, serta hukum-
hukum dasarnya (Hukum Stefan-Boltzmann dan Hukum Kirchoff)?
Jawab :
Radiasi thermal didefinisikan sebagai energi yang dipancarkan atau teradiasi oleh
permukaan suatu bahan yang panas dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Radiasi
termal terjadi jika energi yang berasal dari pergerakan partikel bermuatan dalam suatu
atom berubah menjadi gelombang elektromagnetik. Umumnya terjadi pada permukaan
benda padat, walaupun terkadang juga terjadi pada gas. Perpindahan secara radiasi dapat
terjadi paling efektif dalam kondisi vakum dan tidak membutuhkan medium.
Sifat-Sifat Radiasi Thermal
Bila energi radiasi menimpa permukaan suatu bahan, maka sebagian dari radiasi itu
dipantulkan (refleksi), sebagian diserap (absorpsi), dan sebagian lagi diteruskan
(transmisi). Fraksi yang dipantulkan (reflektivitas, ρ), fraksi yang diserap (absorptivitas,
α) dan fraksi yang diteruskan (transmisivitas, τ). Ketiga komponen ini terhubung secara
matematis dalam persamaan :
𝜌+𝛼+𝜏 = 1 (1.1)
Pada benda padat biasanya tidak meneruskan radiasi termal, sehingga transmisivitas
dapat dianggap nol.
𝐸𝐴 = 𝑞𝑖 𝐴𝛼 (1.2)
di mana A adalah luas permukaan sedangkan 𝑞𝑖 adalah fluks radiasi dalam 𝑊 ⁄𝑚2 .
Emisivitas (𝝐)
Perbandingan emisi suatu benda dengan daya emisi benda hitam pada suhu yang
sama. Secara matematis, emisivitas dapat dinyatakan sebagai :
𝐸
∈ = (1.3)
𝐸𝑏
dengan E dan Eb adalah daya emisi benda dan benda hitam.
Mekanisme Radiasi Thermal
Radiasi selalu merambat dengan kecepatan cahaya (3×108 m/s). Besaran ini didapat
dari:
𝑐 = 𝜆𝑓 (1.4)
dimana λ panjang gelombang cahaya, dan f frekuensi cahaya.
4
Radiasi dapat dianggap sebagai gas foton yang mengalir dari suatu tempat ke tempat
yang lain. Dengan demikian, dapat diterapkan prinsip termodinamika statistik-kuantum
untuk menurunkan persamaan densitas energi radiasi per satuan volume dan per satuan
panjang gelombang sebagai:
8𝜋ℎ𝑐𝜆−5
𝑢𝜆 = ℎ𝑐/𝜆𝑘𝑇 (1.5)
𝑒 −1
dengan k konstanta Boltzmann (1,38066×10−23 J.molekul-1.K-1) dan h konstanta
Planck (6,625×10−34 J.s). Bila densitas energi diintegrasikan sepanjang seluruh panjang-
gelombang untuk benda hitam, maka energi total yang dipancarkan sebanding dengan
pangkat empat suhu absolut.
Hukum-Hukum Dasar
Hukum Stefan-Boltzmann
“Jika suatu benda hitam memancarkan kalor, maka intensitas pemancaran kalor
tersebut sebanding – laras dengan pangkat empat dari temperatur absolut”
Secara matematis, pernyataan diatas dapat dituliskan sebagai :
𝐸𝑏 = 𝜎𝑇 4 (1.6)
dimana 𝜎 merupakan konstanta Boltzmann sebesar 5,6697 x 10-8 W/(m2 K4).
𝐸𝜆 melambangkan daya emisi monokromatik pada panjang gelombang 𝜆, maka
daya emisi total dapat dituliskan :
∞
𝐸 = ∫ 𝐸𝜆 𝑑𝜆 (1.7)
0
untuk benda hitam berlaku
∞
𝐸𝑏 = ∫ 𝐸𝑏𝜆 𝑑𝜆 (1.8)
0
Dari hukum Stefan Boltzman tersebut, dapat disimpulkan :
Efek radiasi pada umumnya tidak signifikan pada temperatur yang relatif rendah
karena nilai konstanta 𝜎 sangat rendah.
Pada temperatur kamar, kira – kira 300 K, 𝐸𝑏 bernilai 460 (W/m2).
Pada T rendah, efek radiasi sering diabaikan, sedangkan pada temperatur tinggi,
efek radiasi perlu diperhatikan bahkan sering menjadi faktor yang dominan, karena
E sebanding dengan T4.
Hukum Kirchoff
2. Bagaimana penerapan faktor pandangan (view factor) dan konsep tahanan, dalam
perhitungan perpindahan kalor radiasi antar permukaan!
Jawab :
Perpindahan kalor radiasi bergerak ke segala arah dalam satu garis lurus.
Perpindahan kalor radiasi antar permukaan bergantung pada orientasi dari permukaan-
permukaan tersebut satu dengan yang lainnya, sifat kedua permukaan, dan sifat dari
radiasinya. contohnya, pada saat menghangatkan tubuh dengan api unggun, kita akan lebih
hangat bila menghadapkan badan ke arah api daripada menghadapkan sisi tubuh kita ke
arah api, hal ini dikarenakan luas permukaan tubuh bagian depan kita lebih luas dari
permukaan samping dan ketebalan bagian tubuh depan ke belakang lebih tipis daripada
dari sisi kanan ke sisi kiri sehingga panas yang diterima dapat sampai permukaan lainya
lebih cepat. Untuk menghitungkan efek dari orientasi permukaan, didefinisikan suatu
parameter yang disebut faktor bentuk radiasi. Faktor bentuk radiasi juga memiliki nama
lain faktor pandang (view factor), faktor konfigurasi (configuration factor) dan faktor
sudut (angle factor).
Faktor bentuk radiasi yang mengasumsikan bahwa permukaan adalah diffuse
emitters dan diffuse reflectors disebut faktor bentuk baur (diffuse view factor). Sedangkan
faktor bentuk yang mengasumsikan bahwa permukaan adalah diffuse emitters dan specular
reflectors disebut faktor bentuk spekular (specular view factor). Gambar 8. dapat
menggambarkan bagaimana perpindahan kalor radiasi terkait dengan faktor bentuk radiasi.
Gambar 2.2 dapat menggambarkan bagaimana perpindahan kalor radiasi terkait
dengan faktor bentuk radiasi.
Gambar 2.2 Geometri Perpindahan Panas Radiasi Terkait Faktor Bentuk Radiasi
Sumber: Cengel, Yunus A. 2003. Heat Transfer: A Practical Approach, 2nd Ed . Boston: McGraw-Hill.
terdiri atas beberapa permukaan seperti kubus, bola, kerucut dan bentuk-bentuk lainnya.
Faktor bentuk pada bentuk-bentuk seperti itu merupakan gabungan dari faktor bentuk
untuk satu permukaan.
Terdapat empat pendekatan penting terkait faktor bentuk yang perlu diketahui
sebelum menghitung laju perpindahan kalor radiasi, antara lain:
a) Hubungan resiprositas
Sistem dikondisikan memiliki hubungan resiprositas, di mana suhu permukaan
sama dan besarnya 𝑞𝑖−𝑗 = 0 , sehingga Ebi = Ebj dan
𝐴𝑖 𝐹𝑖𝑗 = 𝐴𝑗 𝐹𝑖𝑗 . Hubungan tersebut dinyatakan dengan persamaan berikut.
𝑞𝑖−𝑗 = 𝐴𝑖 𝐹𝑖𝑗 (𝐸𝑏𝑖 − 𝐸𝑏𝑗 ) = 𝐴𝑗 𝐹𝑖𝑗 (𝐸𝑏𝑖 − 𝐸𝑏𝑗 )
b) Summation Rule
Jumlah faktor bentuk dari suatu permukaan i yang melingkupi seluruh
permukaan termasuk dirinya, adalah satu.
∑𝑁𝑗=1 𝐹𝑖𝑗 = 1
Gambar 2.3
View factor
between two
aligned parallel
rectangles of
equal size
(Sumber:
Cengel, Yunus
A. 2003. Heat
Transfer: A
Practical
Approach, 2nd
Ed. Boston:
McGraw-Hill,
hal 609)
8
Gambar 2.4
View factor
between two
perpendicular
rectangles with
a common edge
(Sumber:
Cengel, Yunus
A. 2003. Heat
Transfer: A
Practical
Approach, 2nd
Ed. Boston:
McGraw-Hill,
hal 609)
2. Hukum Resiprositas
𝐴1 𝐹12 = 𝐴2 𝐹21
3. Persamaan ∑𝑛𝑗=1 𝐹𝑖𝑗 =1
Tabel 2.1
Ekspresi faktor
bentuk untuk
kasus geometri
3D
(Sumber:
Cengel, Yunus
A. 2003. Heat
Transfer: A
Practical
Approach, 2nd
Ed. Boston:
McGraw-Hill,
hal 609)
9
Gambar 2.5 Perisai radiasi yang ditempatkan diantara dua plat parallel
(Sumber: Cengel, Yunus A. 2003. Heat Transfer: A Practical Approach, 2nd Ed. Boston: McGraw-Hill)
No shield
With Shield
10
3. Bagaimana mekanisme perpindahan kalor radiasi antara 2 benda hitam (black body) dan
2 benda abu-abu (grey body)?
Jawab :
Benda Hitam (black body)
Benda hitam adalah suatu permukaan ideal dan berfungsi sebagai standar untuk
dibandingkan dengan kemampuan radiasi suatu benda lain. Benda hitam dianggap sebagai
pemancar dan penyerap radiasi elektromagnetik secara sempurna. Sebuah benda hitam
dapat menyerap seluruh radiasi elektromagnetik yang jatuh kepadanya, terlepas dari
panjang gelombang dan arah. Pada suhu dan panjang gelombang tertentu, tidak ada
permukaan yang dapat memancarkan energi lebih besar dari benda hitam. Radiasi yang
dipancarkan oleh benda hitam merupakan fungsi dari panjang gelombang dan suhu, tetapi
tidak bergantung terhadap arah.
Perpindahan kalor radiasi dapat dihitung dengan memperhatikan faktor bentuk
radiasi. Faktor bentuk radiasi merupakan fraksi energi yang meninggalkan permukaan
suatu benda yang mencapai permukaan benda lainnya, dan digunakan untuk menentukan
jumlah energi yang meninggalkan permukaan yang satu hingga mencapai permukaan
lainnya. Nama lain untuk faktor bentuk radiasi adalah faktor pandangan (view factor),
faktor sudut (angle factor), dan faktor konfigurasi (configuration factor).
Pada benda hitam, radiasi yang diserap oleh benda sama dengan yang dipancarkan,
karena tidak adanya refleksi yang terjadi.
Jika permukaan tersebut adalah permukaan hitam, maka radiasi yang jatuh pada
permukaan itu akan diserap seluruhnya, sehingga perpindahan energi totalnya menjadi :
𝑄1−2 = 𝐸𝑏1 𝐴1 𝐹12 − 𝐸𝑏2 𝐴2 𝐹21 …(3)
Jika suhu kedua permukaan tersebut sama, maka Q1-2 = 0, sehingga Eb1 = Eb2 dan
A1F12 = A2F21, sehingga terdapat hubungan resiprositas (shape vector reciprocity relation)
𝑄1−2 = (𝐸𝑏1 − 𝐸𝑏2 )𝐴1 𝐹12 = ((𝐸𝑏1 − 𝐸𝑏2 )𝐴2 𝐹21 …(4)
Nilai F12 dan F21 tidak akan sama kecuali luas permukaan bidangnya berukuran
sama. Walaupun hubungan tersebut diturunkan untuk permukaan hitam, namun persamaan
tersebut berlaku juga untuk permukaan lain, selama radiasi baur terjadi.
Dimana 𝜖 adalah emisivitas dan 𝐸𝑏 = 𝜎𝑇𝑖4 adalah daya emisi benda hitam. Oleh
karena transmisivitas kita andaikan nol, maka refleksivitas dapat kita nyatakan sebagai
ρ=1- α=1- ϵ, sehingga
𝐽 = 𝜖𝐸𝑏 + (1 − 𝜖)𝐺 …(6)
Energi netto yang meninggalkan permukaan itu adalah selisih antara radiositas dan
irasiasi :
𝑞
= 𝐽 − 𝐺 = 𝜖𝐸𝑏 + (1 − 𝜖)𝐺 − 𝐺 …(7)
𝐴
Kemudian menyatakan 𝐺 dengan 𝐽 dari persamaan (7)
𝜖𝐴 …(8)
𝑞= (𝐸 − 𝐽)
1−𝜖 𝑏
𝑎𝑡𝑎𝑢
12
(𝐸𝑏 − 𝐽)
𝑞=
1 − 𝜖/𝜖𝐴
Di mana
1 − 𝜖/𝜖𝐴 : adalah tahanan permukaan terhadap perpindahan kalor radiasi
𝐸𝑏 − 𝐽 : beda potensial
𝑞 : arus
Gambar 3.3 (a) Pertuk aran energi antara dua permukaan; (b) unsur yang menggambarkan
“tahanan ruang” dalam metode jaringan-radiasi
(Sumber : Holman, 2010)
Pertukaran energi radiasi antara dua permukaan 𝐴1 dan 𝐴2 diilustrasikan sebagai
energi yang meninggalkan permukaan 1 dan yang mencapai permukaan 2 ialah
𝐽1 𝐴1 𝐹12 …(9)
Dari seluruh energi yang meninggalkan permukaan 2 dan mencapai permukaan 1
ialah
𝐽2 𝐴2 𝐹21 …(10)
Karena 𝐴1 𝐹12 = 𝐴2 𝐹21 , Sehingga 𝑞1−2 = (𝐽1 − 𝐽2 ) 𝐴1 𝐹12 = (𝐽1 − 𝐽2 )𝐴2 𝐹21
4. Dapatkah anda menentukan besarnya energi yang diradiasikan dari gas (campuran gas)
terhadap permukaan yang melingkupinya?
Jawab :
Umumnya pada perpindahan kalor radiasi, perpindahan yang terjadi hanya
membahas radiasi antar permukaannya saja tanpa mempertimbangkan pengaruh medium.
Namun, jika medium yang terdapat gas dipertimbangkan, maka terdapat 2 kondisi berikut
yang digolongkan berdasarkan jenis gas nya.
a) Gas Monoatomic (Ar, He) atau Gas Diatomik Simetri (N2 dan O2)
13
Jika pada medium terdapat gas berupa monoatomic ataupun diatomic simetri,
maka gas tersebut dapat dikategorikan sebagai medium yang tidak berpartisipasi
dalam radiasi. Hal ini karena pada suhu rendah, medium berupa gas monoatomic dan
diatomic simetri akan transparan terhadap radiasi. Lain halnya pada suhu tinggi,
medium dapat terpengaruh oleh karena adanya ionisasi.
b) Gas Asimetrik (H2O, CO2, CO, SO2, Hidrokarbon)
Jika pada medium terdapat gas dengan struktur asimetrik, maka gas tersebut
perlu untuk diperlakukan sebagai medium yang berpartisipasi dalam radiasi. Pada
suhu moderat, gas tersebut akan berpartisipasi melalui absorpsi, sedangkan pada suhu
tinggi gas akan berpartisipasi melalui absorpsi dan juga emisi.
Sinar radiasi monokromatik dengan intensitas I𝝀 menimpa lapisan gas dengan
ketebalan dL. Penurunan intensitas yang dihasilkan dari penyerapan di lapisan
diasumsikan sebanding dengan ketebalan lapisan dan intensitas radiasi pada titik
tersebut. Pernyataan tersebut dikenal sebagai Hukum Beer:
𝑑𝐼𝜆 = −𝑘𝜆 𝐼𝜆 𝑑𝐿
𝐼 𝑑𝐼𝜆 𝐿
∫𝐼 𝜆𝐿 𝐼𝜆
= ∫0 −𝑘𝜆 𝑑𝐿
𝜆0
𝑰𝝀 𝑳
𝝉𝝀 = 𝑰 = 𝒆−𝒌𝝀 𝑳 (𝟒. 𝟏)
𝝀𝟎
Nilai τλ = 1 jika tidak ada radiasi yang diadsorpsi sehingga intensitas radiasi
konstan. Radiasi melewati medium yang tidak menyebar, dapat diadsorpsi ataupun
ditransmisikan. Karena itu αλ+τλ=1 dan absorpsivitas spectral medium dengan
ketebalan L adalah
𝜶𝝀 = 𝟏 − 𝝉𝝀 = 𝟏 − 𝒆−𝒌𝝀 𝑳 (𝟒. 𝟐)
Dari Hukum Kirchoff, emisivitas spectral dapat dirumuskan seperti sebagai
berikut.
𝜺𝝀 = 𝜶𝝀 = 𝟏 − 𝒆−𝒌𝝀 𝑳 (𝟒. 𝟑)
Gas CO2
- Absorpsivitas
Spektra absorpsivitas dari CO2 dapat terlihat pada gambar di bawah ini,
dimana apsorsivitasnya merupakan fungsi dari panjang gelombang. Bentuk
dan lebar dari pita absorpsi tersebut bergantung pada temperature, tekanan,
serta ketebalan lapisan gas.
14
Gambar 4.2
Emisivitas Uap
CO2
(Sumber:
Cengel, Y.
(2003). Heat
Transfer: A
Practical
Approach. 7th
ed. Boston:
McGraw-Hill.)
Pada tekanan total yang tidak sama dengan 1 atm, maka nilai emisivitas
perlu dikalikan dengan faktor koreksi tekanan CC yang nilainya dapat dilihat
pada grafik di bawah ini.
𝜀𝑐 = 𝐶𝑐 𝜀𝑐,1 𝑎𝑡𝑚 (4.4)
Emisivitas uap H2O dengan total tekanan P = 1 atm sebagai fungsi dari
temperature gas Tg untuk kisaran nilai PwL, dimana Pw adalah tekanan parsial
uap air dan L adalah panjang rata-rata yang ditempuh oleh sinar.
Gambar 4.4
Emisivitas
Uap H2O
(Sumber:
Cengel, Y.
(2003). Heat
Transfer: A
Practical
Approach. 7th
ed. Boston:
McGraw-Hill.)
Pada tekanan total yang tidak sama dengan 1 atm, maka nilai emisivitas
perlu dikalikan dengan faktor koreksi tekanan Cw yang dapat dilihat pada
grafik di bawah ini.
𝜀𝑤 = 𝐶𝑤 𝜀𝑤,1 𝑎𝑡𝑚 (4.5)
Gambar 4.5
Faktor Koresi
dari Emisivitas
H2O untuk P≠1
(Sumber: Cengel,
Y. (2003). Heat
Transfer: A
Practical
Approach. 7th
ed. Boston:
McGraw-Hill.)
Gambar 4.6 Faktor Koresi saat H2O dan CO2 Terdapat pada Campuran Uap
(Sumber: Cengel, Y. (2003). Heat Transfer: A Practical Approach. 7th ed. Boston:
McGraw-Hill.)
- Absorpsivitas
Absorpsivitas dari gas yang mengandung H2O dan CO2 untuk radiasi
yang dipancarkan oleh suatu sumber pada temperature Ts dapat ditentukan
melalui persamaan berikut.
𝛼𝑔 = 𝛼𝑐 + 𝛼𝑤 − ∆𝛼 (4.7)
Dimana nilai absorpsivitas H2O dan CO2 dapat diperoleh sebagai berikut:
𝑇𝑔 0,45 𝑃𝑤 𝐿𝑇𝑠
𝛼𝑤 = 𝐶𝑤 × ( 𝑇 ) × 𝜀𝑤 (𝑇𝑠 , ) (4.8)
𝑠 𝑇𝑔
𝑇𝑔 0,45 𝑃𝑐 𝐿𝑇𝑠
𝛼𝑐 = 𝐶𝑐 × ( 𝑇 ) × 𝜀𝑐 (𝑇𝑠 , ) (4.9)
𝑠 𝑇𝑔
Saat total emisivitas dari gas 𝛆𝐠 pada temperature Tg telah diketahui, maka laju
perpindahan kalor radiasi yang dipancarkan oleh gas pada luas permukaan As menjadi:
𝑄𝑔,𝑒̇ = 𝜀𝑔 𝐴𝑠 𝜎𝑇𝑔4 (4.10)
Jika permukaan merupakan benda hitam
̇ = 𝐴𝑠 𝜎(𝜀𝑔 𝑇𝑔4 − 𝛼𝑔 𝑇𝑠4 )
𝑄𝑛𝑒𝑡 (4.11)
Jika permukaan merupakan benda abu-abu mendekati hitam (𝜀𝑠 > 0.7)
𝜀𝑠 + 1 𝜀𝑠 + 1
̇
𝑄𝑛𝑒𝑡,𝑔𝑟𝑎𝑦 = 𝑄𝑛𝑒𝑡,𝑏𝑙𝑎𝑐𝑘 = 𝐴𝑠 𝜎(𝜀𝑔 𝑇𝑔4 − 𝛼𝑔 𝑇𝑠4 ) (4.12)
2 2
17
Tugas B (Perhitungan)
1. Dua (2) plat berukuran 0,5 m x 1 m sejajar satu sama lain dengan jarak 0,5 m. Suhu kedua
plat berturut-turut 1000oC dan 500oC dengan emisivitas 0,2 dan 0,5. Kedua plat
diletakkan dalam ruangan besar dengan suhu dinding 27oC. Bagaimana menentukan
besarnya perpindahan kalor radiasi oleh masing-masing plat dan dinding ruangan? Jika
kedua plat tidak berada dalam posisi sejajar, apakah besarnya perpindahan kalor radiasi
yang terjadi tetap sama? (Jelaskan)
Jawab:
Diketahui:
TA = 0 oC = 273 K h1 = 4,48 W/m2.K
TB = 32 oC = 305 K h2 = 852 W/m2.K
Δxbaja = 1 mm = 0,001 m kbaja = 14 W/m2.K
Δxstyrofoam = 19 mm = 0,019 m kstyrofoam = 0,033 W/m2.K
Δxfiberglass = 6,35 mm = 0,00635 m kbaja = 0,04 W/m2.K
Ditanya:
a. Laju perpindahan kalor yang melewati dinding peti per-satuan luas?
b. Koefisien perpindahan kalor menyeluruh (U) dari dinding peti?
Jawab:
𝑞 (305 − 273) 𝐾
=
𝐴 1 0,001 𝑚 0,019 𝑚 0,00635 𝑚 1
+ + + +
4,48 𝑊/𝑚 𝐾 14 𝑊/𝑚 𝐾 0,033 𝑊/𝑚 𝐾 0,04 𝑊/𝑚 𝐾 852 𝑊/𝑚2 𝐾
2 2 2 2
𝑞 32 𝐾
=
𝐴 0,958 𝑚2 𝐾/𝑊
𝒒
= 𝟑𝟑, 𝟑𝟔𝟗 𝑾/𝒎𝟐
𝑨
Jadi dapat disimpulkan bahwa laju perpindahan kalor yang melewati
dinding per-satuan luas adalah 33,369 W/m2
b. Koefisien perpindahan kalor menyeluruh pada dinding peti, sesuai yang tertera
pada gambar dapat didefinisikan sebagai:
1
𝑈=
1 ∆𝑥𝑏𝑎𝑗𝑎 ∆𝑥𝑠𝑡𝑦𝑟𝑜𝑓𝑜𝑎𝑚 ∆𝑥𝑓𝑖𝑏𝑒𝑟𝑔𝑙𝑎𝑠𝑠 1
+ + + +
ℎ1 𝑘𝑏𝑎𝑗𝑎 𝑘𝑠𝑡𝑦𝑟𝑜𝑓𝑜𝑎𝑚 𝑘𝑓𝑖𝑏𝑒𝑟𝑔𝑙𝑎𝑠𝑠 ℎ2
1
𝑈=
1 0,001 𝑚 0,019 𝑚 0,00635 𝑚 1
+ + + +
4,48 𝑊/𝑚 𝐾 14 𝑊/𝑚 𝐾 0,033 𝑊/𝑚 𝐾 0,04 𝑊/𝑚 𝐾 852 𝑊/𝑚2 𝐾
2 2 2 2
1
𝑈= 𝑊/𝑚2 𝐾
0,958
𝑼 = 𝟏, 𝟎𝟒𝟐 𝑾/𝒎𝟐 𝑲
Jadi dapat disimpulkan bahwa koefisien perpindahan kalor menyeluruh
dari dinding peti tersebut adalah 1,042 W/m2K.
2. Suhu pada permukaan 2 plat hitam yang sejajar dengan jarak 0,7 m dipertahankan
tetap 200oC dan 500oC. Di antara kedua plat tersebut terdapat campuran gas yang
terdiri dari 20% CO2, 15% uap air, dan 65% N2, dengan tekanan total 3 atm dan
suhu campuran gas 1000 oC. Bagaimana anda menentukan besarnya perpindahan
kalor radiasi yang dialami kedua plat? Apa pengaruh komposisi campuran gas
terhadap besarnya perindahan kalor radiasi yang terjadi?
Jawab:
Diketahui:
Dua plat hitam sejajar
Campuran gas 20% 𝐶𝑂2, 15% uap air, dan 65% 𝑁2
19
𝐿 = 0,7 𝑚
𝑇1 = 200℃ = 473 𝐾
𝑇2 = 500℃ = 773 𝐾
𝑇𝑔 = 1000℃ = 1273 𝐾
𝑃 = 3 𝑎𝑡𝑚
Ditanya:
a. Perpindahan kalor radiasi yang dialami kedua plat (𝑄̇ ⁄𝐴)
b. Pengaruh komposisi campuran gas terhadap besarnya 𝑄̇
Jawab:
a. Besar 𝑸̇⁄𝑨
Mencari mean beam length (L)
L untuk infinite slab adalah 1,8D sehingga untuk kasus ini, L bernilai
𝐿 = 1,8 (0,7 𝑚) = 1,26 𝑚
Untuk mencari P parsial dari H2O dan CO2 dikalikan dengan L sehingga
3,28 𝑓𝑡
𝑃𝑤 . 𝐿 = (0,45 𝑎𝑡𝑚) (1,26 𝑚 × ) = 1,86 𝑎𝑡𝑚. 𝑓𝑡
1𝑚
3,28 𝑓𝑡
𝑃𝑐 . 𝐿 = (0,6 𝑎𝑡𝑚) (1,26 𝑚 × ) = 2,48 𝑎𝑡𝑚. 𝑓𝑡
1𝑚
Mencari nilai emisivitas CO2 dan H2O pada tekanan 1 atm, pada Grafik
12-36 buku Cengel 2nd Ed.
𝜀𝑐,1 𝑎𝑡𝑚 = 0,17
𝜀𝑤,1 𝑎𝑡𝑚 = 0,22
Menentukan faktor koreksi untuk gas yang mengandung CO2 dan H2O
secara bersamaan
𝑃𝑤 0,45 𝑎𝑡𝑚
= = 0,429 𝑎𝑡𝑚
𝑃𝐶 + 𝑃𝑤 0,6 𝑎𝑡𝑚 + 0,45 𝑎𝑡𝑚
Dari Grafik 12-38 buku Cengel 2nd Ed pada nilai P total adalah 3 atam
𝑃 𝑤
dan nilai 𝑃 +𝑃 = 0,429 𝑎𝑡𝑚 dan dengan melihat grafik 12-38 untuk T =
𝑐 𝑤
1200 K (karena nilai T total campuran pada kasus ini adalah 1273 K)
∆𝜀 = 0,055
𝑇1 473 𝐾
𝑃𝑤 . 𝐿 ( ) = 1,86 𝑎𝑡𝑚. 𝑓𝑡 . ( ) = 0,69 𝑎𝑡𝑚. 𝑓𝑡
𝑇𝑔 1273 𝐾
Mencari nilai emisivitas gas baru dari grafik menggunakan Grafik 12-36
Cengel 2nd Ed. Temperatur yang digunakan adalah temperatur surface
(T1).
𝜀′𝑐 = 0,13
𝜀′𝑤 = 0,26
Mencari faktor koreksi untuk emisivitas pada Grafik 12-37 Cengel 2nd Ed
𝐶𝑐 = 1,15
𝐶𝑤 = 1,5
Mencari faktor koreksi untuk emisivitas pada Grafik 12-37 Cengel 2nd Ed
𝐶𝑐 = 1,13
𝐶𝑤 = 1,45
Mencari nilai E
Energi radiasi (Eb) untuk kedua pelat dan gas dapat dicari dengan
persamaan
𝐸𝑏 =. 𝜎𝑇 4
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan soal pada pemicu 3 adalah sebagai
berikut.
1. Bila energi radiasi menimpa permukaan suatu bahan, maka sebagian dari radiasi
itu dipantulkan (refleksi), sebagian diserap (absorpsi), dan sebagian lagi
diteruskan (transmisi).
2. Hukum Stefan-Boltzman menyatakan bahwa “Jika suatu benda hitam
memancarkan kalor, maka intensitas pemancaran kalor tersebut sebanding – laras
dengan pangkat empat dari temperatur absolut”.
3. Hukum Kirchoff menyatakan bahwa bila suatu benda dengan properti T, α, dan ɛ
berada di dalam selubung isotermal dengan temperatur T, maka dalam keadaan
kesetimbangan berlaku kondisi “Energi yang diserap sama dengan energi yang
dikeluarkan”.
4. Perpindahan kalor radiasi antar permukaan bergantung pada orientasi dari
permukaan-permukaan tersebut satu dengan yang lainnya, sifat kedua permukaan,
dan sifat dari radiasinya.
5. Faktor bentuk radiasi memiliki nama lain faktor pandang (view factor), faktor
konfigurasi (configuration factor) dan faktor sudut (angle factor).
6. Benda hitam adalah suatu permukaan ideal dan berfungsi sebagai standar untuk
dibandingkan dengan kemampuan radiasi suatu benda lain. Benda hitam dianggap
sebagai pemancar dan penyerap radiasi elektromagnetik secara sempurna.
7. Benda kelabu ialah benda yang mempunyai emisivitas monokromatik (𝐸) yang
tidak bergantung terhadap panjang gelombang.
8. Jika pada medium terdapat gas dengan struktur asimetrik, maka gas tersebut akan
berpartisipasi melalui absorpsi pada suhu moderat, sedangkan pada suhu tinggi
gas akan berpartisipasi melalui absorpsi dan juga emisi.
Universitas Indonesia
26
DAFTAR PUSTAKA
Cengel, Y. (2003). Heat Transfer: A Practical Approach. 7th ed. Boston: McGraw-Hill.
Kanoglu, M. (2011). Chapter 13: Radiation Heat Transfer. [online] Available at:
https://dokumen.tips/documents/chapter-13-radiation-heat-transfer-mehmet-
kanoglu-university-of-gaziantep-copyright.html [Accessed 5 May 2019].
Nptel. (2009). Lecture 31: Refractory and gas radiation. [online] Available at:
https://nptel.ac.in/courses/113104058/mme_pdf/Lecture31.pdf [Accessed 4 May
2019].