Anda di halaman 1dari 25

LABORATERIUM FARMASETIKA DASAR

STIKES MEGA REZKY MAKASSAR

PRIODI SARJANA FARMASI

PULVIS

KELOMPOK 6 (ENAM)

1. ARFIANI : 173145201074
2. JUMALIA ASWAR : 173145201061
3. NIKEN SRI REJEKI : 173145201051
4. NUR SYAMSURIANI : 173145201054
5. SUMIATI LILISULA : 173145201161
6. JULAIHA RUSTAM : 173145201068
7. MATHAN PEDRO MARIO EA : 173145201059
KELAS B

GOLONGAN : JUMAT

MAKASSAR

2018
BAB I

TEORI PULVIS

I.1. Pengertian Sedian Serbuk

Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang

dihaluskan untuk pemakaian oral/dalam atau untuk pemakaian luar

(Syamsuni, 2006).

Bentuk serbuk mempunyai luas permukaan yang lebih luas

sehingga lebih mudah larut dan lebih mudah terdispersi daripada

bentuk sediaan padatan lainnya (seperti kapsul, tablet, pil). Anak-anak

dan orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih

mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk. Biasanya serbuk

oral dapat dicampur dengan air minum (Syamsuni, 2006).

Syarat-syarat serbuk Secara umum syarat serbuk adalah sebagai

berikut menurut syamsuni (2006)

1. Kering.

2. Halus.

3. Homogen.

4. Memenuhi uji keseragaman bobot (seragam dalam bobot) atau

keseragaman kandungan (seragam dalam zat yang terkandung)

yang berlaku untuk serbuk terbagi/pulveres yang mengandung obat

keras, narkotik, dan psikotropik.


I.2. Pengertian Pulvis

Pulvis adalah serbuk yang tidak terbagi-bagi dan dapat

digolongkan menjadi beberapa jenis anatara lain pulvis adspersorius

(bedak/serbuk tabur yang digunakan topical pada kulit (Syamsuni,

2006).

Pulvis adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang

dihaluskan dan ditujukan untuk pemakaian oral atau pemakaian luar

(Dirjen POM,1995).

Pulvis adalah serbuk yang tidak terbagi-bagi dan dapat

digolongkan menjadi beberapa jenis (Syamsuni, 2006).

Pulvis yaitu serbuk yang tidak dapat terbagi dalam pemakaiannya,

contohnya serbuk tabor, serbuk gigi, dan serbuk effervescent (Anief,

2005).

I.3. Macam-Macam Serbuk Tak Terbagi

Serbuk digolongkan menjadi beberapa jenis, antara lain (Syamsuni,

2006)

1. Pulvis adspersorius (serbuk tabor/bedak) adalah serbuk ringan

untuk penggunaan topikal, dapat dikemas dalam wadah yang

bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan penggunaan

pada kulit

2. Pulvis dentrificus (serbuk gigi), biasanya mengandung carmin

sebagai pewarna yang dilarutkan lebih dahulu dalam kloroform atau

etanol 90%.
3. Pulvis efervesen, serbuk biasa yang sebelum diminum dilarutkan

dahulu dalam air dingin atau air hangat, serbuk ini mengeluarkan

gas CO2 yang kemudian membentuk larutan yang jernih.

I.4. Keuntungan dan Kerugian Serbuk

a. Keuntungan bentuk serbuk (Anief, 2000)

1. Dosis lebih tepat, lebih stabil dari sediaan larutan.

2. Tidak memerlukan banyak bahan tambahan yang tidak perlu.

3. Dokter leluasa dalam memilih dosis sesuai keadaan pasien.

b. Kerugian bentuk serbuk (Anief, 2000)

1. Peraciknya membutuhkan waktu yang relatif lama.

2. Sulit untuk ditutupi rasanya.

I.5. Cara Pembuatan/ Meracik Serbuk

Serbuk diracik dengan cara mencampur bahan obat satu persatu,

sedikit demi sedikit dan dimulai dari bahan obat yang jumlahnya

sedikit, kemudian diayak, biasanya menggunakan pengayak No.60,

dan dicampur lagi (Dirjen POM, 1979).

1. Jika serbuk mengandung lemak, harus diayak dengan pengayak

No. 44.

2. Jika obat bobotnya kurang dari 50 mg atau jumlah tersebut tidak

dapat ditimbang harus dilakukan pengenceran menggunakan zat

tambahan yang cocok.


3. Jika obat berupa serbuk kasar, terutama simplisia nabati, serbuk

digerus lebih dahulu sampai derajat halus sesuai yang tertera pada

pengayak dan derajat halus serbuk, setelah itu dikeringkan pada

suhu tidak lebih dari 50oC

4. Jika obat berupa cairan misalnya tingtur dan ekstrak cair,

pelarutnya diuapkan hingga hampir kering, dan serbukkan dengan

zat tambahan yang cocok.

5. Obat bermassa lembek, misalnya ekstrak kental, dilarutkan dalam

pelarut yang sesuai secukupnya dan diserbukkan dengan zat

tambahan yang cocok

6. Jika serbuk obat mengandung bagian yang mudah menguap,

dikeringkan dengan pertolongan kapur tohor atau bahan pengering

lain yang cocok.

I.6. Pembuatan Serbuk dengan Bahan-Bahan

a. Cara mencampur bahan obat untuk serbuk (Syamsuni, 2006).

1. Trituration, mencampurkan bahan obat dalam mortar dengan

stemper

2. Spatulation, mencampur bahan obat langsung di atas kertas.

3. Sifting, cara mencampurkan bahan obat dalam suatu ayakan

tertutup

4. Tumbling, cara mencampurkan bahan obat dalam tempat

tertutup yang dilengkapi dengan bola logam sebagai penggiling

kemudian digoyang-goyangkan.
b. Macam-macam derajat kehalusan serbuk (Anief, 2006).

1. Serbuk sangat kasar : 5/8

2. Serbuk kasar : 10/40

3. Serbuk agak kasar : 22/60

4. Serbuk agak halus : 44/85

5. Serbuk halus : 85

6. Serbuk sangat halus : 120

7. Serbuk sangat halus : 200/300


BAB II

RESEP

Resep Pulvis 1

Dr. Nur Ilmi Maulida, Sp. Interna

Jl. Poros Cina No.05 Tlp. 081 355 995021

Makassar

SIP.2010/Kanwil/Nakes/18

No.1.1 tgl.

R/

Menthol 1%

Boric Acid 2%

Zinzi Oxydum 2,5

Talc ad 25

m.f.Pulv.Adsp

s.o.m.Applic

Pro : kamriati

Umur : 10 tahun

Alamat :………………………….

II.1. Uraian Resep dalam Bahasa Latin

Recipe menthol unus persenta, boric acid bis persenta, zinzi

oxydum duo quinqui grain dan talc ad viginti quinqui grain. Misce fac

pulvis adspersorius signa omni mane applic.


II.2. Uraian Resep dalam Bahasa Indonesia

Ambillah menthol satu persen, boric acid 2 persen, zinzi oxydum

dua koma lima gram dan talc sampai 25 gram. Campur dan buatlah

serbuk tabur tandai tiap pagi untuk digunakan.

II.3. Kelengkapan Resep

Singkatan Bahasa latin Artinya

R/ Recipe Ambillah

Ad Ad Sampai

M Misce Campurlah

F Fac Buatlah

Pulv Pulv Serbuk

Adsp Adspersorious Tabur

S Signa Tandai

Applic Applicandum Untuk digunakan

o.m Omni mane Tiap pagi

II.4. Uraian Bahan

a. Menthol (FI.Edisi III, hal 130)

Nama resmi : MENTHOLUM

Nama lain : Menthol

Rumus molekul : C10H2O

Bobot molekul : 156,30

Pemerian : Hablur berbentuk jarum prisma, tidak


berwarna, bau tajam seperti minyak

permen, rasa panas dan aromatic

diikuti rasa dingin.

Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah

larut dalam enaol (95%). Dalam

kloroform p dan eter p, mudah larut

parafin cair p dan dalam minyak astri.

Khasiat : Koringen, antiiritan

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

b. Acid boric (FI Edisi III, Hal 49 – 50)

Nama Resmi : ACIDUM BORICUM

Nama Lain : Asam Borat

Rumus Molekul : H3BO3

Berat Molekul : 61,83

Pemerian : Hablur, serbuk hablur putih atau sisik

mengkilap tidak berwarna, kasar,

tidak berbau, rasa agak asam dan

pahit kemudian manis.

Kelarutan : Larut dalam 20 bagian air, dalam 3

bagian air mendidih, dalam 16 bagian

etanol (95%)P, dan dalam 5 bagian

gliserol P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.


Khasiat : Antiseptikum ekstern yaitu mencegah

penggunaan dari luar penyakit atau luka agar tidak

membusuk.

c. Zinzi Oxydum (FI. EDISI III, hal 636)

Nama Resmi : ZINCI OXYDUM

Nama Lain : Sengoksida

Rumus Molekul : ZnO

Berat Molekul : 81,38

Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus, putih

atau putih kekuningan, tidak berbau,

tidak berasa. Lambat laun menyerap

karbondioksida dari udara.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan

dalam etanol (95%) P, larut dalam

asam mineral encer dan dalam

larutan alkali hidroksida.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Khasiat : Antiseptikum lokal (membasmi

Penggunaan kuman pada daerah setempat kulit).

\
d. Tacl (FI. EDISI III, hal 591)

Nama Resmi : TALCUM

Nama Lain : Talk

Pemerian : Serbuk hablur, sangat halus licin,

mudah melekat pada kulit, bebas dari

butiran; warna putih atau kelabu

Kelarutan : Tidak larut hampir dalam semua

pelarut

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

K/P : Zat tambahan ( untuk memperbesar

volume obat ).

II.5. Perhitungan Bahan

a. Menthol = x 25 gr = 0,25 gr

b. Acid Boric = x 25gr = 0,5 gr

c. ZnO = x 25 gr = 2,5 gr

d. Talkum = 25 gr – (0,25+0,5+2,5) gr = 21,75 gr

II.6. Cara Kerja

a. Disiapkan alat dan bahan.

b. Ditimbang masing-masing bahan.

c. Dimasukkan ZnO ke dalam lumping digerus sampai halus.

d. Dikeluarkan ZnO kemudian diayak.


e. Dimasukkan menthol kemudian diencerkan dengan etanol 95%

digerus sampai homogen.

f. Dimasukkan lagi boric acid lalu digerus homogen.

g. Dimasukkan talk sedikit demi sedikit kemudian gerus sampai

homogen.

h. Keluarkan dari lumping kemudian diayak.

i. Dimasukkan ke dalam pot bedak dan beri etiket.


Resep 2

Dr. Fatahillah Sp. Interna

Jl. Lagaligo No.50 Tlp. (0411) 303707

Makassar

SIP.2003/Kanwil/Nakes/01

No.1.1 tgl.

R/ Salisil Bedak

Sec.Ph.Bld. V 20 gram

adde

Menthol 0,5%

m.f.Pulv.Adsp

S.u.e

Pro : Lina

Umur : 18 tahun

Alamat :………………………….

Komposisi Resep:

1. Asam salisilat 3

2. Pati beras 10

3. Talk 87
II.1. Uraian Resep dalam Bahasa Latin

Recipe Asam salisilat trie gramma, Pati beras decem

gramma,Talk octoginta septem tambahkan menthol 0,5%. Misce fac

pulvis adspersorius signa usus externum.

II.2. Uraian Resep dalam Bahasa Indonesia

Ambillah asam salisilat tiga gram, patiberas 10 gram dan talcum

delapan puluh tujuh gram tambahkan menthol 0,5%. Campur dan

buatlah serbuk tabur tandai untuk pemakaian luar.

II.3. Kelengkapan Resep

Singkatan Bahasa latin Artinya

R/ Recipe Ambillah

u.e Usus externum Untuk pemakaan

luar.

M Misce Campurlah

F Fac Buatlah

Pulv Pulv Serbuk

Adsp Adspersorious Tabur

S Signa Tandai

Adde Adde Tambahkan


II.4. Uraian Bahan

a. Acid Salicyl (FI. EDISI III, hal 56 )

Nama Resmi : ACIDUM SALICYLICUM

Nama lain : Asam Salisilat

Rumus Molekul : C7H6O3

Berat Molekul : 138,12

Pemerian : Hablur ringan tidak berwarna atau

serbuk berwarna putih, hampir tidak

berbau, rasa agak manis dan tajam.

Kelarutan : Larut dalam 550 bagian air dan

dalam 4 bagian etanol (95%) P,

mudah larut dalam kloroform P dan

dalam eter P, larut dalam larutan

amonium asetat P, dinatrium

hidrogenfosfat P, kalium sitrat P dan

natrium sitrat P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Khasiat : Keratolikum (menebalkan lapisan

penggunaan tanduk pda kulit ) dan Anti fungi

(menghilangkan atau membasmi

jamur
b. Pati beras

Nama Resmi : AMYLUM ORIZAE

Nama Lain : PATI BERAS

Pemerian : Serbuk Sangat halus warna putih

tidak berbau.

Kelarutan : Praktis tidak larut air , larut etnol 95%

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Khasiat : Zat tambahan

c. Talk (FI. EDISI III, hal 591)

Nama Resmi : TALCUM

Nama Lain : Talk

Pemerian : Serbuk hablur, sangat halus licin,

mudah melekat pada kulit, bebas dari

butiran; warna putih atau kelabu

Kelarutan : Tidak larut hampir dalam semua

pelarut

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

K/P : Zat tambahan ( untuk memperbesar

volume obat ).
d. Menthol (FI Edisi III, hal 130)

Nama resmi : MENTHOLUM

Nama lain : Menthol

Rumus molekul : C10H2O

Bobot molekul : 156,30

Pemerian : Hablur berbentuk jarum prisma, tidak

berwarna, bau tajam seperti minyak

permen, rasa panas dan aromatic

diikuti rasa dingin.

Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah

larut dalam enaol (95%). Dalam

kloroform p dan eter p, mudah larut

parafin cair p dan dalam minyak astri.

Khasiat : Koringen, antiiritan

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

II.5. Perhitungan Bahan

a. Asam salisilat = x 20 gr = 0,6 gr

b. Pati beras = x 20 gr = 0,5 gr

c. Talk = x 20 gr = 17,4 gr

Adde

d. Menthol = 0,5% x 20 gr =0,1 gr


II.6. Cara Kerja

a. Disiapkan alat dan bahan.

b. Ditimbang masing-masing bahan yaitu talc 17,4 gram, asam

salisilat 0,6 gram, pati beras 2 gram dan menthol 0,1 gram.

c. Dimasukkan asam salisilat dan menthol ke dalam lumpang digerus

sampai homogen.

d. Dimasukkan talk digerus homogen.

e. Dimasukkan lagi pati beras lalu digerus homogen.

f. Keluarkan dari lumpang Dimasukkan kedalam pot bedak dan beri

etiket.
BAB III

PEMBAHASAN

serbuk merupakan bagian halus dan sediaan, himpunan produk

yang kasar atau suatu produk dengan ukuran partikel menengah. Serbuk

dibuat dari bahan obat tumbuh-tumbuhan yang dikeringkan secara

alamiah atau merupakan campuran dua atau lebih unsur kimia murni yang

dibuat serbuk dalam perbandingan tertentu, serbuk mengandung sejumlah

kecil cairan yang disebarkan secara pada campuran bahan padat atau

mungkin seluruhnya terdiri dari bahan padat yang kering (Ansel ,1989).

Pada percobaan pembuatan pulvis pada resep No.1, langkah

pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang akan

digunakan. Ditimbang ZnO diatas kertas perkamen. Ditimbang menthol

diatas kertas kaca arloji. Ditimbang boric acid diatas kertas perkamen dan

talcum diatas perkamen. Kemudian masukkan ZnO terlebih dahulu

kedalam lumpang kemudian digerus halus, lalu dikelurkan ZnO yang

sudah digerus tadi kemudian diayak menggunakan mesh nomor 44. Hal

ini dikarenakan ZnO mengandung lemak. Kemudian dilanjutkan dengan

memasukkn menthol kedalam lumping yang ditetesi alkohol 95% agar

menthol dapat bercampur dengan bahan-bahan lainnya. Langkah

selanjutnya dimasukkan boric acid lalu digerus sampai homogen. Lalu

dimasukkn talk sedikit demi sedikit lalu digerus sampai homogen.

Dikeluarkan semuanya dari lumping kemudin diayak kembali. Dkemudian

dimasukkan kedalam pot bedak dan diberi etiket biru.


Adapun zat aktif yang terkandung didalam resep 1 yaitu ZnO dan

acid boric yang masing-masing berkhasiat untuk antiseptikum. Adapun

bahan-bahan yang lain yaitu berupa menthol dan talkum yang berfungsi

sebagai zat tambahan. Adapun edukasi pada obat ini adalah obat ini

digunakan untuk pemakaian luar, obat ini berkhasiat bakteriostatis lemah

karna mengandung Acid Boric, obat ini juga berkhasiat anti iritasi pada

kulit, obat ini tidak boleh digunakan pada kulit yang terluka karena dapat

menyebabkan infeksi . obat ini baik digunakan tiap pagi sesudah mandi.

Pada percobaan pembuatan pulvis pada resep No.2, langkah

pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang akan

digunakan. Ditimbang talcum sebanyak 17,4 gram diatas kertas

perkamen. Ditimbang asam salisilat 0,6 gram diatas kertas perkamen.

Ditimbang pati beras sebanyak 2 gram diatas kertas perkamen dan

menthol 0,1 gram diatas kaca arloji. Kemudian masukkan asam salisilat

dan menthol terlebih dahulu kedalam lumpang kemudian digerus halus,

hal ini dikarenakan asam salisilat bersifat ringan dan mudah terbang

sehingga kita menggerusnya dengan menthol. Kemudian dimasukkan talk

digerus sampai homogen. Dimasukkan lagi pati beras di gerus homogen.

Dikeluarkan bahan yang sudah homogen lalu di masukkan ke dalam pot

bedak dan diberi etiket biru yang tandanya untuk pemakaian luar.

Adapun zat aktif yang terkandung didalam resep 2 yaitu asam

salisilat yang berkasiat untuk keratilikum atau anti fungi dengan zat

tambahan pati beras dan talcum. Adapun edukasi pada obat ini adalah
obat ini tidak boleh diminum digunakan untuk pemakaian luar pada kulit.

Obat ini berkhasiat untuk anti iritasi pada kulit, baik disimpan ditempat

yang sejuk dan kering , tidak digunakan untuk kulit yang luka.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Pulvis adalah serbuk tabur yang tak terbagi-bagi dikenal juga

dengan nama Pulvis Adversorius, yakni serbuk ringan untuk

penggunaan topikal dikemas dalam wadah yang bagian atasnya

berlubang halus untuk memudahkan penggunaan pada kuliat.

2. Tujuan pengobatan dengan kombinasi resep yang tertulis yaitu

agar didapatkan serbuk tabur yang baik, homogen, kering, dan

tidak menggumpal saat digunakan.

3. Resep ini sangat cocok untuk penggunaan topical dan

khasiatnya sebagai antiseptik kulit, obat gatal dan mengurangi

iritasi kulit.

4. Praktikan dapat membaca dan memahami resep

5. Praktikan dapat menimbang bahan obat dengan benar.

6. Praktikan dapat meracik sediaan serbuk tabur

B. Saran

1. Untuk praktikan, diharapkan agar lebih mengasah lagi

kemampuannya dalam membuat sedian serbuk tabur, dimana

sediaan serbuk tabur merupakan sediaan yang membutuhkan


ketelitian terutama pada saat penimbangan bahan serta

keterampilan dalam peracikannya.

2. Diharapkan alat dan bahan terpenuhi demi kelancaran dalam

melaksakan praktikum dan dalam malakukan praktikum sebaiknya

lebih memperhatikan serta menjaga kebersihan laboratorium.


DAFTAR PUSTAKA

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta:


Departemen Keseharan Republik Indonesia

Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi Keempat. Jakarta:


Departemen Kesehatan Indonesia Republik Indonesia

Gunawan, S.dkk. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi Kelima. Jakarta:


Universitas Indonesia

Syamsuni, H.A. 2005. Buku Kedokteran Ilmu Resep. Jakarta: EGC

Tungadi, Robert. 2014. Modul Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar.


Gorontalo: Jurusan Farmasi UNG

Tjay dan Rahardja. 2013. Obat – obat Penting Edisi Keenam. Jakarta: PT.
Gramedia
LAMPIRAN

Gambar serbuk tabur

Gambar serbuk tabur

Anda mungkin juga menyukai