Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Obat adalah suatu bahan baik zat kimia, hewani, maupun nabati dalam dosis yang layak dapat
menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit dan gejalanya, baik badaniah maupun
rokhaniah pada manusia atau hewan (Anief, 1997; Tjay dan Rahardja, 2002).Tablet merupakan
sediaan farmasi yang paling banyak digunakan, di mana bahan obatnya berbentuk sediaan padat,
dan biasanya dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai (Ansel dkk,
2005; Lachman dkk., 1986; Anief, 1997).

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM


a. Mahasiswa mampu membuat resep dengan benar sesuai resep dokter.
b. Mahasiswa mampu menemukan resep standar.
c. Mahasiswa mampu menggolongkan obat yang terdapat dalam resep.
d. Mahasiswa dapat memahami cara kerja dalam bentuk sediaan.
e. Mahasiswa dapat mengetahui bentuk bahan, khasiat, dosis, efek samping dari bahan-bahan
yang ada didalam resep.
f. Mahasiswa diharapkan dapat memberi edukasi tentang obat kepada pasien.
g. Mahasiswa mampu membuat copy resep dengan benar.

1
BAB II

DASAR TEORI

II.1 Pulveres

Pulveres atau serbuk bagi adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama,
dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum. Untuk serbuk terbagi
yang mengandung bahan yang mudah meleleh atau atsiri harus dibungkus dengan kertas perkamen
atau kertas yang mengandung lilin kemudian dilapis lagi dengan kertas logam.

Serbuk dapat diminta terbagi-bagi atau tak terbagi-bagi. Serbuk yang terbagi-bagi, selalu
dibuat sampai bobotnya 0.5g sebagai zat pengisi dipakai laktosa. Tetapi ini hanyalah kebiasaan,
karena tidak dinyatakan bahwa serbuk-serbuk harus menpunyai bobot 0.5g.

Serbuk yang terbagi-bagi, dapat dibagi secara visual, tetapi sebanyak-banyaknya hanya 10
serbuk bersama-sama. Jadi serbuk itu dibagi dengan jalan menimbang dalam beberapa bagian,
sebanyak-banyaknya dapat dibuat 10 serbuk. Penimbangan satu persatu diperlukan, jika pasien
memperoleh lebih dari 80% dari takaran maksimum untuk sekali atau dalam 24 jam. Dalam hal
ini seluruh takaran serbuk itu ditimbang satu persatu. Serbuk-serbuk dengan bobot yang kurang
dari 1 gram, penimbangan nya dapat dilakukan pada timbangan biasa.

II.3 Pulvis

Pulvis atau serbuk tidak terbagi adalah serbuk yang tidak dibagi dalam jumlah banyak jika
pada suatu serbuk, dinyatakan suatu cara pemakaian dalam takaran sendok the atau sendok lain,
maka selalu sesendok rata serbuk.

Cara yang sederhana ialah dengan jalan memasukkan serbuk yang telah diketahui bobotnya,
kedalam sebuah gelas takaran kering, kemudian membaca volumenya. Maka dapat dihitung
beberapa bobot dari 3 mL serbuk (jika takaran diberikan dalam sendok teh) itu. Karena pada serbuk
yang tak terbagi-bagi seringkali diberikan takaran dalam sendok-sendok teh, maka dinyatakan
bahwa satu sendok teh rata dari campuran serbuk, meskipun senyawa-senyawa berat, bobotnya
jarang sekali melebihi 2 gram. Sebaiknya pada etiket ditulis, pasien harus mengambil satu sendok
teh rata.

2
Jika jumlah zat yang berkhasiat keras banyak, sehingga menghilangkan zat itu dari zat
pengering, berpengaruh kepada bobot dari sesendok makan rata, maka mengukur berat dari serbuk
harus dibuat dengan sendok percobaan, dari sebagian masa seluruhnya, kemudian ditetapkan bobot
dari sesendok rata. Senyawa-senyawa yang mengandung air hablur biasanya diganti dengan
senyawa-senyawa yang telah kering. Pada sendok tidak terbagi, biasanya air hablur yang telah
hilang itu diganti dengan laktosa. Jika pada suatu serbuk yang tidak terbagi-bagi, takaran
maksimumnya tidak dilampaui, maka dengan sendirinya serbuk itu dapat dibuat. Serbuk tidak
terbagi dibagi menjadi beberapa macam, salah satunya adalah pulvis adspersorius.

Pulvis adspersorius atau serbuk tabor adalah serbuk ringan untuk penggunaan topical, dapat
dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan penggunaan pada
kulit. Pada umumnya serbuk tabor harus melewati ayakan dengan derajat halus 100 mesh, agar
tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka.

II.4 Kapsul

Kapsul adalah sediaan serbuk yang diisikan dalam cangkang kapsul atau berupa sediaan cairan,
setengah padat yang dibungkus dengan kapsul dasar. Kapsul keras adalah kapsul menggunakan
cangkang kapsul, dibuat dari gelatin, dalam berbagai ukuran disesuaikan dengan serbuk obat yang
akan diisikan.

Cangkang kapsul umumnya berbentuk tabung berujung bulat, terdiri dari wadah dan tutup yang
sesuai dan dipatri dengan air atau lim lain yang cocok. Kapsul yang sudah ditutup tidak mudah
dibuka lagi. Untuk serbuk obat yang berjumlah sedikit, agar cangkang kapsul wadah terisi penuh,
dapat ditambah zat tambahan yang cocok. Jika obat mengandung air, sebelum diisikan, air sedapat
mungkin dihilangkan lebih dahulu dan kemudian dicampur dengan paraffin cair atau vaselin atau
minyak nabati yang cocok.

Kapsul kenyal adalah kapsul yang menggunakan kapsul dasar yang dibuat dari campuran
terdiri dari gelatin, gliserol dan sorbitol atau metilselulosa dalam perbandingan sesuai dengan
kekerasan kapsul yang dikehendaki. Obat berupa cairan atau setengah padat dibungkus dengan
kapsul dasar dan dicetak menggunakan cetakan khusus dalam bentuk bulat, lonjong atau tabung
berujung bulat. Pada pembuatan kapsul agar diusahakan dalam ruangan kelembaban lebih kurang
60%.

3
BAB III

RESEP

III.1 Resep Puyer Satu

III.1.1 Resep Asli

Dr.Djoen
SIP : 503/DKK-DU/VII/2014
Jl. KH. Harun Nafsi Gg.Dharma Samarinda
(0541)7269413
Samarinda, 30 April 2019
R
/
Pirazinamid 500mg
INH 250mg
Vit B6 ½ tab
SL q.s
m.f pulv dtd No. XXX
S.o.m pulv 1
did
Pro : An.Taufik (8th)
Alamat : Jl. P Antasari No.10 Samarinda

III.1.2 Keterangan Resep


R
/ : Recipe : Ambillah

M.f Pulv: Misca Fac Pulveres : Campur dan buatlah Serbuk bagi

Dtd : Da tales dosis : Berikan dengan takaran sebanyak itu

No XXX : Nomero triginta : Sebanyak 30

S.o. m pulv 1 : Signa omni mane pulveres 1 : Tandai tiap pagi 1 serbuk bagi

Did : Da in dimidio : Berikan setengahnya

4
III.1.3 Kelengkapan Resep

Nama Dokter : Ada

SIP Dokter : Ada

Alamat Dokter : Ada

Inscriptio : Ada

Invocatio : Ada

Paraescriptio : Ada

Signature : Ada

Subcriptio : Ada

Nama Pasien : Ada

Alamat Pasien : Ada

III.1.4 Penggolongan Obat

Pirazinamid INH Vit B6

III.1.5 Uraian Bahan

 Pirazinamid (Pirazinamidum) FI Edisi IV hal 721


Rumus Struktur:

Pemerian : Serbuk hablur putih, tidak berbau.


Kelarutan : Agak sukar larut dalam air, sukar larut dalam etanol, dalam eter, dan
dalam kloroform.

5
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat : Antituberkulosis, Kombinasi obat lain.
 INH (Isoniazidum) FI Edisi III hal 320
Rumus Struktur:

Pemerian : Hablur tidak berwarna/serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa agak pahit,
terurai perlahan oleh cahaya udara.

Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%), sukar larut
dalam eter dan kloroform.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.

Khasiat : Anti tuberculosis.

DM : (10mg/kg)

 Vit B6 (Pyridoxin Hydrocholoridum) FI Edisi III hal 541


Rumus Struktur:

Pemerian : Hablur putih atau tidak berwarna, serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa
asin.

Kelarutan : Mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol (95%), praktis tidak larut
dalam eter.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.

Khasiat : Komponen vit-b komplek.

6
 SL (Saccharum Lactis) FI Edisi III hal 338
Rumus Struktur:

Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis.

Kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air mendidih.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Khasiat : Zat tambahan (corrigen saporis, corrigen odoris).

III.1.6 Perhitungan Dosis

 INH (10mg/kg)
DMP sehari= 10mg x 20mg = 200mg
DDR sehari = 1 x 100mg = 100mg
% kadar sehari = DDR/DMP x 100%
= 100mg/200mg x 100%
= 50% < 100% ≠ OD

III.1.7 Pernimbangan Bahan

No Nama Bahan Penimbangan Jumlah Golongan Khasiat


1. Pirazinamid 500 x 15 = 15 tab Obat Keras Anti
7500mg/500mg/tab = 15 tab Tuberkulosis
2. 250mg x 15 = 12.5 tab Obat Keras Anti
INH 3750mg/300mg/tab = Tuberkulosis
12.5 tab

7
3. Vit B6 ½ x 15 = 7.5 tab 7.5 tab Obat Bebas Komponen
Vit –b
kompleks
4. SL 50mg x 15 = 750mg 750mg Obat Bebas Corrigen
saporis dan
Odoris

Pengenceran Tablet
Vit B6 = 0.5mg x 520mg = 260mg (hasil INH = 0.5mg x 500mg = 250mg (hasil
pengenceran) pengenceran)
Sisa pengenceran = 520-260 = 260mg Sisa pengenceran = 500-250= 250mg

III.1.8 Prosedur Pembuatan

1. Bersih dan setarakan timbangan.


2. Ambil 8 tablet Vit B6, lakukan pengenceran pada satu tablet, masukkan kedalam mortar,
gerus ad halus, hitung bobot pengenceran yang diperlukan, timbang serbuk
pengenceran,sisihkan. Serbuk sisa pengenceran dibungkus dan dilaporkan.
3. Ambil 13 tablet INH, lakukan pengenceran pada satu tablet, masukkan kedalam mortar,
gerus d halus, hitung bobot pengenceran yang diperlukan, timbang serbuk
pengenceran,sisihkan. Serbuk sisa pengenceran dibungkus dan dilaporkan.
4. Ambil 7 tablet vit B6, masukka kedalam mortar, gerus ad halus, tambahkan serbuk hasil
pengenceran, gerus ad homogen.
5. Ambil 12 tablet INH, masukkan kedalam mortar no 4, gerus ad homogen, tambahkan
serbuk hasil pengenceran, gerus ad homogen.
6. Ambil 15 tablet pirazinamid, masukkan kedalam mortar no 5, gerus ad halus ad homogen.
7. Ambil SL, timbang sebanyak 750mg, masukkan kedalam mortar no 6 gerus ad homogen.
8. Keluarkan campuran dari mortar no 7, timbang dua bagian sama banyak, tiap bagian dibagi
menjadi 7 dan 6 bagian sama banyak diatas perkamen.
9. Bungkus menggunakan kertas perkamen, masukkan kedalam plastik klip, beri etiket putih
dengan tanda 1 x sehari 1 bungkus tiap pagi dan beri label tidak dapat diulang tanpa resep
dokter.

8
III.1.9 Wadah, Etiket dan Penyimpanan

 Wadah : Plastik Klip


 Etiket : Putih
 No :1
 Tanggal : 30 April 2019
 Nama pasien : Anak Taufik (8th)
 Signa : 1 x sehari 1 bungkus puyer, tiap pagi
 Label : Tidak dapat diulang tanpa R/ dokter
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik dan terlindung dari cahaya
APOTEK PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
Jl. Kh. Harun Nafsi Gg Dharma Samarinda Sebrang,
Kalimantan timur
Apoteker : Sadina Vania, S.Farm,Apt.
SIPA : 180103042

No…1…. Tgl : 30 apr 2019

An Taufik (8th)

1 x sehari 1bks, tiap pagi


Sesudah makan

III.1.10 Copy Resep


APOTEK PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
Jl. Kh. Harun Nafsi Gang Dharma Samarinda Sebrang, Kalimantan Timur, Telp. (0541) 7269413
Apoteker : Sadina Vania TDS, S,Farm,Apt.
SIPA : 180103042
COPY

Resep dari : dr. Djoen Tanggal : 30-04-19

Dibuat tgl : 30-04-19 No :1

Untuk : An. Taufik Umur : 8th

R
/ Pirazinamid 500mg

INH 250mg

Vit B6 ½ tab

SL q.s

m.f pulv dtd No. XXX

S.o.m pulv 1

Did

Pcc

9
III.1.11 Informasi Obat

 Khasiat : Anti Tuberkulosis


 Aturan Pakai : 1 x Sehari 1 bungkus puyer, tiap pagi

III.2 Resep Puyer Dua

III.2.1 Resep Asli

Dr.Djoen
SIP : 503/DKK-DU/VII/2014
Jl. KH. Harun Nafsi Gg.Dharma Samarinda
(0541)7269413
Samarinda, 7 Mei 2019
R
/
PCT 300mg
CTM 1.5mg
SL q.s
m.f. pulv dtd No. X
S.t.dd. pulv I prn
did
Pro : Taufik (8th)
Alamat : Jl. P. Antasari

III.2.2 Keterangan Resep

R
/ : Recipe : Ambillah

M.f Pulv: Misca Fac Pulveres : Campur dan buatlah Serbuk bagi

Dtd : Da tales dosis : Berikan dengan takaran sebanyak itu

No X : Nomero decem : Sebanyak 10

S.t.dd pulv I : Signa ter de die pulveres I : Tandai 3 x sehari 1 bungkus puyer

Prn : Pro renata : Bila Perlu

10
Did : Da in dimidio : Berikan setengahnya

III.2.3 Kelengkapan Resep

Nama Dokter : Ada

SIP Dokter : Ada

Alamat Dokter : Ada

Inscriptio : Ada

Invocatio : Ada

Paraescriptio : Ada

Signature : Ada

Subcriptio : Ada

Nama Pasien : Ada

Alamat Pasien : Ada

III.2.4 Penggolongan Obat

Paracetamol CTM Saccharum Lactis

III.2.5 Uraian Bahan

 Paracetamol (Acetaminophenum) FI Edisi III hal 37


Rumus Struktur :

Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit.

11
Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindungi dari cahaya.
Khasiat : Analgetikum, Antipiretikum.
 CTM (Chlorpheniramin Maleas) FI Edisi III hal 153
Rumus Struktur :

Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa pahit.


Kelarutan : Larut dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian etanol (95%)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindungi dari cahaya.
Khasiat : Anti Histamin
DM : (- /40mg)
 SL (Saccharum Lactis) FI Edisi II hal 338
Rumus Struktur:

Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis.


Kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air mendidih.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat : Zat tambahan (corrigen saporis, corrigen odoris).

III.2.6 Perhitungan Dosis

 CTM (- /40mg)
DMP sehari = 8/20 x 40mg = 16mg
DDR sehari = 3 x 1.5 = 4.5mg

12
% kadar sehari = DDR/DMP x 100%
= 4.5mg/16mg x 100%
= 28.12% < 100 ≠ OD

III.2.7 Penimbangan Bahan

No Nama Bahan Penimbangan Jumlah Golongan Khasiat


1. PCT 300mg x 5 = 3 tab Obat bebas Anti piretik
1500mg/500mg/tab = 3 tab
2 CTM 1.5mg x 5 = 1.8 tab Obat bebas Anti
7.5mg/4mg/tab = 1.8 tab terbatas histamine
3 SL 50mg x 5 = 250mg 250mg Obat bebas Zat tambahan

Pengenceran Tablet
CTM 0.875 = 0.875/1 x 400 = 350mg (hasil pengenceran)
Sisa pengenceran = 400mg-350mg = 50mg

III.2.8 Prosedur Pembuatan

1. Bersih dan setarakan timbangan


2. Ambil 2 tablet CTM, lakukan pengenceran pada satu tablet, masukkan kedalam mortar
gerus ad halus, hitung bobot pengenceran yang diperlukan, timbang serbuk
pengenceran,sisihkan. Serbuk sisa pengenceran dibungkus dan dilaporkan.
3. Ambil 1 tablet CTM, masukkan kedalam mortar, gerus ad halus, tambahkan serbuk hasil
pengenceran ke dalam mortar, gerus ad homogen.
4. Ambil 3 tablet PCT, masukkan kedalam mortar no 3, gerus ad homogen.
5. Ambil SL, timbang sebanyak 250mg, masukkan kedalam mortar no 4 gerus ad homogen.
6. Timbang 2 bagian sama banyak, tiap bagian bagi 3 dan 2 sama banyak diatas perkamen.
7. Bungkus dengan kertas perkamen, masukkan kedalam plastik klip, beri etiket putih dengan
tanda 3 x sehari 1 bungkus puyer, bila perlu.

13
III.2.9 Wadah, Etiket dan Penyimpanan

 Wadah : Plastik Klip


 Etiket : Putih
 No :2
 Tanggal : 07 MEI 2019
 Nama pasien : Anak Taufik (8th)
 Signa : 3 x sehari 1 bungkus puyer, bila perlu
 Label : Bila perlu
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik dan terlindung dari cahaya
APOTEK PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
Jl. Kh. Harun Nafsi Gg Dharma Samarinda Sebrang,
Kalimantan timur
Apoteker : Sadina Vania, S.Farm,Apt.
SIPA : 180103042

No…2…. Tgl : 7 mei 2019

An Taufik (8th)

3.x sehari 1bks, bila perlu


Sesudah makan

III.2.10 Copy Resep


APOTEK PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
Jl. Kh. Harun Nafsi Gang Dharma Samarinda Sebrang, Kalimantan Timur, Telp. (0541) 7269413
Apoteker : Sadina Vania TDS, S,Farm,Apt.
SIPA : 180103042

COPY

Resep dari : dr. Djoen Tanggal : 07-05-19

Dibuat tgl : 07-05-19 No :2

Untuk : An. Taufik Umur : 8th

R
/ PCT 300mg

CTM 1.5mg

SL q.s

m.f pulv dtd No. X

S.t.dd. pulv I prn

Did

Pcc

14
III.2.11 Informasi Obat

 Khasiat : Demam Alergi


 Aturan pakai : 3 x sehari 1 bks, bila perlu

III.3 Resep Bedak

III.3.1 Resep Asli

Dr.Djoen
SIP : 503/DKK-DU/VII/2014
Jl. KH. Harun Nafsi Gg.Dharma Samarinda
(0541)7269413
Samarinda, 13 Mei 2015
R
/
Menthol 0,5
Camphor 0,5
Adeps. Lanae 0,5
Zno 5
Amylum 4
Acid. Salicyl 1
Bals. Peruv 1
Talcum ad 25
m. f. Pulv. Adsp
S. pulv. Adsp

Pro : Ny. Rahayu (18th)


Alamat : Jl. Reel 9 No.20 Smd Sebrang

III.3.2 Keterangan Resep

R/ : recipe: ambillah

M.f .pulv. Adsp : Misca Fac Pulvis Adspesorius: Campur dan buatlah Bedak

15
S. pulv. Adsp: Signa Pulvis Adspesorius: Tandai Bedak

III.3.3 Kelengkapan Resep

Nama Dokter : Ada

Alamat Dokter : Ada

SIP Dokter : Ada

Inscriptio : Ada

Invocatio : Ada

Paraescriptio : Ada

Signature : Ada

Subcriptio : Ada

Nama Pasien : Ada

Umur Pasien : Ada

Alamat Pasien : Ada

III.3.4 Penggolongan Obat

Menthol Camphor Adeps. Zno Amylum Acid. Bals. Peruv Talcum


Lanae Salicyl

III.3.5 Uraian Bahan

 Menthol (Mentholum) FI edisi III hal 362


Rumus struktur:

16
Pemerian : Hablur berbentuk logam dan prisma, seperti minyak permen rasa pedas,
aromatik diikuti dingin.

Kelarutan : Sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanop (95%).

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, di tempat sejuk.

Kasiat : Korigen, Anti Iritan

 Camphor (Kamfer) FI III hal 130


Rumus struktur:

Pemerian : Hablur butir atau massa hablur tidak berwarna atau putih bau khas tajam
rasa pedas dan aromatik.

Kelarutan : Larut dalam 700 bagian air dalam 1 bagian etanol (95%).

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Khasiat : Anti iritan

 ZnO (Zinc Oxyd / Seng Oksid) FI III hal 636


Pemerian : Serbuk amorf, sanagt halus putih kekuningan tidak berbau, tidak berasa
lambat laun menyerap Co2 dari udara.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dalam etano (95%).

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

17
Khsiat : Anti Septikum

 Acid Salicyl (Acidum Salycyluam) FI III hal 56


Rumus struktur:

Pemerian : Hablur ringan tidak berwarna, serbuk berwarna putih hampir tidak berbau,
rasa agak manis.

Kelarutan : Larut dalam 650 bagian air dalam 4 bahian etanol (95%)

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Khasiat : Anti fungi

III.3.6 Perhitungan Dosis

III.3.7 Penimbangan Bahan

10
 Menthol : 0,5 g ( 0,5 × ) = 0,55 g
100
10
 Camphor : 0,5 g ( 0,5 × ) = 0,55 g
100
10
 Adeps lanae : 0,5 g ( 0,5 × ) = 0,55 g
100
10
 Zno :5g(5× ) = 5,5 g
100
10
 Amylum :4g(4× ) = 4,4 g
100
10
 Acid salicyl :1g(1× ) = 1,1 g
100
10
 Bals. Peruv :1g(1× ) = 1,1 g
100

 Talcum : 25 g − (0,55 g + 0,55 g + 0,55 g + 5,5 g + 4,4 g + 1,1 g + 1,1 g)


= 25 g – 13,75 g

18
= 11,25 gram

III.3.8 Prosedur Pembuatan

1. Asam salisilat di tetesi spiritus fortior hingga larut keringkan dengan sebagian talcum
2. Balsem peruv ditetesi dengan eter / aseton. Keringkan dengan sebagian talcum
3. Adeps lanoe di tetesi dengan ether / aceton keringkan dengan sebagian talcum tambahkan
campuran 1 dan 2. Tambahkan Zno (100), tambahkan amylum aduk hingga homogen.
Ayak dengan pengayak No. 44 hingga semua terayak kemudian homogenkan lagi.
4. Methanol dan camphor di tetesi spiritus fortior. Keringkan dengan dengan sisa talcum dan
campuran ke 3 aduk ad homogen lalu timbang jumlah yang di minta. Masukan wadah beri
etiket.
III.3.9 Wadah, Etiket dan Penyimpanan

 Wadah : Plastik Klip


 Etiket : Putih
 No :3
 Tanggal : 30 APRIL 2019
 Nama pasien : Ny. Rahayu (18th)
 Signa : Tandai bedak
 Label : Untuk pemakaian luar
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik dan terlindungi dari cahaya

APOTEK PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
Jl. Kh. Harun Nafsi Gg Dharma Samarinda Sebrang,
Kalimantan timur
Apoteker : Renaldha Janu Erga, S.Farm,Apt.
SIPA : 180103060

No…3…. Tgl : 30 April 2019

An Taufik (8th)

Untuk pemakaian luar

III.3.10 Copy Resep

19
APOTEK PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
Jl. Kh. Harun Nafsi Gang Dharma Samarinda Sebrang, Kalimantan Timur,
Telp. (0541) 7269413
Apoteker : Renaldha Janu Erga, S,Farm,Apt.
SIPA : 180103060

COPY

Resep dari : dr. Djoen Tanggal : 30 - 04 -19

Dibuat tgl : 30 – 04 - 19 No :3

Untuk : Ny. Rahayu Umur : 18th

R
/ Menthol 0,5

Camphor 0,5

Adeps. Lanae 0,5

Zno 5

Amylum 4

Acid. Salicyl 1

Bals. Peruv 1

Talcum ad 25

m. f. Pulv. Adsp

S. pulv. Adsp

Det

pcc

III.3.11 Informasi Obat

 Khasiat: Anti iritan


 Sediaan: Bedak tabur

20
III.4 Resep Kapsul

III.4.1 Resep Asli

Dr.Djoen
SIP : 503/DKK-DU/VII/2014
Jl. KH. Harun Nafsi Gg.Dharma Samarinda
(0541)7269413
Samarinda, 20 Mei 2015
R
/
Efedrin Hcl 25 mg
Prednison 5 mg
GG 100 mg
Ctm 2 mg
m. f. Pulf.dtd No X da in Caps
S.tdd cap 1 prn

Pro : An. Ayu (16th)


Alamat : Jl. Juanda 7 Samarinda
III.4.2 Keterangan Resep

R/ :Recipe : Ambillah

M. f. Pulv.dtd No X : Misca Fac Pulveres Nomero Decem : Campur dan Buatlah Puyer
sebanyak 10

Da in Caps : Da in Capsulae : Dalam bentuk Kapsul

S.tdd cap 1 prn : signa ter di die capsulae unam pro renata: tandai tiga kali sehari satu kapsul
jika perlu

III.4.3 Kelengkapan Resep

Nama Dokter : Ada

21
Alamat Dokter : Ada

SIP Dokter : Ada

Inscriptio : Ada

Invocatio : Ada

Paraescriptio : Ada

Signature : Ada

Subcriptio : Ada

Nama Pasien : Ada

Umur Pasien : Ada

Alamat Pasien : Ada

III.4.4 Penggolongan Obat

Efedrin Hcl Prednison GG CTM

III.4.5 Uraian Bahan

 Efedrin HCl (Efedrin Hydrochloridum) FI III hal 236


Rumus truktur:

Pemerian : Hablur putih atau serbuk putih Halus, tidak berbau, rasa pahit.

22
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 4 bagian air, dalam lebih kurang 14 bagian etanol
(95%) p, praktis tidak larut dalam eter p.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik terlindung dari cahaya

Khasiat : Simpatomi metikum

Dosis maksimum: sekali 50 mg, sehari 150 mg.

 Prednison ( FI III hal 514 )


Rumus struktur:

Nama resmi : PREDNISONUM

Nama lain : Prednison

Pemerian : Serbuk hablur, putih atau hampir putih, tidak bau, mula mula tidak berasa
kemudian pahit.

Kelarutan : Sangat sukar dalam air, sukar dalam etanol (95%) p, dalam kloroform p,
dalam dioksan p dan dalam metanol p

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Khasiat : Adrenoglukokortikoidum

 Griseril Guaiakolat (GG) FI III hal 272


Rumus truktur:

23
Nama resmi : GLYCERYUS GUAIACOLAS

Nama lain : Gliseril Guaiakolat

Pemerian : Serbuk hablur, putih hingga ke abuan, hampir tidak berbau atau berbau
lemah, rasa pahit.

Kelarutan : larut dalam air, dalam etaol (95%) p, dalam kloroform p, dalam gliserol p
dan dalam propilen glikol p.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Khasiat : Ekspetron

 CTM ( FI III hal 153 )


Rumus struktur :

Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa pahit.

Kelarutan : Larut dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian etanol (95%)

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindungi dari cahaya.

Khasiat : Anti Histamin

DM : (- /40mg)

III.4.6 Perhitungan Dosis

 CTM (-/40mg)
𝑛 16
Dmp = Shr = 20 × 𝐷𝑚 = × 40𝑚𝑔 = 32 𝑚𝑔
20

DDR = Shr = 3× 2 𝑚𝑔 = 6 𝑚𝑔
𝐷𝐷𝑅 6 𝑚𝑔
% 𝑆ℎ𝑟 = 6 𝐷𝑚𝑝
× 100 % = 32 𝑚𝑔
× 100 % = 18.75 % < 100 ≠ 00

 Efedrin Hcl ( - 50 mg / 150 mg )

24
𝑛 16
Dmp: 1x = 20 × 𝐷𝑚 = × 50 𝑚𝑔 = 40 𝑚𝑔
20

𝐷𝐷𝑅 25
%1×= × 100 % = × 100 % = 62,5 % < 100 ≠ 𝑂𝐷
𝐷𝑚𝑝 40
𝑛 16
Shr = 20 × 𝐷𝑚 = × 150 𝑚𝑔 = 120 𝑚𝑔
20
𝐷𝐷𝑅 75
% Shr = 𝐷𝑚𝑝 × 100 % = × 100 % = 62,5 % < 100 ≠ 𝑂𝐷
120

III.4.7 Penimbangan Bahan

20 𝑚𝑔
 CTM: 2 mg × 10 = 4𝑚𝑔 = 5 𝑡𝑎𝑏
𝑡𝑎𝑏

250 𝑚𝑔
 Efedrin: 25 mg × 10 = 𝑚𝑔 = 10 𝑡𝑎𝑏
25
𝑡𝑎𝑏

50 𝑚𝑔
 Prednison: 5 mg × 10 = 𝑚𝑔 = 10 𝑡𝑎𝑏
5
𝑡𝑎𝑏

1000 𝑚𝑔
 GG: 100 mg × 10 = 10 𝑡𝑎𝑏
100 𝑚𝑔/𝑡𝑎𝑏

III.4.8 Prosedur Pembuatan

1. Bersih dan setarakan timbangan, siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan.
2. Ambil CTM 5 tab masukan dalam mortir, gerus ad halus
3. Ambil efedrin 10 tab, masukan ke dalam mortir no 2 gerus ad halus ad homogen
4. Ambil prednison 10 tab masukkan kedalam mortir no 3 gerus ad halus ad homogen
5. Ambil GG 10 tab masukan ke dalam mortir no 4 gerus ad halus ad homogen
6. Timbang menjadi 2 sama banyak, tiap bagian menjadi 5 sama banyak. Siapkan cangkang
kapsul sebanyak 10 cangkang kapsul
7. Masukan ke dalam pot kapsul/ masukan kedalam plastik klip, beri etiket putih dengan tanda
3x sehari 1 capsule, jika perlu
III.4.9 Wadah, Etiket dan Penyimpanan

 Wadah : plastik klip/ pot kapsul


 Etiket : Putih
 No :4
 Tanggal : 7 MEI 2019
 Nama pasien : An. Ayu (16th)
 Signa : 3 kali sehari 1 kapsul

25
 Label : Jika perlu
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan terhindar dari cahaya

APOTEK PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
Jl. Kh. Harun Nafsi Gg Dharma Samarinda Sebrang,
Kalimantan timur
Apoteker : Renaldha Janu Erga, S.Farm,Apt.
SIPA : 180103060

No…4…. Tgl : 07 Mei 2019

An Ayu (16th)

3.x sehari 1 cap, bila perlu


Sesudah makan

III.4.10 Copy Resep

APOTEK PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
Jl. Kh. Harun Nafsi Gang Dharma Samarinda Sebrang, Kalimantan Timur,
Telp. (0541) 7269413
Apoteker : Renaldha Janu Erga, S,Farm,Apt.
SIPA : 180103060

COPY

Resep dari : dr. Djoen Tanggal : 07 - 05-19

Dibuat tgl : 07 – 05 - 19 No :4

Untuk :An. Ayu Umur : 16th

R
/ Efedrin Hcl 25 mg

Prednison 5 mg

GG 100 mg

CTM 2 mg

m. f. Pulv. Dtd No X da in Caps

S. tdd Cap 1 prn

Det

pcc

III.4.11 Informasi Obat

 Khasiat : Batuk Berdahak disertai gatal di tenggorokan


 Aturan pakai : 3 kali sehari 1 kapsul

26
BAB IV

PEMBAHASAN

IV.1 Resep Puyer Satu

Pada resep puyer satu ini, ditemukan beberapa bentuk permasalahan. Yang pertama pada INH
yang memiliki dosis maksimal (10mg/kg) dan penyelesaian nya dengan cara menghitung dosis
INH tersebut dan diperoleh hasil kadar persen sehari yaitu 50% yang menujukkan < 100% ≠ OD
(tidak overdosis).

Yang kedua, permasalahan dari bahan SL yang belum diketahui jumlah yang harus digunakan.
Sehingga ditemukan penyelesaian dengan membuat minimal 1 sediaan puyer memiliki bobot SL
50mg. Karena jumlah puyer dalam resep yang diminta adalah 15, itu berarti 50mg x 15 = 750mg
(jumlah total SL yang harus ditimbang) dan akan dibagi sesuai jumlah puyer dengan bobot yang
kurang lebih sama. (Ilmu Meracik Obat, 1987: Gadjah Mada University Press)

Yang ketiga, resep diambil setengah dengan tanda did. Sehingga ditemukan penyelesaian
dengan cara membuat Copy Resep untuk obat yang belum diambil oleh pasien.

IV.2 Resep Puyer Dua

Pada resep puyer dua ini, ditemukan beberapa bentuk permasalahan. Yang pertama pada CTM
yang memiliki dosis maksimal (-/40mg) dan penyelesaian nya dengan cara menghitung dosis CTM
tersebut dan diperoleh hasil kadar persen sehari yaitu 28.12% yang menunjukkan < 100 ≠ OD
(tidak overdosis).

Yang kedua, permasalahan dari bahan SL yang belum diketahui jumlah yang harus digunakan.
Sehingga ditemukan penyelesaian dengan membuat minimal 1 sediaan puyer memiliki bobot SL
50mg. Karena jumlah puyer dalam resep yang diminta adalah 5, itu berarti 50mg x 5 = 250mg
(jumlah total SL yang harus ditimbang) dan akan dibagi sesuai jumlah puyer dengan bobot yang
kurang lebih sama. (Ilmu Meracik Obat, 1987: Gadjah Mada University Press)

Yang ketiga, resep diambil setengah dengan tanda did. Sehingga ditemukan penyelesaian
dengan cara membuat Copy Resep untuk obat yang belum diambil oleh pasien.

IV.3 Resep Bedak

27
Pada resep bedak ini, ditemukan beberapa permasalahan dari bahan-bahan yang digunakan.
Yang pertama pada Menthol dan camphora. Menthol dan camphora merupakan campuran eutectic
(TE) karena sama-sama memiliki titik lebur. Sehingga ditemukan penyelesaian yaitu dengan cara
menggerus menthol dan camphora bersamaan sampai mencair, setelah itu dikeringkan dengan
sedikit talk dan digerus ad homogen. (Ilmu Meracik Obat, 1987: Gadjah Mada University Press)

Yang kedua, pada Asam Salisilat yang memiliki bentuk tajam yang dapat mengiritasi kulit.
Sehingga ditemukan penyelesaian dengan cara dilarutkan dengan etanol lalu dikeringkan dengan
sedikit talk dan digerus ad homogen. (Ilmu Meracik Obat, 1987: Gadjah Mada University Press)

Yang ketiga pada ZnO atau Zinc Oxyd atau yang biasa dikenal dengan seng oksida. Bahan ini
memiliki karasteristik yang mudah menggumpal karena dapat bereaksi dengan CO2. Sehingga
ditemukan penyelesaian dengan cara mengayak bahan ini terlebih dahulu, lalu ditimbang, dan
digerus ad halus. (Ilmu Meracik Obat, 1987: Gadjah Mada University Press)

Yang keempat pada Adeps lanae yang merupakan sediaan semipadat. Sehingga ditemukan
penyelesaian dengan cara menetesi dengan etanol, lalu ditambah dengan sedikit talk dn digerus ad
homogen. (Ilmu Meracik Obat, 1987: Gadjah Mada University Press)

Yang kelima pada Balsam Peru yang merupakan sediaan cair. Sehingga ditemukan
penyelesaian dengan cara mengencerkan balsam peru dengan ditetesi etanol, lalu dikeringkan
dengan sedikit talk dan digerus ad homogen. (Ilmu Meracik Obat, 1987: Gadjah Mada University
Press)

IV.4 Resep Kapsul

Pada resep kapsul ini, ditemukan beberapa permasalahan pada CTM dan Efedrin HCl yang
memiliki dosis maksimal ini. Sehingga ditemukan penyelesaian, yang pertama pada CTM. CTM
dengan dosis maksimal (-/40mg) ini dihitung sesuai rumus dan diperoleh hasil kadar persen sehari
yaitu 18.75 % yang menunjukkan <100 ≠OD (tidak overdosis).

Dan yang kedua pada dosis maksimal Efedrin HCl (50mg/150mg) yang kemudian dihitung dosis
maksimal sebagai penyelesaian dan diperoleh hasil kadar persen 1x minum adalah 62,5 % yang
menunjukkan <100 ≠OD (tidak overdosis). Begitu pula dengan hasil kadar persen sehari yaitu 62,5
% yang menunjukkan <100 ≠OD (tidak overdosis).

28
BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Pada resep puyer satu, obat berkhasiat sebagai anti tuberculosis yang terdapat pada kandungan
obat INH dan pirazinamid. Diminum 1 x sehari tiap pagi hari.

Pada resep puyer dua, obat berkhasiat sebagai anti piretik dan analgetik yang terdapat pada
kandungan PCT, dan antihistamin pada kandungan CTM. Sehingga obat ini digunakan untuk
meredakan demam yang disebabkan oleh alergi, dan mengurangi gatal-gatal peradangan yang
disebabkan karena alergi terhadap sesuatu. Diminum 3 x sehari I puyer, jika perlu.

Pada resep bedak, sediaan ini berkhasiat sebagai anti iritan dan antiseptik. Yang digunakan
agar tidak mengiritasi kulit dan menjaga kulit agar tetap steril terhindar dari kuman dan bakteri.
Digunakan untuk pemakaian luar/topical.

Pada resep kapsul, obat ini berkhasiat sebagai ekspektoran. Yang digunakan untuk membantu
mengeluarkan batuk berdahak yang disetai dengan gatal di tenggorokan. Diminum 3 x sehari 1
kapsul

V.2 Saran

Praktikan diharapkan di praktikum selanjutnya bisa melaksanakan praktikum lebih baik lagi
dan tidak banyak kesalahan dalam membuat jurnal praktikum, pratikan juga harus bisa membaca
resep . Selain itu berhati hatilah dalam mencampur bahan obat-obatan.Dalam praktikum keseriusan
harus di utamakan.

Dan diharapkan pada pihak akademik untuk senantiasa memberi bimbingan pada
pembelajaran, dan kenyamanan dalam melengkapi fasilitas yang ada di laboratorium yang sangat
dibutuhkan oleh para mahasiswa demi adanya menunjang kelancaran dalam pelaksaan
pembelajaran yang efektif baik dalam teori atau praktik.

29
DAFTAR PUSTAKA

Chaerunissa, Anis Yohana., Emma Surahman, Sri soeryati h. imron. 2009. Farmasetika Dasar.
Bandung: Widya Padjajaran

Anief, Moh. 1987. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

30
LAMPIRAN

Sediaan puyer dan Kapsul

Sediaan Bedak

31

Anda mungkin juga menyukai