Anda di halaman 1dari 6

Nama : Natan Elisa Wurarah

NIM : 211011050004
Kelas : Farmasi B/2021

RINGKASAN MATERI 1: SEDIAAN KAPSUL

Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang
dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain
yang sesuai.

Macam-macam kapsul
Berdasarkan bentuk sediaan:
1. Kapsul keras
2. Kapsul lunak
Berdasarkan cara pemakaian:
1. Per oral
2. Per rektal
3. Per vaginal
4. Topikal
Berdasarkan tujuan pemakaian:
1. Untuk manusia
2. Untuk hewan

Keuntungan dan kerugian sediaan kapsul


Keuntungan untuk sediaan kapsul yaitu bentuk menarik dan praktis, tidak berasa sehingga
bisa menutupi rasa dan bau obat yang kurang enak, mudah ditelan dan cepat hancur/larut di dalam
perut, dokter dapat memberikan resep dengan kombinasi dari bermacam-macam bahan obat dan
dengan dosis yang berbeda menurut kebutuhan pasien, kapsul dapat diisi dengan cepat, tidak
memerlukan bahan penolong (Ansel, 1989).
Kerugian bentuk sediaan kapsul yaitu, tidak bisa untuk zat-zat yang mudah menguap sebab
poti-pori cangkang tidak menahan penguapan, tidak untuk zat-zat yang terhigroskopis, tidak untuk
zat-zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul, tidak untuk balita, tidak bisa dibagi (Ansel, 1989).

Contoh dan perhitungan resep sediaan kapsul:


1. Cek kelengkapan resep
2. Dosis obat dihitung
3. Menghitung bahan obat yang akan ditimbang
Paracetamol 250 × 12 = 3000 mg / 500 mg = 6
tablet
Prednisone 2,5 × 12 = 30 mg / 5 mg = 6 tablet
DMP 0,25 × 12 = 3 mg / 0,5 mg = 6 tablet
4. Disiapkan alat dan bahan
5. Dibersihkan alat yang akan digunakan
6. Masukkan DMP 6 tab 0,5 mg, kemudian digerus
aduk hingga homogen
7. Masukkan Prednisone 6 tab 5 mg ke mortir,
kemudian digerus
8. Masukkan Paracetamol 6 tab 500 mg ke mortir, kemudian digerus
9. Keluarkan bahan, timbang total bahan kemudian tentukan nomor cangkang
kapsul (timbang seluruh bahan kapsul yang diminta)
10. Kemudian masukkan pada cangkang kapsul
11. Masukkan kedalam plastik klip/zak obat
12. Beri etiket putih dan tulis nama, umur pasien serta aturan pakai
RINGKASAN MATERI 2: SEDIAAN SERBUK

Serbuk merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan,
ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar.

Sediaan serbuk dibagi menjadi dua:


1. Pulvis (tidak terbagi)
2. Pulveres (dibagi sama rata)

Keuntungan dan kerugian sediaan serbuk


Keuntungan: Stabilitas obat cenderung lebih stabil daripada bentuk cair atau tablet, pemberian
dosis dapat diukur lebih akurat, dan penggunaan yang fleksibel.
Kerugian: Kadang obat memiliki rasa yang tidak enak, kesulitan menahan terurainya bahan-
bahan higroskopis

Contoh dan perhitungan resep sediaan serbuk

1. Cek kelengkapan resep


2. Dosis obat dihitung
3. Menghitung bahan obat yang akan ditimbang untuk digerus
Perhitungan :
CTM 1,6 mg × 20 = 32 mg / 4mg ( sediaan apotek) = 8 tab
Epexol 1/2 tab × 20 = 10 tab
Tremenza 1/4 tab × 20 = 5 tab
4. Siapkan bahan obat yang akan digerus
5. Lumpang yang digunakan sudah dicuci bersih dan
dikeringkan
6. tambahkan sl untuk menutupi pori-pori lumpang
7. obat dimasukan kedalam lumpang satu persatu dan digerus ( tremenza, ctm, Epexol)
8. Angkat serbuk dari lumpang menggunakan sudip dan masukan kedalam satu kertas perkamen
9. Siapkan 20 kertas perkamen dan jejerkan lalu serbuk dibagi rata
10. Kertas perkamen dilipat rapih
11. Masukkan ke dalam zip lock atau zak obat disusun secara rapih.
12. Berikan Etiket berwarna putih dan tulis nama,umur pasien serta aturan pemakaiannya.

Beberapa bentuk ketidakstabilan:


1. Stabilitas fisik: Perubahan warna dan bentuk obat
2. Stabilitas kimia: Perubahan menjadi toksik, penurunan sampai dengan hilangnya khasiat obat

Pada proses Compounding dan Dispensing produk asli dari pabrik yang mengalami
perubahan bentuk seperti tablet salut gula yang mengalami penggerusan yang menyebabkan
kesetabilan dari bahan aktif tersebut menurun sehingga diperlukan suatu proses pelabelan pada
sediaan dengan tujuan dapat diketahui lama pemberian dan penyimpanan yang baik untuk sediaan
tersebut sehingga mutu dapat tetap terjaga.
RINGKASAN MATERI 3: SEDIAAN EMULSI

Menurut farmakope edisi IV, Emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya
terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Stabilitas emulsi dapat dipertahankan
dengan penambahan zat ketiga yang disebut dengan emulgator (emulsifying agent).

Tipe-tipe emulsi

1. Emulsi tipe O/W (minyak dalam air)

2. Emulsi tipe W/O (air dalam minyak)

Metode pembuatan emulsi

1. Metode gom kering atau metoden continental


2. Metode gom basah atau metode Inggris
3. Metode botol atau metode botol forbes

Contoh dan cara penyiapan sediaan emulsi


1. Alat dan bahan disiapkan, kemudian cawan porselen ditara
2. Botol dikalibrasi dan sirup simplex diukur 15 ml kemudian
masukkan dalam botol
3. PGA ditimbang sebanyak 10% dan dimasukkan dalam mortir,
tambahkan aquadest kemudian di diaduk kuat hingga
membentuk corpus emuls
4. Timbang Ol. Ricini sebanyak 15g dalam cawan porselen, dan
tambahkan sedikit demi sedikit ke dalam mucilago
selanjutnya diaduk kuat sampai homogen
5. Sebanyak 0,2% FD&C Yellow ditambahkan, aduk sampai
homogen dan masukkan dalam botol
6. Bilas mortir dan masukkan dalam botol, aquadest
ditambahkan sampai tanda batas selanjutnya ditambahkan
essense jeruk 3 tetes, dikocok serta beri etiket dan llabel "kocok dahulu"

Ketidakstabilan sediaan emulsi dan cara mencegahnya


1. Pecahnya emulsi. Pencegahannya dapat dilakukan dengan menggunakan emulgator yang
sesuai.
2. Oksidasi. Pencegahannya dapat dilakukan dengan menambahkan antioksidan dan menyimpan
pada suhu yang tepat.
3. Koalesensi. Pencegahannya dapat dilakukan dengan menggunakan surfaktan yang sesuai.
4. Sedimentasi. Pencegahannya dapat dilakukan dengan menambahkan bahan tambahan seperti
polimer atau elektrolit yang dapat meningkatkan viskositas dan mengurangi laju sedimentasi.
5. Creaming. Pencegahannya dapat dilakukan dengan mengurangi ukuran partikel,
menggunakan surfaktan yang tepat, dan mengontrol suhu dan pH.
RINGKASAN MATERI 4: SEDIAAN LARUTAN/SIRUP

Sediaan Sirup merupakan sediaan cair yang berupa larutan yang ditandai dengan rasa
manis dengan kandungan sakrosa tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66,0%.

Sirup obat  Sirup yang mengandung 1 atau lebih jenis bahan obat yang berkhasiat

Sirup non-obat  Sirup yang tidak mengandung bahan obat, melainkan hanya mengandung gula,
perasa, pengawet dan pewarna.

Komponen pada sirup


1. Gula
2. Pengawet atau antimikroba
3. Perasa dan pengaroma

Contoh dan cara penyiapan sediaan larutan/sirup


1. Mula-mula dibuat 0,25 mg serbuk nipagin dilarutkan dalam 99,75 ml
aquades, lalu digerus dalam mortir hingga halus. Dengan begitu,
terbentuk larutan nipagin sebagai bahan dasar sirup simplex.
2. Setelah larutan nipagin telah tercampur, langkah selanjutnya
dimasukkan ke dalam gelas beker A
3. Selanjutnya, dilakukan penggerusan ke dalam mortir dengan
kandungan 65 mg sukrosa yang dilarutkan ke dalam larutan nipagin ad
100 ml
4. Bila larutan sirup simplex telah siap, tuangkan sirup tersebut ke dalam
gelas beker B.
5. Kemudian, dilakukan penggerusan kembali terhadap dua larutan yaitu
larutan nipagin dan larutan sirup simplex ke dalam mortir. 6. Setelah halus, kemudian
dimasukkan ke dalam botol kaca 60 ml.

Ketidakstabilan dan cara pencegahannya pada sediaan larutan/sirup


1. Sediaan sirup mengandung air dan gula sehingga merupakan media yang sangat baik bagi
pertumbuhan mikroorganisme sehingga harus ditambahkan pengawet. Pengawet yang dapat
digunakan antara lain nipagin dan nipasol.Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan
terjadinya pertumbuhan bakteri dan jamur.
2. Zat aktif stabil pada pH tertentu oleh karena itu diperlukan dapar untuk mempertahankan pH
sediaan sirup. Dapar yang biasa digunakan antara lain : dapar sitrat, dapar fosfat, dapar asetat.
3. Dalam sediaan sirup ada senyawa yang peka terhadap cahaya, maka digunakan botol
berwarna coklat. Rasa sirup yang kurang menyenangkan dapat diberi pemanis dan perasa agar
penggunaannya lebih nyaman.
4. Untuk zat aktif yang mudah teroksidasi dalam sediaan sirup ditambahkan antioksidan.
Contohnya : asam askorbat, asam sitrat.
5. Untuk mencegah caplocking karena sirupus simplek maka ditambahkan
sorbitol/gliserin/propilenglikol 10% (sebagai pengental).
6. Sediaan cair biasanya bersifat voluminous pada saat disimpan sehingga perlu dikemas pada
wadah yang sesuai.
RINGKASAN MATERI 5: SEDIAAN SLEP

Sediaan Salep
RINGKASAN MATERI 6: SEDIAAN PASTA

Sediaan Pasta adalah sediaan berupa massa lembek yang dimaksudkan untuk
pemakaian luar. Biasanya dibuat dengan mencampurkan bahan obat yang berbentuk serbuk dalam
jumlah besar dengan vaselin atau parafin cair atau dengan bahan dasar tidak berlemak yang dibuat
dengan Gliserol, mucilago atau sabun.

Jenis-jenis pasta
1. Pasta berlemak
2. Pasta detifriciace (pasta gigi)
3. Pasta kering
4. Pasta pendingin

Contoh dan cara penyiapan resep sediaan pasta


Perhitungan:

1. Ditimbang ZnO sebanyak 5g, di ayak menggunakan ayakan mesh 100


2. Dimasukkan kedalam mortir, gerus ad halus dan tetesi etanol
3. Ditimbang amylum tritici sebanyak 5g, masukkan ke dalam mortir gerus ad homogen
4. Ditimbang vaselin flavi sebanyak 10g masukkan kedalam mortir sedikit demi sedikit aduk ad
halus homogen
5. Dimasukkan kedalam tube dan ditimbang bobot akhir
6. diberi etiket biru

Bentuk ketidakstabilan pada sediaan pasta dan cara pencegahannya


1. Jika dipanaskan dengan kuat, terjadi warna kuning yang akan hilang pada pendinginan.
Ketika kontak dengan udara ZnO perlahan akan menyerap uap lembab dan CO2. Solusi :
Disimpan dalam wadah tertutup rapat dan terhindar dari paparan suhu diatas 30°C pada
penggunaan jangka panjangn peragaan.
2. Bila terkena cahaya, menyebabkan warna vaselin menjadi pudar dan menghasilkan bau yang
tidak enak. Solusi : Disimpan dalam wadah tertutup baik dan terhindar dari cahaya

Anda mungkin juga menyukai