Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID

“Tablet Paracetamol”

Anggota Kelompok:

Jowan Febri Anggraini (332198420028)

Syafira Chaerani (33219842

Vinka Delyana (33219842

Tria Amalia (33219842

Chise Deki Afradha (33219842

PRODI D3 FARMASI

STiKes IKIFA
BAB I

PENDAHULUAN

1) Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat melakukan pencetakan tablet dengan menggunakan metode
granulasi basah.

2) Teori
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa
pengisi. Tablet dapat dibuat dalam berbagai ukuran, bentuk dan penandaan
permukaan tergantung pada desain cetakan.
Paracetamol merupakan obat yang sering digunakan untuk mengobati demam
dan nyeri ringan seperti sakit kepala dan nyeri otot. Meskipun aman dikonsumsi pada
dosis terapeutik, namun overdosis obat yang disebabkan oleh pemakaian jangka
panjang ataupun penyalahgunaan masih sering terjadi.
Granulasi basah merupakan metode pembuatan tablet yang dapat memperbaiki
sifat alir masa cetak, dan dapat menghasilkan tablet yang tidak rapuh. Keuntungan
dari metode ini antara lain menaikkan kohesifitas dan kompresibilitas
serbuk, distribusi yang baik dan keseragaman kandungan bagi zat aktif dosis kecil,
serta mencegah pemisahan komponen campuran selama proses produksi berlangsung.
BAB II

METODOLOGI PRAKTIKUM

i. Tempat dan Waktu


Pembuatan tablet ini dilaksanakan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA
dan waktu pembuatannya dimulai pada jam 13.00 – 17.00 WIB. Dilakukan selama 3
minggu, terhitung dari tanggal 28 Juni 2022.

ii. Alat dan Bahan

1. Serbet/Kain lap 11. Gelas ukur 100 ml


2. Alumunium Foil 12. Mesin pengetap
3. Plastik kiloan 13. Granul flow tester
4. Sendok tanduk 14. Stop watch
5. Timbangan analitik 15. Mesin tablet
6. Baskom plastik 16. Jangka sorong
7. Beaker glass 17. Hardness tester
8. Batang pengaduk 18. Friability tester
9. Ayakan No. 12 19. Disintegrator tester
10. Oven

Bahan

1. Paracetamol 250 mg
2. PVP 5% - Etanol 70%
3. Pewarna 0,1%
4. Amylum Maydis 10%
5. Laktosa : Avicel 1 : 1
6. LHPC – LH 5%
7. Mg. Stearat 1%
8. Talkum 1%
9. Aerosil 0,5%
3) Prosedur Praktikum

 Pembuatan Granul
 Komponen Granulat (Fase Dalam) :

Paracetamol = 250 mg

PVP = 5%

Pewarna = 0,1%

Amylum Maydis = 10%

Laktosa : Avicel = 1 : 1

Bobot 1 tablet 400 mg

Dibuat 1000 tablet @400 mg

Bobot tablet = 400 mg x 1000 tab = 400,000 mg = 400 g

91,5
Komponen granulat = x 400 g = 366 g
100

 Penimbangan Bahan :

Paracetamol = 250 mg x 1000 = 250,000 mg = 250 g

5
PVP = x 366 g = 18,3 g
100

0,1
Pewarna = x 366 g = 0,366 g
100

10
Amylum Maydis = 366 g = 36,6 g
100

Laktosa : Avicel = 366 g – (250 g + 18,3 g + 0,366 g + 36,6 g)

= 366 g – 305,3 g

= 60,7 g

1
Laktosa = x 60,7 g = 30,35 g
2
1
Avicel = x 60,7 g = 30,35 g
2

 Setelah pengeringan diperoleh


10
Bobot granul ¿ ×366 g=36,6 g
100
Kadar lembab = 2%
98
Granul 0% H2o = ×329,4 g=322,812 g
100
Komponen granul secara praktek untuk 1000 tab = 366 g
322,812
Dalam praktek diperoleh tablet ¿ ×1000 tab=882 tab
366

 Prosedur Fase Dalam


1) Buat granul berdasarkan formula
2) Buat larutan pengikat dengan mencampur PVP dengan Etanol 70% sebanyak
10x berat pengikat,
3) setelah homogen tambahkan pewarna ke dalam larutan pengikat Campur
homogen Paracetamol, Amylum Maydis, Laktosa dan Avicel
4) Tambahkan larutan pengikat ke dalam campuran serbuk sedikit demi sedikit
sambil diaduk dengan tangan sampai massa yang dapat dikepal dan bisa
dipatahkan tetapi tidak hancur berantakan (banana breaking)
5) Lakukan pengayakan basah dengan ayakan No. 12. Tampung hasil ayakan di
wadah
6) Kemudian keringkan di oven dengan suhu 40oC
7) Timbang granul, didapat bobot granul sebanyak 316,33 g.

 Komponen Granulat (Fase Luar) :

5
LHPC – LH = x 329,4 g = 18 g
91,5

1
Mg. Stearat = x 329,4 g = 3,6 g
91,5
2
Talkum = x 329,4 g = 7,2 g
91,5

0,5
Aerosil = x 329,4 g = 1,8 g
91,5

Maka bobot 1 tab yang akan dicetak:

329,4 g +18 g+ 3,6 g +7,2 g+1,8 g


=0,4081 g/tab
882tab

 Prosedur Fase Luar

1. Hitung fase luar dan timbang

2. Campur homogen fase luar dengan granul kering

3. Lakukan flow tester menggunakan alat corong dan tampung dengan kerta
MM Blok

4. Beri tanda pada kertas sebagai diameter dan ukur tinggi puncak gundukan
granul

5. Lakukan perhitungan sudut istirahat

6. Kemudian uji kompresibilitas dengan gelas ukur 100 mL, lakukan pengetapan
sebanyak 10x, 50x, dan 100x

7. Ukur tinggi saat sebelum pengetapan, setelah 10x, 50x, dan 100x pengetapan.
Lalu hitung kompresibilitas.

 Pembuatan Tablet
1) Siapkan alat dan bahan
2) Masukkan granul ke dalam hopper
3) Nyalakan mesin, untuk mengatur alat, lakukan percobaan 5 – 10 tablet
4) Ukur bobot tablet dan uji kekerasan tablet (4 – 8) dan timbang bobot tablet
hingga 395 – 405 mg
5) Jika sudah sesuai persyaratan, lakukan pencetakan tablet sampai granul habis
6) Matikan mesin.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

i. Hasil
 Uji Keseragaman Ukuran
Persyaratan uji keseragaman ukuran menurut Farmakope Indonesia Edisi III,
kecuali dinyatakan lain, diameter suatu tablet tidak lebih dari 3x tebal tablet dan
1
tidak kurang dari 1 × tebal tablet.
3

 Uji Keseragaman Bobot


Persyaratan uji keseragaman bobot, Tidak boleh lebih dari 2 tablet yang
menyimpang dari yang ditetapkan kolom A dan tidak boleh 1 tablet pun yang
menyimpang dari kolom B.

 Uji Waktu Hancur


Persyaratan uji waktu hancur, Kecuali dinyatakan lain semua tablet harus hancur
tidak lebih dari 15 menit. Bila 1 atau 2 tablet tidak hancur sempurna, tambahkan
pengujian dengan 12 tablet. Tidak kurang dari 16 dari 18 tablet yang diuji harus
hancur sempurna.

Anda mungkin juga menyukai