Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Tujuan Percobaan

Mempelajari pengaruh formulasi tablet ( bahan pengisi, pengikat, penghancur,


penyalut, dan peningkat kelarutan) terhadap waktu hancur dan kecepatan disolusi.

I.2 Prinsip percobaan

Berdasarkan waktu hancur dan kecepatan disolusi tablet ibuprofen dengan


pembuatan tablet secara granulasi basah, dan membandingkan waktu hancur dan
kecepatan disolusi berdasarkan variasi formulasi.
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

III.1 Alat dan Bahan

1). Alat

- Timbangan analitik

- Beaker glass

- Pipet volum

- Gelas ukur

- Mesin cetak tablet

- Ayakan mesh 8 dan 16

- Alat uji disolusi

- Kertas saring

- Stopwatch

- Spektrofotometer UV

- pH meter

2). Bahan

- Ibuprofen

- Amprotab

- Natrium lauril sulfat

- Talk
- Asam stearat

- Medium

- disolusi larutan dapar fosfat pH 7,2

III.2 Cara Kerja

III.2.1 Pembuatan Tablet Ibuprofen 200 mg

Pembuatan tablet ibuprofen 200 mg dengan formula :

Zat Formula
Ibuprofen (mg) 200
Amprotab (mg) 50
Amilum untuk pasta (%) 10
Amilum (%) 5
Talk (%) 1
Magnesium stearat (%) 1
Asam stearat (%) 1
Natrium lauril sulfat (%) 1,5

1) Ditimbang bahan-bahan yang telah diayak.


2) Ibuprofen, amprotab, dan natrium lauril sulfat dicampurkan sampai
homogen. Dibuat pasta amilum yang kemudian dicampurkan membentuk
granul basah (hitung pasta amilum yang dipakai.
3) Digranulasi dengan pengayak mesh 8, granul kemudian dikeringkan
selama 24 jam pada suhu 60oC.
4) Granul kering kemudian diayak dengan mesh 16, dicampur dengan fase
luar amilum, asam stearat, magnesium stearat, dan talk.
5) Semua dicampur kemudian granul dicetak menjadi tablet.
III.2.2 Uji Waktu Hancur Tablet

1) Dimasukkan ke dalam keranjang masing-masing 5 tablet.


2) Masing-masing keranjang dimasukkan kedalam bejana alat waktu hancur
yang berisi air suhu 37oC.
3) Diturun-naikkan keranjang.
4) Tablet dinyatakan hancur, bila tidak ada sisa tablet yang berada di bagian
dasar kawat keranjang.

III.2.3 Uji Disolusi Tablet


1) Kedalam bejana disolusi dimasukkan larutan dapar fosfat pH 7,2 dengan
suhu 37oC.
2) Satu tablet ibuprofen dimasukkan kedalam bejana disolusi dengan alat
dayung, kemudian diputar dengan kecepatan 100 rpm.
3) Sampel diambil setelah 5, 10, 15, 20, 30, 45, dan 60 menit. Dan cairan
yang diambil segera diganti dengan medium disolusi dengan volume yang
sama.
4) Sampel diencerkan 25 kalinya ( pipet 1 mL add 25 mL) dan diukur
absorbansinya pada panjang gelombang maksimum dan dihitung kadarnya
terhadap kadar zat aktif dalam tablet.
LAMPIRAN

Perhitungan pembuatan tablet ibuprofen dengan granulasi basah

 Pembuat mucilago amilum 10%

Bobot beaker glass + pengaduk = 215,15 g

Mucilago amili yang tersedia = 331,3 g– 215,15 g

= 116,15 g

Mucilago yang tersisa = 310,99 g - 215,15

= 95,84 g

Mucilago yang digunakan = 116, 15 g – 95,84 g

= 20,31 g

Bobot tablet = 300 mg , dibuat 250 tablet

Fase dalam = 0,905 x 300mg = 271,5 mg

X 250 tablet

Ibuprofen 200 mg 50 g

Amprotab 50 mg 12,5 g

M.A 10%(1/3FD) 1/3x271,5=90,5x0,1=9,05mg 0,1x20,31g=2,031g

Laktosa 271,5-(200+50+9,05)=12,45mg 3,1125 g

67,6435 g

Granul : 63,62 g kadar air : 0,95%

Granul tanpa air = 0,990 x 63,62 g = 63,01 g


Banyaknya tablet = 63,01 x 250 tablet = 232,86 tablet

67, 6435

Fase luar

Amilum = 5/90,5 x 63,62 = 3,5 g

Talk = 1/90,5 x 63,62 = 0,7 g

Mg Stearat = 1/90,5 x 63,62 = 0,7 g

As.Stearat = 1/90,5 x 63,62 = 0,7 g

Na lauril sulfat = 1,5/90,5 x 63,62 = 1,05g

6,65 g

Masa cetak = 63,62 + 6,65 = 70,27 g

Bobot / tablet = 70,27/ 232,86 = 0,30 mg/ tablet

= 300 mg / tablet

Anda mungkin juga menyukai