Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID

PEMBUATAN GRANUL DAN SUPPOSITORIA

NAMA : DEVI SEPTIANI


NIM : 1900007
HARI PRAKTIKUM : RABU ()
NAMA DOSEN : apt. NOFRIYANTI , M. FARM
apt. Wildan khairi mukhtadi
M.sc.M.Farm
ASISTEN DOSEN : 1

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021

deviseptiani@stifar-riau.ac.id
082386821702
PERCOBAAN I
PEMBUATAN GRANUL DAN SUPPOSITORIA
I. TUJUAN PRAKTIKUM
 SUPPOSITORIA : Mahasiswa mampu membuat dan mengevaluasi
suppositoria dengan baik dan benar sesuai ketentuan yang berlaku dalam
Farmakope Indonesia

II. PRINSIP PRAKTIKUM 


Merupakan sediaan padat dalam berbagai tablet dan bentuk yang diberikan
rektal, vaginal, uretra basil yang digunakan dalam pembuatan suppositoria harus
meleleh pada suhu tubuh atau larut dalam cairan yang terdapat pada rektum.
Obat harus larut dalam bahan dasar dan bila perlu dipanaskan.

III. TINJAUAN PUSTAKA

IV. ALAT DAN BAHAN


Alat :
 Sudip
 Perkamen besar
 Alumunium
 Lem
 Timbangan
 Kotak korek api
 Etiket
 Lumpang talu
 Penggaris
 Gunting
 Batang pengaduk
 Tisu
Bahan :
 Aminophylin
 Basis Supos
 Oleum Cacao
 Cera Flava

V. PROSEDUR KERJA

A. Suppositoria
3
- Cera Flava + oleum cacao dalam cawan penguap  direbus diatas
3
tangas air sampai cair  lumpang + sisa oleum cacao  gerus homogen
(m1)  didalam cawan.
- Aminophylin gerus halus dalam lupang + m1  gerus homogen
- Tuangkan kedalam cetakan yang sudah dioles dengan Paraffin 11 g,
masukkan kedalam lemari pendingin lebih kurang 30 menit.
- Setelah mengeras, keluarkan dari cetakan, timbang masing-masing
suppos dengan berat 3 g
- Bungkus masing-masing suppos dengan alumunium foil  wadah.
- Etiket biru + label NI
B. Granul
b
- Buatlah mucilago amili 10% sebanyak 50 ml.
v
- Amylum sebanyak 5 gr dimasukkan kedalam beker gelas 50 ml, lalu
ditambahkan 1,5 bagian air (7,5 ml), diaduk dengan batang pengaduk
sampai terbentuk suspensi yang homogen. Lalu ditambahkan air sampai
tanda batas, kemudian dipanaskan diatas hotplate sampai terbentuk
larutan suspensi kental yang jernih mudah dituang (larutan kanji). Beker
gelas yang berisi musilagu amili diangkat lalu musilago diaduk sampai
dingin, kemudian ditimbang beratnya beserta batang pengaduk (A).
- Campur dan gerus homogen serbuk parasetamol, laktosa dan amylum
penghancur dalam didalam mortir / lumpang sampai homogen.
- Kemudian tambahkan larutan kanji sedikit demi sedikit sampai terbentuk
adonan yang dapat dikepal seperti bola salju yang bila kepalan tersebut
dipecah akan memberikan butiran-butiran terpisah. Berat musilago
ditimbang lagi beserta batang pengaduk.
- Catat jumlah larutan kanji yang digunakan dengan menghitung selisih
jumlah awal larutan kanji dengan jumlah larutan kanji yang tersisa (A-
B).
- Adonan tersebut diayak dengan ayakan mesh Iu dengan sedikit tekanan
memakai stamfer atau perata seperti botol yang dimiringkan, granul yang
didapat ditampung dalam satu wadah.
- Keringkan granul didalam lemari pengering pada suhu 50-60˚C selama
8-12 jam, kemudian diayak dengan mesh IG dan ditimbang jumlah
granul yang didapat.
- Jumlah fasa luar yang ditambahkan dihitung menurut jumlah granul
kering yang dihasilkan.
- Selanjutnya apabila pencetakan akan dilaksanakan maka granul kering
dan fasa luar dicampur homogen dan campuran ini siap dicetak menjadi
tablet.

VI. HASIL
Perhitungan :
92
Fasa dalam (92%) = × 700 mg = 644 mg
100
Pct = 500 mg × 50 = 25000 mg = 25 g
Amprotab (10%) = 70 mg × 50 tab = 3500 mg = 3,5 g
1
Musilago amili (10%) = × 32,2 g =10,73 g  11 g
3
Laktosa = 32,2 g – (25 + 3,5 + 10,73) = 2,6 g
Jumlah total fase dalam = 644 mg

Fase luar (8%)


1
Mg. Stearat (1%) : × 35,620 = 0,387 g
92
2
Talkum (2%) : × 35,620 = 0,774 g
92
5
Amprotab (5%) : × 35,620 = 1,935
92

Mucilago amilum + Batang pengaduk = 66,431


Mucilago amilum sisa = 51,479
A-B = 66,431 – 51,479 = 14,952  Mucilago yang terpakai
IV. PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai