DISUSUN OLEH :
Kelompok 6A
S1 TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021/20222
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. TUJUAN
1. Mengetahui cara pembuatan dan penyiapan media pertumbuhan untuk
identifikasi mikrobia telur ayam kampung
2. Mengetahui cara melakukan pengenceran dan penumbuhan mikrobia pada telur
ayam kampung
3. Mengidentifikasi jumlah koloni, pewarnaan, pengamatan morfologi sel dari
sampel telur ayam dengan mikroskop.
BAB II
ISI
o Erlenmeyer o Karet
o Autoclave o Kertas
b. Bahan
● PCA
● Larutan A : violet
● Larutan B : lugol
● Larutan C : alkohol
● Larutan D : safranin
B. Prosedur praktikum
a. Pembuatan media PCA (Plate Count Agar)
Untuk membuat 1 L larutan PCA membutuhkan 17,5 gram PCA padat. Satu kelas (7
kelompok) membutuhkan 700 mL larutan PCA, maka :
- 1.000 mL aquades = 17,5 gram
- 700 mL aquades = x gram
b. Pembuatan Nacl
- Siapkan cawan untuk menimbang bahan.
- Siapkan timbangan untuk menimbang bahan.
- Menimbang gram NaCl sebanyak 20,4g menggunakan cawan.
- Menyiapkan aquadest sebanyak 1L didalam beaker glass.
- Memasukkan NaCl 20,4g tadi kedalam beaker glass yang ber-isikan aquadest
sebanyak 1L.
- Aduk hingga homogen antara NaCl dan Aquadest.
- Larutan Pengencer NaCl siap digunakan.
- Membuka penutup kapas pada Erlenmeyer berisi larutan PCA, lalu memberi
jilatan api pada ujung Erlenmeyer untuk menghindari kontaminasi
- Menuang larutan PCA pada cawan petri dengan membukanya setengah
bagian saja untuk menghindari kontaminasi
- Memberikan jilatan api lagi pada ujung Erlenmeyer lalu segera ditutup
dengan kapas
- Melakukannya sebanyak 4 kali, kemudian mendiamkan sampai agar memadat
(mengeras)
C. IDENTIFIKASI
A. Perhitungan Koloni
11 0 4
92 51 5
TBUD TBUD 6
TBUD 35 7
❖ Kelompok 4
1. 10-4
1 -5
11 X −4 = 0,11 X 10
10
2. 10-5
TBUD
❖ Kelompok 5
1. 10-4
1 -5
92 X −4 = 0,92 X 10
10
2. 10-5
1 -6
51 X −5 = 0,51 X 10
10
❖ Kelompok 6
1. 10-4
TBUD
2. 10-5
TBUD
❖ Kelompok 7
1. 10-4
TBUD
2. 10-5
1 -6
35 X −5 = 0,35 X 10
10
B. Pewarnaan
Pada proses praktikum ini menggunakan Teknik pewarnaan gram. Teknik
pewarnaan gram dimulai dari pengambilan specimen, kemudian dilanjutkan dengan
persiapan apusan, pewarnaan gram, dan pemeriksaan slide di bawah mikroskop.
Bakteri gram positif memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal (20 – 80 nm),
sehingga akan mengambil kompleks stain-mordnt primer dan akan tampak biru atau
ungu dibawa mikroskop. Sementara itu, bakteri gram negatif memiliki lapisan
peptidoglikan yang tipis (1-3 nm) dan persentase ikatan silang yang rendah diikuti
dengan lapisan membrane luar yang tipis (7-8 nm). Sehingga tidak mengikat
kompleks stain-mordent dan akan tampak merah di bawah mikroskop.
● Melakukan pewarnaan tahap pertama dengan meneteskan pewarna violet lalu
sebelum mengamati.
C. Pengamatan Mikroskop
1. Menetesi kaca preparat yang sudah dikeringkan menggunakan minyak imersi lalu
memasangkannya pada meja mikroskop
2. Memposisikan lensa obyektif perbesaran 100x dan lensa okuler 10x ke preparat
sehingga perbesarannya menjadi 1000x
3. Mengatur fokus dengan pengatur fokus kasar dan halus secara hati-hati
4. Apabila kurang jelas perlu dilakukan pengaturan cahaya melalui diafragma
5. Melakukan pengamatan dan mendokumentasikan hasilnyA
D. DATA PENGAMATAN
Kelompok 4
Gram Bentuk
Sampel Gambar
Bakteri Bakteri
Telur
ayam
Positif Batang
kampung
Kelompok 5
Gram Bentuk
Sampel Gambar
Bakteri Bakteri
Telur
ayam
Positif Cocus/koki
kampun
g
Kelompok 6
Gram Bentuk
Sampel Gambar
Bakteri Bakteri
Telur
ayam
Positif Kokus/Koki
kampung
Kelompok 7
Gram Bentuk
Sampel Gambar
Bakteri Bakteri
Telur
Positif Batang/basil
Ayam
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
❖ Kelompok 4
a. Sampel : Telur ayam kampung
b. Jumlah Koloni
❖ Kelompok 5
a. Sampel : Telur Ayam
b. Jumlah Koloni
● Pengenceran ke 10-4 = 92 Koloni
c. Gambar
❖ Kelompok 6
a. Sampel : Telur Ayam
b. Jumlah Koloni
❖ Kelompok 7
a. Sampel : Telur Ayam
b. Jumlah Koloni
B. Pembahasan
Telur adalah salah satu bahan makanan hewani, umumnya telur berasal dari jenis –
jenis burung, seperti ayam, bebek, dan angsa. Pada uji praktikum kali ini
menggunakan sampel telur ayam kampung, telur ayam yang berasal dari ayam yang
sehat umumnya berada dalam kondisi steril saat setelah telur dikeluarkan. Adanya
pencemaran pada telur dan adanya akses mikroorganisme untuk masuk ke dalam telur
umumnya melalui retakan/pecahan dari kulit telur, sehingga dapat membuat telur
terkontaminsi.
Telur yang baru dikeluarkan mengandung jumlah dan jenis mikroorganisme yang
bervariasi, tergantung jumlah feses, debu atau tanah yang melekat pada permukaan
kulit. Jumlah mikroorganisme pada permukaan kulit telur sekitar 100.000 per butir.
Mikroorganisme yang sering mencemari telur secara transvarial umumnya dari
mikroorganisme pathogen, seperti Salmonella pullorum, Salmonella typhimurium, dan
Salmonella enteridis.
Dalam pengamatan praktikum dilakukan uji mikrobiologis terhadap telur ayam dengan
menggunkan media padat PCA pada cawan petri. Adanya mikroorganisme yang
tumbuh pada cawan menunjukkan bahwa telur tersebut mengandung mikroorganisme.
Pada hasil pengujian praktikum menunjukkan bahwa jumlah koloni pada sampel telur
kelompok 4 yaitu 11 koloni pada pengenceran ke 10 -4, 0 koloni pada pengenceran ke
10-5, kelompok 5 yaitu 92 koloni pada pengenceran ke 10 -4, 51 koloni pada
pengenceran ke 10-5, kelompok 6 yaitu TBUD koloni pada pengenceran ke 10 -4, TBUD
koloni pada pengenceran ke 10-5, kelompok 7 yaitu TBUD koloni pada pengenceran ke
10-4, 35 koloni pada pengenceran ke 10-5.
C. Kesimpulan
Pada praktikum mikrobiologi dasar bab telur ayam dengan menggunakan media
padat PCA pada cawan petri, prinsip dari metode ini adalah pengenceran yang
dilakukan sampai tingkat tertentu sehingga didapatkan konsentrasi mikroorganisme
yang sesuai. Semakin rendah pengenceran, maka semakin positif hasilnya.
Sedangkan jika pengenceran tinggi, maka jarang tabung yang hasilnya positif. Hasil
positif pada tabung dapat tergantung pada probabilitas sel yang terambil oleh pipet
saat dimasukkan ke media. Metode ini sangat dipengaruhi oleh homogenitas.
Frekuensi positif dan negatif menggambarkan konsentrasi mikroorganisme pada
sampel sebelum pengenceran.
Didapati hasil pada pengujian praktikum kali ini yaitu jumlah koloni pada Kelompok
4 yaitu 11 koloni pada pengenceran ke 10 -4, 0 koloni pada pengenceran ke 10-5, gram
positif, bentuk morfologi bakteri yaitu batang dengan susunannya menyebar.
Kelompok 5 yaitu 92 koloni pada pengenceran ke 10 -4, 51 koloni pada pengenceran
ke 10-5, gram positif, bentuk morfologi bakteri yaitu cocus/koki dengan susunannya
menyebar. Kelompok 6 yaitu TBUD koloni pada pengenceran ke 10 -4, TBUD koloni
pada pengenceran ke 10-5, gram positif, bentuk morfologi bakteri yaitu cocus/koki
dengan susunannya menyebar. Kelompok 7 yaitu TBUD koloni pada pengenceran ke
10-4, 35 koloni pada pengenceran ke 10-5, gram positif, bentuk morfologi bakteri yaitu
batang/basil dengan susunannya menyebar.
LAPORAN
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR
MENGIDENTIFIKASI MIKROORGANISME PADA BAHAN PANGAN
“SUSU”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
S1 TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021/20222
BAB I
PENDAHULUAN
1.4. TUJUAN
1. Mengidentifikasi bakteri pada sampel bahan pangan susu
2. Mengetahui klasifikasi bakteri pada sampel bahan pangan susu melalui pewarnaan
gram
3. Mengetahui klasifikasi bakteri pada sampel bahan pangan susu melalui pewarnaan
gram
4. Mengetahui jumlah bakteri pada sampel bahan pangan susu yang sudah mengalami
pengenceran beberapa kali
BAB II
ISI
C. Alat dan bahan :
a. Alat
● 14 Cawan petri ● Korek api
● Larutan A : violet
● Larutan B : lugol
● Larutan C : alkohol
● Larutan D : safranin
D. Prosedur praktikum
a. Pembuatan media menggunakan NA (Nutrient Agar)
⮚ Menimbang semua bahan dan memasukkan ke dalam erlenmeyer, beaker
glass atau wadah lain, lalu menambahkan aquades dan mengaduk dengan
pengaduk gelas sampai larut.
⮚ Memanaskan larutan media dalam pemanas sampai homogen (ditandai dengan
tidak ada gumpalan media sedikitpun dan bewarna kuning pucat/bening)
⮚ Memasukkan media yang sudah larut dan homogen tersebut ke dalam botol
kaca ,kemudian tutup rapat. Jika tidak menggunakan botol kaca, bisa
menggunakan erlenmeyer. Kemudian menutup erlenmeyer tersebut
menggunakan kapas, serta melapisi dengan kertas HVS dan mengikatnya
dengan kencang menggunakan karet.
⮚ Memerikan label pada botol kaca atau erlenmeyer yang sudah berisi media.
⮚ Memasukkan Nacl 20,4 gram tadi kedalam beaker glass yang ber-isikan
aquadest sebanyak 2,268 ml.
⮚ Aduk hingga homogen antara Nacl dan Aquadest.
⮚ Membungkus semua alat (yang terbuat dari gelas kaca dan yang tahan
terhadap pemanasan) menggunakan kertas HVS, dan kemudian mengikat
kencang menggunakan karet.
⮚ Masukan semua alat yang sudah terbungkus rapat ke dalam autoklaf.
Bakteri
Susu gram Basil
positif
BAB III
METODOLOGI
A. Hasil
a. Sampel : Susu
b. Jumlah Koloni
● Pengenceran ke 10-4 = TBUD Koloni
10-4 10-5
TBUD 87
Pengenceran yang dibuat menghasilkan kurang dari 30 koloni pada cawan petri (<30),
maka hanya jumlah koloni pada pengenceran terendah yang dihitung. Hasilnya “Standar Plate
Count”
<3,0 x 103
(8,7 x 103)
(896,1)
Keterangan : Hitung Pengenceran ke 10-5
B. Pembahasan
Susu merupakan salah satu bahan makanan hewani yang sering dikonsumsi masyarakat, baik
dikonsumsi secra langsung maupun melalui olahan minuman atau makanan terlebih dahulu. Pada
uji praktikum kali ini menggunakan sampel susu pasteurisasi kemasan indomilk. Susu yang
berasal dari sapi yang sehat umumnya berada dalam kondisi yang steril. Adanya pencemaran
pada susu dan adanya akses mikroorganisme untuk masuk ke dalam susu umumnya melalui
udara pada saat susu kemasan tersebut dibuka bebas sehingga dapat membuat susu
terkontaminsi.
C. Kesimpulan
Pada praktikum mikrobiologi dasar dengan bahan pangan susu dengan menggunakan media
padat PCA pada cawan petri, prinsip dari metode ini adalah pengenceran yang dilakukan sampai
tingkat tertentu sehingga didapatkan konsentrasi mikroorganisme yang sesuai. Semakin rendah
pengenceran, maka semakin positif hasilnya. Sedangkan jika pengenceran tinggi, maka jarang
tabung yang hasilnya positif. Hasil positif pada tabung dapat tergantung pada probabilitas sel
yang terambil oleh pipet saat dimasukkan ke media. Metode ini sangat dipengaruhi oleh
homogenitas. Frekuensi positif dan negatif menggambarkan konsentrasi mikroorganisme pada
sampel sebelum pengenceran.
Didapati hasil pada pengujian praktikum kali ini yaitu jumlah koloni TBUD pada
pengenceran 10-4, serta 87 koloni pada pengenceran ke 10-5. Bentuk morfologi bakteri yaitu basil
atau batang dengan susunannya monokokus atau menyebar.
D. Daftar Pustaka