Anda di halaman 1dari 5

ACARA 1

PREDOMINANSI MIKROBA DALAM BAHAN PANGAN


TUJUAN
1. Mempelajari pengaruh jenis bahan pangan terhadap jenis mikroba yang
tumbuh secara spontan
2. Menghitung jumlah mikroba
LANDASAN TEORI
Jaringan internal tanaman (buah dan sayur) dan hewan (daging) sehat pada
dasarnya bersifat steril, namun bahan pangan mentah dan olahan mengandung
beragam mikroba. Mikroba masuk ke dalam bahan pangan melalui kontak dengan
sumber mikroba (internal dan eksternal), sesaat setelah diproduksi hingga saat
dikonsumsi.
Jenis mikroba yang secara spontan (non-inokulasi) tumbuh pada bahan
pangan sangat dipengaruhi oleh karakter bahan pangan, termasuk komposisi, pH,
kadar air dan sebagainya. Pada permukaan buah dan sayur misalnya, mikroba
predominan yang ditemukan adalah kapang, khamir, bakteri asam laktat (BAL), dan
bakteri dari genus Pseudomonas, Alcaligenes, Micrococcus, dan lainnya.

METODOLOGI PERCOBAAN
1. Alat :
a. Cawan petri
b. Tabung reaksi
c. Batang pengaduk/spreader
d. Erlenmeyer
e. Gelas ukur
f. Jarum ose
g. Gelas beaker
h. Mikropipet dan blue tip
i. Rak tabung reaksi
j. Hotplate dan magnetic stirrer
k. Mortar dan alu
l. Timbangan
m. Oven
n. Inkubator
o. Colony counter
2. Bahan :
a. Sampel : susu probiotik, tahu, ikan pindang
b. Media PCA
c. Akuades
d. Alkohol
e. Koran
f. Plug
3. Cara kerja :
a. Preparasi media
1) Larutkan media PCA menggunakan akuades 150 ml ke dalam
Erlenmeyer (22.5 gram/L akuades). Tutup menggunakan plug.
2) Panaskan menggunakan kompor listrik/hotplate (150 oC) dan diaduk
menggunakan magnetic stirrer dengan kecepatan sedang sampai
media mendidih
3) Media siap digunakan
b. Preparasi sampel
Susu probiotik
1) Ambil menggunakan mikropipet sebanyak 1 ml kemudian masukkan ke
dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml akuades (pengenceran 10 -1).
Gojog dengan hati-hati (divortex).
2) Ambil suspensi mikroba pada tabung reaksi 1 sebanyak 1 ml.
Masukkan ke dalam tabung reaksi 2 yang telah berisi 9 ml akuades
(pengenceran 10-2). Gojog dengan hati-hati (divortex). Lanjutkan
langkah yang sama pada tabung ke 3 dan 4.
Tahu
1) Hancurkan tahu menggunakan mortar dan alu. Ambil sebanyak 1
gram, masukkan ke dalam tabung reaksi 1 yang telah berisi 9 ml
akuades (pengenceran 10-1). Gojog dengan hati-hati (divortex).
2) Ambil suspensi mikroba pada tabung reaksi 1 sebanyak 1 ml.
Masukkan ke dalam tabung reaksi 2 yang telah berisi 9 ml akuades
(pengenceran 10-2). Gojog dengan hati-hati (divortex). Lanjutkan
langkah yang sama pada tabung ke 3 dan 4.
Ikan pindang
1) Oleskan jarum ose pada permukaan ikan seluas 2x2 cm dengan cara
mengoleskan dari kiri ke kanan sebanyak 3 kali. Gojog/rendam jarum
ose ke dalam tabung reaksi 1 yang telah berisi 9 ml akuades
(pengenceran 10-1). Gojog dengan hati-hati (divortex).
2) Ambil suspensi mikroba pada tabung reaksi 1 sebanyak 1 ml.
Masukkan ke dalam tabung reaksi 2 yang telah berisi 9 ml akuades
(pengenceran 10-2). Gojog dengan hati-hati (divortex). Lanjutkan
langkah yang sama pada tabung ke 3 dan 4.
c. Inokulasi
Metode Spread Plate
1. Tuang media sebanyak 15-20 ml ke dalam cawan petri steril. Tunggu
media sampai memadat. (lakukan secara duplo)
2. Masukkan 1 ml sampel tahu menggunakan mikropipet diatas
permukaan media padat. Ratakan menggunakan batang spreader,
kemudian bungkus menggunakan kertas koran steril.
3. Inkubasi pada suhu 37oC selama 1x24 jam. Pastikan posisi cawan petri
dibalik.
4. Hitung koloni yang tumbuh pada masing-masing cawan petri dan
masukkan ke dalam table pengamatan.

Metode Pour Plate


1. Masukkan 1 ml sampel susu menggunakan mikropipet ke dalam
cawan petri steril. Kemudian tuang media cair sebanyak 15-20 ml.
(lakukan secara duplo)
2. Putar cawan petri searah jarum jam/membentuk angka 8 sebanyak 3
kali. Lakukan dengan hati-hati. Tunggu sampai media menjadi padat
kemudian bungkus menggunakan kertas koran steril.
3. Inkubasi pada suhu 37oC selama 1x24 jam. Pastikan posisi cawan petri
dibalik.
4. Hitung koloni yang tumbuh pada masing-masing cawan petri dan
masukkan ke dalam table pengamatan.

Metode Streak Plate


1. Tuang media sebanyak 15-20 ml ke dalam cawan petri steril. Tunggu
media sampai memadat. (lakukan secara duplo)
2. Celupkan jarum ose ke dalam sampel ikan pindang, kemudian
goreskan secara zigzag di atas permukaan media yang telah memadat
dengan membagi menjadi 4 kuadran. Bungkus menggunakan kertas
koran steril.
3. Inkubasi pada suhu 37oC selama 1x24 jam. Pastikan posisi cawan petri
dibalik.
4. Hitung koloni yang tumbuh pada masing-masing cawan petri dan
masukkan ke dalam table pengamatan.
Tabel Pembagian Sampel
Kel. Sampel Pengenceran Metode
Susu 10-2 Pour plate
1 dan 4 Tahu 10-2 Spread plate
Ikan pindang 10-2 Streak plate
Susu 10-3 Pour plate
2 dan 5 Tahu 10-3 Spread plate
Ikan pindang 10-3 Streak plate
Susu 10-4 Pour plate
3 dan 6 Tahu 10-4 Spread plate
Ikan pindang 10-4 Streak plate
Tabel Pengamatan Pertumbuhan Mikroba

Sampel Jumlah
Kel. Pengenceran Bentuk Koloni Warna koloni
Koloni

Susu

1 Tahu 10-2

Ikan
Pindang

Susu

2 Tahu 10-3

Ikan
Pindang

Susu

3 Tahu 10-4

Ikan
Pindang

Susu

4 Tahu 10-2

Ikan
Pindang

Susu

5 Tahu 10-3

Ikan
Pindang

Susu

6 Tahu 10-4

Ikan
Pindang

Anda mungkin juga menyukai