Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMERIKSAAN MAKANAN

Oleh :
Augustine Natasha
1806263685

Pembimbing :
dr. Anis Karuniawati, PhD, SpMK (K)

DEPARTEMEN MIKROBIOLOGI KLINIK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
JAKARTA
PENDAHULUAN

Pemeriksaan mikrobiologi makanan digunakan untuk mencari penyebab keracunan


makanan, juga untuk memenuhi persyaratan kualitas makanan secara mikrobiologi yang
ditetapkan oleh Badan POM, KEMENKES.
Pembuktian bahwa makanan adalah penyebab penyakit bukanlah hal yang mudah.
Bakteri yang ditemukan pada makanan harus sesuai baik secara fenotip maupun genotip
dengan bakteri penyebab penyakit yang ditemukan pada spesimen klinis, yang dapat berupa
muntahan atau feses. Pemeriksaan makanan pada kasus keracunan makanan ditujukan untuk
mengisolasi dan identifikasi mikroorganisme penyebab, serta pembuktian adalnya toksin
yang dihasilkan bakteri dengan bahan dan cara pemeriksaan yang memerlukan biaya cukup
tinggi.
Selasa, 17 Desember 2018

Alat:
1. Mortar atau Blender 6. Ose
2. Mikropipet 7. Bunsen
3. Pipet tips 8. Alat penghitung koloni
4. Rak tabung 9. Timbangan digital
5. Inkubator

Bahan:
1. Buffered Phospate water (BPW)
2. 10 tabung berisi Alkaline peptone water (APW) atau aquadest @ 9 ml
3. 9 tabung Laktosa Broth @ 10 ml
4. Makanan yang akan diuji (ikan olahan)
5. Larutan media Plate Count Agar (PCA)
6. 20 plate steril
7. 1 plat Mannitol salt Agar (MSA)
8. 1 plat Salmonella Shigella agar (SS)
9. 1 plat Thiosulfate Citrate Bile Salts Sucrose (TCBS)
Catatan : Jenis pemeriksaan bakteri yang dicari disesuaikan dengan ketentuan seperti pada
tabel.

Homogenisasi dan Pengenceran


1. Makanan berupa daging ayam goreng ditimbang sejumlah 10 gram, kemudian
haluskan dengan mortar steril
2. Masukkan sampel yang sudah halus ke dalam 90 ml BPW, homogenkan dengan cara
digoyang
3. Inokulasikan campuran daging ayam goreng dan BPW pada 3 media agar (MSA, agar
darah, dan SS) dengan metode penipisan Koch, inkubasikan pada suhu 35°C, 18-24
jam
4. Siapkan 9 ml APW atau aquadest sebanyak 10 tabung untuk pengenceran.
5. Beri label masing-masing tabung berdasarkan jenis pengencerannya 10-1 - 10-10
6. Dengan menggunakan mikropipet masukkan 1 ml sampel yang sudah homogen ke
dalam tabung 10-1, pipet up and down agar seluruh spesimen terambil dari dinding
pipet, homogenisasi dengan vortex.
7. Lakukan pengenceran serial dengan cara ambil 1 ml dari larutan 10-1 dan masukkan ke
tabung APW/aquadest yang sudah ditandai 10-2, pipet up and down dan homogenisasi
dengan vortex, ambil 1 ml dan masukkan ke dalam tabung pengenceran 10 -3, lakukan
sampai pengenceran 10-10 sambil mengganti ujung pipet pada tiap pengenceran.
8. Lakukan dengan cara yang sama hingga pengenceran 10-10, kemudian larutan 1 ml
dari tabung 10-10 dibuang.

Total Plate Count


1. Siapkan 20 buah plate yang sudah diberi identitas sesuai pengenceran (pemeriksaan
dilakukan duplo)
2. Dengan menggunakan mikropipet ambil 1 ml dari tabung APW dengan pengenceran
10-10 dan masukkan ke dalam plate yang telah diberi tanda 10-10
3. Lakukan hal yang sama dari tabung APW dengan pengenceran 10-9 hingga
pengenceran 10-1
4. Siapkan larutan media Plate Count Agar (PCA) yang akan digunakan
5. Tuangkan 4 ml PCA ke masing-masing plate yang sudah berisi 1 ml sampel
6. Homogenkan plate dengan menggoyang-goyangkan memutar, membentuk angka 8.
7. Biarkan membeku di suhu ruangan
8. Inkubasi plate tersebut dalam inkubator suhu 35°C selama 18-24 jam
9. Keesokan harinya hitung jumlah koloni yang tumbuh.

Skematik Pemeriksaan
Pengenceran 1 ml, dst.

1 ml sampel yang
homogen masukkan
ke tabung 10-1

10-1 10-2 10-3 10-4 10-5 10-6 10-7 10-8 10-9 10-10
1 ml

Duplo

Tuangkan 4 ml PCA ke masing-masing plate yang sudah berisi 1 ml sampel,


homogenisasi, diamkan hingga beku, lalu inkubasi

Uji Angka Paling Mungkin (APM/MPN)


1. Siapkan 9 tabung berisi 10 ml Laktosa Broth yang berisi tabung durham
2. Pengenceran yang digunakan adalah pengenceran APW/aquadest 10-1 sampai 10-3
3. Beri identitas pada masing-masing tabung sesuai pengenceran.
4. Ambil 1 ml dari pengenceran APW 10-1 dan masukkan ke dalam laktosa broth triplo
5. Lakukan juga pada pengenceran sampel 10-2 dan 10-3
6. Inkubasi laktosa broth tersebut ke dalam inkubator suhu 35°C selama 18-24 jam
7. Keesokan harinya amati kekeruhan pada tabung dan ada tidaknya gas yang terbentuk
pada tabung durham didalamnya  hasil dikatakan positif bila terdapat kekeruhan
dan adanya gas pada >1/5 tabung durham
8. Konversikan hasil yang didapat ke tabel yang sudah ditentukan

Skematik Uji MPN


10-1 10-2 10-3

1 ml

Inkubasi selama 18-24 jam, lalu amati pertumbuhannya

Pengamatan Hasil (Jumat, 19 Desember 2018)


Uji Total Plate Count (TPC)
Dari hasil praktikum didapatkan pertumbuhan koloni pada pengenceran 10-1 dan 10-2

jumlah koloni pada agar dari pengenceran spesimen 10-1 adalah 165 CFU/ml
jumlah koloni pada agar dari pengenceran spesimen 10-2 adalah 23 CFU/ml

Dari plat dengan media MSA, SS dan agar darah didapatkan adanya pertumbuhan kuman
koloni di plat MSA koloni di plat SS koloni di plat agar
darah

pewarnaan Gram dari pewarnaan Gram dari pewarnaan Gram dari


koloni di plat MSA koloni di plat SS koloni di plat agar darah

Uji Most Probable Number


Gas (+) Gas (+) Gas (+)
LB Pengenceran 10-1 LB Pengenceran 10-2 LB Pengenceran 10-3

pewarnaan Gram dari LB


daging pengenceran 10-1

Gas (+) Gas (+)


BGLB Pengenceran 10-1 BGLB Pengenceran 10-2

Anda mungkin juga menyukai