Anda di halaman 1dari 11

Nama : Elin Oktavia

NIM : A201901041

Kelas : E2

Prodi : Teknologi Laboratorium Medis

Tugas Praktikum II Bakteriologi (summary/ringkasan)

 Teknik Menggores Kuadran

Isolasi bakteri metode gores kuadran


Tahap 1 pelabelan
- Diberi tanda pada kuadran I
menggunakan spidol marker atau label
tempel.
Tahap 2 pengambilan biakan
- Dipanaskan jarum ose di atas api
bunsen. Dipastikan ose telah dingin
sebelum digunakan untuk mengambil
biakan.
Tahap 3 penggoresan
- Dibagi menjadi 4 kuadran

 Kuadran I

Kuadran I
- Digoreskan ose secara zig-zag dipermukaan kuadran I
melalui dari tempat penulisan label. Diberikan
penetapan pada akhir goresan sebagai tanda memulai
goresan kuadran selanjutnya.
- Dipijarkan ose setelah selesai menggores.

Hasil
 Kuadran II

Kuadran II
- Diputar cawan 90 derajat ke kiri, kemudian lanjutkan
penggoresan di kuadran II dengan cara menarik ose
dari ujung goresan kuadran I kemudian digores
secara zig-zag.
- Dipijarkan kembali ose setelah dipakai.

Hasil

 Kuadran III

Kuadran III
- Diputar cawan 90 derajat ke kiri, kemudian lanjutkan
penggoresan di kuadran III dengan cara menarik ose
dari ujung goresan kuadran II kemudian digores
secara zig-zag.
- Dipijarkan kembali ose di atas api.

Hasil

 Kuadran IV

Kuadran IV
- Diputar cawan 90 derajat ke kiri, kemudian lanjutkan
penggoresan di kuadran IV dengan cara menarik ose
dari ujung goresan kuadran III ke tengah lempeng
agar.
- Diusahakan pada saat penggoresan tidak mengenai
goresan di kuadran I.
- Setelah selesai Dibunkus cawan dalam inkubas
biakani di dalam inkubator.

Hasil
 Isolasi bakteri menggunakan metode sebar

Isolasi bakteri spread plate


- Di beri tanda atau label pada cawan petri
yang berisi media agar yang memadat.
- Di ambil sampel. Sebelum digunakan,
locol botol yang berisi sampel cair secara
perlahan.
- Dibuka penutu botol sampel.
- Di bakar ujung botol sampel di atas api
bunsen.
- Di ambil 1 ml sampel menggunakan
mikropipet. Secara aseptis.
- Di bakar ujung botol yang berisi sampel
cair di atas api bunsen kemudian tutup
botol.
- Dimasukkan 1 ml sampel yang berada
pada mikropipet ke dalam media agar
yang memadat di cawan petri yang
berlabel.
- Di ambil batang plastik L, kemudian
diratakan media agar cair pada cawan
petri.
- Di tutup cawan petri.
- Di masukkan ke dalam inkubator, setelah
diinkubasi
- Di amati koloni.
Hasil
 Isolasi mikroorganisme metode cawan tuang
1. Alat dan bahan
1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Cawan petri steril
b. Tabung reaksi steril
c. Pembakar spritus
d. Korek api
e. Pipet mikro
f. Tip pipet mikro
g. Pipet ukur steril
h. Vol pipet
i. Vortex mixer
j. Incubator oven
k. Autoklaf

1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Air steril (aquadest)
b. Etanol 70 %
c. Media na / PDA
d. Biakan campuran mikroorganisme
2. Prosedur kerja isolasi mikroorganisme metode cawan tuang.

Isolasi Mikroorganisme
- Dibersihkan meja kerja dengan
menggunakan etanol 70%
- Di ambil cawan petri steril dan dituliskan
kode kelompok dan tanggal pada
permukaan luar dasar cawan petri dan
diberi nomor dibagian atasnya.
- Di ambil 6 tabung reaksi berisi air steril,
masing-masing 9 ml dan diletakkan di
tabung reaksi serta diberi penomoran.
- Dikocok tabung reaksi dengan gerakan
kesamping, jangan sampai terkena tutup
tabung.
- Di ambil 1 ml campuran mikroorganisme
(biakan) secara aseptis dengan pipet mikro.
- Di pindahkan ke tabung reaksi 1, kemudian
dihomogenkan menggunakn vortex.
- Diambil 1 ml dari tabung reaksi 1 kemudian
pindahkan ke tabung reaksi 2, homogenkan
dengan vortex. Lakukan hal yang sama
hingga ke 5 tabung reaksi berisi bakteri.
- Dipindahkan masing-masing dari tabung
reaksi 1 ml campruan biakan secara
aseptic ke 5 petridis steril dan beri
penomoran serta keterangan pengenceran
pada Petridis sesuai dengan asal biakan
tabung.
- Ditambahkan agar cair bersuhu ± 40 oc ke
dalam Petridis secara aseptic dengan
posisi cawan petri di meja.
- Diputarkan cawan petri searah jarum jam 5
kali, kemudian berlawanan arah jarum jam
5 kali.
- Diputarkan cawan petri hingga membeku
angka 8 sebanyak 5 kali. Biarkan beku
kemudian bungkus cawan petri dengan
perketat pembungkus.
- Diinkubasi pada incubator oven selama 2 x
24 jam dalam keadaan terbalik pada suhu
yang sesuai.
- Setelah selesai diinkubasi, Di ambil cawan
petri dan buka dari bungkusnya.
- Diamati diameter, warna, ketinggian koloni,
tepian, bentuk, konsistensi serta baunya.

Hasil
 Isolasi bakteri pada medium pertumbuhan
Isolasi bakteri yaitu suatu proses mengambil bakteri dari
lingkungan/habitat asalnya lalu menumbuhkannya di medium
buatan sehingga diperoleh biakan yang murni (Singleton &
Sainsbury, 2006).
Dalam tahap isolasi dikenal istilah “seri pengenceran/serial
dilusi”. Pengenceran ini bertujuan untuk menurunkan jumlah
sehingga semakin banyak jumlah pengenceran yang dilakukan,
semakin sedikit jumlah bakteri yang tumbuh sehingga
mempermudah dalam perhitungan jumlah bakteri.
a. Metode Isolasi Bakteri
Dalam melakukan isolasi bakteri dikenal 3 metode yg
sering digunakan yaitu:
1. Metode tuang (pour plate)
2. Metode sebar (spread plate)
3. Metode gores (streak plate)

1. Metode Tuang (pour plate)


Metode pour plate (cawan tuang) adalah suatu teknik untuk
menumbuhkan bakteri di dalam media NA dengan cara mencampurkan
media yang masih cair dengan stok kultur bakteri (agar) sehingga sel-sel
tersebut tersebar merata dan diam baik di permukaan agar atau di dalam
agar (Harley and Presscot, 2002). Tehnik pengerjaan metode tuang yaitu :
sampel (1 ml) dulu baru medianya.

2. Metode Sebar (spread plate)


Metode spread plate (cawan sebar) adalah suatu teknik di dalam
menumbuhkan bakteri di dalam media agar dengan cara menuangkan
stok kultur bakteri di atas media agar yang telah memadat dan disebar
menggunakan alat spreader. Kelebihan teknik ini adalah bakteri yang
tumbuh dapat tersebar merata pada bagian permukaan media agar.
Tehnik pengerjaan metode sebar yaitu : medianya dulu dipadatkan baru
sampelnya (0,1 ml).

3. Metode Gores (streak plate)


Metode streak merupakan cara untuk mengisolasi bakteri dengan
cara menggores permukaan medium dengan menggunakan jarum
inokulasi. Dalam pengerjaannya terkadang berbeda pada masing-masing
laboratorium tapi tujuannya sama yaiitu untuk membuat goresan sebanyak
mungkin pada lempeng medium pembiakan. Tehnik pengerjaan metode
gores yaitu : medianya dulu dipadatkan baru sampelnya digoreskan di
atas media menggunakan ose (jarum inokulasi).

 Alat & Bahan yang dibutuhkan untuk isolasi bakteri


1. Alat yang dibutuhkan untuk isolasi bakteri:

NAMA ALAT KEGUNAAN


Laminar Air Flow Sebagai tempat aseptis
(LAF)
Cawan petri Untuk tempat kultur/isolasi
Tabung reaksi Tempat media cair dan pengenceran
Bunsen Untuk fiksasi dan membantu dalam
bekerja dalam kondisi aseptis
Erlenmeyer Tempat media NA
Mikropipet Untukmemipet sampel
Blue tip Untuk tip 1 ml
Jarum inokulasi/ose Untuk menggores bakteri pada media
inkubator Untuk inkulasi kultur pada bakteri

2. Bahan yang digunakan untuk praktikum Isolasi bakteri yaitu :


NAMA BAHAN KEGUNAAN
Sampel Sebagai bahan / sumber isolat
bakteri
Aquades steril Sebagai pengencer
Plastik sillk Untuk menutupi pinggiran cawan
petri
Alkohol 70% Untuk mensterilkan tangan dan meja
kerja
Masker dan handscoon Sebagai pelindung dari kontaminasi
bakteri
Tissue Untuk membersihkan meja kerja
Media nutrient agar NA Sebagai media pertumbuhan bakteri

 Prosedur Kerja
• Preparasi/persiapan alat dan bahan:
1) Menyalakan LAF dan semprot dgn alkohol 70% dan dilap
dengan tissu.
2) Masukkan cawan petri, media yang sudah dicairkan, bunsen,
seri pengenceran dan mikropipet, pulpen marker.
3) Menyala UV LAF selama 15 menit.
4) Mematikan UV, masukkan sampel dan nyalakan bunsen.
5) Kemudian,memulai kultur bakteri dengan metode tuang
(seperti prosedur pada slide 5) dan metode sebar (seperti
prosedur pada slide 6).
6) Setelah itu pinggiran cawan petri di silk, kemudian
dimasukkan di inkubator suhu 37 derajat celcius selama 24
jam.
7) Setelah masa inkubasi, dilakukan perhitungan jumlah koloni
dan pengamatan morfologi koloni dengan colony counter.

 Cara perhitungan jumlah koloni


Untuk melaporkan hasil analisis mikrobiologi dengan cara
hitungan cawan digunakan suatu standar yang disebut standart
plate counts (SPC). Sebagai berikut:
1. Cawan yang dipilih dan dihitung adalah yang mengandung
jumlah koloni antara 25-250.
2. Berbagai koloni yang bergabung menjadi satu merupakan satu
kumpulan koloni yang besar dimana jumlah koloninya diragukan
dapat dihitung dengan satu koloni.
3. Satu daerah koloni rantai yang terlihat sebagai suatu garis tebal
dihitung sebagai suatu koloni.

Dalam SPC ditentukan cara pelaporan dan perhitungan koloni


sebagai berikut :
1. Hasil yang dilaporkan hanya terdiri dari dua angka yaitu
pertama (satuan) dan angka kedua (desimal) jika angka yang
ketiga sama dengan atau lebih besar dari 5, harus di bulatkan
satu angka lebih tinggi pada angka kedua sebagai contoh, 17 x
103 unit koloni/ml atau 2,0 x 103 unit koloni/gr.
2. Jika pada semua pengenceran dihasilkan kurang dari 25 koloni
pada cawan petri, berarti +pengenceran terendah yang dihitung
hasilnya dilaporkan sebagai kurang dari 25 dilakukan dengan
besarnya pengenceran, tetapi jumlah yang sebenarnya harus
dicantumkan dengan tanda kurung.

Pengenceran Cawan l Cawan II Jumlah koloni


rata-rata
10-2 215 255 = (215+225) x 10-2
2
=220 x 10-2
10-3 55 45 = (55 + 45) x 10-3
2
=50 x 10-3

Perhitungan total plate count adalah:


= (220 x 1/10-2) + (50 x 1 / 10-3) - (220 x 102) + (50 x 103)
2 2
= 22.000 + 50.000
2
= 36.000

Anda mungkin juga menyukai