Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR FARMASI

PENGENALAN DAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

GOL/KLP : JUMAT / C2-3

Dita Mazifa Rosita 202210101102

Tirtawati Putri Lestari 202210101104

Anggita Chairiviana 202210101105

Haddaf Abror Nur Ro’is 202210101107

Devi Sevriani 202210101112

BAGIAN KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER

2020
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR FARMASI

GOL/KEL : C2/3

TGL. PRAKTIKUM : 2 Oktober 2020

MATERI PERCOBAAN : Pengenalan dan Penggunaan Alat-Alat


Laboratorium

NAMA DOSEN : apt. Dwi Koko Pratoko, S.Farm., M.Sc.

1. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat mengidentifikasi, memahami kegunaan dan dapat menggunakan
alat-alat praktikum konvensional yang dipakai dalam melakukan analisis kualitatif dan
kuantitatif di laboratorium.

2. PRINSIP/DASAR TEORI
Praktikum laboratorium adalah kegiatan yang melibatkan berbagai benda dengan
tujuan untuk mengamati perubahan/reaksi. Sains bergerak melampaui dunia
pengalaman abstrak yang nantinya memungkinkan untuk bisa dijelaskan, pengalaman
merupakan titik awal terjadinya generalisasi secara ilmiah sehingga terbentuknya suatu
tori. Dengan demikian, praktikum laboratorium dan eksperimen merupakan bagian dari
sains.
Dalam suatu praktikum laboratorium terdapat berbagai metode ilmiah, metode
ilmiah tersebut lebih dari sekadar pernyataan dan tahapan-tahapan yang akan kita
lakukan dalam melakukan eksperimen. Dalam penerapannya, suatu metode ilmiah tidak
dapat sepenuhnya kita lakukan dan percaya karena saat kita melakukan eksperimen
akan timbul berbagai variabel baru yang mungkin berbeda dari metode ilmiah yang
sudah disediakan. Oleh karena itu, metode ilmiah kita artikan sebagai suatu konsep
yang harus dipahami untuk memecahkan suatu masalah, bukannya menjadi acuan yang
bersifat mutlak. Dengan demikian, dalam proses praktikum laboratorium terdapat suatu
proses pembelajaran dalam mencapai hasil.
Saat kita memecahkan suatu permasalah, kita akan melaksanakan langkah-langkah
yang sudah ada. Oleh sebab itu, dalam metode penelitian disebut penelitian dan
observasi. Hal ini yang menjadi tujuan eksperimen diadakan di laboratorium, yang
membuat kita belajar untuk meneliti eksperimen yang dilakukan. Eksperimen juga
dapat diulang-ulang atau ditiru kembali untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman kita
Untuk dapat melakukan analisis senyawa kimia secara benar dan hasilnya akurat,
maka mahasiswa perlu memahami kegunaan dan dapat menggunakan secara benar
peralatan yang diperlukan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
2.1 Satuan Volume
Satuan dasar yang umum digunakan adalah liter, yaitu volume dari 1 kg air
pada suhu 4°C, tekanan 1 atm.
2.2 Satuan Standar
Volume alat-alat gelas berubah akibat perubahan suhu.British Standards
Institution menggunakan suhu standar 27°C. Sedangkan US Bureau of Standards
menggunakan suhu standar 20°C atau 25°C.Suhu standar ini umumnya tercantum
pada masing-masing alat gelas.
2.3 Cara Umum Membersihkan Alat Gelas
a. Menggunakan larutan sabun atau detergen. Alat-alat laboratorium dapat dicuci
dengan larutan sabun atau detergen dengan sikat pembersih untuk kotoran yang
tidak terlalu sulit dibersihkan. Setelah itu, dibilas dengan air keran sampai tidak
ada bekas sabun. Terakhir bilas dengan air suling 1-2 kali. Selanjutnya
dikeringkan.
b. Dengan cleansing mixture. Campuran pencuci ini digunakan untuk mencuci
alat-alat yang memiliki kotoran yang sangat sulit dibersihkan. Caranya adalah
dengan mengisi atau merendam alat-alat gelas dalam larutan K2Cr2O7 10%
dalam asam sulfat pekat. Kemudian dibiarkan beberapa jam (lebih baik
semalam). Selanjutnya, alat-alat tersebut dikeluarkan atau larutan bikromatnya
dibuang. Setelah dibilas dengan air (kalau perlu diperiksa sampai bebas asam
dengan lakmus), alat-alat tersebut dibalik dan dikeringkan.
c. Alat gelas yang terbuat dari gelas borosilikat (contohnya pyrex) dapat
dikeringkan dalam lemari pengering pada suhu 100°C-120°C. untuk alat-alat
yang sangat kotor atau dilapisi lemak yang tebal, dapat digunakan campuran
asam sulfat pekat dan garam nitrat pekat beruap, dengan cara yang sama seperti
di atas.
2.4 Mengeringkan Alat Gelas
a. Alat-alat yang telah bersih dapat dikeringkan dengan membiarkannya dalam
kedudukan terbalik, kecuali alat-alat tertentu. Agar cepat, dapat dikeringkan
dalam lemari pengering (oven). Namun, untuk buret, pipet volume, labu ukur,
gelas ukur, tidak boleh dikeringkan dalam lemari pengering (oven).
b. Pipet volume dapat dikeringkan dengan meniupkan udara kering lewat blower,
setelah dibilas dengan alkohol absolut (96%).
2.5 Alat yang Penting dan Kegunaannya
2.5.1 Labu ukur digunakan untuk membuat larutan baku primer atau melarutkan
zat sampai volume tertentu.
2.5.2 Buret (makroburet dan mikroburet) digunakan untuk titrasi atau untuk
memindahkan sejumlah tertentu volume larutan.
2.5.3 Gelas ukur digunakan untuk mengukur sejumlah volume secara kasar.
2.5.4 Pipet volume (transfer pipet dan graduated pipet) digunakan untuk
memindahkan atau mengambil sejumlah tertentu larutan secara akurat
sesuai kapasitas yang tercantum pada pipet tersebut.
2.5.5 Beaker glass digunakan untuk melarutkan zat, memanaskan larutan, dan
lain-lain.
2.5.6 Erlenmeyer digunakan untuk keperluan titrasi dan bisa juga digunakan
untuk membuat larutan.
2.5.7 Botol semprot digunakan untuk mencuci endapan dan membilas wadah.
2.5.8 Gelas objek dan gelas penutup digunakan untuk tempat mengamati bentuk
kristal di bawah mikroskop.
2.5.9 Pengaduk gelas digunakan untuk mengaduk suatu campuran atau larutan-
larutan kimia pada waktu melakukan reaksi kimia.
2.5.10 Corong digunakan untuk menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam
suatu wadah dengan mulut sempit, seperti: botol, labu ukur, dan buret.
2.5.11 Tabung reaksi digunakan untuk mereaksikan zat kimia dalam jumlah
sedikit.
2.5.12 Rak tempat tabung reaksi digunakan sebagai tempat untuk meletakkan
tabung reaksi.
2.5.13 Kawat bisa digunakan untuk alas saat memanaskan alat gelas dengan alat
pemanas/kompor listrik.

3. ALAT YANG DIPAKAI


1. Beaker glass
2. Erlenmeyer
3. Labu ukur
4. Gelas ukur
5. Pipet volume
6. Pembakar spiritus
7. Ball filler
8. Tabung reaksi
9. Batang pengaduk
10. Desicator
11. Pipet Ukur
12. Plat tetes
13. Botol semprot
14. Penjepit kayu
15. Corong Buchner + Filtering Flask
16. Buret
17. Corong gelas
18. Botol timbang
19. Cawan penguap
20. Pipet tetes

4. BAHAN YANG DIPAKAI


1. Air
2. Aseton
3. NaCl

5. CARA KERJA
a. Mengenal alat-alat laboratorium
Gambar dan kegunaan alat-alat laboratorium

No. Alat Kegunaan No Nama Kegunaan


1. Beaker Glass Digunakan untuk 2. Erlenmeyer Digunakan dalam
menampung suatu proses titrasi dan
larutan/cairan dan analisis volumetric.
digunakan untuk
membuat larutan.

3. Labu Ukur Untuk membuat 4. Gelas Ukur Digunakan dalam


larutan dengan pengukuran volume
konsentrasi tertentu suatu larutan atau
dan mengencerkan cairan.
larutan dengan
keakuratan tertentu.
5. Pipet Volume Berfungsi untuk 6. Pembakar Berfungsi untuk
mengambil larutan Spiritus menjadi bahan
dengan jumlah utama dalam proses
tertentu secara tepat menghasilkan api.
dan akurat.

7. Ball Filler Berfungsi untuk 8. Tabung Reaksi Digunakan untuk


menyedot larutan melakukan reaksi
pekat dan larutan kimia, menjadi
berbahaya/beracun, wadah untuk
dipasangkan pada mencampur,
pangkal pipet ukur menampung,
atau pipet volume. memanaskan
larutan, dan untuk
pengujian kualitatif.

9. Batang Digunakan untuk 10. Desicator Digunakan untuk


Pengaduk mencampur bahan menghilangkan air
kimia dan cairan dan kristal hasil
untuk keperluan pemurnian.
laboratorium.

11. Pipet Ukur Digunakan untuk 12. Plat Tetes Digunakan sebagai
mengambil larutan penguji keasaman
dengan ukuran suatu larutan atau
tertentu. mereaksikan
larutan.

13. Botol Semprot Digunakan untuk 14. Penjepit Kayu Digunakan untuk
menyimpan aquades menjepit tabung
dan mencuci atau reaksi setelah proses
menetralkan pemanasan.
peralatan-peralatan
yang akan
digunakan.

15. Corong Corong Buchner 16. Buret Digunakan untuk


Buchner +
digunakan untuk memindahakan atau
Filtering Flask
menyaring atau meneteskan cairan
memfiltrasi cairan volume tertentu
dari endapannya. dalam proses
Sedangkan filtering eksperimen seperti
flask digunakan titrasi.
untuk menampung
cairan dan
pencampuran,
pendinginan,
maupun pemanasan.
17. Corong Gelas Digunakan untuk 18. Botol Timbang Digunakan untuk
memindahkan menimbang bahan
cairan dari wadah yang mudah
satu ke wadah lain menguap dan cair.
terutama wadah
yang bermulut
kecil.

19. Cawan Penguap Digunakan untuk 20. Pipet Tetes Digunakan untuk
mereaksikan zat membantu
pada suhu yang memindahkan
tinggi. larutan dalam
jumlah yang sangat
kecil.

b. Menggunakan alat-alat laboratorium dengan benar

1. Cara menimbang dengan timbangan analitik digital

Disiapkan Kertas timbang atau wadah


yang lain untuk menimbang
Digunakan botol timbang untuk
menimbang zat-zat yang
higroskopis, mudah menguap,
dan korosif

Dibersihkan wadah dengan tissue, pastikan wadah tidak


mengotori timbangan dan mempengaruhi beratnya

Ditimbang kembali sampel dan pastikan tidak ada sampel


yang hilang

Dibuka penutup timbangan

Dinyalakan tombol power

Diletakkan wadah atau kertas timbang

Ditekan tombol tare

Diletakkan analit/sampel
secara perlahan-lahan
(sedikit demi sedikit)
Dicatat berat analit/sampel
yang tertera pada display stabil

Ditimbang kembali kertas timbang atau botol timbang


untuk mengetahui berapa berat analit yang tersisa di
kertas timbang atau botol timbang

Setelah selesai, dimatikan tombol power dan tutup


kembali dengan penutup

2. Cara menggunakan buret

Di bagian tengah statip, dipasang


buret tegak lurus dengan klem
yang cocok

Dituangkan larutan kira-kira


5 ml untuk membersihkan
bagian dalam buret dan krannya

Dibilas bagian dalam buret hingga 2-3 kali memakai


larutan yang akan diisikan
Setelah kran ditutup, diisi
dengan larutan yang dimaksud
2-3 skala di atas skala paling atas

Dikeluarkan cairan berlebih hingga tepat tanda, dan


bekas cairan pada dinding dalam bagian atas buret
dibersihkan dengan kertas saring, kemudian cairan
dikeluarkan lagi sampai tepat tanda

3. Memipet cairan dengan pipet volume

Dipastikan ujung pipet benar-benar tercelup ke dalam


cairan

Cairan dihisap sampai sedikit


melewati batas

Dikeringkan bagian luar

ujung pipet yang terkena

cairan dengan kertas

saring
Diatur pipet supaya tegak
atau vertikal agar cairan
tepat pada batas

Dipindahkan cairan
dalam wadah

c. Memahami informasi yang terdapat pada alat-alat laboratorium


Maksud informasi yang ada pada alat-alat berikut

No Nama Informasi yang Maksud / arti informasi /


tertera pada alat kegunaan
1. Pipet Ukur • Iwaki Pyrex • Merk
• 0.1 mL • Ketelitian
• 10 mL • Kapasitas volume
• 20°C • Suhu standar

2. Pipet Volume • SUPERTEK • Merk


• ± 0,03 mL • Tingkat ketelitian
• 25 mL • Kapasitas volume
• Ex 20°C • Suhu standar keluar

3. Gelas Ukur • Iwaky Pyrex • Merk


• ± 0.2 mL • Tingkat ketelitian
• 10 mL • Kapasitas volume
• In 20°C • Suhu standar masuk

4. Labu Ukur • Iwaky Pyrex • Merk


• ± 0.06 mL • Tingkat ketelitian
• 50 mL • Kapasitas volume
• In 20°C • Suhu standar masuk

5. Beaker Glass • Iwaky Pyrex • Merk


• 100 mL • Kapasitas volume
• 100, 80, 60, 40, 20 • Skala

6. Buret • MC • Merk
• 10 Ml • Kapasitas volume alat
• Ex 20°C • Suhu standar keluar
• 0, 0.5, 1, 1.5, 2 • Skala
6. HASIL PENGAMATAN
Mengenal alat-alat laboratorium
No. Nama Gambar No Nama Gambar
1. Beaker glass 6. Pembakar

(gelas piala) Spiritus

2. Erlenmeyer 7. Ball Filler

3. Labu ukur 8. Tabung

reaksi

4. Gelas ukur 9. Batang

Pengaduk

5 Pipet volume 10. Desicator


11. Pipet Ukur 16. Buret

12. Plat Tetes 17. Corong


Gelas

13. Botol 18. Botol


semprot Timbang

14. Penjepit 19. Cawan


Kayu Penguap

15. Corong 20. Pipet Tetes


Buchner +
Filtering
Flask

Memahami informasi yang terdapat pada alat-alat laboratorium


No Nama Informasi yang Maksud / arti informasi /
tertera pada alat kegunaan
1. Pipet Ukur • Iwaki Pyrex • Merk
• 0.1 mL • Ketelitian
• 10 mL • Kapasitas volume
• 20°C • Suhu standar

2. Pipet Volume • SUPERTEK • Merk


• ± 0,03 mL • Tingkat ketelitian
• 25 mL • Kapasitas volume
• Ex 20°C • Suhu standar keluar

3. Gelas Ukur • Iwaky Pyrex • Merk


• ± 0.2 mL • Tingkat ketelitian
• 10 mL • Kapasitas volume
• In 20°C • Suhu standar masuk

4. Labu Ukur • Iwaky Pyrex • Merk


• ± 0.06 mL • Tingkat ketelitian
• 50 mL • Kapasitas volume
• In 20°C • Suhu standar masuk

5. Beaker Glass • Iwaky Pyrex • Merk


• 100 mL • Kapasitas volume
• 100, 80, 60, 40, 20 • Skala

6. Buret • MC • Merk
• 10 Ml • Kapasitas volume alat
• Ex 20°C • Suhu standar keluar
• 0, 0.5, 1, 1.5, 2 • Skala
7. PEMBAHASAN
1. Beaker Glass
Beaker glass adalah sebuah alat laboratorium yang terbuat dari kaca. Alat ini
mempunyai bentuk silinder dan alas yang datar. Beaker glass digunakan untuk
menampung suatu larutan atau cairan serta dapat digunakan untuk membuat
larutan.
Penggolongan alat : Alat kualitatif
Cara penggunaan : Masukkan cairan secara perlahan ke dalam beaker glass
sampai pada takaran tertentu yang dibutuhkan.
2. Erlenmeyer
Erlenmeyer merupakan sebuah alat laboratorium yang terbuat dari borosilikat.
Alat ini memiliki leher sempit yang berguna untuk mengurangi penguapan saat
pemanasan pada zat cair dan juga untuk mencegah tumpah saat diaduk.
Erlenmeyer digunakan pada proses titrasi dan analisis volumetric.
Penggolongan alat : Alat kualitatif
Cara penggunaan : Masukkan cairan yang akan dititrasi ke dalam erlenmeyer.
Pegang alat pada bagian leher lalu guncangkan secara perlahan kemudian amati.
3. Labu Ukur
Labu ukur merupakan alat laboratorium yang terbuat dari kaca. Alat ini
digunakan untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu serta digunakan
dalam mengencerkan larutan dengan keakuratan tertentu.
Penggolongan alat : Alat kuantitatif
Cara penggunaan : Masukkan larutan atau padatan (akan dilarutkan) ke dalam
labu ukur. Masukkan cairan pelarut lalu kocok dengan membolak-balikkan labu.
Tutup labu ukur menggunakan jari.
4. Gelas Ukur
Gelas ukur ialah sebuah alat laboratorium yang terbuat dari kaca biasa. Alat
ini tidak tahan terhadap panas. Gelas ukur digunakan dalam pengukuran volume
suatu larutan atau cairan.
Penggolongan alat : Alat kuantitatif
Cara penggunaan : Letakkan di tempat yang datar lalu masukkan cairan yang
akan diukur ke dalam gelas ukur. Untuk cairan berwarna kita harus melihat batas
miniscus cekung bagian bawah, sebaliknya untuk cairan raksa maka kita melihat
batas miniscus cembung. Jika kurang, maka tambahkan cairan menggunakan pipet
tetes.
5. Pipet Volume
Pipet volume merupakan alat bantu dalam proses pengenceran, yang mana
pipet volume berguna untuk memindahkan beberapa mili larutan yang akan
dipindahkan ke dalam labu ukur hingga mencapai batas. Jadi bisa dibilang fungsi
pipet volume adalah mengambil larutan dengan jumlah tertentu secara tepat.
Bentuk dari pipet volume sendiri terdiri dari ujung yang runcing dan terdapat
bagian yang membesar pada bagian tengah. Bagian tersebut berfungsi sebagai
skala dalam menentukan larutan yang akan kita ambil. Pipet volume dibagi
menjadi 3, yaitu transfer pipet, graduated pipet, dan mikropipet.
Penggolongan alat : Alat kuantitatif
Cara penggunaan : Tekan bulb pada pangkal pipet untuk menyerap larutan,
sesuaikan banyaknya larutan yang dibutuhkan.
6. Pembakar Spiritus
Pembakar spiritus merupakan alat yang fungsinya untuk pembakaran, spiritus
jelas menjadi bahan utama dalam proses menghasilkan api. Pembakar spiritus
mempunyai sumbu yang terhubung dengan isi spiritus di dalamnya dan ada bagian
atas akan menjadi bagian yang dibakar. Pembakar spiritus biasanya digunakan
dalam beberapa proses kimia yang membutuhkan reaksi pembakaran pada tabung
reaksi.
Penggolongan alat : Alat kualitatif
Cara penggunaan : Buka penutup spiritus, kemudian bakar sumbu spiritus
dengan api atau korek.
7. Ball Filler/Rubber Bulb
Rubber bulb merupakan alat bantu yang dipasang pada pangkal pipet ukur
atau pipet volume, fungsi rubber bulb sendiri adalah menyedot larutan pekat dan
larutan berbahaya/beracun. Alat ini merupakan alat basic yang harus ada di
laboratorium karena penggunaannya harus dibarengi dengan beberapa macam
pipet.
Rubber bulb memiliki 3 bagian penting yaitu aspirate, suction, dan exhaust.
Aspirate (A) berfungsi sebagai bagian yang akan mengeluarkan udara saat ditekan.
Suction (S) berfungsi sebagai tombol yang akan menyedot larutan. Exhaust (E)
berfungsi sebagai bagian yang akan mengeluarkan larutan saat ditekan.
Penggolongan alat : Alat kualitatif
Cara penggunaan : Rubber bulb digunakan dengan cara menekan 3 bagian yang
telah disediakan sesuai fungsinya.
8. Tabung Reaksi
Tabung reaksi merupakan alat laboratorium berbentuk huruf-U yang terbuat
dari kaca bening. Ukuran dari tabung reaksi sendiri bermacam-macam, tetapi pada
umumnya seukuran jari orang dewasa. Hal itu berfungsi supaya para peneliti dapat
melihat proses kimia yang terjadi. Fungsi dari tabung reaksi sangat banyak, mulai
dari melakukan reaksi kimia, menjadi wadah untuk mencampur, menampung,
memanaskan larutan, dan untuk pengujian kualitatif.
Penggolongan alat : Alat kualitatif
Cara penggunaan : Tabung reaksi dapat digunakan sesuai kebutuhan dengan
diberi larutan dengan tujuan tertentu.
9. Batang Pengaduk
Batang pengaduk merupakan sebuah peralatan laboratorium yang terbuat dari
kaca pejal, dengan ukuran hampir sama dengan sedotan minum, hanya sedikit
lebih panjang dan ujungnya membulat. Alat ini digunakan untuk mencampur
bahan kimia dan cairan untuk keperluan laboratorium.
Penggolongan alat : Alat kualitatif
Cara penggunaan : Letakkan batang pengaduk di dalam beaker yang berisi air
suling dan aduk.
10. Desicator
Desikator merupakan alat laboratorium berbentuk wadah yang terbuat dari
bahan gelas yang kedap udara dan mengandung desikan. Digunakan untuk
menghilangkan air dan kristal hasil pemurnian.
Penggolongan alat : Alat kualitatif
Cara penggunaan : Letakkan silika gel di bawah, lalu saringan yang terbuat dari
porselen di atas silika. Lalu letakkan median di atas saringan. Sebelum menutup,
oleskan sedikit vaselin di bibir tutup, lalu tutup desikator. Atur kran dan usahakan
tidak ada udara di dalam desikator.
11. Pipet ukur
Pipet ukur merupakan alat laboratorium yang termasuk alat gelas. Ukuran dari
pipet ukur ini bermacam-macam, mulai dari ukuran 1 ml, 2 ml, 5ml, 10 ml, dan
seterusnya. Alat ini digunakan untuk mengambil larutan dengan ukuran tertentu.
Penggolongan alat : Alat kualitatif
Cara penggunaan : Bawa pipet ukur ke wadah yang sudah disediakan, lalu
tekan tuas ke bawah agar cairan bisa keluar
12. Plat tetes
Plat tetes merupakan alat laboratorium yang terbuat dari bahan porselen dan
umumnya tersedia dalam jumlah 6, 12, dan 16 lubang tetes. Biasanya digunakan
sebagai penguji keasaman suatu larutan atau mereaksikan larutan.
Penggolongan alat : Alat kualitatif
Cara penggunaan : Letakkan kertas lakmus merah/biru yang sudah dipotong
kecil. Lalu teteskan larutan yang akan diperiksa asam/basanya
13. Botol Semprot
Botol semprot merupakan alat laboratorium berupa botol yang terbuat dari
plastik. Botol semprot digunakan untuk menyimpan aquades dan mencuci atau
menetralkan peralatan-peralatan yang akan digunakan.
Penggolongan alat : Alat kualitatif
Cara penggunaan : Tekan badan botol semprot hingga aquades keluar.
14. Penjepit Kayu
Penjepit kayu merupakan alat laboratorium terbuat dari kayu. Penjepit kayu
digunakan untuk menjepit tabung reaksi setelah proses pemanasan.
Penggolongan alat : Alat kualitatif
Cara penggunaan : Jepit tabung reaksi ke tempat penjepit pada penjepit kayu,
lalu letakkan tabung reaksi di tempat yang dituju.
15. Corong Buchner dan Filtering Flask
Corong buchner merupakan alat laboratorium yang terbuat dari porselen,
namun ada juga yang dari kaca ataupun plastik. Bagian atas corong berbentuk
silinder dan terdapat pori-pori pada dasarnya. Corong buchner digunakan untuk
menyaring atau memfiltrasi cairan dari endapannya. Filtering flask merupakan
alat laboratorium yang terbuat dari kaca yang memiliki leher silinder dan dasar
kerucut. Filtering flask digunakan untuk menampung cairan dan pencampuran,
pendinginan maupun pemanasan.
Penggolongan alat : Alat kualitatif
Cara penggunaan : Letakkan corong buchner pada leher filtering flask lalu beri
kertas saring pada atas pori pori corong. Semprot kertas saring dengan aquades
secukupnya dan tuangkan cairan yang akan disaring dengan perlahan pada corong.
Cairan yang tersaring akan turun dan tertampung pada filtering flask.
16. Buret
Buret merupakan alat laboratorium terbuat dari kaca yang berbentuk silinder.
Buret memiliki skala pengukuran teliti dan penutup kran pada bagian bawahnya.
Buret digunakan untuk memindahkan atau meneteskan cairan volume tertentu
dalam proses eksperimen seperti titrasi. Macam buret ada 3, yaitu buret lurus,
buret bengkok, dan buret dengan kran karet/gelas.
Penggolongan alat : Alat kuantitatif
Cara penggunaan : Klem buret dengan tegak lurus pada statip, bilas buret
dengan cairan yang akan dipakai untuk titrasi, masukkan cairan ke dalam buret
sampai di atas titik nol, alirkan cairan dengan membuka kran dan kolom pipa terisi
dengan tidak ada gelembung udara, atur tinggi cairan sampai batas yang
diinginkan, setelah itu titrasi dapat dimulai.
17. Corong Gelas
Corong gelas merupakan alat laboratorium yang terbuat dari kaca. Alat ini
berbentuk kerucut dan terdapat bagian yang menyerupai tabung sempit di bagian
ujung kerucut. Corong digunakan untuk memindahkan cairan dari wadah satu ke
wadah lain terutama wadah yang bermulut kecil.
Penggolongan alat : Alat kualitatif
Cara penggunaan : Masukkan ujung corong pada wadah bermulut kecil lalu
tuang larutan secara perlahan.
18. Botol Timbang
Botol timbang merupakan alat laboratorium yang terbuat dari kaca. Untuk
menimbang bahan yang mudah menguap dan cair, maka digunakan botol timbang.
Penggolongan alat : Alat kualitatif
Cara penggunaan : Buka tutup botol, timbang segera dengan alat yang akan
ditimbang, lalu tutup kembali.
19. Cawan Penguap
Cawan penguap merupakan alat laboratorium yang terbuat dari porselen tahan
panas. karetAlat ini digunakan untuk mereaksikan zat pada suhu yang tinggi.
Penggolongan alat : Alat kualitatif
Cara penggunaan : Tuang zat yang akan dipanaskan dan diuapkan ke dalam
cairan.
20. Pipet Tetes
Pipet Tetes merupakan alat yang terbuat dari kaca plastik, ujung bawahnya
runcing dan pangkalnya ditutupi dengan karet. Alat nini digunakan untuk
membantu memindahkan larutan dalam jumlah yang sangat kecil.
Penggolongan alat : Alat kualitatif
Cara penggunaan : Pastikan ujung bawah pipet tercelup dan pencet karet pada
pipet untuk menarik cairan ke pipet.
8. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Cara menggunakan alat laboratorium yang benar berbeda-beda sesuai dengan
kegunaan masing-masing alat dan terbuat dari apa alat tersebut.
2. Di sebagian alat laboratorium kita mendapatkan simbol tertentu untuk
menunjukkan informasi mengenai alat tersebut.
3. Sebagian besar alat yang telah diamati termasuk penggolongan alat kualitatif, yaitu
alat yang tingkat akurasinya rendah.

9. DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A. dan A.L. Underwood. 1986. Kimia Kuantitatif Edisi Revisi. Terjemahan
oleh A.H. Padjatmoko. Erlangga: Jakarta.
Harjadi, W. 1994. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Gramedia: Jakarta.
Laila, Khusucidah. 2005. Korelasi antara Pengetahuan Alat Praktikum dengan
Kemampuan Psikomotorik Siswa Kelas XI IPA SMAN 11 Semarang Materi Pokok
Laju Reaksi Tahun Pelajaran 2005/2006. Skripsi. Jurusan Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang
Wardiyah. 2016. Praktikum Kimia Dasar. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
10. LAMPIRAN
Tugas Sebelum Praktikum
1. Dalam Pengukuran, jelaskan apa yang dimaksud dengan:
a. Angka bermakna
Angka bermakna adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pengukuran yang
terdiri dari angka-angka penting yang sudah pasti dan satu angka terakhir
yang masih diragukan keakuratannya.
b. Akurat
Akurat adalah teliti, saksama, cermat, tepat, dan benar hasil yang sangat
mendekati nilai sejati dari suatu besaran terukur.
c. Presisi
Presisi adalah suatu hasil pengukuran yang menggambarkan keseragaman.
Presisi merupakan indikator untuk mengukur hasil manayang mendekati
acuan. Jadi, semakin tinggi tingkat presisinya maka semakin sedikit variiabel
dalam pengukurannya.
d. Ketelitian
Ketelitian adalah pengamatan data yang dilakukan secara berulang untuk
memastikan data yang dikelola tidak menyimpang dari hasil yang dilakukan.
Tinggi rendahnya tingkat ketelitian bisa dilihat dari selisih dan variasi hasil
pengamatan.

2. Jelaskan tingkat ketelitian alat-alat berikut ini dalam analisis kuantitatif!


a. Gelas ukur
Alat ini memiliki skala mulai dari 10 ml sampai 2 liter, untuk menentukan
ketelitian yaitu skala terkecil yaitu 10 ml dibagi dengan 10 maka hasil
ketelitian yaitu 1 ml. Alat ini cocok untuk melakukan pengukuranterhadap
volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi.
b. Labu ukur
Alat ini memiliki ukuran mulai dari 1 mlsampai 2 liter.Dalam menentukan
ketelitian maka skala terkecil yaitu 1 ml dibagi dengan 10 hasilnya yaitu 0,1
ml. Maka dapat diketahui bahwa ketelitian benda yaitu 0,1 ml.
c. Pipet volume
Memiliki tingkat ketelitian yang tinggi, ditandai dengan bentuknya yang
ramping pada penunjuk volume dan hanya ada satu ukuran volume. Biru tua
digunakan untuk pipet volum yang memiliki volume 1 ml dan 25 ml.
Sedangkan Orange digunakan untuk pipet yang memiliki volume 2 ml dan 10
ml. Dan warna putih untuk pipet yang memiliki volume 5 ml dan warna merah
digunakan untuk pipet dengan volume 50 ml.
d. Pipet ukur
Pipet ukur memiliki skala ukur per mili dengan ketelitian lebih rendah
dibandingkan pipet volume. Warna kuning digunakan pipet ukur bervolume 1
ml dengan skala 0,01 ml.Warna hitam untuk pipet volume 2 ml dengan skala
0,02 ml. Warna merah pipet volume 5 ml dengan skala 0,05. Warna orange
pipet volume 10 ml degan skala 0,1 ml. Sedangkan warna putih untuk pipet
volume 25 ml dengan skala 0,1 ml. Skala yang dimaksudkan adalah skala
terkecil.
e. Beaker Glass
Skala terkecil dari beker glass yaitu 25 mL bahkan sampai 2000 mL. Beaker
glass ini memiliki takaran tapi tidak digunakan untuk mengukur volume suatu
zat cair, karena alat ini hanya memiliki tingkat ketelitian dengan akurasi 10 %.
f. Erlenmeyer
Erlenmeyer mempunyai berbagai macam ukuran volume mulai dari 25 ml -
2000 ml. Erlenmeyer tidak dapat digunakan untuk mengukur volume karena
alat ini memiliki ketelitian yang rendah.

Anda mungkin juga menyukai