A. Tujuan
1. Untuk mengenal alat-alat yang akan digunakan pada saat praktikum mikrobiologi
lingkungan.
2. Untuk mengetahui berbagai fungsi atau kegunaan dari alat-alat laboratorium mikrobiologi
lingkungan.
3. Untuk mengetahui prinsip kerja dari setiap alat laboratorium mikrobiologi lingkungan yang
akan dibutuhkan pada saat praktikum mikrobiologi lingkungan.
B. Prinsip Dasar
Prinsip kerja yang steril dan aseptis merupakan prinsip kerja yang harus dilakukan pada
saat melakukan praktikum atau penelitian di Laboratorium Mikrobiologi. Kerja yang steril berarti
kerja pada kondisi bebas dari semua bentuk hidup mikroorganisme, termasuk endospora dan
virus. Namun, kondisi steril tidak terbebas dari kehadiran prion. Proses atau tahapan kerja untuk
menghilangkan atau mematikan seluruh bentuk hidup mikroorganisme dan virus disebut
strerilisasi. Sterilisasi dapat dilakukan dengan berbagai metode, baik metode fisik maupun kimia
(Nester dkk., 2004).
Sementara itu, kerja aseptis adalah kerja pada kondisi tercegah dari serangan agen infeksi
yang dapat menginfeksi jaringan atau material yang steril. Untuk mencapai kondisi aseptis
diperlukan teknik-teknik aseptik (Benson, 2001). Teknik-teknik aseptik adalah teknik yang
dilakukan untuk mengurangi serangan patogen yang dapat mengontaminasi media/kultur (Black,
2008) dan jaringan hidup (Benson, 2001). Suatu media atau jaringan hidup agar terbebas dari
kontaminasi agen penyebab penyakit dan virus harus dilakukan upaya disinfeksi terlebih dahulu.
Secara umum, disinfeksi menggunakan zat kimia antimikroba yang disebut zat disinfektan (Nester
dkk., 2004; Black, 2008).
Zat disinfektan mudah mematikan bakteri dalam fase vegetatif, jamur, dan lipid
containing virus. Sementara itu, zat disinfektan sulit mematikan Mycobacteria dan non-lipid
containing virus serta umumnya spora bakteri dapat resistan terhadap zat tersebut (Collins &
Lyne, 2004). Zat disinfektan dapat berupa fungisida dan germisida. Fungisida adalah zat
disinfektan yang dapat membunuh jamur, sedangkan germisida adalah zat disinfektan yang dapat
membunuh mikroorganisme dan menginaktivasi virus (Nester dkk., 2004). Sementara itu, zat
disinfektan yang aman digunakan oleh kulit atau jaringan hidup lain disebut zat antiseptik
(Benson, 2001; Nester dkk., 2004).
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sterilisasi mempunyai bermacam-macam
metode. Metode-metode sterilisasi tersebut antara lain metode penyalaan (flaming), panas-
kering, autoclaving, tyndalisasi, filtrasi, dan inspisasi (Collins & Lyne, 2004). Namun, metode yang
paling umum dan mendasar untuk digunakan dalam sterilisasi adalah metode autoclaving, panas-
kering, dan filtrasi (Harley & Prescott, 2002).
Metode autoclaving menggunakan alat yang disebut autoklaf. Metode autoclaving atau
metode panas-basah memanfaatkan panas uap air untuk melakukan proses pensterilan. Tidak
hanya itu, metode autoclaving memanfaatkan kekuatan tekanan, sehingga suhu yang dihasilkan
menjadi lebih tinggi dan proses sterilisasi menjadi lebih cepat (Collins & Lyne, 2004).
Sementara itu, metode panas-kering memanfaatkan aliran udara panas untuk melakukan
proses pensterilan. Berbeda dengan metode autoclaving, metode panas-kering memerlukan
waktu yang lebih lama karena sterilisasi tidak disertai dengan tekanan seperti halnya pada metode
autoclaving (Harley & Prescott, 2002). Selanjutnya, metode filtrasi merupakan metode
pensterilan dengan menggunakan pori yang sangat kecil untuk menyaring bakteri. Namun,
mikroplasma dan virus tidak ikut tersaring dengan menggunakan metode filtrasi (Collins & Lyne,
2004).
(Generasi Biologi, 2016)
C. Hasil dan Pembahasan
No. Nama Alat Gambar Alat Fungsi dan Prinsip Kerja Alat
1. Pipet Ukur Digunakan untuk mengambil larutan
dan mengukur volume larutan yang
terambil.
Pipet ukur ini memiliki ketelitian
± 0,05 𝑚𝑙.
Tabung Reaksi
Berfungsi sebagai tempat media cair
atau padat.
12. Pinset Digunakan untuk mengambil atau
menarik beberapa sampel.
http://www.alatlabor.com/article/detail/221/pengertian-dan-fungsi-dari-hotplate-
http://www.labsmk.com/2017/10/fungsi-kuvet-cuvette.html
https://www.kimiafi.com/2018/02/prinsip-fungsi-dan-cara-menggunakan-vortex-mixer.html
https://www.generasibiologi.com/2016/11/pengenalan-alat-laboratorium-mikrobiologi-dan-fungsinya-
beserta-gambarnya.html
http://andi-ais-creations.blogspot.com/2015/05/pengenalan-alat-alat-laboratorium.html