Anda di halaman 1dari 4

 TUJUAN PRAKTIKUM

Mahasiswa dapat melakukan percobaan dasar-dasar teknik pemisahan

 CARA KERJA :
 Teknik Pemisahan Rekristalisasi
a. Ambil ± satu sendok teh garam dapur kotor, larutkan dengan air
secukupnya dalam gelas kimia 50 ml.
b. Saring dan tampung fiItratnya, kemudian uapkan dalam cawan
porselen diatas nyala pembakar spiritus sampai air habis menguap.
c. Bandingkan keadaan fisik garam dapur sebelum dan sesudah
proses.
 Teknik Pemisahan Ekstraksi
a. Ambil sedikit serbuk natrium nitrit (NaNO2), masukkan ke dalam
tabung reaksi, larutkan dengan kira-kira 1 ml air
b. Tambahkan (a) KI dan diasamkan dengan asam sulfat akan
terbebaskan I2
c. Tambahkan (b) kloroform
d. Perhatikan warna larutan kloroform sebelum dan sesudah ditambah
larutan KI
 Teknik Pemisahan Destilasi
a. Pasang set alat destilasi, lakukan destilasi larutan yang
mengandung Rhodamin B, yang diberikan oleh teknisi / asisten,
ingat gunakan batu didih.
b. Tampung destilatnya ± 5 ml.
c. Perhatikan perubahan yang terjadi antara sebelum & sesudah
destilasi pada larutan.

 TUGAS PRAKTIKUM
1. Terangkan istilah-istilah berikut :
a. Rekristalisasi
c. Ekstraksi
b. Filtrat.
d. Sentrifugasi

2. Beri contoh penerapan teknik pemisahan dalam dunia kefarmasian!

1
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar Farmasi2020

HASIL PERCOBAAN
TEKNIK-TEKNIK
PEMISAHAN

No Teknik Pemisahan Pengamatan Prinsip pemisahan


1 Rekristalisasi
Prinsip rekristaliasasi
yaitu berdasarkan pada
perbedaan kelarutan antara
Garam dapur sebelum
dikristalisasi zat yang akan dilarutkan
dengan kelarutan
pelarutnya. Larutan yang
sudah terbentuk dapat
Garam dapur setelah dikristalkan dengan cara
dikristalisasi
dipanaskan/dijenuhkan.

2 Ekstraksi

3 Destilasi
2
PEMBAHASAN

1. Rekristalisasi
Dari percobaan yang dilakukan, didapatkan hasil seperti pada tabel pengamatan
yang menunjukkan perubahan pada proses pelarutan dan penguapan. Jika kita lihat antara
garam dapur sebelum dan sesudah dikristalisasi, pada gambar sebelum dikristalisasi dapat
kita lihat bahwa garam dapur berukuran besar dan berwarna putih kecoklatan. Namun
setelah dilakukakannya proses kristalisasi, dapat dilihat garam berukuran lebih kecil dan
berwarna putih bersih. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya proses pelarutan dengan
akuades sehingga terjadi perubahan.
Garam dapur yang awalnya berwarna putih kotor, setelah mengalami proses
kristalisasi akan berubah menjadi putih bersih. Proses pertama yang berperan yaitu proses
pelarutan oleh akuades, dengan dilarutkan oleh akuades garam dapur dan zat pengotornya
akan ikut larun. Kemudian, dilanjutkan dengan proses penyaringan yang bertujuan agar zat
pengotor tidak ikut dalam filtrat karena adanya perbedaan ukuran partikel zat. Perbedaan
partikel tersebut yang membuar t filtrat menjadi lebih jernih.
Reaksi : NaCl(s) + H2O(l) (dipanaskan)  NaCl(aq) + H2O(g) (diuapkan) + NaCl(s)
Proses selanjutnya yaitu penguapan filtrat yang dengan cara menggunakan cawa
porselin. Awalnya kita menaruh larutan garam dapur yang telah dilarutkan ke cawan
porselen, kemudian kita menyiapkan pembakar spirtus untuk melakukan proses
penguapan. Saat mencapai titik uap, air dalam larutan akan menguap dan hanya
menyisakan butiran kristal garam dapur. Butiran kristal tersebut akan berukuran lebih
kecil, halus, dan bersih, hal itu karena pelarutan garam dapur dengan akuades
memembentuk larutan yang homogen yang akhirnya menyebabkan butiran kristal yang
lembut.
Pada percobaan ini, kita tidak dapat mengetahui berapa massa dari garam dapur
yang sebelum dan setelah dilarutkan karena praktikum ini berbasis online. Pada percobaan
ini juga tidak disediakan data tentang massa garam dapur tersebut, tapi kami telah
mengumpulkan informasi dari beberapa literasi untuk mengetahui perbedaan massa. Massa
garam dapur setelah proses kristalisasi akan lebih kecil dibandingkan dengan massanya
sebelum dikristalisasi, karena dengan adanya penyaringan maka akan menyaring kotoran
yang ada pada garam dapir. Selain itu, adanya penguapan membuat larutan garam
menguap yang akhirnya menyebabkan massanya ikut berkurang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil percobaan tentang selisih massa sebelum
dan sesudah reaksi adalah sebagai berikut :
• Penimbangan yang kurang teliti
• Proses perlarutan yang tidak sempurna
• Proses pendinginan setelah penguapan yang kurang lama.
• Proses pemanasan yang tidak sempurna.

Anda mungkin juga menyukai