(APLIKASI TITRASI)
Nama Kelompok 2 :
1. Abang Ahmad Stibi (3202226009)
2. Helena Agusta Chesaria Hune (3202226025)
3. Nobertus Abbastian Jerry (3202226022)
4. Nuriza (3202226015)
5. Zakeus Aroyo (3202226001)
6. Witria Ramandha (3202226007)
7. Natalis Edo (3202226024)
8. Kristina (3202226027)
9. Tri Mulyanto (3202226019)
10. Desty Awaliyah (3202226011)
11. Damianus Tino (3202226017)
12. Samsuri Datuk Tutung (3202226012)
Prosedur kerja
Timbang 3,6 soda larutan dalam air dan encerkan hingga 250 ml dalam labu
takar. Titrasi 25 ml larutan ini dengan HCL standar menggunakan indikator metil
oranye (MO) atau mo-karmin indigo atau bromokresol hijau. Hentikan titrasi jika
ada perubahan warna dan tetap tidak berubah dan catat volume HCL yang
diperlukan.ulangi 3 kali.
V. Hasil dan Pembahasan
Hasil
Kadar Na2CO3 = 10 Mr Na2CO3 V HCL N HCL 100
2 3600
Kadar Na2CO3 = 10 106 15,3 0,2 100 = 324,360 = 45,05 %
2 3600 7.200
Pembahasan
Warna awal : Orange susu
Warna akhir setelah titrasi : Orange bening
Volume HCL 2N : 25,8 ml
Volume HCL 2N setelah titrasi : 41,1 ml
Vo;ume yang digunakan untuk titrasi : 41,1 25,8 = 15,3 ml
VI. Kesimpulan
Dari percobaan penetapan kadar soda abu (Na2CO3) dengan metode titrasi asidimetri
didapatkan normalitas HCL yang sebenarnya 0,2 dan kadar soda abu (Na2CO3) adalah
45,05 %.
Dapat disimpulkan bahwa kadar soda abu (Na2CO3) adalah 45,05 % dan kadar ini
tidak sesuai dengan persyaratan yang menyatakan kadar soda abu (Na2CO3) 30 %.
Kadar soda abu (Na2CO3) lebih dari kadar yang disyaratkan, 45,05 % 30 %.
APLIKASI GRAVIMETRI DALAM SAPONIFIKASI
Nama Kelompok 2 :
1. Abang Ahmad Stibi (3202226009)
2. Helena Agusta Chesaria Hune (3202226025)
3. Nobertus Abbastian Jerry (3202226022)
4. Nuriza (3202226015)
5. Zakeus Aroyo (3202226001)
6. Witria Ramandha (3202226007)
7. Natalis Edo (3202226024)
8. Kristina (3202226027)
9. Tri Mulyanto (3202226019)
10. Desty Awaliyah (3202226011)
11. Damianus Tino (3202226017)
12. Samsuri Datuk Tutung (3202226012)
O
|| O
H2C O C R1 ||
O H2C OH R1 C O Na
| || | O
||
HC O C R2 + 3 NaOH H2C OH + R2 C O Na
| || | O
H2C O C R3 H2C OH ||
R3 C O Na
Prosedur kerja
1. Memasukan 5 gram sampel minyak kedalam beker gelas 250 ml.
2. Menambahkan 5 ml etanol 95% dan dalam 5 ml larutan NaOH 25%.
3. Memanaskan campuran tersebut sampai terjadi perubahan ( mengumpal )
dalam penangas air yang telah mendidih ( sambil megaduk-aduk
menggunakan batang pengaduk ) dan mengusahakan tinggi air jangan
melebihi beker gelas. Mengamati hasil yang terjadi.
4. Mengangkat gelas kimia dari penangas air.
5. Menambahkan 40 ml larutan NaCl jenuh kedala larutan tersebut.
6. Mendinginkan dan menyaring dengan kertas saring ( dirangkap).
7. Mengamati hasil yang terbentuk.
8. Menimbang sabun dan garam.
9. Membandingkan hasilnya antara minyak pasaran dengan minyak pasaran
dengan minyak kemasan.
V. Hasil dan pembahasan
Hasil
Pertama panas air sebanyak 50 ml menggunakan gelas beker 250
ml,kemudian masukan minyak kelapa 5 ml, 5 ml etanol 95%, 5 ml larutan
NaOH 25% kedalam gelas beker yang lebih kecil. Selanjutnya panaskan gelas
beker yang kecil kedalam gelas beker 250 ml hingga mendidih kemudian
tambahkan 40 ml larutan NaCl, kemudian aduk larutan tersebut hingga
berbusa kemudian dinginkan larutan tersebut hingga dingin,setelah dingin
lanjut proses penyaringan. Dan didapatkan hasil sabun dari proses saponifikasi
seberat 18,6 gram.
Pembahasan
Percobaan ini bertujuan agar di praktikan mampu memahami prinsip kerja
penyabunan pada proses pembuatan sabun, mampu memahami reaksi
penyabunan pada proses pembuatan sabun, serta mampu membuat ,serta serta
menggali sifat sabun berdasarkan percobaan yang dilakukan . bahan baku
pembuatan sabun yang digunakan dalam percobaan ini yaitu minyak jagung
dan NaOH 25% kemudian ada etanol 95% yang digunakan sebagai pelarut
dan NaCL yang berfungsi sebagai agen pengendap dari sabun yang telah
terbentuk serta untuk melarutkan sliserol sebagai hasil samping dari reaksi
sponfikasi sehingga didapatkan sabun .
Dalam pembuatan sabun yaitu dengan menambahkan sebanyak 5 gram
sampel minyak jagung kedalam gelas kimia 250 ml yang disusul dengan
penambahan 5 ml etanol dan 5 ml larutan NaOH 25% sembari tidak dengan
konstan . kemudian memanaskan campuran tersebut sampai terjadi perubahan
(sampai mengeluarkan busa) dan mengangkat gelas kimia penangas air dan
menambahkan 40 ml laruan NaCL , mengamati hasil sabun yang sudah
terbentuk , setelah itu menimbang sabun dalam berapa gram yang dihasilkan
dan membandingkan minyak pasara dengan minyak makanan.
VI. Kesimpulan
1. Reaksi saponifikasi merupakan suatu reaksi hidrolisis antara trigliserida (asam
lemak) dengan basa kuat (NaOH/KOH) yang menghasilkan sabun (nartium stearat)
dan produk samping berupa gliserol.
2. Dalam proses saponifikasi, lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan
gliserol.