SAPONIFIKASI
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2 :
KELAS 2 EGD
Affifah Althaf ( )
Ardhelia Leonita ( )
Lusi Widiyanti ( )
Neisya Enjelina ( )
Okta Sundari ( )
Pradika Agung Santri ( )
Rara Wiladhatika ( )
Richo Saputra ( )
Tiesyah Mainur Aini ( )
Trin Zikir Mahesi ( )
Dosen Pengasuh : Idha Silviati, S.T.,M.T.
TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AKADEMIK
2021
SAPONIFIKASI
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa mampu membuat sabun dengan mereaksikan antara minyak atau lemak
dengan NaOH
Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal sabun sendiri tidak
pernah secara aktual ditemukan, namun berasal dari pengembangan campuran antara senyawa
alkali dan lemak/minyak.
Bahan - bahan tersebut adalah NaCl (garam) dan bahan - bahan aditif.
1. NaCl
NaCl merupakan komponen kunci dalam proses pembuatan sabun. Kandungan NaCl
pada produk akhir sangat kecil karena kandungan NaCl yang terlalu tinggi di dalam sabun
dapat memperkeras struktur sabun. NaCl yang digunakan umumnya berbentuk air garam
(brine) atau padatan (kristal). NaCl yang digunakan uuntuk memisahkan produk sabun dan
gliserin. Gliserin tidak mengalami pengendapan dalam brine karena kelarutannya yang tinggi,
sedangkan sabun akan mengendap. NaCl harus bebas dari besi, kalsium, dan magnesium agar
diperoleh sabun yang berkualitas.
2. Bahan aditif
Bahan aditif merupakan bahan - bahan yang ditambahkan ke dalam sabun yang
bertujuan untuk mempertinggi kualitas produk sabun sehingga menarik konsumen. Bahan –
bahan aditif tersebut antara lain Builders, Fillers, Inert, Anti Oksidan, Pewarna, dan Parfum.
III. ALAT DAN BAHAN
- Neraca analitik/timbangan
- Gelas kimia 250 ml
- Penangas air
- Gelas ukur 10 ml
- Gelas ukur 50 ml
- Penjepit tabung
- Spatula
- Pengaduk
- Hotplate
- Corong
MINYAK= 5 gr
MIXER
PENANGAS AIR
(WATERBATH)
NaCl = 40 ml
KERTAS
SARING
REAKTOR :TRIGLISERIDA
No Perlakuan Pengamatan
1. Memasukkan 5 gr sampel minyak ke Minyak berwarna kuning keemasan dan tidak
dalam gelas beker 250 ml berbau
2. Menambahkan 5 ml etanol 95% Setelah ditambahkan warnanya berubah
dan dalam 5 ml larutan NaOH menjadi kuning keruh, cairan mengental
dan berbau
3. Campuran dipanaskan dalam Ketika dipanaskan, cairan berubah warna
penangas air sambil diaduk menjadi lebih keruh, mengental, dan terdapat
sampai suhu konstan antara 70-80 sedikit gumpalan
C
4. Gelas kimia diangkat dari hot plate Cairan mengental, terdapat banyak busa,
warnanya pun berubah menjadi putih
kekuningan dan berbau
Mendinginkan dan menyaring dengan Terjadi gumpalan, tekstur lembut dan warna
6. kertas saring kuning tidak pekat
PERHITUNGAN
Bahan kertas saring = 1,06 gram
= 9,33 gram
= 0,407%
Pada percobaan kali ini mengenai reaksi penyabunan dengan NaCl dan NaOH. Sabun
dibuat dengan mereaksikan minyak dengan NaOH 25% dan etanol 95%. Lalu campuran
dipanaskan dengan suhu 70-80 C hingga kira-kira terbentuk cairan yang kental, warnanya
menjadi lebih keruh, mengental, dan terdapat sedikit gumpalan. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi saponifikasi berlangsung dengan sempurna atau tidak diantaranya: suhu,
kecepatan pengadukan, waktu pengadukan, konsentasi basa dan jumlah basa yang digunakan.
Dari hasil percobaan didapatkan data yaitu berat kertas saring yaitu 1,06 gram. Setelah
ditimbang dengan endapan beratnya menjadi 10,39 gram. Setelah dihitung hasil berat
endapan yaitu 9,33 gram. Untuk mencari persen kesalahan praktikum, kita mencari kadar
NaCl teori yang didapatkan yaitu 0,407% dan % NaCl percobaan yaitu 0,75%. Dan
didapatkan hasil akhir kesalahan yaitu 0,20%.
Hasil yang didapatkan dari percobaan akhir setelah dan perlakuan pertama sampai
keenam didapatkan sabun yang sedikit lembut berwarna putih susu dan berbau. Pada
percobaan ini seharusnya sabun berbentuk padat dan tidak lembut, mungkin karena kesalahan
pada percobaan maka tidak sesuai dengan seharusnya. Prinsip dari percobaan ini adalah
dengan mereaksikan antara minyak dengan NaOH, minyak ditambahkan etanol yang
digunakan sebagai pelarut. Sabun memiliki sifat yang unik pada percobaan tersebut
didapatkan sabun akibat dari pencampuran dan pemanasan NaOH, minyak kelapa, air, dan
diendapkan dengan NaCl. Pada uji karakteristik sabun untuk menunjukkan hasil yang terjadi
ketika minyak hanya ditambahkan air adalah minyak melayang dan berwarna bening. Ketika
sabun ditambahkan pada minyak dan air dihasilkan larutan minyak yang berbada dibawah
sedangkan sabun berada diatas.
VII. KESIMPULAN
Sabun dihasilkan melalui reaksi hidrolisis dari minyak sayur dengan larutan alkali
atau basa (NaOH). Sabun memiliki sifat sebagai pengemulsi dan dapat mencampurkan air
dengan minyak kelapa yang terikat pada kedua ujung berbeda. Sabun bersifat basa dengan
Ph 10. Sabun dapat direaksikan dan menghasilkan endapan.
VIII. DAFTAR PUSTAKA