Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun
sendiri tidak pernah secara aktual ditemukan, namun berasal dari pengembangan
campuran antara senyawa alkali dan lemak/minyak.Bahan pembuatan sabun terdiri
dari dua jenis, yaitu bahan baku dan bahan pendukung. Bahan baku dalam pembuatan
sabun adalah minyak atau lemak dan senyawa alkali (basa). Bahan pendukung dalam
pembuatan sabun digunakan untuk menambah kualitas produk sabun, baik dari nilai
guna maupun dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum dipakai dalam proses
pembuatan sabun di antaranya natrium klorida, natrium karbonat, natrium fosfat,
parfum, dan pewarna.
Fungsi utama dari sabun sebagai zat pencuci adalah sifat surfaktan yang
terkandung di dalamnya. Surfaktan merupakan molekul yang memiliki gugus polar
yang suka air (hidrofilik) dan gugus non polar yang suka minyak (hidrofobik)
sekaligus, sehingga dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari minyak dan air.
Dalam pembuatan sabun peran zat pembantu dan pengisi sangat besar karena akan
sangat menentukan mutu dan penampakan sabun yang akan dijual. Zat-zat yang biasa
digunakan adalah:
1. Garam, berfungsi sebagai pengental. Semakin banyak jumlah garam yang
digunakan dalam sabun maka sabun yang dihasilkan akan semakin kental.
2. Alkali, pengatur pH larutan sabun dan penambah daya deterjensi.
3. Zat pemberi busa, untuk meningkatkan pencucian yang bersih, sebab tanpa
busa
kemungkinan besar sabun telah mengendap sebagai sabun kalsium atau sabun
tidak larut lainnya.
4. EDTA, sebagai pengikat logam sadah dan pengawet.
5. Pewangi, untuk memberikan aroma tertentu sesuai selera dan meningkatkan
daya tarik serta daya jual sabun.
6. Zat warna, memberi warna pada sabun agar mempunyai penampilan menarik.
Texapon adalah bahan kimia yang mempunyai fungsi salah satunya mengankat
lemak dan kotoran atau zat yang memiliki sifat surfaktan. Texapon sudah sangat di
kenal dalam industri pembuatan bahan untuk kebersihan seperti cairan pencuci piring,
cairan pencuci tangan, shampoo dan lain sebagainya. Texapon adalah surfaktan
buatan yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan sabun cair, sampo, dan
pasta gigi. Texapon disebut juga sodium laurilsulfate (C12H25SO4Na).
Ditimbang
Bahan
Dimasukan
Air Bersih 250 cc
Aduk hingga
tercampur
Aduk hingga
rata
NaOH 25 gram
Aduk hingga
rata
NaCl 15 gram
Masukkan
beberapa
tetes
Lakukan uji
pH
Ditimbang
Bahan
Dipanaskan
60⁰C
Etanol 100ml dan NaOH 1
gram
Aduk hingga
rata dan
dijaga
Minyak 3 gr dan asam
suhunya
stearate 6 gram
Aduk hingga
tercampur
rata
Tepol dan Texapone 35 cc
Tambahkan
beberapa tetes
pewarna
Lakukan uji
pH
V. Data Pengamatan
1. Ethanol 100 cc
2. Soda Ash 1 gram
3. Tepol 35 cc
4. Texapone 35 cc
5. Minyak 3 gram
6. Asam Stearate 6 gram
7. Pewarna secukupnya
VI. Pembahasan :
Abdillah Hilmi
Anbarwitta Rahminar
Ardilya Cahyaningtiyas
Bahan
Pada praktikum kali ini dilakukan untuk mendapatkan sabun cuci
piring cair. Pada praktikum pertama menggunakan tepol 70 cc, air 250 cc,
soda ash 30,1 gram, NaCl 25,47 gram, gliserin, gula, minyak, ethanol dan
pewarna secukupnya. Pada percobaan pertama pembuatan sabun cuci piring
mengalami kegagalan dikarenakan kita mencampurkan bahan yang
seharusnya dipakai untuk membuat sabun transparan dengan bahan untuk
pembuatan sabun cuci piring. Hal ini seharusnya tidak dilakukan karena
komposisi utama sabun transparan menggunakan minyak sedangkan
komposisi utama pembuatan sabun cuci piring menggunakan air aquades,
dimana jika minyak dicampurkan dengan aquadest tidak bakal pernah bersatu.
Juga pada komposisi sabun transparan menggunakan gliserin dimana gliserin
didalam sabun transparan digunakan sebagai bahan untuk memadatkan sabun,
pada pembuatan sabun cuci piring seharusnya tidak memerlukan gliserin
karena bentuk dari sabun cuci piring yaitu cair dan sedikit mengental. Pada
percobaan kedua kita menggunakan tepol 35 cc, air 280 cc, soda ash 12,5
gram, NaCl 7,5 gram, texapone 35 cc dan pewarna secukupnya serta
menambahkan texapone kembali sebanyak 15 cc yang bertujuan penambahan
untuk mengikat lemak dalam sabun dan sebagai penjernih larutan. Sehingga
setelah ditambahkan texapon, sabun yang dihasilkan sudah sempurna
dibandingkan pada percobaan yang sebelumnya.
Tekstur
Pada praktikum pertama menghasilkan tekstur sabun yang agak encer
dan ada soda ash tetap mengendap tidak tercapur seperti pada percobaan
kedua, dikarenakan kesalahan bahan . Lalu pada waktu pencampuran terlalu
banyak penambahan air dan minyak sehingga tekstur sabun belum sempurna
lalu soda ash tetap mengendap dibawah larutan sabun cuci piring, namun
sabun ini juga mengeluarkan busa saat dicoba tetapi pada rasa saat dicoba
ditangan tekstur sabun terasa sangat basa, hal itu dikarenakan sabun ini
bercampur bahan yang sifatnya basa seperti soda ash, texapone, dan juga tepol
. Pada percobaan kedua , sabun yang dihasilkan sudah sempurna
dibandingkan pada percobaan yang sebelumnya dikarenakan penambahan
texapone, sifat dari texapon adalah kental dan bening. Pada percobaan kedua
sabun memiliki keketalan yang bagus dan memiliki warna biru yang lebih
jernih dibandingkan percobaan sebelumnya. Sehingga busa yang dihasilkan
banyak.
Hasil
Pada praktikum kali ini untuk mendapatkan sabun cuci piring cair.
Pada praktikum pertama menghasilkan sabun cuci piring yang encer dan
keruh tetapi berbusa ketika digunakan, dan Ph pada hasil sabun cuci piring ini
adalah 9. Pada percobaan kedua menghasilkan sabun cuci piring yang kental
serta jernih hal ini dikarenakan penambahan dari texapone yang menjadikan
kental dan jernih dan dapat membersihkan dengan baik. Ph pada hasil sabun
cuci piring ini adalah 8.
Dian Fitriah M
Pada percobaan kali ini kami melakukan proses pembuatan sabun cair.
Kami melakukan dua percobaan dengan bahan baku yang berbeda. Pada
percobaan pertama kami menggunakan bahan baku tepol dan texapone
sedangkan percobaan kedua kami menggunakan bahan baku yang hampir
sama seperti percobaan sabun transparan dan percobaan pertama. Pada
percobaan pertama kami menggunakan perbandingan 50:50 untuk tepol dan
texapone, 35 ml tepol, 35 ml texapone, 25 gram NaOH, dan 15 gram NaCl.
Langkah pertama kami memasukkan tepol dan texapone kedalam wadah yang
berisi air sebanyak 250 ml dan diaduk hingga rata. Texapon dalam sabun
berfungsi untuk membentuk busa dan mengangkat kotoran. Pada saat
pengadukan, bahan-bahan tersebut sulit merata/homogen. Hal ini dikarenakan
saat penambahan air dilakukan secara sekaligus. Jika air ditambahkan
sekaligus, akan terjadi kesulitan dalam mencampurkan bahan karena ujung
texapon yang bersifat hidrofob akan sulit untuk berikatan dengan air.
Kemudian kami menambahkan NaOH sedikit demi sedikit kedalam larutan
sambil terus diaduk. Larutan yang tadinya sulit merata/homogen menjadi
mudah dihomogenkan. NaOH berfungsi untuk mempercepat pengangkatan
kotoran. Setelah itu kami menambahkan NaCl sedikit demi sedikit yang
berfungsi sebagai pengental. Semakin banyak NaCl yang ditambahkan maka
semakin kental sabun yang dihasilkan. Tahap terakhir kami menambahkan
pewarna untuk mempercantik produk yang dibuat sehingga terlihat lebih
menarik. Warna yang kami gunakan yaitu merah dan hijau beberapa tetes,
sehingga produk yang kami hasilkan berwarna biru. Hasil dari percobaan ini
mengandung pH 9, yang telah sesuai dengan literature bahwa sabun bersifat
basa memiliki ph antara 8-9. Selain itu hasil percobaan kami jika digunakan
untuk mencuci tidak banyak menghasilkan busa. Hal ini dikarenakan pada
saat pencampuran bahan kami mengaduk terlalu keras, sehingga busa keluar
pada saat pencampuran. Tekstur yang dihasilkan lumayan kental dan hampir
sama seperti sabun cuci piring pada umumnya
Pada percobaan kedua kami menggunakan ethanol 100 ml, minyak 3
gram, NaOH 1gram, asam sterarate 6 gram, 35 ml texapon, dan 35 ml tepol.
Percobaan ini mengalami kegagalan karena tekstur sabun sangat cair dan
terdapat banyak endapan bahan. Hasil dari percobaan ini mengandung PH 12
yang berarti sangat basa. Hal ini dikarenakan kesalahan bahan dan ketidak
teraturan saat praktikum.
Shilma Ananta
VII. Kesimpulan
1. Reaksi saponifikasi pada proses pembuatan sabun dapat dituliskan
sebagai berikut :
C3H5(OOCR)3 + 3NaOH -> C3H5(OH)3 + 3NaOOCR