Anda di halaman 1dari 3

Nama : VICKY BAGUS A

Kelas : XI KI 1
No.absen : 35

LAPORAN PROSES MIXING


(pembuatan sabun cuci piring)

I. Tujuan
a. Untuk mengetahui proses pembuatan sabun cuci piring dengan baik dan benar
b. Mengetahui langkah-langkah pembuatan sabun cuci piring dari awal hingga akhir
c. Dapat mengetahui bahan-bahan yang diperlukan dan alat yang digunakan.

II. Landasan Teori

Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan.
Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan
bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah telah meluas, terutama pada
sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif
mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang,
detergen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau
membersihkan (Anonim 2012). Sabun ini merupakan logam alkali dengan rantai asam
monocarboxylic yang panjang. Larutan alkali yang biasa digunakan pada sabun batang
adalah NaOH sedangkan untuk sabun cair adalah KOH.
Banyak sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang
dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti
natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80–100 °C melalui suatu proses yang dikenal
dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun
mentah.
Sabun juga merupakan suatu gliserida (umumnya C16 dan C18 atau karboksilat) yang
merupakan hasil reaksi antara ester (suatu derivat asam alkanoat yaitu reaksi antara
asam karboksilat dengan alkanol yang merupakan senyawa aromatik dan bermuatan
netral) dengan hidroksil dengan residu gliserol (1.2.3 – propanatriol). Apabila gliserol
bereaksi dengan asam–asam yang jenuh (suatu olefin atau polyunsaturat) maka akan
terbentuk lipida (trigliserida atau triasilgliserol).
Macam – Macam Sabun :
a. Shaving Cream
Shaving Cream disebut juga dengan sabun Kalium. Bahan dasarnya adalah campuran
minyak kelapa dengan asam stearat dengan perbandingan 2:1.
b. Sabun Cair
Sabun cair dibuat melalui proses saponifikasi dengan menggunakan minyak jarak
serta menggunakan alkali (KOH). Untuk meningkatkan kejernihan sabun, dapat
ditambahkan gliserin atau alcohol.
c. Sabun kesehatan
Sabun kesehatan pada dasarnya merupakan sabun mandi dengan kadar parfum
yang rendah, tetapi mengandung bahan-bahan antiseptic dan bebas dari bakteri
adiktif. Bahan-bahan yang digunakan dalam sabun ini adalah tri-salisil anilida, tri-klor
carbanilyda, irgassan Dp 300 dan sulfur.
d. Sabun Chip
Pembuatan sabun chip tergantung pada tujuan konsumen didalam menggunakan
sabun yaitu sebagai sabun cuci atau sabun mandi dengan beberapa pilihan
komposisi tertentu. Sabun chip dapat dibuat dengan berbagai cara yaitu melalui
pengeringan, atau menggiling atau menghancurkan sabun yang berbentuk
batangan.
e. Sabun Bubuk untuk mencuci
Sabun bubuk dapat diproduksi melalui dry-mixing. Sabun bubuk mengandung
bermacam-macam komponen seperti sabun, sodasah, sodium metaksilat, sodium
karbonat, sodium sulfat, dan lain-lain.
III. Bahan dan Alat

Bahan :
- Texapon 100 gr
- Amphitol 50 ml
- Natrium klorida 50 gr
- Aquadest 1L
- Citric acid 10 gr
- STP 10 gr
- Parfum 5 ml
- Tergitol NP 10 1 ml
- BKC 0,1 ml
- Gliserin 1 ml
- Sodium benzoat 1 gr
- Pewarna makanan secukupnya

Alat :

- Bascom
- Beaker glass 8 buah
- Neraca 1 buah
- Statif dan klem 2 unit
- Klem buret 2 buah
- Gelas ukur 1 buah
- Pipet volume 1 buah
- Pipet ukur 1 buah
- Termometer 1 buah
- Pengaduk gelas 1 buah
- Spatula 1 buah
- Botol 1 buah
- Labu ukur 1 buah
- Viscometer 1 buah
- Tabung reaksi 5 buah
IV. Langkah-langkah
1.Campuran citrun dengan STTP sabun, kemudian beri aquadest, campuran bahan
hingga menimbulkan reaksi berbusa.
2. Setelah busa mulai turun , pasukan texapon, Amphitol dan NaCl. setelah bahan semua
dimasukkan tambahkan air sampai 500 ml dan aduk rata, hasilnya akan menjadi cairan
kental berwarna putih. tunggu hingga cairan menjadi bening, proses perubahannya
butuh 10 - 24 jam.
3.Setelah cairan berwarna bening, masukkan parfum, tergitol NP 10, BKC, gliserin,
pewarna, sodium benzoat Dan tambahkan air hingga semuanya menjadi 1 liter.
Kemudian aduk hingga rata dengan alat mixing.
4.Sabun siap dimasukan ke dalam botol.

V. Data pengamatan

Uji Hasil
Warna Hijau tua
Berbuih atau tidak Berbuih
Bau Sakura
Tekstur Sedikit lebih cair

VI. Pembahasan
Pada praktik diatas hasil sabun cuci piring yang dibuat teksturnya kurang kental karena terburu- buru
pada saat mencampurkan cairan sabun dengan aquadest. Untuk aroma sabun tersebut kurang
muncul karena pemberian parfumnya terlalu sedikit.

VII. Kesimpulan

Sabun berfungsi untuk membersihkan lemak dan pengotor lain. Sabun cuci piring dibuat melalui
proses/reaksi saponifikasi. Sabun cuci piring yang dibuat memiliki pH netral.

kesimpulan yang tepat dari praktek pembuatan sabun cuci piring hal ini yaitu mengetahui alat dan
bahan yang diperlukan . Dalam menjalankan praktik harus sesuai dengan prosedur yang ada . Saat
menggunakan alat praktik harus berhati-hati supaya menghindari kerusakan pada alat. Ketika
mencampurkan bahan-bahan kimia juga harus teliti agar takarannya tidak kurang dan tidak lebih.

Anda mungkin juga menyukai