Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KIMIA SABUN CAIR

Panduan Praktikum pembuatan Sabun Cair

RAMADHANUL HUSNA

XII MIPA 1

SMA NEGERI 2 SUMATERA BARAT


MEMBUAT HAND SHOAP
Hari/tanggal : Sabtu, 16 Januari 2021
1. LANDASAN TEORI
Sabun merupakan produk kimia yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Pembuatan sabun telah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu. Metode pembuatan sabun pada
zaman dahulu tidak berbeda jauh dengan metode yang digunakan saat ini, walaupun tentunya
kualitas produk yang dihasilkan saat ini jauh lebih baik. Sabun dibuat dengan metode
saponifikasi yaitu mereaksikan trigliserida dengan soda kaustik (NaOH) sehingga menghasilkan
sabun dan produk samping berupa gliserin. Bahan baku pembuatan sabun dapat berupa lemak
hewani maupun lemak/minyak nabati.

Sabun memiliki karakteristik tertentu. Terdapat beberapa parameter untuk menentukan


kualitas sabun yang dihasilkan dari proses saponifikasi. Parameter-parameter tersebut antara lain
pH, kuantitas busa dalam air, perilaku sabun dalam air sadah, daya cuci, tekstur, dan kekerasan
sabun. Banyaknya sabun yang dihasilkan dari metode saponifikasi bergantung pada beberapa
hal, salah satu di antaranya adalah nilai angka penyabunan (saponification value) dari
lemak/minyak yang digunakan. Makin tinggi angka penyabunan yang dimiliki oleh suatu
lemak/minyak, makin banyak jumlah sabun yang dihasilkan dari proses saponifikasi.

Nah sabun tentu memiliki anti septik,nah apa itu anti septik? Antiseptik adalah senyawa kimia
yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan
yang hidup seperti pada permukaan kulit dan membran mukosa.

Manfaat sabun sebagai bahan pembersih berkaitan dengan sifat surfaktan yang terkandung
didalamnya. Surfaktan adalah molekul yang memiliki gugus polar yang suka air (hidrofilik)
sekaligus gugus non polar yang suka lemak/minyak (lipofilik), sehingga kedua gugus
tersebut dapat mempersatukan campuran yang mengandung minyak dan air untuk dapat
dihilangkan dengan air .
Sabun cair merupakan produk yang lebih banyak disukai dibandingkan sabun padat oleh
masyarakat sekarang ini, karena sabun cair lebih higienis dalam penyimpanannya dan lebih
praktis dibawa kemana-mana. Sabun adalah bahan yang telah dikenal sejak jaman dahulu kala,
digunakan sebagai pencuci dan pembersih. Sabun yang pertama dibuat oleh orang Arab dan
Persia dihasilkan dengan mencampur lemak domba dengan abu tumbuhan laut.

2. ALAT

Nama Alat Jumlah


Timbangan 311/Neraca digital 1 set
Kompor Listrik/(pembakar spritus,kaki 1 set
tiga,kawat kasa)
Beaker gelas 1000 ml (1 liter) 1 buah
Beaker gelas 100 ml 2 buah
Spatula Porselen/Sendok Plastik 2 buah
Kaca pengaduk 1 buah
Batang pengaduk 25 cm 1 buah
Gelas Ukur 1 ml 1 buah
Termometer Alkohol 1 buah

3. BAHAN

Bahan Jumlah
KDP TXP 70 150 gr
KDP CPL 32 40 gr
KDP CAB 20 30 gr
KDP GL5 01 20 gr
KDP CMT 01 15 gr
KDP MP 01 2 gr
Parfum Lux 4 ml
Parfum Kasturi 4 ml
Pewarna Yellow 2 ml
Pewarna Green 2 ml
Asam Sitrat 25% 10 ml
NaCL 25% 5 ml
Indikator Universal 3 lbr
Aquades 1000 ml
4. LANGKAH KERJA

 Siapkan tungku pembakar


 Siapkan gelas kimia ( 1 Liter )
 Isi Aquades ( 700 ml )
 Timbang KDP TXP 70 sebanyak 150 gr lalu masukkan kedalam larutan Aquades dan
dipanaskan sambil diaduk
 Timbang CPL 40 gr, CAB 30 gr, GLS 20 gr, CMT 15 gr. Lalu masukkan kedalam
larutan tadi sambil diaduk-aduk.
 Ambil wadah kedua 100 ml, masukkan 50 ml Aquades lalu tambahkan MP 2 gr .
Setelah diaduk dan tercampur, masukkan larutan kedua ke larutan pertama.
 Tambahkan Aquades secukupnya hingga larutan mencapai 1 Liter, lalu dinginkan
sampai suhu kamar
 Tambahkan NaCl 30 % sebanyak 5 ml dan pewarna kuning yang diinginkan sebanyak
2 ml
 Tambahkan parfum kasturi sebanyak 3 ml
 Ukurlah PH larutan dan pastikan PH nya antara 5-6 .
 Jika PH kurang, tambahkan NaCl
 Jika PH berlebih, tambahkan Asam Sitrat

5. HASIL PRAKTIKUM

6. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai