Anda di halaman 1dari 15

DEODORANT ANTIPERSPIRANT

BERBENTUK ROLL-ON
Disusun Oleh: KELOMPOK E-5
•Novrilia Wahyuningtias 110117030
•Amanda Tiffany 110117042
•Fitri Febyanti M 110117043
•Winnie Isabella 110117048
•Tan, Yessika K 110117061
BAHAN AKTIF

Memiliki daya
antiperspiran yang
tinggi (5x lebih
BAHAN AKTIF
baik daripada
TERPILIH:
aluminium
ALUMINIUM
chloride), namun
KLOROHIDRAT
iritasi yang
ditimbulkan lebih
rendah
BENTUK
SEDIAAN
• ROLL-ON
• mudah digunakan dan mudah dibersihkan
• lebih acceptable karena mengandung etanol
yang memberikan sensasi dingin saat
digunakan
• lebih efektif daripada bentuk serbuk dan
spray karena dapat mencapai seluruh bagian
ketiak dan sediaan tidak ada yang jatuh atau
terbuang karena langsung melekat pada kulit
• Rancangan Volume Kemasan
Tebal lapisan cairan pada permukaan bola  0,01 cm
Luas permukaan bola (roll-on)  4. π. R2
4. π.1,602
32,1586 cm2 = 32 cm2
Volume 1x aplikasi  0,01 x 32= 0,32 ml

PERENCANAA 1x aplikasi
1 hari pakai
 4 x 0,32 = 1,28 ml
 1x 1,28 = 1,28 ml

N VOLUME 1 bulan pakai  30 x 1,28 = 38,4 ml ~ 40 ml

SEDIAAN
• Alasan perencanaan 1 kemasan berisi 40 ml:
dengan volume 1 kemasan 40 ml diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
konsumen selama 1 bulan
tujuan penggunaan sebagai antiperspirant sehingga penggunaannya
tidak diwajibkan setiap hari. Penggunaan dari sediaan ini berdasarkan
kebutuhan dari konsumen
bila volume 1 kemasan > 40 ml, dikhawatirkan banyak sediaan yang
tersisa pada saat mendekti expired bila tidak digunakan setiap hari. Bila
sediaan disimpan terlalu lama (terutama pada kondisi penyimpanan yang
tidak baik) ada kemungkinan sediaan tersebut akan rusak/ tidak stabil.
FORMULA

AWAL YANG DIPAKAI


R/ Aluminium Chlorohydrate 10% R/ Aluminium Chloride 10%

Absolute ethyl alcohol 60% Absolute ethyl alcohol 60%

Propilenglikol 3% Propilenglikol 3%
PEG 400 1%
PEG 400 1%
Metil paraben 0,18%
Benzalkonium Klorida 0,2%
Propil paraben 0,02%
Polyoxyethylene (40) 0,5%
Polyoxyethylene (40) 0,5%
Hydrogenated Castor Oil
Hydrogenated Castor Oil
Perfume 0,05%
Perfume 0,05%
Aqua purificata ad 100% Aqua purificata ad 100%
m.f.l.a deodorant 40 ml m.f.l.a deodorant 40 ml
Jumlah dalam
Jumlah tiap Jumlah tiap Jumlah dalam
Kada skala
No Nama Bahan takaran (1 kemasan (40 skala besar
r (%) Laboratorium
ml) ml) (75 L)
(75 ml)
10% x 1 ml= 10% x 40 ml= 10% x 75 L= 7,5
Aluminium 10% x 75 ml= 7,5
1 10 0,1 g + 5% = 4 g + 5% = 4,2 kg + 5% =
klorida g + 5% = 7,785 g
0,105 g g 7,785 kg
Absolute ethyl
2 60 0,6 ml 24 ml 45 ml 45 L
alcohol
3 Propilenglikol 3 0,03 g 1,2 g 2,25 g 2,25 kg
4 PEG 400 1 0,01 g 0,4 g 0,75 g 0,75 kg
5 Metil paraben 0,18 0,0018 g 0,0072 g 0,135 g 135 g
6 Propil paraben 0,02 0,0002 g 0,008 g 0,015 g 15 g
7. Polyoxyethyle
ne (40)
0,5 0,005 g 0,2 g 0,375 g 375 g
hydrogenated
castor oil
8. parfume 0,05 0,0005 ml 0,02 ml 1,5 ml 1,5 L
Ad
9. Aqua ad 1 ml ad 40 ml ad 75 ml ad 75 L
100%
CARA PEMBUATAN
SPESIFIKASI SEDIAAN
Spek Pustaka Spek Industri Spek Akhir
Organoleptis    
 
Bentuk Larutan (jernih) Larutan (jernih)
Larutan (jernih)
Bau Harum Harum (ocean
Harum (ocean fresh)
    fresh)
Tidak berwarna
Warna Tidak berwarna Tidak berwarna
Viskositas 330 – 340 cps 330 – 340 cps 330 – 340 cps
Sifat alir Pseudoplastis Pseudoplastis Pseudoplastis
Bobot Jenis 1,1 – 1,3 g/ml 1,1 – 1,3 g/ml 1,1 – 1,3 g/ml
pH 4,5 – 5,5 5 ± 0,05 5 ± 0,05
Uji iritasi Tidak iritasi Tidak iritasi Tidak iritasi
Uji daya antiseptik Ada zona hambat Ada zona hambat Ada zona hambat
1. pH sediaan = pH meter (Handylab pH 11,0)
•Kaliberasi pH meter
o Siapkan larutan buffer pH 4,0 dan 7,0
o Pasang elektroda
o Tekan tombol on untuk menyalakan alat
o Masukkan elektroda ke dalam larutan buffer 4,0 kemudian atur
tombol digital ad angka 4,0
o Keluarkan elektroda dari larutan buffer 4,0, cuci dengan
aquadest, keringkan.
o Masukkan elektroda ke dalam larutan buffer 7,0 kemudian atur
tombol digital ad angka 7,0
o Keluarkan elektroda dari larutan buffer 7,0, cuci dengan
aquadest, keringkan.
INSTRUMEN •Pengukuran pH sediaan
o Masukkan sediaan secukupnya ke dalam beaker glass (ad
elektroda tercelup)
o Masukkan elektroda yang sudah dikaliberasi
o Catat pH yang muncul
o Jika pH belum mencapai rancangan spesifikasi, lakukan adjust
pH ad didapat pH yang diinginkan.

2. Viskositas = viskoMeter VT-04


o Pasang spindle pada viscometer
o Tuang sediaan ad batas spindel tercelup
o Nyalakan viscometer
o Catat hasil pembacaan skalA
3. Berat jenis = piknometer
oDinginkan sediaan hingga ± 3-5˚C dibawah suhu
piknometer
oTimbang piknometer dan tutup, catat bobotnya
oJika sediaan sudah 20˚C, masukkan ke dalam piknometer
oTimbang piknometer beserta tutup dan sediaan, catat
bobotnya
oHitung berat jenis sediaan.
 
4. Sifat alir = viscometer cup and bob
oTentukan nilai tetapan KV viscometer
oViscometer diletakkan pada posisi yang benar
INSTRUMEN oMantel diisi dengan aqua purificata q.s
oSediaan masukkan dalam cup ad batas
oCup beserta mantel dinaikkan hingga batas pada bob
tercelup
oBeban dipasang, stopwatch disiapkan, rem dilepas, dan
lakukan pengamatan waktu yang dibutuhkan untuk100
putaran
oDiamkan 15 menit, kemudian tambahkan beban dan
lakukan pengamatan. Ulangi hingga didapat 10 titik
pengamatan
oDihitung rpmnya, kemudian dihitung viskositasnya, dan
ditentukan sifat alir sediaannya.
• Uji iritasi
Uji ini dilakukan terhadap dua puluh orang sukarelawan secara
uji sampel terbuka (patch test). Uji sampel terbuka dilakukan
dengan cara mengoleskan sediaan deodoran pada kulit ketiak,
didiamkan selama kurang lebih 10 menit dan diamati
kemungkinan terjadinya iritasi. Bila tidak timbul reaksi diberi
tanda (-), bila kulit memerah diberi tanda (+), bila kulit
memerah dan gatal diberi tanda (++), dan bila kulit
membengkak diberi tanda (+++). Sebagai pembandingnya
dilakukan juga terhadap deodoran yang dijual.
 
• Uji daya antiseptic
1) Pembuatan media Mueller Hinton Lima gram agar Mueller-
INSTRUMEN Hinton dilarutkan dalam 125 ml air suling kemudian dipanaskan
dan diaduk sampai larut.Media agar disterilkan di autoklaf
selama 15 menit pada suhu 1200C.Media agar didinginkan
kemudian di masukan ke dalam cawan petri masing-masing
sebanyak 20 ml dan dibiarkan memadat pada suhu kamar.
2) Cara uji daya antiseptik sediaan deodorant roll on Bakteri
Staphylococcus epidermidis dibuat menjadi 25%T pada panjang
gelombang 580 nm dengan menggunakan spektrofotometer
uvvis. Kemudian pipet 0,1 ml bakteri tersebut dan masukan ke
dalam petri, tambahkan 20 ml Mueller Hinton, biarkan hingga
memadat.Kertas cakram steril direndam dengan sediaan
minyak sirih yang telah dilarutkan dengan DMSO 1% lalu
letakkan pada permukaan Media Mueller Hinton yang
sebelumnya telah ditambahkan bakteri Staphylococcus
epidermidis. Inkubasi pada suhu 370C selama 24 jam. Daerah
disekitar cakram menunjukkan adanya zona hambat bakteri.
HASIL

  Spek Hasil +/-


 Organoleptis      
Bentuk Larutan true solution (jernih), Keruh, cair -
cair
Bau Harum (ocean fresh) Harum (ocean fresh) +
Warna Tidak berwarna Keruh -
 Bobot jenis 1,1 g / cm2 – 1,3 g / cm2 1,113 g / cm2 +
 pH 5,0 ± 0,05 4,39 -
 Viskositas 330 – 340 cps 40 cps -
 Sifat alir pseudoplastis - -
 Uji iritasi Tidak mengiritasi
Tidak dilakukan
 Uji daya antiseptik Terdapat zona hambat
ORGANOLEPTIS: KERUH  disebabkan karena AlCl3
yang larut pada suasana asam terkena basa (NaOH)
pada saat dilakukan adjust pH sehingga menjadi keruh
dan memoengaruhi estetika dari deodorant yang
dibuat

pH: 4,39 setelah di adjust dengan NaOH hingga penambahan


50 ml  hal ini disebabkan karena AlCl3 merupakan garan
dari asam kuat sehingga pH-nya asam. Setelah ditambahkan
dengan larutan NaOH 0,1 M sebanyak 50ml pH yang dicapai
PEMBASAH hanyalah 4,39 dari pH 2,38 sehingga akan menimbulkan rasa
tidak nyaman saat digunakan
AN
Viskositas: 40 cps  disebabkan karena tidak ada
bahan yang berfungsi sebagai viscosity enhaner
sehingga sediaan sangat encer

Sifat alir: tidak bisa diamati  disebabkan karena


viskositas sediaan terlalu kecil
KESIMPULAN

Produk yang dibuat belum layak untuk di


produksi skala besar

Anda mungkin juga menyukai