Anda di halaman 1dari 17

SEDIAAN LIQUID ELIXIR

Mata kuliah : Teknik sediaan Liquid dan Semisolid


Prodi : Farmasi Tingkat 1

Aqila Yolanda 204840102


Aurel Marcel Linarta 204840103
Az-Sajdah Mujahadah 204840104
Gina Apriliya 204840109
Nikita audy lulu khalilullah 204840120
Shafira Ananda 204840132
Yela Wandari 204840140
Eliksir

Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan


bau sedap, mengandung selain obat juga zat tambahan seperti
gula dan atau pemanis lainnya, zat warna, zat wewangi dan zat
pengawet; digunakan sebagai obat dalam. Sebagai pelarut utama
digunakan etanol yang dimaksudkan untuk meningkatkan
kelarutan obat. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol dan
propilenglikol; sebagai pengganti gula dapat digunakan sirop
gula.
Komponen Utama dalam Elixir

Elixir mengandung alkohol, gula dengan kadar yang rendah dan


flavouring agent untuk meningkatkan rasa enak dalam sediaan.
Proporsi jumlah alkohol yang digunakan bergantung pada keperluan.
Zat aktif yang sukar larut dalam air dan larut dalam alkohol perlu
kadar alkohol yang lebih besar.
Kadar alkohol berkisar antara 10% -12%. Umumnya alkohol yang
digunakan adalah konsentrasi 5% -10%. Namun, ada eliksir yang
menggunakan alkohol 3 % saja dan yang tertinggi dapat mencapai
44%.
Pemanis yang biasa digunakan adalah gula atau sirup gula, tetapi
terkadang digunakan sorbitol, glycerinum, dan saccharinum.
Dibandingkan dengan sirup, eliksir biasanya kurang manis dan
kurang kental karena mengandung gula lebih sedikit maka kurang
efektif dibandingkan dengan sirup dalam menutupi rasa obat yang
kurang menyenangkan.
Eksipien dalam sediaan liaquid elixir

A). Pertumbuhan jamur dan fermentasinya dalam eliksir dapat


dihambat jika pembawa mengandung lebih dari 20% alkohol, gliserol
dan propilen glikol (Coopers & Gunn’s hlm 76). Sirup yang
mengandung kurang lebih dari 85% gula dapat menahan
pertumbuhan mikroba oleh pengaruh tekanan osmotik terhadap
pertumbuhan mikroba. Sirup dengan kadar kurang dari 85% dengan
penambahan poliol (seperti sorbitol, gliserin, propilen glikol atau PEG)
juga memiliki efek yang sama.
Konsentrasi pengawet untuk sediaan
oral (Handbook of Exipient,hal 50, 390,
521, 526, 588) :
● Metil paraben 0,015-0,2%
● Propil paraben 0,01-0,02%
● Asam benzoat 0,01-0,10% untuk
oral solution, dan 0,15% untuk oral
sirup.
● Asam dan garam sorbat 0,05-0,2%
 

Konsentrasi pengawet yang dapat digunakan (RPS 2005 hal 748)


Alkohol > 15% (batas max penggunaan alkohol 15%)
o Propilen glikol 15- 30%
o Metil paraben 0,1- 0,25%
o Propil paraben 0,1- 0,25%
o As. Benzoat 0,1- 0,5%
B). Penstabil kimia (pengkelat, pendapar, antioksidan)

Penggunaan pelarut khusus dalam kebanyakan eliksir sering


diperhitungkan terhadap pertimbangan stablitas, tetapi
diperlukan penambahan penstabilisasi, sebagai contoh
Neomiksin Eliksir BPC yang diatur pH 4-5 dengan asam sitrat
untuk mengurangi timbulnya warna hitam saat penyimpanan,
ditambahkan juga Na EDTA sebagai pemisah terhadap logam
yang mengkatalisa penguraian antibiotik. Sebagai pengatur
pH untuk sediaan oral biasa digunakan NaOH, asam sitrat,
dapar phosphat. Sedangkan sebagai antioksidan biasa
ditambahakn asam askorbat 0,01-0,1% (Excipient ed 4 hal 32)
dengan pH stabilitas 5,4 dan sodium metabisulfit 0,01-1%
(Excipient ed 4 hal 571).
Bahan Pewarna
Bahan pewarna yang biasa digunakan dalam eliksir

Larutan Hasil warna Eliksir

Amaranth Magenta red Parasetamol paed.

    Streptomisin paed.

Seny tartrazin Safiron Ephedrin, Isoniazid,


Neomisin, Fenobarbital
Green S Hijau
Piperazin sitrat

Konsentrasi yang biasa digunakan 0,01-0,1%


Pemanis

Penambahan bahan pemanis digunakan untuk sirup yang


mengandung pewangi, gliserol, sorbitol, sirup onvert dan Na
sakarin. Sakarin dapat membantu menutupi rasa pahit dari
sediaan antibiotika seperti neomisin (Cooper & Gunn’s,
Dispensing for Pharmaceutical students hlm 76). Pemanis yang
biasa digunakan pada eliksir adalah gula atau pemanis lain
sebagai pengganti gula dapat digunakan sirupus simpleks
Pewangi/Flavour

Pewangi rasa buah yang sering


digunakan adalah:
Untuk sediaan eliksir, bahan pemanis
dan pewangi rasa buah lebih banyak o Black currant syrups dalam Eliksir
digunakan daripada pembawa aromatik Chloral paed.
o Juice Raspberry pekat dengan sirup
dan ekstrak cairan liquorice
invert dalam Parasetamol Eliksir.
o Lemon spirit dengan sirup dan sirup
invert dalam Ephedrin Eliksir.
o Compound Orange Spirit dengan
gliserol dalam Phenobarbital Eliksir
Pembuatan Sediaan Eliksir

Contoh Formula

R/ Zat aktif 100mg


Sorbitol solution 30%
Alkohol 10%
Propilenglikol 5%
,Metil paraben 0,2% ( % b/v dari volume 5 mI
Propil paraben 0,03%
Pewangi q.s
Pewarna q.s
Aquades ad. 5 mI
Misalkan : akan dibuat sediaan eliksir, dengan kekuatan sediaan 100 mg/5mL
sebanyak 10 botol. Jumlah yang akan diserahkan sebanyak 10 botol ditambah
untuk uji mutu sediaan akhir dibutuhkan :

Penentuan bobot jenis


1 Botol
Penetapan pH
Karena dari seluruh uji diatas
Penetapan viskositas dan rheologi 2 botol
ada uji yang tidak destruktif
(viscometer Brookfield) sehingga dapat digunakan untuk uji
Volume terpindahkan (non-destruktif) 3 botol evaluasi yang lain. Jadi Jumlah
Identifikasi 3 botol eleksir yang akan dibuat adalah
Penetapan kadar 3 botol 10+ 30 = 40 botol
Penetapan potensi antibiotika .. botol

(jika ZA antibiotika)
JUMLAH 30 botol
Perhitungan

o Jumlah yang akan diserahkan sebanyak 10 botol, ditambah untuk uji


mutu sediaan akhir dibutuhkan 30 botol. Maka akan dibuat total : 40 botol.
o Volume tiap botol dilebihkan 3% untuk menjamin ketepatan volume
sediaan setelah dituang dari botol. Persentase penambahan volume
o Volume sediaan tiap botol = 100 ml + (3 % x 100 ml) = 103 ml
o Total volume sediaan yang akan dibuat : 40 botol x 103 ml = 4120 ml

Untuk mencegah kehilangan selama pembuatan maka total sediaan


dilebihkan 10% sehingga volume total yang dibuat = 4120 ml + (10% x 4120)
ml = 4532 ml.
Penimbangan

Bahan yang
Untuk volume 5 ml Untuk volume 4532 ml
ditimbang
100 mg/ 5ml x 4532 ml =
Zat aktif 100 mg
90640 mg
Sorbitol 30% b/v x 5 ml = 1,5 1,5 mg/ 5ml x 4532 ml =
solution g 1359,6 mg
10% b/v x 5 ml = 0,5 10% b/v x 4532 ml =
Alkohol
g 453,2 g
Propilen 5% b/v x 4532 ml = 226,6
5%b/v x 5 ml = 0,25 g
glikol g
0,2% b/v x 5 ml = 0,2% b/v x 4532 ml =
Metil paraben
0,01 g 9,064 g
Propil 0,03% b/v x 5 ml = 0,03% b/v x 4532 ml =
paraben 0,0015 0,0015
qs (dalam bentuk
Pewangi  
persen)
qs (dalam bentuk
Pewarna  
persen)
Aquadest Ad 5 ml Ad 4532 ml
Prosedur Pembuatan

1). Air sebagai pembawa harus dididihkan kemudian didinginkan.


2). Bahan aktif dan bahan pembantu (jumlah yang diminta + evaluasi)
ditimbang.
3). Pembuatan larutan sakarosa (FI. III. 567). Larutkan 65 bagian
sakarosa dalam larutan metal paraben 0,25 % b/v hingga terbentuk
100 bagian sirupus simpleks yang berfungsi sebagai pengental dan 6). Tambahkan berturut-turut larutan pengawet, larutan
pemanis. pewangi, larutan pewarna kedalam larutan zat aktif.
4). Bahan aktif dihaluskan dalam mortar kemudian dilarutkan dalam (Sedapat mungkin penambahan zat-zat pembantu dalam
satu pelarut yang paling melarutkan zat-zat tersebut. Apabila kelarutan keadaan terlarut)
bahan berkhasiat di dalam masing-masing pelarut yang akan 7). Tambahkan sisa pelarut campur
dikombinasikan tidak tinggi, maka zat aktif dilarutkan sedikit demi 8). Masukkan pemanis.
sedikit ke dalam pelarut campur tersebut 9). Genapkan dengan air sampai volume yang
5). Bahan pembantu dihaluskan dalam mortar kemudian dilarutkan diinginkan.
dalam pelarut yang paling melarutkan zat-zat tersebut. 10). Masukkan kedalam wadah, tutup dan beri etiket.
 
Evaluasi Sediaan Elixir

a). Evaluasi Fisika

- Evaluasi organoleptik : bau, rasa, warna, kejernihan, selain itu juga


diperiksa kelengkapan etiket, brosur dan penandaan pada kemasan.
- Evaluasi kejernihan FI IV hal 998 (881) : 5 ml
- Berat jenis FI IV hal 1030 (981) : 10 ml
- Viskositas (petunjuk prak farmasi fisika hal 9-12 atau Physical Pharmacy,
Martin, hal. 463). Viskosimeter Hoppler membutuhkan kurang lebih 120
ml (2 botol).
●  
Prosedur :

● Isi tabung dengan cairan yang akan diukur viskositasnya (jangan sampai penuh)
● Masukkan bola yang sesuai
● Tambahkan cairan sampai penuh dan tabung ditutup (jangan sampai ada gelembung udara)
● Pengukuran dilakukan dengan menghitung waktu yang dibutuhkan oleh bola untuk menempuh jarak tertentu
melalui cairan tabung
● Hitung bobot jenis cairan dengan menggunakan piknometer
● Viskositas cairan dihitung dengan rumus :
 

Evaluasi kimia

•Identifikasi
•Penetapan kadar (termasuk dalam pengujian Keseragaman Sediaan <911> Suplemen FI IV hal 1543-
1544 ( sesuai monografi)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai