Anda di halaman 1dari 8

Pembawa dan Perhitungan Konstanta Dielektrik

Pembawa elixir berbeda dengan pembawa mixtura karena:


a. Produksi larutan yang jernih
Kekeruhan dari bahan pewangi (flavour) yang terdiri dari minyak essensial
dan pengendapan dari ekstrak tumbuhan tidak boleh ada dalam eliksir. Kirakira 10-20% alkohol yang digunakan untuk melarutkan minyak termasuk
gliserol yang juga sebagai pelarut pewangi berminyak.
b. Suatu ZA dengan kelarutan yang rendah dalam air
Kadang-kadang jika suatu ZA yang poten memiliki kelarutan yang rendah
harus diberikan maka dibuat sebagai larutan dengan pelarut campur yang
akan melarutkan dengan sempurna, contoh :
- Fenobarbital sukar larut dalam air tapi dapat menghasilkan larutan
yang jernih jika dibuat dengan melarutkan alkohol dan kemudian
dilarutkan dalam gliserol dan air.
- Suatu bagian parasetamol larut dalam 70 bagian air, 7 bagian alkohol,
9 bagian propilen glikol, dan 40 bagian gliserol. Dalam eliksir
parasetamol digunakan alkohol, propilen glikol, dan gliserol sbg pelarut
campur.
Alkohol bila digunakan pada konsentrasi cukup rendah akan memberikan
aktivitas fisiologis dan apabila digunakan dalam konsentrasi yang tinggi
memberikan rasa terbakar. Alkohol juga menekan rasa asin yang kurang dari
bromida, garam iodida dan lainnya. Bila memungkinkan, eliksir yang
ditujukan penggunaannya untuk anak-anak diformulasikan mengandung
sedikit alkohol atau tidak sama sekali, sebab alkohol tidak dianjurkan untuk
diberikan pada anak-anak sebagai pelarut. Propilen glikol digunakan sebagai
pelarut minyak essensial dari bahan kimia organik yang tidak larut air.
Propilen glikol memberikan rasa manis seperti gliserol.
c. Produksi sediaan yang berasa enak
Kandungan utama dari eliksir adalah sirup atau sirup yang mengandung
flavour. Jenis-jenis bahan pembawa adalah sbb: sebagai pelarut utama
digunakan etanol 90%, dapat ditambah gliserol, sorbitol, dan prop.glikol.
(Fornas ed. II hal 313)
Etanol

Gliserin

Kd 25,7
Konsentrasi > 10% : mencegah pertumbuhan mikroba
Pelarut oral liquid : bervariasi (< 10%)
Kd 42,5

Sorbitol

Prop.glikol

Pemanis : sampai 20%


Pembasah : sampai 30%
Anticaplocking agent
Humektan 3-15%
Pembawa larutan 25-90%
Anticaplocking agent 15-30%
Pemanis 25-30%
Pengental 25-30%
Lar. Oral 20-35% ;suspensi oral 70% (HOPE 2003 hal 596)
Kd 33
Solven atau kosolven oral 10-35% (10-25%, HOPE hal 521)
Pengawet (untuk larutan semsol) 15-30 %

Untuk mengetahui berapa banyak pelarut campur yang digunakan, dapat


dihitung dari nilai konstanta dielektrik total pelarut yang digunakan yang
sesuai dengan konstanta dielektrik ZA.
Cara menghitung konstanta dielektrik adalah :
Jumlah dari hasil perkalian masing-masing konstanta dielektrik pelarut dengan
fraksi (%) dari masing-masing pelarut. (petunjuk praktikum farfis, 2002, hal 35).
Misal :
Pelarut
Jumlah
Kontanta dielektrik
Etanol
A%
25,7
Gliserol
B%
43,0
Propilen glikol
C%
33,0
Air
D%
80,4
Maka konstanta dielektrik campuran pelarut adalah: 25,7A + 43B + 33C + 80,4D
100
Nilai Konstanta Dielektrik Beberapa Obat
Zat aktif
Konstanta dielektrik
As. Asetil Salisilat
2,583
Androsteron
2,214
Barbital
2,256
Kolesterol
2,213
Dehidrokolesterol
2,211
Metiltestoteron
2,213
Fenobarbital
2,247
Sulfanilamide
2,349
Testoteron
2,217
Metil salisilat
9,41

Metanol
32,6
Gliserol
42,5
(Sumber: Martin, Physical Pharmacy, hal.87)

Solvent
Air
Glikol

Solut
Garam organik & anorganik,
gula tannin
Sugar, tannins

Metanol dan etanol


Castor oil, wax
Aldehid, keton, alkohol
Resin, minyak atsiri,
BM tinggi, ester, eter, dan
barbituirat, alkaloid, fenol
oksida
Heksan, benzen, CCl, etil
Fixed oil, lemak padat,
eter, PAE, minyak
vaselin, parafin, &
mineral, fixed vegetable
hidrokarbon lain
oil
(Sumber: Martin, Physical Pharmacy, hal.214)

Perkiraa
n KD
80
50
30
20

5-0

Data Konstanta Dielektrik Bahan Pelarut


Nama Bahan

Nama Bahan

N190
Kloroform
4,8
metilformamid
Air
80,4
Asam hidroklorida
4,6
Gliserin
43
Etil eter
4,34
Metil alkohol
33,7
Minyak zaitun
3,1
Etil alkohol
25,7
Minyak biji kapas
3
n-propil alkohol 21,8
Asam oleat
2,45
Aseton
21,4
Toluen
2,39
Benzaldehid
17,8
Benzen
2,28
Amil alkohol
15,8
Dioksan
2,26
Benzil alkohol
13,1
Minyak lemon
2,25
Fenol
9,7
Karbon tetraklorida
2,24
Metil salisilat
9
Etil asetat
6,4
(Sumber : Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika, 2002, hal 35)

Bahan Pembantu
1. Pengawet

Pertumbuhan jamur dan fermentasinya dalam eliksir dapat dihambat


jika pembawa mengandung lebih dari 20% alkohol, gliserol dan
propilen glikol (Coopers & Gunns hlm 76). Sirup yang mengandung
kurang lebih dari 85% gula dapat menahan pertumbuhan mikroba oleh
pengaruh tekanan osmotik terhadap pertumbuhan mikroba.
Sirup
dengan
kadar kurang dari 85% dengan penambahan poliol (seperti
sorbitol, gliserin, propilen glikol atau PEG) juga memiliki efek yang sama.
Tekanan uap fenol lebih besar dari tekanan uap normal cairan dan daerah
penutup area (cap area) permukaan sehingga dapat mengurangi
potensial pertumbuhan mikroba sebagai hasil pengenceran permukaan.
(The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, hal.467-468)

Konsentrasi pengawet untuk sediaan oral (Handbook of Exipient,hal 50,


390, 521, 526, 588) :
Metil paraben 0,015-0,2%
Propil paraben 0,01-0,02%
Asam benzoat 0,01-0,10% untuk oral solution, dan 0,15% untuk oral
sirup.
Asam dan garam sorbat 0,05-0,2%
Konsentrasi pengawet yang dapat digunakan (RPS 2005 hal 748)
- Alkohol > 15% (batas max penggunaan alkohol 15%)
- Propilen glikol 15- 30%
- Metil paraben 0,1- 0,25%
- Propil paraben 0,1- 0,25%
- As. Benzoat 0,1- 0,5%

Kriteria pengawet yang ideal (The Theory and Practice of Industrial


Pharmacy, hal.467) :
Efektif terhadapmikroba dan berspektrum luas
Stabil secara fisika, kimia, dan mikrobiologi terhadap life time produk
- Tidak toksik, cukup melarut, tersatukan dengan komponen formula
lainnya, rasa dan bau dapat diterima pada konsentrasi yang digunakan
Sebagai pengawet dapat digunakan turunan hidroksi-benzoat, misalnya
metil p- hidroksibenzoat dan propil p- hidroksibenzoat. Pemakaian
pengawet ini didasarkan atas rentang kerja pengawet tsb pada pH 4-8.
Kombinasi keduanya sering digunakan, karena dapat memperluas
spektrum kerja menjadi anti jamur dan anti bakteri.

Konsentrasi kombinasi :
- Metil paraben 0,18% (fungistatik)
- Propil paraben 0,02% (bakteriostatik)
Propil paraben memiliki kelarutan yang rendah dalm air sehingga harus
dilarutkan dahulu dalam etanol
(HOPE ed 4 hal 390, 391, 527)
2. Penstabil kimia (pengkelat, pendapar, antioksidan)
Penggunaan
pelarut
khusus
dalam
kebanyakan
eliksir
sering
diperhitungkan terhadap pertimbangan stablitas, tetapi diperlukan
penambahan penstabilisasi, sebagai contoh Neomiksin Eliksir BPC yang
diatur pH 4-5 dengan asam sitrat untuk mengurangi timbulnya warna
hitam saat penyimpanan, ditambahkan juga Na EDTA sebagai pemisah
terhadap logam yang mengkatalisa penguraian antibiotik.
Sebagai pengatur pH untuk sediaan oral biasa digunakan NaOH, asam
sitrat, dapar phosphat. Sedangkan sebagai antioksidan biasa ditambahakn
asam askorbat 0,01-0,1% (Excipient ed 4 hal 32) dengan pH stabilitas 5,4
dan sodium metabisulfit 0,01-1% (Excipient ed 4 hal 571)
Untuk contoh perhitungan dapar dapat dilihat pada sediaan larutan.
3.

Bahan Pewarna
Bahan pewarna yang biasa digunakan dalam eliksir:
Larutan
Hasil
Eliksir
warna
Amaranth
Magenta red Parasetamol paed.
Streptomisin paed.
Seny
Safiron
Ephedrin,
Isoniazid,
Neomisin,
tartrazin
Fenobarbital
Hijau
Piperazin sitrat
Green S
Konsentrasi yang biasa digunakan 0,01-0,1%
(Cooper & Gunns, Dispensing for Pharmaceutical students hlm 76)

4.

Pemanis
Penambahan bahan pemanis digunakan untuk sirup yang mengandung
pewangi, gliserol, sorbitol, sirup onvert dan Na sakarin. Sakarin dapat

membantu menutupi rasa pahit dari sediaan antibiotika seperti neomisin


(Cooper & Gunns, Dispensing for Pharmaceutical students hlm 76).
Pemanis yang biasa digunakan pada eliksir adalah gula atau pemanis lain
sebagai pengganti gula dapat digunakan sirupus simpleks (FI III).
Catatan : Larutan gula encer merupakan medium yang baik untuk
pertumbuhan cendawan, ragi dan jasad renik lain, karena itu semua alat
yang dipakai dalam pembuatan sirup harus benar-benar bersih.
Pertumbuhan jasad renik umumnya diperlambat jika kadar sakarosa lebih
besar dari 65%, tetapi kepekatan ini memungkinkan terjadinya
penghabluran sukrosa. Selain itu dapat menyebabkan caplocking pada
tutup botol. Oleh karena itu kadar yang dipakai sekitar 20-35% saja.
5. Pewangi/Flavour
Untuk sediaan eliksir, bahan pemanis dan pewangi rasa buah lebih banyak
digunakan daripada pembawa aromatik dan ekstrak cairan liquorice.
Pewangi rasa buah yang sering digunakan adalah:
Black currant syrups dalam Eliksir Chloral paed.
Juice Raspberry pekat dengan sirup invert dalam Parasetamol
Eliksir.
Lemon spirit dengan sirup dan sirup invert dalam Ephedrin
Eliksir.
Compound Orange Spirit dengan gliserol dalam Phenobarbital
Eliksir.
Raspberry dan Black currant sangat dikenal oleh anak-anak, dan sangat
baik untuk menutupi rasa pahit obat. Flavour orange efektif untuk
menutupi rasa agak pahit barbiturat, sedangkan as. Sitrat dan Na sitrat
membantu menutupi rasa sedikit pahit dari streptomisin. (Cooper &
Gunns, Dispensing for Pharmaceutical students hal 76)
Contoh Flavour (The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, hal.470)
Rasa
Asin
Pahit
Manis
Asam

Flavour
Vanila,
maple,
peach,
apricot
Cherry, walnut, coklat
Buah-buahan,
vanila,
berry
Jeruk, rootbeer, rasberry

Catatan : Konsentrasi q.s dengan memperhatikan stabilitas dan konsentrasi


dalam pembawa.
Flavour dalam Farmasi
USP XVIII
NF XIII
Aromatic elixir
Acacia syrup
Cherry syrup
Aromatic Eriodictyon syrup
Citric acid syrup
High alkoholic elixir
Cocoa syrup
Iso-alkoholic elixir
Glycyrrhizae syrup
Low alkoholic elixir
Orange syrup
Tolu balsam syrup
Raspberry syrup
Tolu balsam tincture
Wild cherry syrup
Flavours & Perfumes (USP 27/NF 22 hlm 2810)
Anethole
Benzaldehide
Ethyl vanillin
Mentol
Metil salisilat
Monosodium Glutamat
Peppermint oil
Peppermint spirit
Rose oil
Rose water, stronger
Thymol
Vanillin
Monte-Bove peppermint air (mengandung minyak pedas) pekat
mempunyai formula sebagai berikut :
Peppermint oil USP 7,5
Tween 20
42,5
Aquadest ad
100
Ambil 1 mL minyak pekat, encerkan hingga 100 mL, maka larutan
peppermint air setara dengan aromatic air yang dibuat berdasarkan USP.
Bahan terapeutik yang khas dan penggolongan bahan pewangi
mempunyai nama khas dengan formulasi tertentu. Flavour orange mint
secara khusus berpengaruh dalam menutupi rasa difenhidramin pada
formulasi ekspektoran. Penggunaan spice vanila flavour untuk sediaan
fenilefrin dan klorfeniramin maleat (CTM) telah diajukan sebagai

pertimbangan. Rasa strawberry sangat sesuai untuk formulasi transquilizer.


Kombinasi rasa apel dengan butterscotch sangat sesuai untuk mengurangi
rasa adsorben dari kaolin dan pektin, juga dianjurkan untuk aminofilin dan
teofilin.
6. Anti-caplocking Agent
Biasanya digunakan gliserin dan sorbitol yang berfungsi juga sebagai
pemanis, karena sirupus simpleks yang digunakan hanya sekitas 20-35%.

Anda mungkin juga menyukai