Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUID DAN SEMISOLIDA

“ FORMULASI SEDIAAN ELIXIR CHLORPHENIRAMIN MALEAT (CTM) ”

Dosen Pengampu :

1. Ariel Dwi Puspitawati, S.Si., Apt


2. Andi Cahyani, S.Si. Apt

Disusun Oleh :

Kelompok 3

1. Rani Sulistiyaningrum (18010300008)


2. Nadiah Nur Anisa (18010301035)
3. Putri Anggraini A. (18010300015)
4. Wulan Romadhini Fitri (18010300011)
5. Rif’atus Shomita (18010300025)
6. M. Bagus Hermawan (18010300025)

PROGRAM STUDI DIII FARMASI


STIKES RS ANWAR MEDIKA
2020
1. Tujuan
Dapat membuat dan mengevaluasi bentuk sediaan elixir untuk penggunaan
obat dalam sesuai dengan formula.

2. Resep 3 : Pembuatan Elixir


R/ Chlorpheniramin Maleat tab VI
Nipagin 0,1 %
Sukrosa 40 %
Corrigen Coloris q.s
Corrigen Odoris q.s
Alkohol 70% q.s
m.f elixir 60 ml
s.tdd cth I
pro : An. Dito (7 tahun)

3. Kelengkapan Resep
 Nama Apotek/Rumah Sakit
 Alamat Apotek/Rumah Sakit
 Nama Dokter
 SIP Dokter
 Tanggal Penulisan Resep
 Alamat Pasien dan Nomer Telepon Pasien

4. Kelarutan Bahan dan Pe rhitungan

No. Bahan Kelarutan


1. Chlorpheniramin Maleat (CTM) Larut dalam 4 bagian air
1 gr = 4 ml
0,024gr x
1x = 4ml × 0,096 ml = 0,096 ml
1
2. Nipagin Larut dalam 500 bagian air, dalam 20
bagian air mendidih
1gr = 20ml
0,06 gr x
1x = 0,06 × 20 = 1,2 = 1,2ml
1
3. Sukrosa Karena ketentuan di FI edisi 3, istilah
kelarutan sangat mudah larut artinya jumlah
bagian pelarut diperlukan untuk melarutkan
1 bagian zat adalah kurang dari 1. Jadi saya
mengusulkan 1 gr sukrosa larut dalam 0,8
ml air jadi pada resep :
1gr = 0,8ml
24gr A
A= 19,2 ml
5. Permasalahan dan Penyelesaian

No. Permasalahan Penyelesaian


1. Corrigen coloris tidak Saya mengusulkan menggunakan pewarna
disebutkan apa dan jumlahnya makanan dan mengusulkan jumlanya 1 mg
hanya disebutkan q.s
(secukupnya)
2. Corrigen Odoris tidak Saya mengusulkan menggunakan essen citri
disebutkan apa dan jumlahnya dan mengusulkan jumlanya 1 ml
hanya disebutkan q.s
(secukupnya)
3. Dalam resep tertera alkohol 70% Jadi alkohol 70% diganti dengan alkohol
tapi di laboratorim hanya 96% dengan cara menghitung presentasenya
tersedia alkohol 96% dengan rumus (v1.v1=v2.v2)
Valkohol 96%×96% = Valkohol 70%×70%
Valkohol 96% = 700 ml %
96%
Valkohol 96% = 7,29 ml
Vair untuk membuat alkohol
70% = 10ml-7,29ml
= 27 ml
4. Alkohol 70% disebutkan q.s Jadi saya mengusulkan menggunakan
(secukpnya), menurut BPOM alkohol 96% sebanyak 1%, yaitu :
standar pemakaian alkohol tidak 1gr × 60 ml = 0,6 ml
boleh lebih dari 1% 100 gr
5. Sediaan elixir adalah sediaan Jadi saya mengusulkan pelarut aquadest ad
campuran dari alkohol dan 60 ml
pelarut, tapi dalam resep tidak
terdapat pelarutnya

6. Tinjauan Bahan
a) Chlorpheniramin Maleat / CTM (FI III, hal 153 - 154)
Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa pahit
Kelarutan : larut dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian etanol
(95%), sukar larut dalam eter
Jarak lebur : 132˚ sampai 135˚
BM : 390,87
Khasiat dan penggunaan : Antihistaminikum
Dosis maksimum : sehari 40 mg
b) Nipagin / Metil paraben (FI III, hal 378)
Pemerian : serbuk hablur halus, putih, hampir, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa kemudian agak membakar diikuti
tebal
Suhu lebur : 125˚ sampai 128˚
Khasiat dan penggunaan : zat tambahan, zat pengawet
c) Sukrosa (FI IV, hal 762)
Pemerian : hablur putih atau tidak berwarna, massa hablur atau
berbentuk kubus, atau serbuk putih, tidak berbau, rasa
manis, stabil di udara, larutannya netral terhadap
lakmus
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, lebih mudah larut
dalam air mendidih
d) Alkohol (FI IV, hal 596-598)
Pemerian : tidak berwarna, rasa panas, berbau khas, berbentuk
cairan jernih
Kelarutan : Sangat muda larut dalam air, kloroform dan eter
Indikasi : Pengawet anti mikroba, desinfektan

e) Aquadest ataau Aqua destilasi (FI III, hal 96)


Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa
f) Essen orange (martindle, hal 680)
Pemerian : terbuat dari kulit jeruk yang masih segar yang diproses
secara mekanik dan terkandung lebih kurang 90%
lemon
Kelarutan : mudah larut dalam alkohol 90%
Indikasi : pewarna dan pewangi
g) Oleum citri atau minyak jeruk ( FI III, hal 455)
Pemerian : cairan kuning pucat atau kuning kehijauan, bau khas
rasa pedas dan agak pahit
Kelarutan : larut dalam 12 bagian volume etanol (90%), larutan
agak beropalesensi dapat bercampur dengan etanol
mutlak
Indikasi : zat tambahan, zat perwarna dan perasa

7. Perhitungan Dosis
Dosis CTM :
 DL CTM anak-anak : (......../0,35mg)
DL = 1h : n × DL
n + 12
: 7 × 0,35mg
7 + 12
: 0,129 mg

Dosis CTM dalam 1 sendok teh dengan 60 ml elixir


6 tab : untuk 60 ml
60 ml : ? cth (5ml)
60 ml = 12 × minum (12 cth)
5 ml
1 cth ................................mg CTM
1 cth elixir 24 mg/60ml atau 1 cth elixir = 24 mg/12×cth
= 24mg/12cth
= 2mg/cth
Dosis CTM 1h = 3× 1cth berisi ml CTM
= 3× 2mg/cth
= 6 mg/cth ......................(over dosis)
 DM CTM = (............./40 mg)
1h = n × DM
n + 12
= 7 × 40 mg
7 + 12
= 14,74 mg
% = 6 mg × 100% = 0,4070 × 100% = 40,70 %
14,74 mg

8. Alat dan Bahan


No. Alat Bahan
1. Mortir Chlorpheniramin Maleat
2. Stamper Nipagin
3. Batang Pengaduk Sukrosa
4. Pipet Tetes Pewarna Makanan
5. Kaca Arloji Essen Jeruk
6. Gelas Ukur 100 ml Alkohol 96%
7. Cawan Porselin Aquadest
8. Spatula Kaca
9. Corong Gelas
10. Beaker Gelas

9. Penimbangan Bahan
No. Nama Bahan Perhitungan dan Jumlah
1. Chlorpheniramin 6 Tablet = 24 mg = 0,024 gr
Maleat
2. Nipagin 0,1 gr × 60 ml = 0,06 gr
100 ml

3. Sukrosa 40 gr × 60 ml = 24 gr
100 ml

4. Pewarna Makanan Secukupnya (Di usulkan 1 mg) = 0,001 gr

5. Essen Jeruk Secukupnya (Di usulkan 1 ml)

6. Alkohol 96% 1 gr × 60 ml = 0,6 ml


100 gr
7. Aquadest 60 ml –
(0,024gr+0,06gr+24gr+0,001gr+1ml+0,6ml)
= 60 ml – 25,685
= 34,315 ~ 34,3 ml

10. Prosedur Kerja


1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengukur aquadest dan memanaskan sebagian (1,5 ml) untuk melarutkan nipagin
3. Ambil 6 tab CTM, masukkan kedalam mortir, gerus ad halus, sisihkan
4. Mengukur aquadest untuk melarutkan CTM,masukkan ke dalam beaker glass,
tambahkan no 3 sedikit demi sedikit, aduk ad larut (jika kurang larut bisa dibantu
dengan memanaskan di waterbath dengan di aduk terus ad larut), sisihkan
5. Menimbang sukrosa, masukkan dalam mortir gerus ad halus, sisihkan
6. Mengukur aquadest sebanyak 19,2 ml, masukkan beaker glass untuk melarutkan
sukrosa, lalu tambahkan no 5, sedikit demi sedikit, aduk ad larut
7. No 6, tambahkan sedikit demi sedikit no 4, kemudian aduk ad larut, sisihkan
8. Menimbang nipagin, masukkan dalam mortir gerus ad halus, sisihkan
9. Air yang sudah dipanaskan tadi lalu ditambahkan nipagin sedikit demi sedikit,
aduk ad larut
10. No 7 tambahkan no 9 sedikit, aduk ad larut.
11. Kemudian mengukur alkohol 0,6 ml, kemudian masukkan kedalam no 10 sedikit
demi sedikit, aduk ad larut
12. Tambahkan pewarna dan peraroma oil sedikit demi sedikit ad larut dan homogen,
masukkan kedalam botol
13. Kemudian tambahkan sisa aquadest ad tanda batas kalibrasi.
14. Saring dengan kertas saring 2 kali untuk mendapatkan hasil yang jernih, tutup
botol
15. Kemas, beri etiket dan label

11. Evaluasi
a) Organoleptis
Meliputi uji bentuk sediaan, bau, warna, menggunakan panca indera.
b) Uji Kejernihan
Dilarutkan secara visual oleh praktikan dengan mengamati sediaan hasil uji
sediaan sirup seharusnya jernih dan tidak mengandung pengotor di dalamnya.
c) Uji berat jenis
Diuji dengan menggunakan piknometer. Timbang piknometer kosong (w1),
Piknometer diisi dengan air sampai penuh, bagian luar piknometer di lab
sampai kering dan ditimbang (w2). Buang air tersebut, keringkan piknometer
lalu isi dengan cairan yang akan diukur bobot jenisnya pada suhu yan g sama
pada saat pengukuran air suling dan timbang (w3). Hitung bobot jenis cairan
Rumus : rx = b-a
c-a
keterangan :
rx : bobot jenis sampel
a : berat piknometer kosong
b : berat sampel sebelum diuji
c : berat sampel air

d) Uji PH
Menguji PH sediaan menggunakan alat uji PH (PH meter, PH universal)

e) Viskositas Kekentalan
Menggunakan viskometer oswold yang sudah bersih, pipetkan cairan ke dalam
viskometer dengan menggunakan pipet. Lalu hisap cairan dengan
menggunakan pushball sampai melewati 2 batas. Disiapkan stopwatch,
kendurkan cairan sampai batas pertama lalu mulai perhitungan. Catat hasil dan
lakukan perhitungan dengan rumus. Diusahakan saat kita melakukan
perhitungan kita menggenggam di lengan yang tidak berisi cairan.
Rumus :
X = x1 . t1.p1
t2 . p2
keterangan :
x : viskositas cairan sampel
x1 : viskositas cairan pembanding
t1 : waktu aliran cairan sampel
t2 : viskositas aliran cairan pembanding
p1 : massa jenis cairan sampel
p2 : massa jenis cairan pembanding

f) Uji volume perpindahan


Botol 60 ml yang sebelumnya telah dikalibrasi. Sediaan elixir yang telah jadi
kemudian dimasukkan kedalam botol 60 ml sampai batas kalibrasi. Tuang
kembali elixir dalam gelas ukur untuk mengetahui volume terpindahkannya
serta ketepatan dalam melakukan kalibrasi.

g) Tabel uji hedonik untuk packing


Berikan tanda √ ( Centang ) pada nilai yang disukai
No. Spesifikasi Nilai Kerapihan Warna Kenampakan
informasi
sediaan
1. Amat 9
sangat suka
2. Sangat suka 8
3. Suka 7
4. Agak suka 6
5. Netral 5
6. Agak tidak 4
suka
7. Tidak suka 3
8. Sangat tidak 2
suka
9. Amat 1
sangat tidak
suka

12. Data Hasil Praktikum (Evaluasi)

No. Evaluasi Hasil


1. Uji Organoleptis Bentuk sediaan : cairan jernih
Bau : khas aroma jeruk
Warna : kuning muda
Rasa : pahit
2. Uji Ph Ph 5

3. Uji Volume -
terpindahkan
4. Uji berat jernih
Pikno kosong : 23,2 gr
Isi : 49,9 gr
Bobot jenis sampel=berat isi-berat piknometer kosong
= 49,9 gr - 23,2 gr
= 26,7 gr

5. Uji viskositas 0,8 sekon

6. Uji Kejernihan 1) pada kertas hitam : tidak ada partikel melayang


2) pada kertas putih : tidak ada partikel melayang
13. PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini, praktikan membuat sediaan obat dalam bentuk
elixir. Elixir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap,
mengandung selain obat, juga zat tambahan seperti gula dan atau zat pemanis lainnya,
zat warna, zat pewangi dan zat pengawet, digunakan sebagai obat dalam. Sebagai
pelarut utama digunakan etanol yang dimaksudkan untuk mempertinggi kelarutan
obat. Dapat ditambahkan Gliserol, sorbitol dan propilenglikol, sebagai pengganti gula
dapat digunakan sirup gula.

Chlorpheniramine maleas atau yang lebih dikenal dengan CTM ( zat aktif )
memiliki rasa yang pahit dan tidak berbau seperti tertera pada monografi sehingga
ditambahkan corigen saporis atau pemanis seperti yang digunakan dalam formula
yaitu sukrosa. Dalam formula juga ditambahkan coriden odoris dan disini kami
menggunakan perisa atau aroma jeruk agar lebih disukai.

Formula dari eliksir CTM adalah CTM sebagai zat aktif, alkohol sebagi
pelarut, dan aquades sebagai pelarut, sukrosa sebagai pemanis, nipagin sebagai
pengawet, serta menambahkan bahan perisa orange atau jeruk. Setelah sediaan jadi,
dilakukan uji kontrol kualitas yaitu organoleptis, kejernihan, berat jenis, pH, dan
viskositas. Uji yang pertama yaitu uji organoleptis. Uji organoleptis dilakukan dengan
menggunakan panca indra. Hasil evaluasi uji organoleptis menunjukkan warna kuning
cerah dengan rasa pahit dan memiiki aroma jeruk.

Dan untuk uji yang kedua yakni uji kejernihan. Pada uji kejernihan ini
dilakukan dengan cara meletakkan kertas berwarna hitam pada setiap sisi dan
diberikan cahaya apakah terdapat bahan - bahan yang belum terlarut dengan
sempurna. Dan untuk yang kedua digunakan ke rtas putih dan diberikan perlakuan
yang sama seperti pada uji kejernihan yang pertama. Dari hasil yang dilakukan uji
pada kedua kertas tidak menunjukkan adanya zat atau partikel asing maupun bahan
aktif ataupun bahan eksipien yang belum terlarut sempurna.

Uji yang ketiga yakni diuji dengan menggunakan piknometer. Prinsip metode
ini didasarkan atas penentuan massa cairan dan penentuan r ua n g, ya n g d ite mp a t i
c a ir a n. I n i u n tuk in i d ib u tu hk a n wa d a h u nt uk me nimba ng ya ng
dina maka n p ik no mete r. Kete litia n me tode p ik no mete r a k a n b e r t a m b a h
h i n g g a m e n c a p a i k e o p t i m u m a n t e r t e n t u d e n g a n bertambahnya
volume piknometer. Keoptimuman ini terletak pada sekitar isi ruang 30 ml ( Ansel ;
466 ). Dengan cara menimbang piknometer kosong (w1), Piknometer diisi dengan air
sampai penuh, bagian luar piknometer di lab sampai kering dan ditimbang (w2).
Buang air tersebut, keringkan piknometer lalu isi dengan cairan yang akan diukur
bobot jenisnya pada suhu yan g sama pada saat pengukuran air suling dan timbang
(w3). Hitung bobot jenis cairan
Rumus : rx = b-a
c-a
keterangan :
rx : bobot jenis sampel
a : berat piknometer kosong
b : berat sampel sebelum diuji
c : berat sampel air

Dari rumus diatas diperoleh hasil :

a. Pikno kosong = 23,2 gr


b. Pikno + isi = 49,9 gr
Jadi berat jenis = pikno besrta isi – pikno kosong
= 49,9 gr – 23,2 gr
= 26,7 gr

Dan pada uji yg ketiga adalah uji Ph. Suatu senyawa yang bersifat asam atau
basa lemah akan berubah kelarutannya dalam air denganmengubah pH larutan.
Perubahan pH dapat merubah bentuk senyawa asam atau basa lemahmenjadi bentuk
garamnya yang lebih mudah larut. Parameter yang perlu diketahui adalah harga
pKadan pKb senyawa tersebut.Berapa pH yang harus dimiliki sediaan untuk membuat
sejumlah X zat A terlarut dapat dihitung dengan rumus :

[H+]
Ks = Konstanta kelarutan zat AK
Ka = Konstanta disosiasi asam lemahS
St = Kelarutan total zat A (yang diinginkan)

Dan pada uji Ph ini dilakukan dengan pH universal dengan cara sedian larutan
yang sudah jadi dalam beaker glass, masukkan kertas pH universal tunggu beberapa
detik lalu angkat dan cocok an dengan keterangan yang ada pada kemasan pH
universal. Dan pada praktikum kali ini didapati hasil sedian elixire dengan pH 5. pH
disesuaikandengan pH usus karena sediaan diabsorbsi di usus jadi pH sediaan harus
samadengan pH usus antara 5 sampai 7.

Viskositas Kekentalan

Pada uji yang ke lima ini adalah uji kekentalan dengan menggunakan
viskometer oswold.Dipilih alat ini karena viskositas ostwald digunakan untuk
mengukur sampel encer atau kurang kental serta termasuk hukum newtonain. Dengan
menggunakan viskosimeter yang sudah dibersihkan, pipetkan cairan ke dalam
viskometer dengan menggunakan pipet. Lalu hisap cairan dengan menggunakan
pushball sampai melewati 2 batas. Disiapkan stopwatch, kendurkan cairan sampai
batas pertama lalu mulai perhitungan. Catat hasil dan lakukan perhitungan dengan
rumus. Diusahakan saat kita melakukan perhitungan kita menggenggam di lengan
yang tidak berisi cairan.

Rumus :
X = x1 . t1.p1
t2 . p2

keterangan :

x : viskositas cairan sampel

x1 : viskositas cairan pembanding

t1 : waktu aliran cairan sampel


t2 : viskositas aliran cairan pembanding

p1 : massa jenis cairan sampel

p2 : massa jenis cairan pembanding

Dari uji ini didapati hasil viskositas sebesar 0,8 sekon. Dan banyak hal yang
dapat mempengaruhi viskositas sebuah larutan seperti berat molekul, kekuatan antar
molekul.

Untuk uji yang terakhir yaitu uji partikel terpindahkan. Uji ini dirancang
sebagai jaminan bahwa larutan oral dan suspensi yang dikemas dalam wadah dosis
ganda, yang tersedia dalam bentuk sediaan cair atau sediaan cair yang dikonstitusi
dari bentuk padat dengan penambahan bahan pembawa tertentu dengan volume yang
ditentukan, jika dipindahkan dari wadah asli, akan memberikan volume sediaan
seperti yang tertera pada etiket. Untuk penetapan volume terpindahkan, pilih tidak
kurang dari 30 wadah untuk diuji. Dengan cara :

 Larutan oral, suspensi oral dan sirup dalam wadah dosis ganda, kocok sedian.
 Botol 60 ml yang sebelumnya telah dikalibrasi. Sediaan elixir yang telah jadi
kemudian dimasukkan kedalam botol 60 ml sampai batas kalibrasi. Tuang
kembali elixir dalam gelas ukur untuk mengetahui volume terpindahkannya serta
ketepatan dalam melakukan kalibrasi.

Penyimpanan
Karena eliksir mengandung alkohol dan biasanya juga mengandung beberapa
minyak mudahmenguap yang rusak oleh adanya udara dan sinar, maka paling baik
disimpan pada wadah tertutup rapatdan tahan cahaya. ( Ansel hal 343)
14. Kesimpulan
1. Elixir adalah larutan hidroalkohol yang jernih dan manis dimaksudkan untuk penggunaan
vital dan biasanya diberi rasa untuk menambah kelezatan. Dibandingkan dengan sirup, elixir
biasanya kurang manis dan kurang kental karena mengandung kadar gula yang lebih rendah dan
akibatnya kurang efektif apabila ibandingkan dengan sirup dalam menutupi rasa senyawa obat.
Walaupun demikian, karena sifat hidroalkoholnya,elixir lebih mampu mempertahankan
komponen-komponen larutan yang larut dalam air dan yang larut dalam alcohol daripada sirup.
Juga karena stabilitasnya yang khusus dan kemudahan dalam pembuatannya menjadikan elixir
lebih disukai daripada sirup.
2. Elixir harus mengandung komponen diantaranya yaitu : zat aktif, pelarut,
pemanis, zat penstabil, pengawet.
3. Uji yang diperuntuhkan untuk sediaan ada 5 macam yaitu seperti : uji
organoleptis, pH, viskositas, berat jenis, kejernihan atau homogenitas.
4. Uji evaluasi Elixir :
A. organoleptis
a. Bentuk sediaan : cairan jernih
b. Bau : khas aroma jeruk
c. Warna : kuning muda
d. Rasa : pahit
B. Ph :5
C. Kejernihan
a. Pada kertas hitam : tidak ada partikel melayang
b. Pada kertas putih : tidak ada partikel asing
D. Berat jenis : 26,7 gr
Daftar Pustaka

Farmakope Indonesia edisi 3

Anief, Moh. 2010. ILMU MERACIK OBAT DAN PRAKTIK. (Prof. Drs. Moh. Anief Apt.
2010)

Duin,Van. BUKU PENUNTUN ILMU RESEP DALAM PRAKTEK DAN TEORI. (Dr.
C.F.Van Duin)

Fickri, Djelang Zainuddin. FORMULASI DAN UJI STABILITAS SEDIAAN SIRUP ANTI
ALERGI DENGAN BAHAN AKTIF CHLORPHENIRAMIN MALEAT (CTM). Journal of
pharmaceutical care anwar medika.

Ambari,Yani. 2018. UJI STABILITAS FISIK FORMULASI ELIXIR PARACETAMOL


KOMBINASI CO-SOLVENT PROPILEN GLIKOL DAN ETANOL. Journal of
pharmaceutical care anwar medika. (online) :
http://jurnalrsam.stikesrsanwarmedika.ac.id/index.php/jpcam/article/view/1

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. KURIKULUM INTI Pendidikan


Diploma III FARMASI. (online) : http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/10/KURIKULUM-INTI-D3-FARMASI-2016.pdf
Lampiran

Cara pembuatan

1. Mengukur aquadest untuk melarutkan CTM dan Mengukur aquadest, memanaskan


sebagian (1,5 ml) untuk melarutkan nipagin.

2. Menggerus tablet CTM ad halus

3. Memasukkan aquadest + sedikit demi sedikit CTM kedalam beaker glass, kemudian
aduk ad larut (jika kurang larut bisa dibantu dengan memanaskan di waterbath dengan
di aduk terus ad larut)

4. Menimbang sukrosa, masukkan dalam mortir gerus ad halus, sisihkan


5. Mengukur aquadest sebanyak 19,2 ml, masukkan beaker glass untuk melarutkan
sukrosa, lalu tambahkan sukrosa, sedikit demi sedikit, aduk ad larut

6. No 5, tambahkan sedikit demi sedikit ke no 4, kemudian aduk ad larut, sisihkan

7. Menimbang nipagin, masukkan dalam mortir gerus ad halus, sisihkan

8. Air yang sudah dipanaskan tadi lalu ditambahkan nipagin sedikit demi sedikit, aduk
ad larut
9. No 8 tambahkan ke no 6 sedikit demi sedikit, aduk ad larut

10. Kemudian mengukur alkohol 0,6 ml, kemudian masukkan kedalam no 10 sedikit
demi sedikit, aduk ad larut
11. Tambahkan pewarna dan peraroma oil sedikit demi sedikit ad larut dan homogen,
masukkan kedalam botol
12. Kemudian tambahkan sisa aquadest ad tanda batas kalibrasi.
13. Saring dengan kertas saring 2 kali untuk mendapatkan hasil yang jernih, tutup botol

Evaluasi

( Hasil uji ph, ph = 5 ) ( Uji viskositas )

( Uji berat jenis dengan menggunakan piknometer )

Anda mungkin juga menyukai