Anda di halaman 1dari 13

Nama kelompok:

1. Fitria diah arum Face lotion


2. Firlana yunika
3. Putri pangesti
4. Qurrotu aini
5. Raika novia
Data preformulasi
Zat Aktif

Zink Klorida ( Farmakope Indonesia edisi IV hal.835, Martindale


28 945)
Rumus molekul : ZnCl2
Berat Molekul : 136,29
Pemerian : Serbuk hablur atau granul hablur, putih atau hampir
putih
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam
etanol (95%) P, dan dalam gliserol, biasanya keruh. Tetapi
kekeruhan dapat hilang jika ditambahkan sedikit asam khlorida.
PH : 4,6 – 6
Konsentrasi : 0,1 - 0,4%
Kegunaan : astrigen
Penyimpanan : Wadah tertutup rapat
ZAT TAMBAHAN

1. Etanol 95% (FARMAKOPE INDONESIA IV halaman 63, Martindale


30th edition halaman 783, Handbook of Pharmaceutical excipient
edisi VI halaman 7)
Rumus molekul = C2H6O.
BM = 46,07.
Pemerian = Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna,
bau khas dan menyebabkan rasa terbakar pada lidah. Mudah
menguap meskipun pada suhu rendah dan mendidih pada suhu
78ºC dan mudah terbakar.
Kelarutan = Bercampur dengan air dan praktis bercampur
dengan semua pelarut organic.
BJ = 0,812 – 0,816 g/ml.
Stabilitas = Mudah menguap walaupun pada suhu rendah.
OTT = Bahan pengoksidasi Bila dicampur dengan alkali,
warna akan menjadi gelap.
Konsentrasi = 60-90 %.
Kegunaan = Anti mikroba, desinfektan, pelarut, penetrasi kulit.
Penyimpanan = Wadah tertutup rapat jauh dari api.
2. Gliserin (FI IV hal 413, Handbook of Pharmaceutical Excipient edisi 6 hal 283).
Rumus Molekul = C3H8O3.
Berat Molekul = 92,09
Pemerian = Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna; rasa manis;
hanya boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak). Higroskopis, netral
terhadap lakmus.
Kelarutan = Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak
larut dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak, dan dalam minyak
menguap.
Titik Beku = -1,60 C.
Khasiat = Pelarut.
Konsentrasi = <50%.
Bj = Tidak kurang dari 1,249. 1,2620 g/cm3 pada suhu 250 C.
Stabilitas = Gliserin bersifat higroskopis. Dapat terurai dengan
pemanasan yang bisa menghasilkan akrolein yang beracun. Campuran gliserin
dengan air, etanol 95 % dan propilena glikol secara kimiawi stabil. Gliserin bisa
mengkristal jika disimpan pada suhu rendah yang perlu dihangatkan sampai
suhu 200 C untuk mencairkannya.
Penyimpanan = Wadah tertutup rapat.
3. Nipasol / Propylis Parabenum ( Handbook of Pharmaceutical Excipients hal 411
)
Pemerian : Kristal putih, tidak berbau dan tidak berasa.
Kelarutan : sukar larut dalam etanol ( 95 % ), mudah larut dalam air
dan etanol 30 %
Konsentrasi : 0,01-0,6 %
OTT : surfaktan non-ionik
Kegunaan : pengawet
pH : stabil pada ph 3-6
Wadah &penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan kering

4. Nipagin / Methylis Parabenum (Excipient Hal 441)


Rumus Molekul : C8H8O3
Berat Molekul : 152,15
Pemerian : hablur atau serbuk tidak berwarna, atau kristal putih, tidak
berbau atau berbau khas lemah, dan mempunyai rasa sedikit panas.
Kelarutan : mudah larut dalam etanol, eter; praktis tidak larut dalam
minyak; larut dalam 400 bagian air
OTT : surfaktan non-ionik seperti polisorbat 80, bentonit, magnesium
trisilikat, talk, tragakan, dan sodium alginat
Kegunaan : antifungi
Konsentrasi : 0.02–0.3% untuk topikal
6. Tween 80 ( Farmakope Indonesia IV halaman 687,
Handbook of Pharmaceutical excipient edisi VI halaman 375 )
Pemerian = Cairan seperti minyak, jernih berwarna
kuning mudahingga coklat muda, bau khas lemah, rasa pahit
dan hangat.
Kelarutan = Sangat mudah larut dalam air, larutan tidak
berbau dan praktis tidak berwarna, larut dalam etanol, dalam
etil asetat, tidak larut dalam minyak mineral.
Konsentrasi = 1-15%.
Stabilitas = Stabil pada elektrolit dan asam lemah, dan
basa. Berangsur-angsur akan tersaponiFarmakope
Indonesiakasi dengan asam kuat dan basa.
OTT = Akan berubah warna atau mengendap
dengan phenol, dan tannin.
Penyimpanan = Dalam wadah tertutup baik, lindungi dari
cahaya, ditempat sejuk dan kering.
7. Aquadest
Nama resmi : AQUADESTILLATA
Nama lain : Air suling, Aquadest
Rumus kimia : H2O
Berat molekul : 18,02
Pemerian :cairan jernih, tidak
berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai
rasa.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup.
Formula
R/ ZnCl2 1%
etanol 25%
gliserin 7,5%
nipagin 0,3%
nipasol 0,6%
tween 80 2%
aqua dest ad 200ml
Perhitungan
 ZnCl2 1% x 200ml= 2gram
 etanol 25% x 200ml= 50ml
 gliserin 7,5% x 200ml= 15ml
 nipagin 0,3% x 200ml= 0,6gram
 nipasol 0,6% x 200ml= 1,2 gram
 tween 80 2% x 200ml= 4ml
 aqua dest ad 200ml
Alat dan bahan
1. Alat 2. Bahan
 Stirer kinetik
 ZnCl2
 Beaker glass
 Etanol
 Cawan penguap
 Pipet tetes  Nipagin
 Indikator ph  Nipasol
 Neraca digital  Gliserin
 Piknometer
 Tween 80
 Gelas ukur
 aquadest
 Batang pengaduk
Cara pembuatan
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang bahan yang akan digunakan
3. Botol dikalibrasi 60 ml
4. Dibuat komponen pelarut campur (etanol, gliserin, air)
dimasukan ke dalam beaker glass diaduk dengan
menggunakan stirer magnetic
5. ZnCl2 dilarutkan ke dalam air kemudian dimasukan ke
dalam pelarut campur ad larut dan homogen
6. Tween 80 dilarutkan di dalam air, kemudian dimasukan ke
dalam pelarut campur ad larut dan homogen
7. Nipagin dan nipasol dilarutkan di etanol ad larut , kemudian
dimasukan ke dalam pelarut campur ad homogen
8. Sisa aquadest dimasukan ad homogen
9. Dimasukan sediaan ke dalam botol yang telah dikalibrasi,
sisanya dilakukan uji evaluasi
Uji evaluasi
1. Uji organoleptik
Cara: dilakukan pengamatan menggunakan panca indera

2. Uji bobot jenis


Cara: dibersihkan dan dikeringkan piknometer yang digunakan
dengan dimasukan ke dalam oven selama 15 menit
Kemudian dikeluarkan dan diisi dengan aquadest dan ditimbang
Aquadest ditimbang dimasukan oven lagi, di keluarkan di isi dengan
zat lalu ditimbang
Dihitung BJ

3. Uji kejernihan
Cara: dilakukan dengan cara mengamati sediaan dengan
menggunakan indikator pembanding lalu diamati
Contoh sediaan

Anda mungkin juga menyukai