Hitam)
Kelompok 4 :
1. Rani Fitrilia Yusar
260110190110
2. Shafira Nur Salsabila
260110190111
3. Salsa
Halimatusadyah
260110190112
4. Mutiara Fikri
Larasati
260110190113
A. RESEP
STANDAR
OBH (POTIO NIGRA/Posio hitam)
1.
Tiap 300 ml mengandung :
1. Ammoniae Anisi spiritus 6 g
2. Glycirrhizae Succus 10 mg
3. Ammonii Chloridum 6
g
4. Aqua destillata hingga 300
ml
2. Ammoniae
(DepkesAnisi spiritus
RI, 1978 Edisi II Hal. 251)
Tiap 100 g mengandung :
1. Oleum Anisi 4g
2. Aethanolum 90 % 76 g
3. Ammonia Liquidum 20 g
(Depkes RI, 1978 Edisi II Hal. 23)
B.
1. Ammonii Chloridum
● MONOGRAFI
e. Pemerian : Cairan; tidak berwarna atau warna kuning pucat; bau menyerupai
buanya, rasa manis dan aromatik, menghablur jika didinginkan
f. Kelarutan : Larut dalam 3 bagian etanol (95%) P
(Depkes RI, 1979, Edisi III, hal. 452)
g. Suhu lebur : 21,3oC
(NCBI, 2020, CID 637563)
h. Penyimpana : Dalam wada tertutup rapat, terisi penuh, terlindung dari cahaya. Jika
n menghablur, sebelum digunakan harus dipanaskan hingga mencair
i. Khasiat : Zat tambahan
(Depkes RI, 1979, Edisi III, hal. 452)
C. KELENGKAPAN
RESEP
1. Nama dokter :√
2. Alamat dokter :√
3. SIP :-
4. Jam praktik :-
5. Tanggal :√
6. Tanda R :√
7. Nama pasien :√
8. Umur pasien :√
9. Alamat pasien :√
10. Paraf dokter :-
11. Bentuk Sediaan : √
12. Jumlah obat :√
13. No. Resep :-
14. Signa :√
15. Nama obat :√
16. Locco : 1. Ammoniae Anisi spiritus, Ammonii Chloridum,
Aqua destillata, Glycirrhizae Succus
2. Aethanolum 90%, Ammonia Liquidum, Oleum
Anisi
11. Usul :-
D. DAFTAR
OBAT
• O=-
• G=-
• W= -
• B = OBH
(IAI Vol 49 Tahun 2019 Hal 484)
E. DAFTAR
OTT
-
F. INFORMASI OBAT
60 𝑚𝑙
Dp = 300 𝑚𝑙
× 6 g = 1,2 g
1x p = 15 𝑚𝑙
60 𝑚𝑙
× 1,2 g = 0,3 g
% DM Ih = 322,5
×0,3 𝑔
𝑔
× 100 % = 4 %
I.
PENIMBANGAN
1. Glycirrhizae Succus
60 𝑚𝑙
= 300 𝑚𝑙 × 10 g = 2 g
60 𝑚𝑙
2. Ammonii Chloridum = 300 𝑚𝑙 × 6 g = 1,2
60 𝑚𝑙 g
3. Ammoniae Anisi spiritus =
300 𝑚𝑙
Terdiri dari : × 6 g = 1,2
6𝑔
1. Oleum Anisi = 100 𝑔
×g4 g = 0,24 g
6𝑔
2. Aethanolum 90 % = 100 𝑔
× 76 g = 4,56
6𝑔 g
3. Ammonia Liquidum = 100 𝑔
60 𝑚𝑙 × 20 g = 1,2 g
4. Aqua destillata = × ad 300 ml = ad 60
300 𝑚𝑙
ml
J. PEMBUATAN
1
0
Dilakukan terlebih dahulu kalibrasi botol
sebanyak 60 ml
2
0
Dimasukkan glycirrhizae succus ke dalam
mortir panas dan tambahkan aquadest panas,
gerus tuang, dimasukkan ke dalam botol
3
0
Dilarutkan ammonia chloridum dengan
aquadest ke dalam erlenmeyer dan dimasukkan
ke dalam botol
4
J. PEMBUATAN
0
Dilakukan pembuatan ammoniae anisi spitus
terlebih dahulu, dengan cara : campurkan oleum
anisi dengan ammonia liquidum. Lalu tambahkan
0
6 Botol dikocok hingga homogen
7
08 Kemas obat lalu beri etiket dan label.
Pro : Diah
45 th
Sehari tiga
BUD:
kali3 satu
Februari 2020
sendok
makan
M.
LABEL
KOCOK DAHULU
N.
PEMBAHASAN
OBH atau Obat Batuk Hitam merupakan obat batuk
ekspektoran atau obat batuk kering dimana sulit untuk
mengeluarkan pasien
Di dalam OBH ini terdapat zat- seperti
dahak.
Glycirrhizae zat zat atau obat yang didapat dari ekstrak
Succus yaitu
akarmanis yang berbentuk batang silinder atau bongkah besar, licin, agak
mengkilap, hitam coklat tua atau serbuk berwarna coklat, berbau lemah
khas dan rasa manis khas. Dalam pembuatannya Glycirrhizae Succus ini
harus terlebih dahulu digerus dan dilarutkannya dengan air panas karena
jika buka dengan air panas makan Glycirrhizae Succus ini akan
menggumpal. Penggunaan zat ini dalam OBH yaitu sebagai zat tambahan.
Lalu zat kedua ada Amonii Chloridum atau bisa disebut juga
salmiak, Amonii Chloridum ini berbentuk serbuk butir, putih, tidak berbau,
rasa asin dan dingin, dan higroskopik. Kelarutannya mudah larut dalam air,
jadi pada pembuatannya Ammonii Chloridum dilarutkan dengan aquadest
dalam erlenmeyer. Penggunaan zat ini dalam OBH yaitu sebagai
ekspektoran atau batuk kering. Ammonii Chloridum diubah menjadi urea
dihati, sehingga dapat menyebabkan keasaman darah. Hal ini menimbulkan
efek samping seperti iritasi lambung, mual, muntah.
Zat ketiga ada Ammoniae Anisi spiritus yaitu suatu cairan yang
terdiri dari campuran oleum anisi, aethanolum 90% dan ammonia
liquidum. Cara pembuatannya campurkan terlebih dahulu oleum anisi dan
ammonia liquidum lalu yang terakhir tambahkan aethanolum 90%.
Aethanolum 90% ditambahkan terakhir karena zat ini mudah sekali
menguap . Dan zat keempat ada Aquadest yang digunakan sebagai pelarut.
Obat ini harus disimpan pada wadah atau botol gelap untuk menghindari
dari cahaya dan mencegah penguapan pada zat aethanolum.
THANKS
Does anyone have any
questions?